Anda di halaman 1dari 36

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana

PENGANTAR

Indonesia merupakan salah satu negara yang berisiko tinggi


mengalami bencana alam. Mengapa? Karena secara geografis,
Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera serta
berada di lintasan garis khatulistiwa dan cincin api.

Jenis bencana yang terjadi di Indonesia sangat beragam. Bencana


dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori besar, yaitu bencana
akibat faktor alam, misalnya gempa bumi, banjir, tanah longsor,
letusan gunung berapi, dan tsunami; serta bencana akibat ulah
manusia, misalnya musibah industri, kegagalan teknologi, dan
pencemaran lingkungan.

Bencana alam dan lingkungan yang meningkat dari tahun ke


tahun mengakibatkan kerugian materi serta jatuhnya korban jiwa.
Dalam hal ini, anak-anak menjadi salah satu kelompok yang
paling rentan menjadi korban dan menderita apabila terjadi
bencana. Oleh karena itu, sebagai upaya mengurangi risiko
bencana terhadap anak, maka keluarga dan sekolah perlu melatih
kesiapsiagaan menghadapi bencana. Peran keluarga dan sekolah
begitu penting, karena keluarga dan sekolah merupakan wadah
pendidikan utama bagi anak.

Buku ini bertujuan untuk membekali orang tua dan guru dalam
memperkenalkan pengetahuan kebencanaan kepada anak, serta
menjadi panduan aksi untuk mempersiapkan keluarga menjadi
lebih siaga.
Tim Penyusun
2019
2 Save the Children
DAFTAR ISI

Pengantar ........................................................................................... 2

Lembar Pemilik................................................................................... 3

Indonesia Negara Paling Rawan Bencana!................................ 4

Potensi Gempa Bumi di Jawa Barat ............................................ 6

Siapkan Tas Siaga di Rumah........................................................... 8

Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Sekolah............................ 10

Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Rumah............................. 14

Hati-Hati Banjir Melanda!............................................................... 18

Awas Tanah Longsor!....................................................................... 20

Tata Ruang Aman.............................................................................. 22

Bantu Mereka Agar Selamat! ........................................................ 24

Kotak P3K........................................................................................... 26

Sekilas Tentang Save the Children................................................. 28

Aksi Kemanusiaan Save the Children ......................................... 29

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 3


INDONESIA
NEGARA PALING RAWAN BENCANA!

HAL INI DISEBABKAN OLEH LETAK GEOGRAFIS INDONESIA


YANG BERADA DALAM JALUR RING OF FIRE ALIAS CINCIN API.

Ring of fire adalah deretan


gunung berapi di kawasan Pasifik.

Bahkan dari 500 gunung api


di seluruh dunia, 129 di
antaranya berada di Indonesia.
Menurut risiko bencana, Indonesia berada di
peringkat pertama untuk risiko tsunami dan tanah
longsor, dan peringkat ketiga untuk risiko gempa.

4 Save the Children


BAGAIMANA DENGAN JAWA BARAT?
Jawa Barat merupakan
daerah dengan potensi
bencana alam yang cukup
tinggi.

Ada potensi bencana erupsi Dalam 6 tahun terakhir,


gunung berapi, gempa bumi, BPBD (Badan Penanggulangan
tsunami, banjir, tanah longsor, Bencana Daerah) mencatat
angin puting beliung, dan telah terdapat lebih dari 7.000
kebakaran. kejadian bencana di Jawa Barat.

Sebagai orang Indonesia akan terus berhadapan dengan risiko


bencana. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa
yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

Hasil riset di Jepang membuktikan bahwa persentase korban


selamat di gempa Great Hanshin Awaji 1995 karena diri
sendiri (35%), anggota keluarga (32%), dan lain-lain (33%). Ini
menunjukkan bahwa masing-masing diri kita harus berdaya
untuk dapat menyelamatkan diri sendiri, dan bantuan dari
anggota keluarga juga cukup penting.

Ayo jadi keluarga siaga bencana!

Sumber: UNISDR dan 2009 Global Assessment Report oleh UNEP”

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 5


POTENSI GEMPA BUMI DI JAWA BARAT

BANDUNG TERNYATA MEMILIKI POTENSI GEMPA YANG CUKUP


BESAR. HAL ITU DIKARENAKAN BANDUNG MEMILIKI SESAR/
PATAHAN AKTIF SEPANJANG 29 KM YANG MERENTANG DARI
GUNUNG MANGLAYANG-TEBING KERATON-GUNUNG BATU.
SESAR INI BERGERAK 3-14 MM SETIAP TAHUNNYA DAN
MENYIMPAN POTENSI GEMPA BERKEKUATAN 6,5-7 MAGNITUDO.

