Anda di halaman 1dari 29

MORFOLOGI TUMBUHAN DITINJAU DARI BUNGA,

DAUN, DAN PERCABANGAN


KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bimbingan Orientasi
Mahasiswa Baru (BIOMA)

Oleh :
 Abi Tantowi
 Aldi Rianto
 Alya Nafis Fardiani
 Amalia Janatun Ma’wa
 Dhaifina Azimatunisa
 Ira Haripah
 Riki Yohan
 Risca Amelia Fransiska
 Sri Ratna Febrianti
 Titin Solihat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH

Jl. RE. Martadinatta No.150 Telp (0265) 776787 Ciamis 46274

web.unigal.ac.id

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini
selesai. Penulisan Karya Tulis Ilmah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas Bimbingan Orientasi Mahasiswa (BIOMA) mengenai morfologi tumbuhan
ditinjau dari bunga, daun, dan percabangan. Penulis menyadari begitu banyak
pihak yang membantu memberi semangat, dan dorongan-dorongan sehingga
laporan ini dapat ter-selesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :

1. Teman-teman yang telah membantu saya dalam pembuatan karya tulis


ilmiah ini,
2. Orang tua yang telah menyemangati saya dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.

Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi semua
pihak. Jika ada kekurangan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini mohon di
ma’lumi. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Mudah-
mudahan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususya
bagi diri penulis.

Penulis

I
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR.......................................................................................................I

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3

A. Definisi Morfologi.................................................................................................3
B. DEFINISI BUNGA, DAUN DAN PERCABANGAN........................................5
a) Bunga................................................................................................................5
b) Daun..................................................................................................................6
c) Percabangan.....................................................................................................9
C. Metodologi..........................................................................................................12
a) Tempat dan Tanggal Observasi....................................................................12
b) Metode Observasi...........................................................................................12
c) Alat dan Bahan...............................................................................................12
d) Cara Kerja......................................................................................................12
BAB 3 PEMBAHSAN....................................................................................................13

A. Hasil.....................................................................................................................13
a) Bunga...............................................................................................................13
b) Daun.................................................................................................................14
c) Percabangan.....................................................................................................15
B. Pembahasan:.......................................................................................................16
1. Bunga Kertas....................................................................................................16
2. Bunga A...........................................................................................................17
3. Bunga Sepatu...................................................................................................18
4. Bunga Asoka....................................................................................................19
5. Bunga B............................................................................................................20
6. Bunga Jotang (Gulong)....................................................................................20
7. Bunga C............................................................................................................21
8. Bunga D...........................................................................................................21
9. Bunga E............................................................................................................22
10. Bunga Taiwan Beauty..................................................................................22
BAB IV PENUTUPAN..................................................................................................23

A. Kesimpulan.........................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................II

LAMPIRAN....................................................................................................................III
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe:bentuk,
logos:ilmu); berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya
dengan segala variasinya.
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman
tentang sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam
morfologi sebagai identitas nama atau penunjuk utama dari suatu divisio,
anak division, kelas, anak kelas, bangsa/ordo, keluarga/famili,
marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis tumbuhan.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar ,
batang, dan daun. Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok
tersebut adalah golongan kormofita. Selain itu bagian lain dari tubuh
tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau
dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat
dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji.
Sebagaiman kita ketahui bahwa ilmu itu tidak akan matang kalau
hanya diberikan teori atau gambarannya saja, dibutuhkan suatu
pengamatan atau penelitian. Begitu juga dengan mata kuliah biologi umum
ini tidak cukup hanya dengan teori dibutuhkan suatu pengamatan, karena
merupakan ilmu alamiah yang butuh pembuktian juga. Seperti praktikum
yang sudah kita laksanakan, itu tidak lain tujuannya adalah agar kita
membuka mata ke luar lingkungan sekitar kita, hal-hal apa saja yang akan
kita pelajari dalam morfologi tumbuhan ini semuanya sudah ada di
dalamnya.

