Dosen Pengampu :
Maya Aresteria, S.E., M.Si., Ak, CA
Disusun Oleh :
1. Rachel Putri Widyanti (40011420650251)
2. Hendy Prasetyo Wibowo (40011420650252)
3. Karen Verbina Br Purba (40011420650253)
4. Meisya Dyah Artanti (40011420650254)
5. Saffanah Raihan Zahrani (40011420650256)
6. Kurnia Alfarisa (40011420650257)
7. Sirojuddin Syafiq (40011420650258)
Kelompok 4
Kelas D
Program Studi D4 Akuntansi Perpajakan
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Tata Kelola dan Perubahan
Akuntabilitas Hingga WorldCom”.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Maya Aresteria,
S.E., M.Si., Ak, CA selaku dosen mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi Universitas
Diponegoro yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas
ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
juga wawasan menyangkut tata kelola dan perubahan akuntabilitas masa kini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
1.1 Hubungan WorldCom Dengan Tata Kelola dan Perubahan Akuntabilitas.................5
1.2 Dampak Tata Kelola Akuntabilitas dan Pelaporan.....................................................8
1.3 Dampak Terhadap Profesi Akuntan dan Praktik Audit...............................................8
Contoh Kasus.......................................................................................................................10
1.4 Kasus 1 Transaksi Enron Yang Dipertanyakan.........................................................10
1.5 Kasus 2 Masalah Arthur Andersen............................................................................13
1.6 Kasus 3 WorldCom : Katalis Akhir...........................................................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................................19
Kesimpulan dan Saran..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
2
BAB I PENDAHULUAN
Pada 25 Juni 2002 ada berita bawahwa perusahaan Wordlcom mengalami kesulitan
keungan. Oleh karena itu memicu perhatian parlemen AS-Paul Sarbenes dan Michael Oxley,
untuk menggabungkan upaya mereka membawa pedoman reformasi tata kelola untuk
disahkan sebagai Sarbanes Oxley Act (SOX).
3
1.3 Tujuan Makalah
1. Memahami Kasus WorldCom.
2. Mengetahui dampak tata kelola dan pelaporan akuntabilitas.
3. Mengetahui dampak tata kelola dan perubahan akuntabilitas terhadap profesi akuntan dan
auditor
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini yaitu dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca ataupun penulis mengenai konsep Etika Lingkungan untuk Akuntan
Profesional dan mengelola Risiko Etika.
4
BAB II PEMBAHASAN
1. Kebangkrutan Enron
2. Depresi pada pasar saham
3. Permintaan pemulihan kredibilitas dan kepercayaan tata kelola perusahaan
4. Pengenalan rensponsif dari pedoman tata kelola oleh bursa saham dan SEC
5. Hukuman Arthur Andersen atas obstruksi keadilan
6. Debat oleh U.S Congress and Senat UU yang terpisah untuk meningkatkan tata
kelola dan akuntabilitas
WorldCom gagal karena penilaian bisnis yang buruk, disembunyikannya dari investor dengan
manipulasi akuntansi dan kecurangan eksekutif.
1. Pengembangan arus kas dan pendapatan terjadi karena salah satu pengeluaran
utama WorldCom (biaya jaringan) dipertanggungjawabkan dengan tidak benar.
2. Menciptakan kelebihan kelebihan cadangan untuk masa depan yang kemudian
dikurangi, sehingga menambah keuntungan.
5
Ebbers bukanlah seorang akuntan. Dalam manipulasi ini, ia dibantu oleh Scott
Sullivian (CFO) dan David Myers (Controller)
Pengungkapan lainnya menjabarkan sekilas di balik layae WorldCom :
1. WorldCom mengungkapkan bahwa mereka akan mencoret $50.6 milliar pada
goodwill atau asset tidak berwujud lainnya, ketika memperbaiki kesalahan
akuntansi yang disebutkan sebelumnya. Rupanya keputusan akusisi WorldCom
merupakan kesalahan.
