Anda di halaman 1dari 21

LECTURE NOTES

MGMT6159
Operational Management

Week 6

Location Decision
(Chapter 8)

MGMT6159-Operational Management-R1
LEARNING OUTCOMES

1. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan Strategi lokasi pada industri jasa dan
industri pembuatan produk
2. Peserta diharapkan mengerti fungsi pentingnya location decision.

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):


6.1. Profil Perusahaan Global: Fedex

6.2. Kepentingan Strategis Lokasi


6.3. Faktor-faktor yang mempengaruhin keputusan lokasi
6.4. Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
6.5. Strategi Lokasi Jasa
6.6. Sistem Informasi Geografis
6.7. Pentingnya Strategi dari Keputusan Tata Letak
6.8. Jenis-jenis Tata Letak

6.9. Tata Letak Kantor

6.10. Tata Letak Eceran


6.11. Tata Letak Titik Tetap
6.12. Tata Letak Gudang dan Penyimpanan
6.13. Tata Letak Berorientasi Proses

MGMT6159-Operational Management-R1
ISI MATERI

6.1. PROFIL PERUSAHAAN GLOBAL: FEDEX

Pengiriman-semalam FedEx telah percaya pada konsep sentral untuk keberadaannya selama
46 tahun. Meskipun Fred Smith, pendiri dan CEO, mendapat C di kertas kuliahnya
mengusulkan suatu sentral untuk pengiriman paket kecil, ide telah terbukti sangat sukses.
Mulai dengan satu lokasi sentral di Memphis, Tennessee (sekarang disebut superhub),
perusahaan $ 45 miliar telah ditambahkan sentral Eropa di Paris, sentral Amerika di
Guangzhou, Cina, sentral Amerika Latin di Miami, dan sentral Kanada di Toronto. Armada
FedEx dari 667 pesawat terbang ke 375 bandara di seluruh dunia, kemudian mengirim ke pintu
dengan lebih dari 80.000 mobil dan truk.
Mengapa Memphis dipilih sebagai lokasi sentral FedEx?
(1) Terletak di tengah AS
(2) Jumlahnya sangat sedikit jam penutupan cuaca buruk, mungkin berkontribusi pada
catatan keselamatan penerbangan perusahaan yang luar biasa.
(3) Ini menyediakan FedEx dengan insentif pajak murah hati.
Setiap malam, kecuali hari Minggu, FedEx membawa ke Memphis paket dari seluruh dunia
yang pergi ke kota di mana FedEx tidak memiliki penerbangan langsung. Sentral
memungkinkan layanan ke jumlah poin yang jauh lebih besar dengan lebih sedikit pesawat
dari sistem Kota-A- Ke Kota B- tradisional. Juga memungkinkan FedEx untuk mencocokkan
penerbangan pesawat dengan muatan paket setiap malam dan untuk mengubah rute
penerbangan saat memuat volume itu, penghematan biaya besar. Apalagi, FedEx juga percaya
itu sistem sentral/ pusat membantu mengurangi kesalahan penanganan dan keterlambatan
masuk transit karena ada kontrol penuh atas paket-paket dari titik penjemputan melalui
pengiriman.

6.2. KEPENTINGAN STRATEGIS LOKASI

Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan
yang dapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena
tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Keputusan yang paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah
dimana mereka harus menempatkan operasi mereka. Aspek internasional keputusan ini adalah
sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi bersifat global. Lokasi sangat memengaruhi
MGMT6159-Operational Management-R1
biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat memengaruhi resiko dan
keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% dari harga jual
produk (tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti
bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin hanya dibutuhkan hanya untuk
menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari
perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak,
upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
2. Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain;
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industri,
strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya meskipun
inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang
digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.

Lokasi dan Biaya


Karena lokasi sangat memengaruhi biaya dan menentukan pendapatan,
lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis
sebuah perusahaan. Saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi
tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah
lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan
manajemen yang

MGMT6159-Operational Management-R1
baik dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan
kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya
manusia yang baik jika pada lokasi yang dipilih, biaya tenaga kerja mahal, kurang terlatih, dan
memiliki etos kerja yang buruk. Dengan demikian, kerja keras yng dilakukan manajemen
untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.

