Anda di halaman 1dari 15

A.

Judul
Destilasi Sederhana

B. Tujuan
1. Membuat alat destilasi sederhana dengan memanfaatkan sinar matahari
2. Mengetahui pengaruh suhu lingkungan terhadap banyaknya air hasil destilasi dengan
memanfaatkan sinar matahari

C. Kajian Pustaka
o
Air asin adalah air yang memiliki kadar garam rata-rata sebesar 35 /oo, artinya
dalam 1 liter (1000 ml) air laut terdapat 35 gram garam air laut merupakan komponen yang
terdiri atas beberapa unsur kimia dengan Na+ dan Cl- sebagai komponen terbesar selain unsur
air (H2O) (Taufik, 2008 : 3).
Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air
dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air
minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses
penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi
kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut
adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan
dampak yang buruk atas lingkungan (Anas, 2014).
Destilasi merupakan salah satu metode penjernihan air yang merupakan proses yang
menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat
dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia. Seringkali proses ini juga menghasikan garam
dapur sebagai hasil sampingan (Anas, 2014).
Prinsip destilasi adalah pemisahan komponen dari campuran cair melalui
penyaringan yang bergantung pada titik didih dari asing masing komponen. Proses destilasi
bergantung pula pada konsentrasi komponen dan jenis tekanan uap air dari campuran cairan.
Keunggulan dari proses destilasi yaitu merupakan suatu metode yang efektif dalam
menghasilkan uap air dan jika didesain dengan baik akan menghilangkan 99,90 % dari zat
pencemar (Taufik, 2008 : 4).
Destilasi adalah suatu proses pemisahan zat cair atau campuran uap air menjadi
fraksi komponen murni yang diinginkan yang menggunakan pemanasan (Anhalt, 2003).
Destilasi merupakan salah satu metode desalinasi. Desalinasi merupakan proses
penurunan kadar garam terlarut proses ini banyak digunakan untuk menghasikan air tawar
(kadar garam terlarut <500 ppm). Air yang dapat didesalinasi dapat berupa air laut air payau
air limbah maupun air di daerah-daerah dengan kadar garam tinggi (Sayigh, 1997).
Proses destilasi merupakan proses yang mirip dengan proses daur air yang terjadi di
alam yang bertujuan untuk membersihkan air dari kontaminan. Kandungan kemurnian air
yang dihasilkan dari proses destilasi sangat tinggi dan sangat baik untuk kesehatan (Anas,
2014).
Titik embun hasii paguapan memiliki diameter yang variasi tergantung pada lapisan
permukaan sehingga titik-titik embun itu akan menghasilkan cairan, mekanisme
perpindahaan panas yang efektif dan koefisien panas bahan yang sangat ekstrim juga menjadi
faktor penentu dalam pembentukan titik embun (Cengel, 2003).
Prinsip destilasi adalah pemisahan komponen dari campuran cair melalui
penyaringan yang bergantung pada titik didih dari asing masing komponen. Proses destilasi
bergantung pula pada konsentrasi komponen dan jenis tekanan uap air dari campuran cairan.
Keunggulan dari proses destilasi yaitu merupakan suatu metode yang efektif dalam
menghasilkan uap air dan jika didesain dengan baik akan menghilangkan 99,90 % dari zat
pencemar (Taufik, 2008 : 4).
Prinsip kerja alat destilator yang dibuat mengandalkan sinar matahari, semakin
tinggi suhu yang dihasilkan sinar matahari maka semakin banyak pula air tawar yang
dihasilkan (Anas, 2014).
Prinsipnya seperti pada proses hidrologi yang teradi di alam. Proses hidrologi pada
alam dimulai dari air laut atau air sungai yang ada dipermukaan bumi mengalami pemanasan
dan menguap ke angkasa kemudian membentuk awan, saat terjadi penurunan suhu yang
derastis membuat uap air tersebut berubah menjadi tetesan air dan pada akhirnya terjadi
hujan yang jatuh ke permukaan bumi (Anas, 2014).
D. Metodologi Percobaan
1. Tempat dan Waktu
Hari, tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
Waktu : 08.00 – 20.30 WIB
Tempat : Minggir, Sleman