2. Penyelidikan menunjukan bahwa Bernard Ebbers telah dipinjamkan dana sebesar
$408.2 juta. Seharusnya ia menggunakan pinjaman untuk membeli saham
WorldCom atau untuk Margin Call ketika harga saham jatuh. Sebaliknya ia
menggunakan untuk kepentingan pribadi.
3. Ketika ditanya apakah takut dengan Ebbers, Sullvian berkata bahwa “pada saat
tertentu, pada saat lain saya tidak. Dia sangat menakutkan”
4. SEC telah mengajukan keluhan terhadap perusahaan ini. Pengadilan telah
memberikan bantuan penggantian yang dicari SEC. Para eksekutif diperintahkan
menjauh dari kecurangan tersebut.
5. WorldCom setuju untuk menerapkan segala keputusan yang diinginkan oleh
Komisi, termasuk tinjuan dan ketentuan ekstentsi dari :
- Sistem, kebijakan, rencana, dan praktik tata kelola
- Struktur pengendalian dan kebijakan akuntansi internal
- Pelatihan dan pendidikan untuk meminimalkan pelanggaran hokum sekuritas
dimasa mendapatang
- Berbagai denda sipil
6
menetapkanstandar baru pada tata kelola yang akan diterapkan pada semua
perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di SEC.
2. SOX menetapkan kerangka kerja baru untuk perofesi akuntanis AS yang
menggantikan pengaturan diri oleh profesi dengan PCAOB (Public Company
Accounting Oversight Board). PCAOB akan mengawasi semua KAP yang
mengaudit perusahaan yang telah terdaftar di SEC.
Kerangka Kerja SOX yang baru untuk Tata Kelola Perusahaan
a. semakin baik efektivitas fungsi audit internal akan menaikan kualitas pelaporan
keuangan.
Hal ini dapat diartikan dengan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik
adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta
efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif di antara
domain-domain pemerintah, sektor swasta,dan masyarakat yang saling berhubungan
serta pelaksanaan prisip prinsip tata kelola pemerintahan maka akan meningkatkan
kualitas laporan keuangan. Semakin baik efektivitas fungsi audit internal dilaksanakan
maka akan semakin menurunkan tingkat kecurangan, maka semakin dapat
meningkatkan kualitas pelaporan keuangan.
Penerapan tata kelola pemerintahan dan efektivitas audit intern secara simultan
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Penerapan tata kelola yang
baik berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap kualitas pelaporan keuangan
melalui efektivitas audit intern. Penerapan prinsip dalam tata kelola yang baik akan
dapat mengurangi kecurangan. Banyaknya temuan penyimpangan dan kecurangan
dalam pemeriksaan atas laporan keuangan, dapat mengurangi kualitas atas laporan
keuangan pemerintah. Sehingga penerapan tata kelola berpengaruh kualitas pelaporan
keuangan. Efektivitas fungsi audit internal berpengaruh positif terhadap kualitas
pelaporan . Fungsi audit internal yang efektif yang ditunjukan dengan kualitas audit
yang baik, kemampuan profesional audit internal, pengaturan organisasi dan kontribusi
nilai tambah dari audit internal, dapat mendeteksi kecurangan.
8
1.3 Dampak Terhadap Profesi Akuntan dan Praktik Audit
Menurut SOX salah satu penyebab terjadinya kekacauan terhadap laporan keuangan
adalah kondisi hiruk-pikuknya jasa yang diberikan kantor akuntan publik, atau dikenal
dengan multi-disciplinary practice. Untuk menghindari konflik kepentingan dalam kode
etik akuntan, SOX Section 201 membatasi jasa layanan non-audit. jasa berikut apabila
diberikan bersamaan dengan jasa audit akan bertentangan dengan hukum (unlawful):
1. Pembukuan, atau jasa lain berkaitan dengan jasa pencatatan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan dari klien yang diaudit.