Lokasi dan Inovasi


Ketika kreativitas, inovasi, dan investasi litbang (penelitian dan
pembangunan) bersifat pentingbagi strategi operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah
dari semula, yaitu berfokus pda biaya. Ketika inovasi menjadi fokus, tampaknya
terdapat empat sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing secara keseluruhan:
1. Adanya input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik;
2. Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat;
3. Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman;
4. Adanya industri lokal yang berhubungan dan mendukung.

6.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI


Memilih lokasi untuk fasilitas dibuat lebih rumit lagi dengan adanya globalisasi
tempat kerja. Sebagaimana yang telah dibahas pada bab 2, globalisasi telah terjadi
karena adanya perkembangan :
1. Ekonomi pasar;
2. Komunikasi internasional yang lebih baik;
3. Perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan;
4. Kemudahan perpindahan arus modal antarnegara;
5. Diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi.
Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah mengidentifikasi apa yang
diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor penentu keberhasilan (Critical Success
Factor – CSF) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing.
Beberapa pertimbangan dan faktor yang memengaruhi keputusan lokasi:
a. Keputusan Negara
1. Risiko politik, persturan, sikap, insentif pemerintah.

MGMT6159-Operational Management-R1
2. Permasalahan budaya dan ekonomi.
3. Lokasi pasar.
4. Ketersediaan, sikap, produktivitas, dan upah tenaga kerja.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi, dan energi.
6. Risiko nilai tukar dan mata uang.
b. Keputusan Daerah/Komunitas
1. Keinginan perusahaan.
2. Segi-segi yang menarik dari daerah tersebut (budaya, pajak, iklim, dll).
3. Ketersediaan dan upah tenaga kerja, serta sikap mereka terhadap serikat pekerja.
4. Biaya dan ketersediaan layanan umum.
5. Peraturan lingkungan hidup setempat.
6. Insentif dari pemerintah.
7. Kedekatan pada bahan mentah dan pelanggan.
8. Biaya tanah atau pembangunan.
c. Keputusan Lokasi
1. Ukuran dan biaya lokasi.
2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan tol, dan transportasi air lainnya.
3. Pembatasan daerah.
4. Kedekatan kepada jasa atau pasokan yang dibutuhkan.
5. Permasalahan dampak lingkungan hidup.

Setelah perusahaan memutuskan negara yang paling baik untuk lokasinya, selanjutnya,
perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah wilayah dan sebuah komunitas dari
negara yang dipilih. Langkah akhir dari proses keputusan lokasi adalah memilih satu lokasi
khusus dalam satu komunitas. Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling sesuai
untuk pengiriman dan penerimaan, batas zona, layanan umum, ukuran, serta biaya.
Disamping globalisasi, sejumlah faktor lain juga memengaruhi keputusan lokasi. Faktor-
faktor tersebut antara lain:

MGMT6159-Operational Management-R1
1. Produktivitas Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat
upah yang rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian, tingkat upah bukanlah satu-
satunya dasar pertimbangan.
Produktivitas (unit per hari)
Dengan adanya persamaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa apabila biaya tenaga kerja
tinggi maka biaya per-unit juga akan tinggi pula.

2. Risiko Nilai Tukar dan Mata Uang


Nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah
dilakukan, walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah
negara terlihat ekonomis. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar
yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke
negara asing. Walaupun demikian, nilai mata uang asing hampir di semua negara terus
berfluktuasi.

3. Biaya - biaya
Biaya lokasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Biaya nyata (tangible costs) adalah biaya-biaya yang dapat diidentifikasi langsung dan
dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti listrik dan
air), tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lainyang dapat
diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen. Selain itu, biaya-biaya
seperti seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan jadi, dan
pembangunan pabrik merupakan faktor dari biaya lokasi secara keseluruhan.
2. Biaya tidak nyata (intangible costs) adalah biaya-biaya yang lebih sulit dihitung. Biaya
tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat
terhadap industri dan perusahaan, serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak
nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok yang dapat
memengaruhi proses rekrutmen pekerja.