1
2
Karena itu, pada karya tulis ini kami mengamati beberapa tumbuhan
yang tumbuh di sekitar halaman Baturraden. Morfologi dari tumbuhan
tersebut yang kami amati adalah bunga, daun dan percabangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi bunga, daun dan percabangan ?
2. Bagaimana bentuk bunga, daun dan percabangan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bunga, daun dan percabangan,

2. Untuk mengetahui bentuk bunga, daun (bentuk ujung dan pangkal


daun) serta percabangan.

D. Manfaat
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penyusun juga memiliki
beberapa manfaat untuk pembaca, antara lain:
 Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai morfologi
tumbuhan ditinjau dari bunga, daun dan percabangan.
 Memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada
pembaca.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Morfologi
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ
tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun
bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu
akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang
mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita
(kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang
dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu bagian lain dari
tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu
atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk,
sifat dan fungsi.
Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain,
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop)
meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan
tidak mendukung daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang
lainnya, warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-
kuningan,tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan
masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah,
bentuk ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk
menembus tanah.

3
4

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya.


Diujung titik tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi
tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang daunnya saling
berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat
dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku
yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung
pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha.
Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan
ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak
daunnya merapat membentuk roset.
Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses
fotosintesis dapat berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian
embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang penting, yaitu
tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi
menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun
sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat
dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air.
5
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau
pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya
disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas
yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah
yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

B. DEFINISI BUNGA, DAUN DAN PERCABANGAN


a) Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang
bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan. Oleh karena itu,  bunga ini berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat
dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi
tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan
penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat
perkembangbiakan, pada umumnya bunga mempunyai warna menarik,
berbau harum, bentuknya bermacam-macam, dan biasanya mengandung
madu.
6
Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya
batangnya lalu terhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar
bunga sedangkan daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun hanya
bentuk dan warnanya berubah dan sebagian lagi mengalami metamorfosis
menjadi bagian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwa yang
akhirnya akan menghasilkan calon individu baru Peneliti seperti Wolff dan
Goethe di abad 18, de Candolle pada awal abad 19, dan penelitilain
menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian
daun. Namun, pendapat yang diterima sampai sekarang adalah daun dan
batang merupakan satu unit tunggal yang disebut shoot. Perkembangan
bunga paralel dengan cabang vegetatif, jadi tidak sebagai turunannya.
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan
angiospermae. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang
berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor –
faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. dan fungsinya ialah
untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari)
dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang
demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Bunga yang mempunyai
organ kelopak, mahkota , stamen , dan putik disebut bunga yang lengkap.
b) Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi
sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus
memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya
menjadi energi kimia.
7
Adapun jenis-jenis tulang daun yaitu;
1. Tulang Daun Menyirip
Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan.
Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka, dan
daun rambutan.

Contoh Tulang Daun Menyirip

2. Tulang Daun Menjari


Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan.
Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, kapas dan daun
jarak.

Contoh Tulang Daun Menjari

8
3. Tulang Daun Melengkung
Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis
lengkung.tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai
tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Ujung-ujung tulang daun
melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih, daun
gadung, dan daun genjer.

Contoh Tulang Daun Melengkung

4. Tulang Daun Sejajar


Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang
sejajar. Tiap-tiap ujung tulang daun ini menyatu.  Contohnya
adalah tebu, padi, dan semua jenis rumput.

Contoh Tulang Daun Sejajar

9
c) Percabangan
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada pula yang tidak
bercabang. Tumbuhan yang tidak bercabang contohnya adalah pada
umumnya yang termasuk berbiji tunggal.
Contoh dari tumbuhan ini antara lain:
- Kelapa (Cocos nucifera L.)
- Rontal (Borassus flabellifer L.)
- Jagung (Zea mays L.)
Pada tumbuhan yang bercabang, cara percabangannya dibedakan menjadi:
 Monopodial
Yaitu cara percabangan tumbuhan dimana batang pokok selalu
tampak jelas karena ukurannya lebih besar, dan lebih panjang
demikian pula pertumbuhannya lebih cepat dari pada cabang-
cabangnya.
Contoh: Pinus (Pinus merkusii Jungh.)