6 Save the Children


Pergeseran lempeng bumi
dapat mengakibatkan gempa
bumi karena dalam peristiwa
tersebut disertai dengan
pelepasan sejumlah
energi yang besar.

Gempa terakhir yang disebabkan oleh Sesar Lembang


ini terjadi pada Agustus 2011 di Kampung Muril Rahayu,
Kabupaten Bandung Barat. Gempa berkekuatan 3,3 SR ini
menyebabkan lebih dari 300 rumah rusak retak-retak.

Jika gempa ini terjadi, wilayah cekungan Bandung yang meliputi


Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten
Bandung akan menerima dampak gempa yang cukup besar.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat


memprediksi dengan akurat kapan gempa akan terjadi.
Oleh sebab itu,

hal terbaik yang bisa kita lakukan


adalah dengan mempersiapkan diri
dengan ilmu tentang kesiapsiagaan
saat gempa, dan mengajak
keluarga kita untuk selalu siaga.

Sumber: disertasi Mudrik R. Daryono (2016) dari LIPI dan Pusat


Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 7


SIAPKAN
TAS SIAGA
DI RUMAH

Tas Siaga adalah tas yang


berisi barang-barang
penting yang diperlukan
untuk bertahan hidup
paling tidak 3 hari
setelah terjadi
bencana.

+
8 Save the Children
-
ISI TAS SIAGA:
1. Makanan dan minuman kaleng.
Makanan yang perlu dibawa
adalah makanan yang tahan lama,
gampang dibuka, dan dicek tanggal
kadaluarsanya setiap 3 bulan.
2. Surat-surat penting
+
3. Senter + baterai

-
4. Obat-obatan pribadi
5. Pakaian ganti
6. Pakaian dalam
7. Alat mandi
8. Sarung (multiguna)
9. Sapu tangan (multiguna)
10. Uang secukupnya
11. Korek api
12. Peluit
13. Mainan secukupnya

PENTING!
• Tidak ada panduan benar dan salah untuk barang-
barang yang dibawa di Tas Siaga. Bawalah barang yang
dirasa perlu dan dapat membantu bertahan hidup.

• Letakkan tas di tempat yang mudah dijangkau dengan


cepat saat terjadi keadaan darurat.

• Tas sebaiknya berukuran secukupnya yang tetap mudah


diambil dan dibawa saat keadaan darurat, dan tidak
mempersulit evakuasi.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 9


MENYELAMATKAN DIRI
SAAT GEMPA
DI SEKOLAH
Bila guncangan gempa terasa,
1 segera BERLUTUT untuk
menyeimbangkan tubuh supaya
tidak jatuh.

Lalu BERLINDUNG dengan


2 cara menggunakan benda di
sekeliling untuk melindungi
kepala dan leher dari
reruntuhan.

Jika berlindung di kolong


3 meja, BERTAHAN-lah
sambil berpegangan, sampai
guncangan gempa berhenti.

10 Save the Children


APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN
UNTUK MELINDUNGI KEPALA?
Meja sekolah yang kuat
Tas sekolah (yang berisi buku-buku)
Buku sekolah (yang tebal)

SETELAH GEMPA BERHENTI


Setelah gempa berhenti, sambil membawa benda untuk
melindungi kepala, segera ke luar sekolah menuju Titik Kumpul.

Titik Kumpul adalah lokasi tempat berkumpul di luar bangunan


jika terjadi kondisi darurat. Titik kumpul sebaiknya berada
di tanah lapang, dan memiliki risiko minimal terkena pohon
tumbang, tiang listrik yang roboh, dll.

Titik kumpul di sekolah anak saya adalah di:


__________________________________________________

Ingat selalu supaya jangan BBMK!


Jangan Berlari
Jangan Berisik
Jangan Mendorong
Jangan Kembali buru-buru ke ruangan
Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 11
PERAN GURU DI SEKOLAH
SAAT TERJADI GEMPA:
1. Menyadari tanda-tanda getaran yang menunjukkan
bahwa gempa sedang terjadi. Tanda- tanda itu dapat
dilihat pada: lampu/ kipas gantung yang bergoyang, kaca
jendela yang bergetar, air di dalam gelas menujukkan
riak/ getar, atau tiba-tiba merasa pusing saat sedang
berdiri.