MGMT6159-Operational Management-R1
4. Risiko Politik, Nilai, dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah nasional,
negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona,
kolusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat
mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian, pihak manajemen mungkin mendapati
sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain, daerah dengan daerah.
Pandangan pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran
merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat
memengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang
ada sekarang jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budayanegara lain.
Akibatnya, manajer operasi menghadapi tantangan berat saat membangun rantai
pasokan (supply chain) efektif yang meliputi perusahaan asing.

5. Kedekatan Terhadap Pasar


Bagi sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah
sangat penting. Organisasi jasa banyak berpendapat bahwa kedekatan dengan pasar
merupakan faktor lokasi utama, contohnya restoran, salon, toko obat, dll. Perusahaan
manufaktur juga sependapat dengan pernyataan diatas apabila terjadi pengiriman barang yang
mahal yang sulit akan berbalik menjadi lebih murah dan mudah apabila berdekatan dengan
pelanggan.

6. Kedekatan pada Pemasok


Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok karena:
1. Barang-barang yang mudah busuk dapat teratasi apabila dekat dengan pemasok;
2. Biaya transportasi jadi lebih murah;
3. Lebih mudah apabila bahan mentah yang diperlukan berjumlah banyak.

7. Kedekatan pada Pesaing (Clustering)


Mungkin terasa sangat mengagetkan jika perusahaan-perusahaan juga senang
berdekatan dengan para pesaingnya. Kecenderungan atau yang biasa disebut pengelompokan
atau
MGMT6159-Operational Management-R1
clustering ini sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut.
Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek dan bakat.
Contohnya, sumber daya alam berupa tanah dan iklim mendorong para pembuat
anggur untuk berkumpul di Napa Valley di Amerika dan wilayah Bordeaux di Perancis.
Pembuat mobil balap dari seluruh dunia, berkumpul di daerah Huntington/North Hampton di
Inggris, dimana mereka mendapatkan banyak karyawan yang berbakat dan segudang
informasi.

6.4. METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI


Terdapat empat metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi,
yaitu:
1. Metode Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan
dalam memilih sebuah lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya sehingga
manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi
lebih objektif. Metode ini sering digunakan karena mencangkup beragam faktor, mulai dari
pendidikan, rekreasi, hingga keterampilan tenaga kerja.
Metode pemeringkatan faktor memiliki enam langkah berikut :
1) Membuat daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
2) Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan
kepentingan relatif dalam tujuan perusahaan.
3) Membuat sebuah skala untuk setiap faktor (sebagai contoh: 1 hingga 10 atau 1 hingga
100 poin).
4) Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan
menggunakan skala pada langkah 3.
5) Kalikan nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
6) Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang
juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Contoh:
Five Flags over Florida, yang merupakan salah satu dari sepuluh rantai taman hiburan
keluarga di Amerika, telah memutuskan untuk memperluas operasinya ke luar negeri dengan
membuka taman hiburan pertamanya di Eropa. Five Flags ingin memilih antara Perancis dan
MGMT6159-Operational Management-R1
Denmark. Tebel berikut memberikan daftar faktor penunjang keberhasilan penting yang telah
ditetapkan manajemen; bobot dan peringkat mereka untuk dua lokasi: Dijon (Perancis) dan
Copenhagen (Denmark) adalah sebagai berikut:
Jika sebuah keputusan bersifat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, maka
analisis lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan.
Sebagai alternatif lain, manajemen dapat menyimpulkan faktor yang tidak nyata bukan
merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh karena
itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.
2. Analisis Titik Impas Lokasi
Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi
untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada.
Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta membuat grafik-grafik
biaya untuk setiap lokasi, alternatif dengan biaya terendah dapat ditentukan. Analisis ini
dapat dilakukan baik secara matematis maupun grafis. Pendekatan grafis memiliki
kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Berikut tiga langkah analisis titik impas lokasi:
1) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
2) Petakan biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah
produksi tahunan pada sumbu horizontal.
3) Pilih lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.