2. Alat dan Bahan

a. Baskom plastik g. Cutter


b. Gelas h. Batu
c. Plastik i. Handphone
d. Sendok j. Air
e. Timbangan k. Garam
f. Isolasi
3. Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Memasukkan air sebanyak 1 liter ke dalam wadah

Mencampurkan garam dengan massa 40 gr ke dalam wadah yang berisi air

Meletakkan gelas di tengah wadah

Memasang plastik di atas wadah agar wadah tertutup sepenuhnya

Meletakkan batu di tengah plastik dan tepat di atas gelas

Menaruh alat destilasi sederhana di bawah sinar matahari selama 6 jam

Mengamati suhu dan memfoto alat destilasi setiap 1 jam sekali

Mengukur volume air yang tertampung di dalam gelas selama 6 jam


penjemuran

Memvariasikan penjemuran alat destilasi pada pagi dan sore hari yang
sekiranya memiliki suhu lingkungan yang berbeda

E. Data Hasil

Jam Ke- Waktu Suhu Waktu Suhu


0 08.00 26℃ 14.20 29℃
1 09.00 28℃ 15.20 27℃
2 10.00 30℃ 16.20 27℃
3 11.00 30℃ 17.20 27℃
4 12.00 31℃ 18.20 27℃
5 13.00 31℃ 19.20 26℃
6 14.00 31℃ 20.20 25℃
Rata-rata 29,57 ℃ = 30℃ 26,85℃ = 27℃
Volume Air 2 ml < 1 ml