2. Desain dan implementasi dari sistem informasi keuangan.
3. Jasa appraisal atau jasa penilaian aset, pendapat mengenai kewajaran (fairness
opinions), atau laporan mengenai sumbangan dalam bentuk jasa (contribution-inkind
reports).
4. Jasa aktuarial.
5. Jasa-jasa audit internal (internal audit outsourcing services). Contohnya dalam
mengawasi aset dan kegiatan operasional perusahaan.
Selain itu, auditor diminta agar tidak terlalu dekat dengan klien sehingga tidak
kehilangan objektivitasnya, SOX juga mengatur adanya rotasi atau pertukaran auditor. hal ini
diatur dalam SOX Section 203, menetapkan rotasi dari lead audit partner dan concurring
audit partner setiap 5 (lima) tahun. Profesi akuntansi AS kehilangan kebebasannya untuk
menawarkan layanan non-audit kepada klien. Layanan non-audit yang ditawarkan telah
dipangkas, dan karena layanan tersebut biasanya harus disediakan oleh perusahaan yang tidak
melakukan audit perusahaan sehingga menjadi kurang efisien atau lebih mahal untuk
melakukan audit kepada klien.
Upah layanan audit meningkat secara dramatis sebagai akibat dari tuntutan yang
sangat besar terhadap kepatuhan pengerjaan Section 404 bersama dengan tinjauan atas
integritas pengendalian intern perusahaan dan keakuratan laporan keuangan. Lonjakan
permintaan jasa audit menimbulkan kurangnya tenaga audit yang memenuhi syarat. Ada
semacam protes terhadap biaya kepatuhan pengerjaan sesuai Section 404, diperkirakan
sebesar $7,8 juta pada tahun 2004 untuk masing-masing perusahaan.
SEC berdalih mereka tidak pernah mengatakan bahwa pekerjaan audit harus benar-
benar lengkap, tetapi berdasarkan penilaian. Hal ini sedikit melegakan ketakutan dari
beberapa CEO dan CFO yang khawatir akan hukuman penjara, serta pengacara dan auditor
9
yang menyarankan pendekatan ultrakonservatif. Meskipun demikian biaya pengerjaan
Section 404 sangatlah besar. Namun jumlah biaya seluruh perusahaan terdaftar US jika
digabungkan ($5miliar) hasilnya masih lebih kecil dari pada jumlah uang yang lenyap pada
skandal Enron ($90 miliar). Hubungan cost-benefit bahkan lebih menguntungkan jika
kerugian dari skandal perusahaan lainnya di masa depan dapat dihindari. Biaya ini pun
seharusnya semakin mengecil dari waktu ke waktu. Sistem pengendalian intern yang lebih
baik juga meningkatkan biaya audit tahunan secara moderat.
Contoh Kasus
1.4 Kasus 1 Transaksi Enron Yang Dipertanyakan
2. Bagaimana keuntungan dibuat dalam segmen operasi (apakah model bisnis yang
dipakai)?
Jawab :Hal ini terjadi ketika hutang enron yang cukup tinggi samapai 75%dari nilai
pasar sahamnya,Karyawan enron ditekan untuk membuat ramalan arus kas masa
hokum yang sangat tinggi dan tingkat diskonto yang rendah pada oknum mereka. Hal
ini dilakukan untuk mengelabui investor supaya selalu menanamkan modalnya
disaham perusahaan enorn.
10
Jawab :Iya,karena para direktur membiarkan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu
engadung unrsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi
berdasarkan informasi tang hanya bisa diaskes oleh pihak dalam perusahaan termasuk
praktek akuntansi,hal tersebut terungkap kepaada hokum.
4. Para direktur Enron menyadari bahwa kebijakan konflik kepentingan Enron akan
dilanggar oleh manajemen SEP yang diusulkan Fastow dan kesepakatan operasi
karena mereka mengusulkan langkah-langkah pengawasan alternative. Apakah yang
salah dengan pilihan mereka?