3. Metode Pusat Gravitasi


Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk
menentukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode
ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut,
dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu
sistem koordinat.Titik asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya
memiliki sifat berubah-ubah, selama jarak relatif (antarlokasi) dinyatakan secara tepat.
Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.

MGMT6159-Operational Management-R1
Metode ini mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah
yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot
antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan
jumlah kontainer yang dikirim.
4. Model Transportasi
Model transportasi adalah sebuah teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian
dari pemrograman linier.
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa
titik pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian sehingga
meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pasokan dan
permintaan, setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang sama. Model transportasi
memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan
hingga solusi optimal dicapai.

6.5. STRATEGI LOKASI PADA INDUSTRI JASA


Analisis lokasi di sektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus
pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan
karena perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantara
lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering
berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi
yang spesifik kerap lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini
berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan
pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang
dapat menarik pelanggan.
3. Persaingan di wilayah tersebut.
4. Kualitas persaingan.
5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing.
6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.

MGMT6159-Operational Management-R1
7. Kebijakan operasional perusahaan.
8. Kualitas manajemen.

Analisis yang realistis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang layak
mengenai pendapatan yang diharapkan.
Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi: analisis korelasi, perhitungan lalu
lintas, analisis demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode
pusat gravitasi, dan sistem informasi geografis.

Berikut adalah tabel yang merangkum strategi lokasi untuk organisasi jasa dan industri.
Lokasi Organisasi Jasa/Eceran/Profesional Lokasi Perusahaan Manufaktur
Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya
Volume/pendapatan Biaya nyata
Lokasi yang menarik pelanggan; Biaya pengiriman bahan mentah.
daya Biaya pengantaran barang jadi.
beli. Biaya energi dan layanan umum;
Persaingan; iklan/penentuan harga. Tenaga kerja; bahan mentah;
Kualitas fisik Pajak, dan lain-lain.
Parkir/akses; keamanan/penerangan; Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi.
Penampilan/citra. Sikap terhadap serikat pekerja.
Penentu biaya Biaya pendidikan yang ditanggung
Sewa. oleh pemerintah negara bagian.
Kualitas hidup. Kualitas pemerintahan negara bagian
Manajemen yang berkualitas. dan lokal.
Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat
upah). Teknik
Teknik Metode transportasi.
Model regresi untuk Metode pemeringkatan faktor.
menetapkan Analisis titik impas lokasi.
kepentingan beragam faktor yang ada.
Metode pemeringkatan faktor.
Analisis demografis lokasi yang
menarik pelanggan. Asumsi
Metode pusat gravitasi. Lokasi adalah penentu utama biaya.
Asumsi Sebagian besar biaya utama dapat
Lokasi merupakan penentu utama diidentifikasikan secara eksplisit untuk
pendapatan. setiap lokasi.
Permasalahan hubungan yang erat Hubungan rendah dengan pelanggan
dengan pelanggan sangat penting. memungkinkan perusahaan berfokus
Biaya cenderung konstan pada daerah pada biaya yang dapat diidentifikasi.
tertentu. Biaya tidak nyata dapat dievaluasi.
Oleh karena itu, fungsi pendapatan
sangat penting.

MGMT6159-Operational Management-R1
6.6. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem informasi geografis (Geographic Information System – GIS) marupakan satu
alat penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan analitik yang berhasil. Dengan
mengombinasikan angka populasi, umur, pendapatan, arus lalu lintas, kepadatan penduduk,
dengan geografi, seorang pengusaha dapat menunjuk dengan tepat lokasi terbaik untuk
usahanya.
Berikut ini adalah beberapa data geografis yang tersedia dalam GIS:
Data sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara bagian,
dan kode pos.
Peta dari setiap jalan, gang, jembatan, dan terowongan.
Peta fasilitas umum seperti saluran listrik, air, dan gas.
Semua sungai, gunung, danau, dan hutan.
Semua bandara besar, universitas, dan rumah sakit.
Sebagai contoh, perusahaan penerbangan menggunakan GIS untuk mengidentifikasi
bandara mana yang paling efektif untuk melakukan jasa landasan (ground
service). Kemudian informasi ini digunakan untuk membantu penjadwalan dan memutuskan
di mana harus membeli bahan bakar, makanan, dan jasa lainnya.