10
 Simpodial
Yaitu percabangan tumbuhan antara batang pokok dengan
percabangannya sulit dibedakan atau ditntukan karena dalam
perkembangan selanjutnya menghentikan pertumbuhannya atau
kalah besar atau kalah cepat pertumbuhannya dibanding dengan
pertumbuhan percabangannya.
Contoh:
Sawo manila (Achras sapota L.)

 Menggarpu atau dikotom


Yaitu percabangan tumbuhan yang setiap bercabang menjadi
dua cabang yang sama besar.
Contoh:     Paku andan (Gleichenia liniaris Clarke.)

11
Berdasarkan percabangannya, batang dibedakan menjadi:
1. Geragih
Yaitu cabang-cabang kecil yang tumbuh merayap dan dari buku-
bukunya ke atas dan ke bawah tumbuh akar.
Contoh:
Daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.) Teki (Cyperus rotundus L.)

2. Tunas air atau wiwilan (virga singularis)


Yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dan beruas panjang dan
seringkali dari kuncup tidur atau kuncup-kuncup liar.
Contoh:
Kopi (Coffea Arabica L.) Coklat (Theobroma cacao L.)

3. Sirung panjang
Yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-
daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang
yang demikian ini tidak menghasilkan bunga, oleh karena itu sering
disebut cabang yang mandul atau steril.

12
4. Sirung pendek
Yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain
mendukung biasanya mendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat
menghasilkan alat perkembangbiakan (bunga dan buah) disebut pula
cabany yang subur atau disebut cabang yang fertile.

C. Metodologi
a) Tempat dan Tanggal Observasi
Tempat observasi sendiri dilakukan di Baturraden, Purwokerto
dimana kondisi lingkungannya cukup memadai. Tanggal Observasi di
mulai dari tanggal 9-10 Oktober 2016.
b) Metode Observasi
Sebagai bahan penyusun karya tulis maka penyusun menggunakan
metode deskriptif.
c) Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan sebagai penunjang kegiatan praktikum adalah:
1. Kertas 2 lembar
2. Bolpoin atau pensil
3. Kamera

Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah :

Tumbuhan yang ada di sekitar Baturraden

d) Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Ambillah gambar tumbuhan dengan kamera,
3. Amati semua morfologi tumbuhan termasuk bunga, daun dan
percabangannya,
4. Gambarlah hasil pengamatan pada kertas,
5. Klasifikasikan semua morfologi tumbuhan tersebut sesuai dengan
teori yang ada.

BAB 3

PEMBAHASAN
A. Hasil
a) Bunga

No Nama Kelopak Mahkota Benang Sari Putik


1 Bunga Kertas 3 5 berlekatan 5 1
2 Bunga A 5 Tak tak terhingga 1
terhingga
3 Bunga Sepatu 4 5 berlekatan 10 1
4 Bunga Asoka 4 4 berlepas 4 1
5 4 4 6 1
6 Jotang <Gulong> 9 berlekatan Tak tak terhingga 1
(Acmella terhingga
Paniculata) berlekatan
7 5 berlekatan Tak tak terhingga -
terhingga
berlekatan
8 3 5 berlepas 1 1
9 Bunga Majemuk - - - -
10 Taiwan Beauty 5 berlekatan 1 1 2
(Cuphea
Hyssopifolia)

13

14

b) Daun

No Tulang Daun Bentuk Daun Warna Daun Tepi Daun Permukaan Daun
1 Menyirip Bulat Hijau+Putih Rata Licin+Halus
2 Menyirip Perisai Hijau Tua Bergerigi Berbulu Lembut
3 Menyirip Bulat Telur Hijau Tua Bergerigi Kasar
4 Menyirip Lanset Hijau Tua Rata Licin
5 Menyirip Bulat Telur Hijau Tua Bergerigi Halus
6 Menyirip Oval Hijau Tua Berombak Kasar
7 Menyirip Perisai Hijau Tua Bergerigi Berbulu Lembut
8 Sejajar Memanjang Hijau Tua Rata Lembut
9 Menyirip Memanjang Hijau Tua Rata Rambut Kasar
10 Menyirip Bulat Telur Hijau Tua Rata Rambut Kasar