Jawab :Mereka membiarkan hal itu terjadi dengan tidak memikirkan masalah yang
akan terjadi yang akan menimpa perusahaan enronselain itu mereka juga tidak
mematuhi kode etika perusahaan
5. Ken Lay duduk sebagai ketua dewan dan CEO selama waktu itu. Bagaimana hal ini
mungkin memberikan kontribusi pada kurangnya tata kelola yang benar?
Jawab :Dengan meranggkap jabatan yang ditangani Key Lay kemungkinan tidak
dapat mengelola tugasnya dari masing-masing jabatan yang ia keolola langsung secara
bersamaan.
6. Aspek manakah dari system tata kelola Enron yang gagal untuk bekerja dengan baik?
Jelaskan!
Jawab :Sistem manajemen dana direksi perusahaan,dimana ken lay merangkap dua
jabatana yang seharusnya tiap posisi memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing perusahaan juga tidak memiliki transpransi sehingga menyebabkan
kecurangan pada proses akuntansina tetap terjadi.
7. Mengapa tidak lebih banyak whistle-blower yang berani bersuara, dan mengapa tidak
ada yang membuat perbedaan yang signifikan? Bagaimana cara mendorong whistle-
blower (agar lebih berani bersuara)
11
Jawab :Karena kasus enron melibatkan semua pihak internal dan mereka juga
dijanjikan keuntungan yang besar dari transaksi-transaksi tersebut memberikan
pengarahan serta bukti-bukti bahwa transaksi yang dijalankan enron hanya fiktif dan
hanya menguntungkan enron. agar whistle-blower lebih berani bersuara adalah
dengan menjamin amanan dan keselamatan mereka, serta alokasi lowongan kerja
apabila dipecat dari perusahaan.
8. Apakah yang harus dilakukan oleh auditor internal untuk membantu direktur?
Jawab :
Berbagai Kegiatan SPE
12
internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan
kredibilitas Arthur Andersen hancur.
10. Berapa banyak waktu yang seharusnya dihabiskan oleh seorang direktur Enron untuk
urusan Enron setiap bulannya? Berapa banyak dewan direksi perusahaan besar yang
seharusnya dilayani oleh seorang direktur?
Jawab :Direktur Enron sebagai bagian dari perusahaan menghabiskan ±160 jam kerja
tiap bulannya untuk memenuhi urusan perusahaan. Satu dewan direksi yang dilayani
oleh seorang direktur dalam suatu perusahaan besar. Karena umumnya satu
perusahaan hanya mempunyai satu dewan direksi, yang terdiri dari sedikitnya satu
orang presiden direktur/direktur utama dan satu direktur.
13
Jawab :Hal ini buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis
yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan
penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.
1. Apakah kontribusi yang diberikan oleh Arthur Andersen dalam bencana Enron?
3. Apakah motivasi utama dibalik keputusan mitra audit Arthur Andersen terhadap audit
Enron, Worldcom, Waste Management dan Sunbeam : kepentingan umum atau suatu
kepentingan yang lain? Sebutkan contoh – contoh yang mengungkapkan motivasi ini
14
Jawab :Kepentingan yang lain. AA lebih mementingkan kepentingan Enron untuk
memanipulasi laporan keuangan yang mengalami kerugian agar para investor tetap
bertahan berinvestasi pada Enron tanpa melihat dari segi resiko dan latar belakang
prosedur seorang auditor yang sebenarnya. Contohnya AA sebagai auditor dan
konsultan (dan menarik biaya untuk konsultasi) beberapa SPE yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan palsu, menyembunyikan kerugian, menjaga pembiayaan
dari laporan keuangan konsolidasi Enron dan gagal untuk memenuhi ekuitas berisiko
dibawah 3 persen atas investor luar dan kriteria pengendalian keputusan untuk
nonkonsolidasi.