6.7. KEPENTINGAN STRATEGIS DARI KEPUTUSAN TATA LETAK

Tata letak memiliki implikasi strategis karena menetapkan prioritas kompetitif organisasi dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas kehidupan kerja, kontak pelanggan, dan citra
perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang mendukung
diferensiasi, biaya rendah, atau respons. Benetton, misalnya, mendukung diferensiasi strategi dengan
investasi besar dalam tata letak gudang yang berkontribusi pada penyortiran yang cepat dan akurat dan
pengiriman ke 5.000 outletnya. Tata letak toko Walmart mendukung strategi biaya rendah, seperti
halnya tata letak gudangnya. Tata letak kantor Hallmark, tempat banyak profesional beroperasi dengan
komunikasi terbuka dalam sel kerja, mendukung perkembangan kartu ucapan yang cepat. Tujuan dari
strategi tata letak adalah untuk mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien yang akan memenuhi
persaingan perusahaan
Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan cara mencapai hal berikut:
o Pemanfaatan ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
o Peningkatan arus informasi, materi, dan orang
o Meningkatkan semangat kerja karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman
o Peningkatan interaksi pelanggan / klien
MGMT6159-Operational Management-R1
o Fleksibilitas (apa pun tata letaknya sekarang, itu perlu diubah)
Dalam dunia kita yang semakin “pendek”, dunia dengan customisasi massal, desain tata ruang perlu
dilihat sebagai dinamis. Ini berarti mempertimbangkan peralatan kecil, mudah dipindahkan, dan
fleksibel. Display toko harus dapat dipindahkan, meja kantor dan partisi modular, dan rak gudang
prefabrikasi. Untuk membuat perubahan cepat dan mudah dalam model produk dan dalam tingkat
produksi, manajer operasi harus mendesain fleksibilitas ke dalam tata letak. Untuk mendapatkan
fleksibilitas dalam tata letak, manajer lintas kereta pekerja mereka, memelihara peralatan, menjaga
investasi tetap rendah, menempatkan workstation berdekatan, dan gunakan peralatan kecil yang bisa
digerakkan. Dalam beberapa kasus, peralatan di roda sesuai, di mengantisipasi perubahan berikutnya
dalam produk, proses, atau volume.

6.8. JENIS-JENIS TATA LETAK

Keputusan tata letak termasuk penempatan mesin terbaik (dalam pengaturan produksi),
kantor dan meja (di pengaturan kantor), atau pusat layanan (dalam pengaturan seperti rumah
sakit atau departemen toko). Tata letak yang efektif memfasilitasi aliran materi, orang, dan
informasi di dalamnya dan antar area. Untuk mencapai tujuan ini, berbagai pendekatan telah
dikembangkan.
1. Tata letak kantor: Posisi pekerja, peralatan mereka, dan ruang / kantor untuk
menyediakan gerakan informasi.
2. Tata letak eceran: Mengalokasikan ruang tampilan dan merespons perilaku pelanggan.
3. Tata letak gudang: Mengatasi trade-off antara ruang dan penanganan material.
4. Tata letak posisi tetap: Mengalamatkan persyaratan tata letak proyek besar dan besar
seperti kapal dan bangunan.
5. Tata letak berorientasi proses: Berurusan dengan volume rendah, produksi beraneka
ragam (juga disebut “pekerjaan toko, ”atau produksi intermiten).
6. Tata letak sel-kerja: Mengatur mesin dan peralatan untuk fokus pada produksi tunggal
produk atau kelompok produk terkait.
7. Tata letak yang berorientasi produk: Mencari personil terbaik dan pemanfaatan mesin
secara berulang atau produksi terus menerus.