15

c) Percabangan

No Pangkal Daun Kelengkapan Daun Percabangan


1 Tumpul Lengkap Simpodial
2 Berlekuk Lengkap Dipodial
3 Tumpul Lengkap Simpodial
4 Runcing Lengkap Simpodial
5 Runcing Lengkap Simpodial
6 Tumpul Lengkap Dipodial
7 Runcing Lengkap Simpodial
8 Tumpul Hanya Helaian Daun Tidak ada percabangan
9 Tumpul Lengkap Tidak ada percabangan
10 Tumpul Lengkap Dikotom
16

B. Pembahasan:
1. Bunga Kertas

Nama latin bunga kertas adalah Bougainvillea spectabilis. Tanaman ini


berasal dari Amerika Selatan. Dijuluki sebagai bunga kertas karena bunganya
yang menyerupai kertas dan kalau kita pegang pun seperti kertas.

Bunga kertas ini memiliki kelopak bunga berjumlah tiga, mahkotanya


berjumlah lima saling berlekatan, kemudian jumlah benang sari lima serta
memiliki putik satu.
Begitu juga dengan daunnya, bentuk tulang daunnya menyirip, bentuk
daunnya bulat, memiliki warna hijau dan disisipi warna putih, bagian tepi
daunnya rata dan permukaannya licin serta halus.
Percabangannya simpodial serta pangkal daunnya tumpul.

17
2. Bunga A

Memiliki struktur bungan dengan jumlah kelopak lima, memiliki


mahkota dan benang sari yang tak terhingga serta memiliki putik satu.

Memiliki bentuk tulang daun yang menyirip, bentuk daunnya bulat,


daunnya berwarna hijau tua, memiliki tepi daun bergerigi dan
permukaannya berbulu lembut.
Percabangannya dipodial dan pangkal daunnya berlekuk.
18
3. Bunga Sepatu

Bunga sepatu (hibiscus rosa-sinensis - china rose) adalah tanaman


semak suku malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam
sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar,
berwarna merah dan tidak berbau. bunga dari berbagai jenis kultivar dan
hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga
ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye
hingga merah jambu atau merah tua.

Memilki kelopak bunga berjumlah empat, mahkota lima saling


berlekatan, mempunyai benang sari sepuluh dan putik.
Struktur bentuk tulang daunnya menyirip, bentuk daunnya bulat
telur, warna daun Hijau tua, memiliki tepi dan yang bergerigi dan
permukaanya yang kasar.
Percabangannya simpodial dan memiliki pangkal daun tumpul.

19

4. Bunga Asoka

Nama latin bunga asoka saraca indica. Asoka merupakan tanaman


yang biasanya diangga[ sakral dan suci bago agama hindu. Sebab pohon
asoka akan mengeluarkan aroma wangi yang khas di malam hari pada
bulan April juga Mei untuk tiap tahunnya. Tanaman ini biasanya dikaitkan
dengan kesucian dan cinta. Di tanah air sendiri, dikenal 2 macam bunga
asoka, yaitu pohon asoka dimana pohonnya tubuh hingga menjulang tinggi
biasa disebut sebagai glodokan tiang dan uga asoka biasa dengan ranting
serta daun yang runcing.
Bunga asoka ini memilikikelopak bunga berjumlah empat dan
mahkota berjumlah empat yang saling berlepasan, benang sari jumlah
empat serta memiliki putik.
Tulang daunnya menyirip dan bentuk daunnya lanset, berwarna hijau
tua dan memiliki tepi daun yang rata serta permukaa daunnya licin.
Percabagannya simpodial dan pangkal daunnya meruncing.

20

5. Bunga B

Memiliki struktur bunga, kelopaknya berjumlah 4 dan mahkota 4,


benang sari 6 dan memiliki putik. Struktur tulang daunnya menyirip,
bentuk daun seperti bulat telur, warna daun hijau tua dan memiliki tepi
daun bergerigi serta permukaannya halus. Percabangannya simpodial dan
memiliki pangkal daun meruncing.
6. Bunga Jotang (Gulong)
Bunga Jotang/ Gulong (Acmella Paniculata) memiliki struktur bunga
dengan jumlah kelopak 9 yang saling berlekatan, mahkota dan benang
sarinya tak terhingga serta tidak memiliki putik.
Bentuk tulang daunnya menyirip berbentuk oval dengan warna hijau
tua dan tepi daunnya berombak serta permukaanya kasar.
Percabangannya dipodial dan memiliki pangkal daun tumpul.