Jawab :Karena sesuai dengan sifat seorang auditor yaitu bersifat profesional dan
independent, itu berarti sebagai seorang auditor tidak boleh berpihak kepada siapapun.
Menjalani tugas sesuai dengan prosedur, mengambil keputusan sesuai dengan
informasi dan temuan audit yang sudah didapat. Agar tidak merugikan pada kedua
belah pihak. Karena apabila tidak seperti itu akan banyak resiko yang akan dihadapi
oleh auditor itu sendiri, perusahaan dan pemegang sahamnya.
Jawab :Duncan sebagai mitra AA tidak menghentikan keputusan yang cacat karena
Duncan merasa tidak mampu menolak mitra pengendali kualitas atas keinginannya
sendiri, mungkin Duncan merasa posisi dia dalam kemitraan tersebut tidak bisa
menunjang atau merasa tidak mempunyai hak untuk berpendapat.
6. Haruskah semua pekerja Arthur Andersen menderita atas tindakan atau kelambanan
tindakan yang disebabkan oleh kurang dari 100 orang? Manakah personel Arthur
Andersen yang seharusnya dituntut?
15
Jawab :Tidak, karena ini bukan salah mereka. Namun karena masalah enron ini yang
melibatkan AA, semua anggota AA terkena imbasnya dan mengakibatkan mereka
kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Dari kasus ini yang seharusnya dituntut
adalah orang-orang yang terlibat langsung pada masalah enron ini.
Jawab :Sesuai dengan peraturan sebagai seorang auditor harus menjaga semua
dokumen-dokumen sampai 5 tahun. Apabila sudah 5 tahun, barulah dokumen tersebut
dapat dimusnahkan atau dihancurkan.
8. Jawablah pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam bagian “Pertanyaan Tersisa” yang
dibahas dalam kasus etika ini, Masalah Arthur Andersen.
Jawab :Seharusnya dengan adanya kasus Arthur Andersen ini menjadi pelajaran bagi
KAP lain untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan. Karena apabila terjadi
kembali masalah AA ini pada KAP lain otomatis masyarakat akan tidak percaya lagi
pada KAP tersebut bahkan mungkin akan menghakimi sendiri status seorang auditor
itu sendiri. Dan otomatis KAP Big 4 itu akan hilang. Namun apabila masalah AA
dijadikan sebagai bahan pelajaran dan pembatas untuk berbuat menyimpang. KAP
lain mampu bertahan dan memberikan yang terbaik untuk kliennya. Dari masalah AA
ini yang sudah sampai ke pengadilan tentu saja akan menyeret semua pihak yang
bersangkutan, sedikit demi sedikit akan terungkap siapa-siapa saja yang bersalah dan
harus bertanggung jawab. Semoga dengan adanya masalah ini tidak terjadi tragedi
lain.
16
Jawab : Manajemen WorldCom menggelembungkan angka pada periode berjalan
dengancara menggelembungkan arus kas dan pendapatan. Hal ini di lakukan dengan
caramemanipulasi salah satu pengeluran utama WorldCom yaitu biaya jaringan atau
biayayang dibayarkan kepada pihak ketiga dari penyedian jaringan telekomunikasi
atas hakuntuk mengakses jaringan pihak ketiga, di pertanggungjawabkan dengan tidak
benar.Dimana seharusnya biaya jaringan ini dibebankan dalam laporan laba rugi,
tetapi olehWorldCom di bebankan ke rekening modal. Hal ini dapat menjadikan laba
periode berjalan tampak lebih besar dari laba sebenarnya yang seharusnya diperoleh
oleh perusahaan. Dengan cara ini WorldCom dapat menggelembungkan pendapatan
sebesar$3,85 miliar.Selain itu WorldCom juga menciptakan dana cadangan untuk
beberapa biayaoperasional yang dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan yang
sudah terbentuk,nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk
memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan.
Dengan cara iniini, Worldcom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $2 M.