F. Pembahasan
Praktikum dengan judul “Destilasi Sederhana” ini memiliki tujuan untuk membuat
alat destilasi sederhana dengan memanfaatkan sinar matahari serta mengetahui pengaruh
suhu lingkungan terhadap banyaknya air hasil destilasi dengan memanfaatkan sinar matahari.
Praktikum ini dilaksanakan hari Rabu, 10 Maret 2021 pukul 08.00 – 20.30 WIB di rumah
praktikan daerah Minggir, Sleman.
Alat yang diperlukan pada praktikum ini ialah baskom plastik, gelas, plastik,
isolasi, cutter, batu, sendok, timbangan, dan handphone. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini ialah garam dan air. Plastik, baskom, batu, isolasi, dan cutter digunakan untuk
membuat alat destilasi sedangkan sendok, timbangan, air, dan garam digunakan untuk
membuat air asin. Kemudian handphone digunakan untuk mengukur suhu lingkungan serta
memfoto alat destilasi yang dibuat praktikan setiap jamnya.
Langkah pertama yang dilakukan pada praktikum ini ialah menimbang air
sebanyak 1.000 gr dan apabila dikonversi menjadi liter maka didapat air dengan volume 1
liter. Kemudian menimbang garam sebanyak 40 gram dan mencampurkannya dengan air
pada baskom plastik. Menurut Taufik (2008 : 3), air asin adalah air yang memiliki kadar
o
garam rata-rata sebesar 35 /oo, artinya dalam 1 liter (1000 ml) air laut terdapat 35 gram
garam air laut. Sehingga air garam milik praktikan ini bisa dikatakan cukup mirip dengan air
asin yang ada di laut. Langkah selanjutnya ialah meletakkan gelas tepat di tengah baskom
selanjutnya memasang plastik agar benar-benar menutupi baskom. Kemudian tepat pada
tengah plastic atau tepat di atas gelas diletakkan batu sehingga plastic terlihat mengerucuk ke
tengah. Memperhatikan juga agar gelas tidak menyentuh plastic di atasnya sehingga masih
ada ruang yang tersisa antara ujung gelas dengan plastic. Langkah selanjutnya ialah
meletakkan alat destilasi pada tempat yang sekiranya terkena sinar matahari. Kemudian
mengamati, memfoto, dan mengukur suhu lingkungan setiap satu jam sekali selama 6 jam.
Lalu pada waktu berbeda dan sekiranya memiliki suhu lingkungan yang berbeda dari
percobaan pertama, melakukan hal yang sama seperti percobaan pertama.
Destilasi merupakan salah satu metode penjernihan air yang merupakan proses
yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat
dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia. Seringkali proses ini juga menghasikan garam
dapur sebagai hasil sampingan (Anas, 2014).
Mekanisme kerja alat penjernih air laut menjadi air bersih dengan menggunakan
tenaga matahari yaitu didesain dan berbentuk agak kerucut ke dalam dengan sisinya adalah
plastik, ini dimaksudkan agar cahaya matahari dapat tembus ke dalam alat destilasi sehingga
mengenai dan memanaskan air garam yang ada dalam alat destilasi tersebut dan berubah
menjadi uap air dan akhirnya menempel di permukaan dalam plastik. Pada tengah alat
destilasi diletakkan gelas sebagai wadah penampungan air murni atau bersih.
Menurut Anas (2014), prinsip kerja alat destilator yang dibuat mengandalkan sinar
matahari, semakin tinggi suhu yang dihasilkan sinar matahari maka semakin banyak pula air
tawar yang dihasilkan. Prinsipnya seperti pada proses hidrologi yang teradi di alam. Proses
hidrologi pada alam dimulai dari air laut atau air sungai yang ada dipermukaan bumi
mengalami pemanasan dan menguap ke angkasa kemudian membentuk awan, saat terjadi
penurunan suhu yang derastis membuat uap air tersebut berubah menjadi tetesan air dan pada
akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke permukaan bumi.
Proses hidrologi tersebut sama yang terjadi pada alat destilator, air garam yang
terkena paparan sinar matahari akan menguap naik. Uapan air tersebut akan menempel dan
memenuhi permukaan dalam plastik karena adanya gaya adhesi. Pada saat jumlah uapan air
semakin meningkat maka gaya adhesi akan lepas karena massa air semakin berat. Perubahan
massa air terjadi karena perubahan wujud zat cari dari uap menjadi air. Uapan air yang
berubah wujud menjadi cair mengalir turun pada permukaan plastic dan jatuh pada gelas di
tengah alat destilasi.
Parameter yang diukur pada penelitian ini meliputi suhu lingkungan. Suhu
merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi produktivitas suatu alat destilasi air
laut. Suhu lingkungan yang diukur sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, kelembaban
relative udara, dan wilayah atau kondisi geografis yang bersifat relatif dan tidak dapat
dikendalikan. Pada percobaan pertama cuaca pada saat pemanasan dapat dikatakan cerah
sedangkan pada percobaan kedua cuaca berubah menjadi mendung dan beberapa kali hujan,
sehingga mempengaruhi suhu pada percobaan kedua.
Pada percobaan pertama suhu rata-rata lingkungan adalah 30 ℃ dan didapat air
murni sebanyak 2 ml. Sedangkan pada percobaan kedua dengan suhu rata-rata lingkungan
27℃ didapat air sebanyak kurang dari 1 ml. Praktikan tidak bisa mengetahui pasti berapa
volume air murni yang didapat pada percobaan kedua karena praktikan menggunakan
timbangan digital untuk mengitung massa air murni. Timbangan digital ini memiliki
ketelitian 1 gram saja, sehingga praktikan tidak bisa mengetahui massa air murni yang
didapat pada percobaan kedua ini. Pada percobaan pertama dan kedua, air murni memang
diukur massanya menggunakan timbangan digital karena lumayan sulit untuk mengukur
volume air secara langsung. Air murni memiliki massa jenis sebesar 1 g/ml. Setelah
mengetahui massa jenis air murni dan massa air murni maka kita bisa mengukur volume air
murni yang didapat.
Dari data hasil tersebut maka diketahui bahwa suhu lingkungan tempat alat
destilasi diletakkan berpengaruh pada hasil yang didapat. Hal ini sesuai dengan Anas (2014),
prinsip kerja alat destilator yang dibuat mengandalkan sinar matahari, semakin tinggi suhu
yang dihasilkan sinar matahari maka semakin banyak pula air tawar yang dihasilkan.