21

7. Bunga C

Memiliki struktur bunga dengan kelopak berjumlah 5 saling


berlekatan, mahkota dan benang sari yang tak terhingga serta tidak
memiliki putik.
Tulang daun menyirip, bentuk daunnya seperti perisai, memiliki
warna hijau tua dan tepi daunnya bergerigi serta permukaanya berbulu
halus. Percabangannya simpodial dan memiliki pangkal daun yang
meruncing.
8. Bunga D
Memiliki struktur bunga dengan kelopak berjumlah 3, mahkota
berjumlah 5 saling berlepasan dan benang sari berjumlah 1 serta memiliki
putik.
Tulang daun sejajar, bentuk daunnya memanjang, memiliki warna
hijau tua dan tepi daunnya rata serta permukaanya berbulu lembut. Tidak
memiliki percabangandan memiliki pangkal daun tumpul.

22

9. Bunga E

Bunga ini termasuk bunga majemuk, tidak memiliki struktur bunga,


hanya memiliki struktur daun. Tulang daunnya sejajar, bentuk daunnya
memanjang, warna daunnya hijau tua dan memiliki tepi daun rata serta
permukaan daunnya kasar. Tidak memiliki percabangan dan pangkal
daunny tumpul.
10. Bunga Taiwan Beauty

Bunga Taiwan Beauty (cuphea hyssopifolia) memiliki struktur bunga


dengan kelopak berjumlah 5 saling berlekatan, mahkota dan benang sari
berjumlah 1, serta memiliki putik. Tulang daunnya menyirip dengan betuk
daun bulat telur, warna hijau tua,tepi daunny rata serta permukaan daunya
kasar. Percabangannya dikotom dan pangkal daunnya tumpul.

BAB IV

PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan morfologi tumbuhan, maka dapat
disimpulakan bahwa:
 Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur
organ tumbuhan baik mengenai bunga, daun maupun
percabangannya.
 Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar
(radiks), batang (caulis), dan daun (folium)
 Masing-masing tumbuhan memiliki kelopak bunga, bentuk daun
memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tulang
daun menyirip, dan percabangan pada batang yaitu monopodial
B. Saran
Setelah melakukan pengamatan morfologi pada umbuhan, para
praktikkan diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan bentuk dan
struktur tumbuhan lain yang belum di amati dan mempelajari lebih dalam
lagi, sehingga bisa mengetahui asal-usulnya.
23

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Makalah Mangga.


http://arsipjurnal.blogspot.com/2012/03/makalah-mangga.html. 20/11/2014. 22.30

Basri, Muhammad Hasan. 2012. Laporan Morfologi Tumbuhan.


http://hasansyaidahfrimmerlieben.blogspot.com/?view=classic. 20/11/2014. 22.00

Haryanto, U.T. 2010. Biologi SMA/MA.Yogyakarta: Andi Offset

Hidayati, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB

Ibayati, yayat. 2003. Pintar Biologi. Bandung: Ganeca Exact

http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-daun-bagi-tumbuhan.html

http://jasapengetikancibinong.blogspot.co.id/2015/09/bentuk-bentuk-tulang-daun-
dan-gambarnya.html

http://aneka2bunga.blogspot.com/2016/06/nama-latin-bunga-asoka-dan-
manfaatnya.html

http://www.zonabiokita.web.id/2015/01/bunga-sepatu-dan-segudang-
manfaatnya.html
http://aneka2bunga.blogspot.com/2016/06/nama-latin-bunga-asoka-dan-
manfaatnya.html

II

LAMPIRAN
Dokumentasi Hasil Penelitian di Kawasan Wisata Baturraden, Purwokerto.
III

Anda mungkin juga menyukai