2. Apabila berada di dalam kelas, tindakan pertama jika


gempa sedang berlangsung adalah mengarahkan anak-
anak untuk melindungi kepala dengan benda yang ada
di sekeliling mereka dan atau berlindung di bawah meja
(berlutut – berlindung – bertahan).

3. Setelah gempa terasa reda, arahkan anak-anak berjalan


keluar sambil tetap melindungi kepala dengan berbaris
rapih mengikuti guru ke titik kumpul, atau lapangan
terbuka yang jauh dari tiang, pohon besar, ataupun
gedung tinggi. Ingatkan siswa untuk tidak BBMK.

4. Hitung jumlah siswa apakah untuk memastikan siswa


sudah lengkap.

5. Jika diperlukan pemulangan siswa, hubungi orang tua


siswa, dan memastikan siswa kembali dengan/kepada
orang tua dengan aman dan selamat.

12 Save the Children


Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 13
MENYELAMATKAN DIRI
SAAT GEMPA
DI RUMAH
Bila guncangan gempa terasa,
1 segera BERLUTUT untuk
menyeimbangkan tubuh supaya
tidak jatuh.

Lalu BERLINDUNG dengan


2 cara menggunakan benda di
sekeliling untuk melindungi
kepala dan leher dari
reruntuhan.

Jika berlindung di kolong


3 meja, BERTAHAN-lah
sambil berpegangan, sampai
guncangan gempa berhenti.

14 Save the Children


APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN
UNTUK MELINDUNGI KEPALA?
Meja yang kuat
Bantal
Selimut tebal
Buku yang tebal
Helm

SETELAH GEMPA BERHENTI


Setelah gempa berhenti, sambil membawa
benda untuk melindungi kepala, segera ke luar
rumah ke tempat yang lapang, dan memiliki
risiko minimal terkena pohon tumbang, tiang
listrik yang roboh, dll.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 15


JANGAN LUPA UNTUK
MENGAMBIL TAS SIAGA YANG
SUDAH DISIAPKAN SEBELUMNYA.

JANGAN LUPA JUGA UNTUK


MEMASTIKAN KOMPOR DAN SUMBER
LISTRIK TELAH DIMATIKAN.

Jika terjadi kondisi darurat, dimana orang tua


dan anak berada dalam keadaan terpencar
di lokasi yang berbeda, buatlah kesepakatan
dengan anggota keluarga tentang tempat
berkumpul.

Ini untuk menghindari ayah, ibu, anak, dan


anggota keluarga lain saling mencari dan justru
saling terpisah.

Jika terjadi kondisi darurat, keluarga


kami akan bertemu di: __________________
________________________________________

16 Save the Children


Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 17
HATI-HATI
BANJIR
MELANDA! 18

Indonesia telah mengalami 141


bencana banjir sejak tahun 2005
sampai 2014! Kerugian yang
dialami pun tidak main-main,
sekitar 145 trilyun!

Banjir lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia, salah


satu penyebabnya adalah saluran drainase dan pembuangan
air yang tersumbat akibat dari perilaku membuang sampah
sembarangan. Hal ini membuat air sungai tidak mengalir
dengan baik dan menjadi meluap keluar.

Penyebab lainnya adalah penebangan hutan yang


mengakibatkan semakin berkurangnya daerah resapan air.
Tanpa pohon, air hujan tidak bisa diserap dan terus mengalir
menjadi banjir.

18 Save the Children


Berikan pengertian kepada anggota keluarga kita untuk turut
berkontribusi menjaga lingkungan, karena pada akhirnya kita
jugalah yang akan merasakan dampaknya.

BAGAIMANA CARA MENCEGAH BANJIR?


1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Menanam pohon dan lestarikan hutan
3. Rutin membersihkan saluran air

SEBELUM
SEBELUM BANJIR
BANJIR

Simpan surat penting dan barang berharga lainnya di tempat


kedap air, lalu letakkan di tempat yang aman.

SAAT BANJIR
1. Matikan semua jaringan listrik dan dan jauhi
benda-benda listrik dan kabel.
2. Beri pengertian kepada anggota keluarga, khususnya
anak-anak untuk menghindari berenang di air banjir
karena air banjir yang kotor dapat menyebarkan
penyakit.
3. Jika perlu keluar di saat banjir, gunakan alat untuk
memandu jalan seperti kayu panjang, sapu, tiang payung,
dll. agar tidak tersandung atau terperosok ke lubang.
4. Jika banjir sudah tinggi, segera ajak anggota keluarga
untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 19


AWAS
TANAH LONGSOR!