6.9. TATA LETAK KANTOR

Tata letak kantor memerlukan pengelompokan pekerja, peralatan, dan ruang untuk
disediakan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Perbedaan utama dari tata
letak kantor adalah pentingnya ditempatkan pada arus informasi. Tata letak kantor berada

MGMT6159-Operational Management-R1
dalam aliran konstan sebagai teknologi perubahan masyarakat yang menyapu mengubah
cara fungsi kantor. Meskipun pergerakan informasi semakin elektronik, analisis kantor
tata letak masih membutuhkan pendekatan berbasis tugas. Oleh karena itu, para manajer
memeriksa keduanya secara elektronik dan pola komunikasi konvensional, kebutuhan
pemisahan, dan kondisi lain yang mempengaruhi keefektifan karyawan. Alat yang berguna
untuk analisis semacam itu adalah bagan hubungan (juga disebut Grid Muther).
Di sisi lain, beberapa pertimbangan tata letak bersifat universal (banyak di antaranya
berlaku untuk pabrik-pabrik serta ke kantor). Mereka ada hubungannya dengan kondisi
kerja, kerja tim, otoritas, dan status. Haruskah kantor menjadi bilik pribadi atau terbuka,
memiliki lemari arsip yang rendah untuk mendorong informal komunikasi atau lemari
tinggi untuk mengurangi kebisingan dan berkontribusi terhadap privasi? Ruang kerja dapat
menginspirasi pertemuan informal dan produktif jika menyeimbangkan tiga fisik dan
aspek sosial 1:
◆ Jarak: Spasi harus secara alami menyatukan orang.
◆ Privasi: Orang harus dapat mengendalikan akses ke percakapan mereka.
◆ Izin: Budaya harus menandakan bahwa interaksi non-kerja didorong.
Sebagai komentar akhir tentang tata letak kantor, kami mencatat dua tren utama. Pertama,
teknologi, seperti itu seperti ponsel pintar, pemindai, internet, komputer laptop, dan tablet,
memungkinkan peningkatan tata letak fleksibilitas dengan memindahkan informasi secara
elektronik dan memungkinkan karyawan bekerja di luar kantor.
Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis untuk ruang dan layanan.
Berikut dua contoh:
◆ Ketika Deloitte & Touche menemukan bahwa 30% hingga 40% meja kosong pada
waktu tertentu, perusahaan mengembangkan "program hoteling" nya. Konsultan
kehilangan kantor tetap mereka; siapa saja yang berencana untuk berada di gedung (bukan
di luar dengan klien) buku kantor melalui "Concierge," yang menggantung nama konsultan
di pintu untuk hari itu dan menyimpan ruang dengan persediaan yang diminta.
◆ Cisco Systems memotong biaya sewa dan tempat kerja sebesar 37% dan melihat
manfaat produktivitas dari $ 2,4 miliar per tahun dengan mengurangi ukuran luas,
mengkonfigurasikan ruang, membuat dapat dipindahkan, kantor all-on-wheel, dan
merancang area inovasi "get away from it all".