G. Simpulan
1. Alat destilasi sederhana dibuat dengan meletakkan gelas pada tengah baskom yang berisi
air garam dan menutupi baskom dengan plastik. Dan tepat di atas gelas diletakkan batu.
2. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap volume air murni hasil destilasi, yakni semakin
tinggi suhu lingkungan maka semakin banyak air murni hasil destilasi yang didapat
begitupun sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan maka semakin sedikit air murni
hasil destilasi yang didapat. Suhu berbanding lurus dengan air murni hasil destilasi.

H. Saran
Menggunakan timbangan untuk mengukur volume air murni atau air bersih
dengan ketelitian yang lebih besar. Atau bisa juga menggunakan pengukur volume air murni
yang memiliki ketelitian besar.

I. Daftar Pustaka

Akhirudin, Taufik. 2008. Desain Alat Destilasi Air Laut dengan Sumber Energi Tenaga
Surya Sebagai Alternatif Penyedia Air Bersih”, Skripsi. Bogor : Fak. Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Anas. 2014. Skripsi : Desain Alat Penjernih Air Laut Menjadi Air Bersih Dengan Tenaga
Matahari. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7541/1/Anas.pdf pada hari Kamis,
11 Maret 2021.

Anhalt, J. 2003. The Destilation in The Production Of Goods. Brazil: Instituto de


Deselvovimento Sustenvel de Energies Renovavies.

Cengel YA. 2003. Heat Transfer: A Practical Aproach, Second Edition. New York :
McGrew-Hill Companies Inc.

Sayigh AAM. 1997. Solar Energy Engineering. New York, San Francisco. London :
Academic Press.

J. Lampiran – Lampiran
1. Laporan Sementara

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM IPA TERAPAN

Judul : Destilasi Sederhana

Kelompok : IX

a. Tempat dan Waktu

Hari, tanggal : Rabu, 10 Maret 2021

Waktu : 08.00 – 20.30 WIB

Tempat : Minggir, Sleman

b. Alat dan Bahan

1) Baskom 4) Sendok 8) Batu


plastik 5) Timbangan 9) Handphone
2) Gelas 6) Isolasi 10) Air
3) Plastik 7) Cutter 11) Garam
c. Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Memasukkan air sebanyak 1 liter ke dalam wadah

Mencampurkan garam dengan massa 40 gr ke dalam wadah yang berisi air

Meletakkan gelas di tengah wadah

Memasang plastik di atas wadah agar wadah tertutup sepenuhnya

Meletakkan batu di tengah plastik dan tepat di atas gelas

Menaruh alat destilasi sederhana di bawah sinar matahari selama 6 jam

Mengamati suhu dan memfoto alat destilasi setiap 1 jam sekali

Mengukur volume air yang tertampung di dalam gelas selama 6 jam penjemuran

Memvariasikan penjemuran alat destilasi pada pagi dan sore hari yang sekiranya
memiliki suhu lingkungan yang berbeda

d. Desain Percobaan
e. Data Hasil

Jam Ke- Waktu Suhu Waktu Suhu


0 08.00 26℃ 14.20 29℃
1 09.00 28℃ 15.20 27℃
2 10.00 30℃ 16.20 27℃
3 11.00 30℃ 17.20 27℃
4 12.00 31℃ 18.20 27℃
5 13.00 31℃ 19.20 26℃
6 14.00 31℃ 20.20 25℃
Rata-rata 29,57 ℃ = 30℃ 26,85℃ = 27℃
Volume Air 2 ml < 1 ml

Mengetahui

Ir. Ekosari Roektiningroem, M.Pd

196110311989022001

2. Dokumentasi
a. Persiapan

Penimbangan air dan garam

Alat Destilasi Sederhana

b. Percobaan 1

Waktu Suhu Foto

08.00 WIB 26℃


09.00 WIB 28℃

10.00 WIB 30℃

11.00 WIB 30℃

12.00 WIB 31℃


13.00 WIB 31℃

14.00 WIB 31℃

c. Percobaan 2

Waktu Suhu Foto


14.20 29℃

15.20 27℃

16.20 27℃

17.20 27℃
18.20 27℃

19.20 26℃

20.20 25℃

Anda mungkin juga menyukai