Manipulasi cadangan ini dalam akuntansi di kenal sebagai akuntansi “cookie jar”
17
pemeriksaan dan analisis oleh auditor internal dan eksternal diketahui lebih
ketat,mungkin upaya manipulasi tidak akan pernah dicoba.
4. Bernie Ebbers bukan akuntan, jadi ia membutuhkan kerja sama dari paraakuntan
untuk menjamin keberhasilan manipulasinya. Mengapa para akuntanWorldCom mau
bekerja sama?
Jawab : Karena mereka pikir mereka itu hanya untuk sementara, dan ketika
keuntungan telah didapatkan "penyesuaian/manipulasi" itu akan dikembalikan.
Mereka mungkin berpikir bahwa setiap orang memanipulasi dan mempercantik
penghasilan itu 'baik'. Merekatidak melihat tugas mereka melindungi kepentingan
pemegang saham atau kepentingan umum.
5. Dewan direksi menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada
Ketua dan CEO?
Jawab : karena,Dengan tujuan untuk membeli saham worldcom ataupun untuk margin
calls. Nmaun, kenyataannya uang pribadi tersebut digunakan CEO worldcom untuk
kepentingan pribadinya sendiri.
Jawab : Whistle Blower berani maju untuk memberitahukan tentang kegiatan yang
terjadi pada skandal worldom tersebut, yaitu Whistle Blower membocorkan kejahatan
pihak internal perusahaan.
18
BAB III PENUTUP
Kebutuhan tata kelola etis tidak hanya baik bagi bisnis perusahaan. Perubahan-
perubahan terkini pada regulasi pemerintahan merubah ekspektasi secara signifikan. Dalam
era meningkatkan pengawasan, dimana perilaku tidak etis dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan perusahaan secara keseluruhan, sangat dibutuhkan sistem tata kelola perusahaan yang
menyediakan aturan serta akuntabilitas yang tepat untuk kepentingan shareholders, direktur,
dan eksekutif.
Direktur harus cermat dalam mengatur risiko bisnis dan etika perusahaannya. Mereka
harus memastikan bahwa budaya etis telah berjalan dengan efektif dalam perusahaan. Hal ini
membutuhkan pengembangan code of conduct, dan cara yang paling fundamental dalam
menciptakan pemahaman mengenai perilaku yang tepat, memperkuat perilaku tersebut, dan
meyakinkan bahwa nilai yang mendasarinya dilekatkan pada strategi dan operasi perusahaan.
Konflik kepentingan dalam perusahaan, kekerasan seksual, dan topik–topik serupa perlu
diatasi segera dengan pengawasan yang memadai untuk menjaga agar budaya perusahaan
sejalan dengan ekspektasi saat ini.
Standar code of conduct yang baru muncul untuk menuntun profesi akuntan serta
memastikan bahwa self-interest, bias, dan kesalahpahaman tidak menutupi independensinya.
Globalisasi mulai mempengaruhi perkembangan aturan dan harmonisasi standar akuntan
profesional, dan hal ini akan terus berkelanjutan. Sama seperti mekanisme tata kelola untuk
korporasi yang menghasilkan batasan dan yurisdiksi domestik, stakeholder di seluruh dunia
akan lebih mengutamakan dalam menentukan standar kinerja bagi profesi akuntan. Pekerjaan
19
mereka akan melayani pasar modal dan korporasi global, dan kesuksesannya membutuhkan
respek dari karyawan dan partner yang lebih banyak dibandingkan dahulu. Dengan
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, akan menarik apabila akuntan profesional dapat
menggunakan kesempatan yang menunjukkan perannya yang lebih luas. Mereka secara
khusus harus menempatkan diri untuk membantu perkembangan mekanisme ke depan yang
menyediakan dan memastikan panduan etika yang lebih baik bagi organisasi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J. Dunn, Paul. Etika Bisnis & Profesi untuk Direktur, Eksekutif, dan
Akuntan. Jakarta:Salemba Empat. Edisi 5: Buku 1.
21