MGMT6159-Operational Management-R1
6.10. TATA LETAK ECERAN
Tata letak ritel didasarkan pada gagasan bahwa penjualan dan profitabilitas bervariasi secara
langsung dengan pelanggan paparan produk. Jadi, sebagian besar manajer operasi ritel mencoba
untuk mengekspos pelanggan sebagai banyak produk mungkin. Studi memang menunjukkan
bahwa semakin besar tingkat paparan, semakin besar penjualan dan semakin tinggi laba atas
investasi. Manajer operasi dapat berubah eksposur dengan pengaturan toko dan alokasi ruang
untuk berbagai produk di dalamnya pengaturan.
Lima ide bermanfaat untuk menentukan pengaturan keseluruhan banyak toko:
1. Cari benda-benda yang menarik di sekitar pinggiran toko. Jadi, kita cenderung mencari
produk susu produk di satu sisi supermarket dan produk roti dan roti di sisi lain.
2. Gunakan lokasi yang menonjol untuk item impuls tinggi dan margin tinggi. Best Buy
menempatkan fastgrowing, barang digital dengan margin tinggi — seperti kamera dan printer
— di depan dan pusat tokonya.
3. Distribusikan apa yang dikenal dalam perdagangan sebagai "kekuatan item" -yang mungkin
mendominasi a membeli perjalanan — ke kedua sisi lorong, dan membubarkannya untuk
meningkatkan tampilan barang-barang lainnya.
4. Gunakan lokasi akhir lorong karena mereka memiliki tingkat pencahayaan yang sangat
tinggi.
5. Sampaikan misi toko dengan hati-hati memilih posisi departemen prospek.
Misalnya, jika makanan yang disiapkan adalah bagian dari misi supermarket, posisikan
roti dan deli di depan untuk menarik pelanggan yang berorientasi pada kenyamanan. Dorongan
Walmart untuk meningkatkan penjualan pakaian berarti departemen tersebut dalam pandangan
luas saat memasuki sebuah toko .

6.11. TATA LETAK TITIK TETAP

Dalam tata letak posisi tetap, proyek tetap di satu tempat, dan pekerja dan peralatan datang
satu area kerja itu. Contoh proyek jenis ini adalah kapal, jalan raya, jembatan, rumah, dan
meja operasi di ruang operasi rumah sakit. Teknik-teknik untuk menangani tata letak posisi
tetap rumit oleh tiga faktor.
o Pertama, ada ruang terbatas di hampir semua situs.

MGMT6159-Operational Management-R1
o Kedua, pada tahapan yang berbeda dari suatu proyek, berbeda bahan dibutuhkan;
oleh karena itu, item yang berbeda menjadi penting ketika proyek berkembang.
o Ketiga, volume material yang dibutuhkan bersifat dinamis. Misalnya, tingkat
penggunaan panel baja untuk lambung kapal berubah saat proyek berlangsung.
Karena masalah dengan tata letak posisi-tetap sangat sulit untuk dipecahkan
dengan baik di lokasi, sebuah alternatif strategi adalah menyelesaikan sebanyak
mungkin proyek di luar kantor. Pendekatan ini digunakan dalam industri
pembuatan kapal ketika unit standar — katakanlah, kurung pipa-holding —
dirakit di jalur perakitan terdekat (fasilitas yang berorientasi produk). Dalam
upaya untuk menambah efisiensi pada pembuatan kapal, Ingall Ship Building
Corporation telah bergerak ke arah produksi yang berorientasi produk ketika
bagian dari kapal (modul) mirip atau ketika memiliki kontrak untuk membangun
bagian yang sama dari beberapa kapal serupa. Juga, seperti foto pertama di
halaman ini menunjukkan, banyak pembangun rumah bergerak dari strategi tata
letak posisi tetap ke strategi yang lebih berorientasi pada produk. Tentang
sepertiga dari semua rumah baru di AS dibangun dengan cara ini. Selain itu,
banyak rumah yang ada built onsite (posisi tetap) memiliki mayoritas komponen
seperti pintu, jendela, perlengkapan, truss, tangga, dan papan dinding dibangun
sebagai modul dalam proses offsite yang lebih efisien.

6.12. TATA LETAK GUDANG DAN PENYIMPANAN


Tujuan tata letak gudang adalah untuk menemukan trade-off optimal antara biaya
penanganan dan biaya lain yang terkait dengan ruang gudang. Akibatnya, tugas manajemen
adalah memaksimalkan pemanfaatan dari total "kubus" gudang — yaitu, gunakan volume
penuhnya dengan mempertahankan biaya penanganan material tetap rendah. Kami
mendefinisikan biaya penanganan material karena semua biaya yang terkait dengan transaksi.
Ini terdiri dari transportasi masuk, penyimpanan, dan transportasi keluar dari material untuk di-
warehouse. Biaya ini termasuk peralatan, tenaga kerja, material, pengawasan, asuransi, dan
depresiasi. Layout gudang yang efektif tentu saja juga meminimalkan kerusakan dan
pembusukan material di dalam gudang.

