A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi, tanya jawab dan kaji pustaka peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pemeriksaan dan
pengelompokkan serat, menentukan cara pemeriksaan dan pengelompokkan serat, membuat laporan evaluasi
pemeriksaan dan pengelompokkan serat tekstil pada busana secara kritis dan bertanggung jawab serta penuh rasa
ingin tahu dengan menggunakan berbagai sumber; menunjukkan sikap selalu bersyukur, disiplin, santun, kerjasama
serta toleransi.
C. PENILAIAN
1. Sikap : Observasi/pengamatan
2. Pengetahuan : Tes tertulis
3. Keterampilan : Portofolio
Kab. Semarang, ..... Juni 2020
Waka Kurikulum Guru Mapel
Mengetahui
Kepala SMK Bina Nusantara
Ungaran
Indikator perkembangan sikap jujur, tanggung jawab, disiplin, bekerja sama, dan santun
1. Jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.
2. Jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum konsisten.
3. Jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
konsisten.
4. Jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
konsisten.
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Tanggung
Jujur Disiplin Bekerja sama Santun
jawab
No Nama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B. SOAL
1. Bila didekatkan pada nyala api tidak dapat terbakar, dalam nyala api tidak meleleh dan bercahaya terang, tidak
berbau, dan abu berwarna hitam adalah hasil uji pembakaran serat .....
2. Sebutkan hasil uji pembakaran serat protein !
3. Sebutkan metode uji sensoris !
C. KUNCI JAWABAN DAN SKOR
1. Serat mineral
2. Abu berwarna hitam, nyala api akan padam apabila dikeluarkan dari sumber nyala, abu mudah dihancurkan,
berbau seperti rambut terbakar
3. Panjang serat, kehalusan serat, daya serap air, kilau serat
Lampiran 3: Materi Pembelajaran
Pengetahuan tentang kualitas dan pemilihan bahan tekstil ini tidak hanya penting bagi konsumen tekstil tetapi
juga sangat diperlukan bagi para produsen, pedagang, pelajar, maupun akademisi. Bagi produsen pengetahuan
kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pedoman, pelaksaanaan dan pengambilan keputusan produksi. Bagi
pedagang sangat berguna untuk memudahkan proses pemesanan dan pembelian dari produsen, pengenalan
jenis mutu dan kualitas. Bagi pelajar dan akademisi pengetahuan kualitas bahan tekstil sangat penting untuk
pengembangan keilmuan seperti kegiatan eksperimen dan penelitian.
3. Cara lain untuk mengetahui asal serat ialah dengan menggunakan bahan kimia. Contohnya:
a. Serat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan larut dalam asam sulfat.
b. Serat yang berasal dari hewan seperti wol dan sutera akan larut dalam soda api (kostik soda dan sodium
hidroksida).
c. Kapas tidak tahan terhadap kupramonium. Apabila kupramonium diteteskan pada kain kapas, maka kapas
larut sehingga kain kapas yang kena kupramonium berlubang.
d. Wol larut dalam 20 % bahan mengelantang Na Cl.
e. Asetat tidak tahan terhadap aseton. Kain asetat bila kena aseton akan larut dan berlubang.
f. Nylon akan larut dalam 90 % phenol
g. Untuk membedakan serat kapas dan lenan digunakan tinta. Apabila kain lenan ditetesi tinta maka tinta
tersebut akan cepat meresap dan membekas menyerupai lingkaran, tetapi bila tinta diteteskan pada kain kapas
maka tinta akan meresap dengan lambat, sedangkan bekasnya tidak beraturan.
4. Uji Pembakaran
Bila pemeriksaan serat secara visual belum dapat diketahui asalbahan secara pasti, maka sering dilakukan
pemeriksaan dengan jalan lain yaitu dengan membakar serabut. Dengan mengingat cirri-ciri hasil, pembakaran
dapat ditentukan asal serat kain tekstil, misalnya dari tumbuh-tumbuhan, hewan, termoplastik, atau dari
mineral. Uji pembakaran dilakukan sebagai berikut : benang dicabut dari kain kemudian dipegang dengan
pinset dan dibakar. Kemungkinan hasil uji pembakaran serat adalah sebagai berikut:
a. Serat selulosa:
Benang akan cepat terbakar dan menjalar
Nyala berwarna kuning
Waktu terbakar tidak bau, namun setelah padam berbau seperti kertas terbakar
Bekas pembakaran merupakan abu yang mudah hancur
Warnanya kelabu.
Tanda-tanda pembakaran tersebut menentukan asal serat selulosa. Perbedaan kapas dan lenan dapat dilihat
pada serat-seratnya. Serat kapas pendek dan halus, sedangkan serat lenan panjang dan kasar. Apabila serat
kapas atau lenan telah disempurnakan, maka akan timbul ciri-ciri yang berbeda dari yang sebelum diproses.
Umunya kapas atau lenan yang disempurnakan memberikna tanda-tanda : nyala kecil bila dibakar, setelah
padam berbau kurang sedap, bekas pembakaran merupakan abu putih yang menyerupai bentuk benang semula.
b. Ciri serat protein:
Benangnya sukar terbakar, sedangkan nyalanya akan padam apabila dikeluarkan dari sumber nyala.
Berbau seperti rambut terbakar.
Bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, dan mudah dihancurkan.
Ciri pembakaran filament, sutera yang diperberat nyalanya berpijar, berbau seperti rambut terbakar
(merangsang) meninggalkan abu yang halus berbentuk batang. Perbedaan antara serat wol dan serat sutera
yang dibakar adalah serat wol bergelombang sedang, serat sutera licin, berkilau, dan lembut.