Bencana tanah longsor seringkali dipicu


karena kombinasi dari curah hujan yang tinggi,
lereng terjal, tanah yang kurang padat serta
tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya
tutupan vegetasi, dan getaran.

Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat


sehingga menyebabkan terbatasnya waktu
untuk melakukan evakuasi mandiri. Material
longsor menimbun apa saja yang berada di
jalur longsoran.

20 Save the Children


Cara menghindari ancaman
longsor yang paling aman
adalah dengan tidak mendirikan
bangunan di daerah tebing dan
tanah yang tidak stabil.

Jika tinggal di lokasi yang berisiko longsor, kita


harus waspada jika terjadi hujan yang lebat dan
lama. Kita juga harus selalu mengetahui rute
menuju lokasi yang aman untuk menyelamatkan
diri jika terjadi longsor.

SAAT LONGSOR
1. Segera evakuasi dengan menjauhi suara
gemuruh atau arah datangnya longsoran.
2. Apabila mendengar suara sirine peringatan
longsor, segera evakuasi ke wilayah yang
telah ditentukan.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 21


TATA
RUANG
AMAN
Untuk mengurangi potensi bahaya saat
gempa, sebaiknya rumah atau kelas diatur
sesuai dengan tata ruang yang aman.

KONSEP TATA RUANG AMAN


1 Menjauhkan posisi lemari atau perabot besar lainnya dari
tempat tidur untuk menghindari lemari menimpa penghuni
saat tidur.

22 Save the Children


2 Tidak meletakkan 3 Perabot besar seperti lemari,
benda berat atau diatur menempel dengan
mudah pecah di atas dinding dan diperkuat
lemari atau perabot dengan sandaran siku untuk
besar lainnya. menghindari jatuh, roboh,
atau bergeser saat gempa.

4 Tidak meletakkan benda 5 Tidak meletakkan


berat yang mudah jatuh di perabotan yang
langit-langit atau tembok. menghalangi jalur evakuasi
ke luar rumah atau sekolah.

6 Meminimalkan
penggunaan kaca atau
barang yang terbuat dari
kaca/mudah pecah di
rumah atau sekolah.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 23


Perhatikan ruang tidur ini,
penataan barang apa ya yang kira-kira tidak aman?

RUANG TIDUR
Lemari besar di samping tempat tidur. Lemari dengan posisi
tersebut dapat roboh dan menindih penghuni saat tidur, kecuali
jika lemari diperkuat dengan sandaran siku.
TV di atas lemari tinggi.
Lampu gantung yang besar dan berat di langit-langit.
Kardus-kardus berat dan barang mudah pecah di atas lemari.

24 Save the Children


Perhatikan ruang kelas ini,
penataan barang apa ya yang kira-kira tidak aman?

RUANG KELAS
Kardus-kardus berat di atas lemari.
li
TV besar di atas lemari tinggi.
lukisan kaca yang besar pada tembok.
Kipas angin besar menggantung di langit-langit.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 25


BANTU MEREKA
AGAR SELAMAT!

SIAPA SAJA MEREKA?


Penyandang Orang yang sudah
Difabel lanjut usia

Ibu
yaitu yang memiliki hamil
gangguan fungsi pada
tubuh, misalnya orang
yang tuna netra, hambatan
pendengaran (tuli), atau
menggunakan kursi roda.

26 Save the Children


Kita wajib membantu orang
yang memiliki hambatan
evakuasi mandiri untuk
menyelamatkan diri.

PASTIKAN!
• Pastikan kita sudah berada dalam kondisi
yang cukup aman sebelum menolong orang
lain.

• Memposisikan kamar tidur anggota keluarga


difabel atau yang memiliki keterbatasan
(misalnya lanjut usia) untuk evakuasi mandiri,
di ruang terdekat dengan jalur keluar.

PINTU
KELUAR

• Membawa serta alat bantu penyandang


difabel saat evakuasi.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 27


KOTAK
P3K

P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)


difungsikan sebagai pertolongan dan perawatan
sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan dari puskesmas
atau rumah sakit.

Dalam situasi darurat, Anda diharuskan untuk


bertindak dengan cepat, oleh karena itu penting
bagi Anda untuk mengenal dengan baik alat
P3K dan tahu apa yang harus digunakan untuk
menangani cedera yang berbeda.

28 Save the Children


APA SAJA ALAT P3K YANG
HARUS DIMILIKI DI DALAM KOTAK
PERTOLONGAN PERTAMA?
25 buah plester luka untuk berbagai ukuran:
digunakan untuk menutup luka yang kecil dan luka
gores.