6.13. TATA LETAK BERORIENTASI PROSES


Tata letak yang berorientasi pada proses dapat secara bersamaan menangani berbagai macam
produk atau layanan. Ini adalah cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi produk.

MGMT6159-Operational Management-R1
Ini paling efisien kapan membuat produk dengan persyaratan yang berbeda atau saat menangani
pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada
proses biasanya adalah strategi volume rendah dan beraneka ragam. Di lingkungan tempat kerja
ini, masing-masing produk atau setiap kelompok kecil produk mengalami urutan operasi yang
berbeda. Produk atau pesanan kecil dihasilkan dengan memindahkannya dari satu departemen
ke departemen lain dalam urutan yang diperlukan untuk produk itu. Sebuah contoh yang baik
dari tata letak yang berorientasi pada proses adalah rumah sakit atau klinik. Gambar 6.1.
mengilustrasikan proses untuk dua pasien, A dan B, di klinik darurat di Chicago. Aliran masuk
pasien, masing-masing dengan kebutuhannya sendiri, membutuhkan routing melalui
penerimaan, laboratorium, operasi kamar, radiologi, apotek, tempat tidur keperawatan, dan
sebagainya. Peralatan, keterampilan, dan pengawasan terorganisir di sekitar proses ini.
Keuntungan besar dari tata letak berorientasi proses adalah fleksibilitasnya dalam peralatan dan
tugas tenaga kerja. Perincian satu mesin, misalnya, tidak perlu menghentikan seluruh proses;
pekerjaan bisa ditransfer ke mesin lain di departemen. Tata letak berorientasi pada proses juga
khususnya baik untuk menangani pembuatan komponen dalam batch kecil, atau banyak
pekerjaan, dan untuk produksi dari berbagai macam bagian dalam berbagai ukuran atau bentuk.
Kerugian tata letak berorientasi proses berasal dari penggunaan tujuan umum peralatan.
Pesanan membutuhkan lebih banyak waktu untuk bergerak melalui sistem karena penjadwalan
yang sulit, mengubah pengaturan, dan penanganan material unik. Selain itu, peralatan untuk
keperluan umum membutuhkan keterampilan tenaga kerja yang tinggi, dan persediaan dalam
proses kerja lebih tinggi karena ketidakseimbangan dalam proses produksi. Kebutuhan tenaga
kerja yang tinggi juga meningkatkan tingkat pelatihan yang dibutuhkan dan pengalaman, dan
tingkat kerja-dalam-proses yang tinggi meningkatkan investasi modal.

MGMT6159-Operational Management-R1
Gambar 6.1. Tata Letak Proses Ruang Darurat
Menampilkan Routing dari Dua Pasien
Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)

MGMT6159-Operational Management-R1
SIMPULAN

Lokasi dapat menentukan sampai dengan 50% biaya operasional. Lokasi juga
merupakan elemen yang sangat penting dalam menetapkan pendapatan bagi perusahaan jasa,
ritel, atau professional. Perusahaan yang bergerak dalam bidang
perindustrian harus mempertimbangkan baik biaya berwujud maupun takberwujud.
Permasalahan lokasi untuk perindustian umunya dibahas melalui metode pemeringkatan
faktor, analisis volume-biaya lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode transportasi
dengan menggunakan pemograman linear. Bagi perusahaan jasa, ritel dan
professional, analysis biasanya dibuat dengan menggunakan berenaka ragam variable
meliputi daya beli dari area yang dituju, persaingan, periklanan dan promosi, kualitas fisik
dari lokasi, dan kebijakan operasional perusahaan.

MGMT6159-Operational Management-R1
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, J., & Render, B., and Munson, Chuck. (2017). Operations Management:
Sustainability and Supply Chain, 12th ed. Edinburg: Pearson.

MGMT6159-Operational Management-R1

Anda mungkin juga menyukai