1 rol perban atau kasa pembalut ukuran 5 cm


dan 10 cm:
digunakan untuk membalut kasa steril pada luka,
sehingga dapat menghentikan perdarahan.

1 buah perekat micropore selebar 3 cm:


digunakan untuk merekatkan kasa steril.

5 bungkus alkohol swap pad atau lap


antiseptik:
digunakan untuk membersihkan peralatan yang
terbuat dari metal, seperti gunting, pinset, gunting
kuku, dan lain-lain.

1 botol antiseptik:
digunakan untuk mencegah dan melawan bakteri
pada luka.

1 botol rivanol: digunakan untuk membersihkan


daerah luka.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 29


2 pasang sarung tangan non-lateks ukuran
besar: digunakan untuk melindungi diri dari bakteri
sebelum menangani luka pada korban.

Gunting: digunakan untuk memotong perban atau


perekat, dan juga dapat digunakan untuk memotong
pakaian seseorang untuk mempermudah penanganan
luka.

Gunting kuku: digunakan untuk menggunting


kuku atau kulit yang terobek atau yang dapat
memperburuk cedera.

Thermometer oral non-merkuri: digunakan untuk


mengukur suhu tubuh penderita.

6 mitella: Anda dapat menggunakannya untuk


menjadi perban atau sling, dan juga sebagai penutup
luka yang besar dan luka bakar jika steril.

Peniti: digunakan untuk merekatkan pembalut elastis.

Pinset: untuk mengambil objek asing yang kecil pada


tubuh, seperti duri, serpihan kayu, dan lain-lain.

Senter: digunakan untuk mendeteksi adanya cedera


di serah yang gelap, seperti pada lubang hidung,
lubang telinga, dan tenggorokan

Sumber: Palang Merah Indonesia, dengan penyesuaian


30 Save the Children
SEKILAS TENTANG
SAVE THE CHILDREN
SEJARAH SINGKAT KAMI
Kisah kami bermula tahun 1919 saat Eglantyne
Jebb mendirikan Save the Children di London
untuk membantu anak-anak korban Perang
Dunia I.
 
Di Indonesia, Save the Children telah bekerja
membantu anak-anak sejak tahun 1976. Pada
tahun 2014,Yayasan Sayangi Tunas Cilik lahir
sebagai entitas lokal dari Save the Children
di Indonesia dan menjadi bagian dari gerakan
global Save the Children yang bekerja di lebih
dari 120 negara di enam benua, baik di situasi
normal maupun darurat.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 31


PROGRAM SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK

Untuk mencapai potensi terbaiknya, kita perlu


memastikan anak-anak berada dalam keadaan
aman, termasuk dalam kondisi bencana.
Program YSTC mencakup berbagai variasi
bidang yang diimplementasikan sesuai dengan
tahap perkembangan anak.

Untuk pendidikan kesiapsiagaan bencana YSTC,


program ini difokuskan pada anak umur 7-14
tahun, yang dikemas dalam penyampaian yang
mudah dimengerti oleh anak-anak di tahap
kembang umur tersebut.

32 Save the Children


AKSI KEMANUSIAAN
SAVE THE CHILDREN
KONDISI NORMAL
Sesi kesiapsiagaan bencana kami mengajarkan kepada anak-anak
keterampilan yang diperlukan untuk menjadi lebih siap dalam
menghadapi bencana dan bagaimana untuk tetap merasa aman.
Kami juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah dan masyarakat
dalam menyiapkan rencana aksi untuk memelihara keamanan
anak-anak selama dalam keadaan darurat.

KONDISI DARURAT (PASCA BENCANA)


Kami menyediakan bantuan darurat dan memberikan dukungan
psikososial kepada anak-anak selama masa tanggup darurat.
Kami menyediakan Ruangan Ramah Anak / Child Friendly Spaces
dan Ruangan Belajar Sementara / Temporary Learning Spaces agar
anak-anak memiliki area yang aman untuk bermain dan belajar,
sementara orangtua mereka fokus pada pemulihan setelah
bencana. Kami juga mendukung masyarakat untuk membangun
kembali hidup mereka pasca tanggap darurat bencana.

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana 33


Save the Children
Mari kita
menjadi
keluarga
yang siaga
bencana!

Buku Pengetahuan Tentang Kesiapsiagaan Bencana


SaveChildrenID
SaveChildren_ID
SaveChildren_ID
SCIndonesia
www.stc.or.id
Save the Children

Anda mungkin juga menyukai