Modul PDF TM 9 - CB CP
Modul PDF TM 9 - CB CP
Government adalah kata berbahasa inggris yang bila diartikan ke dalam bahasa indonesia
berarti pemerintahan. Jika kita mengartikan pemerintah dalam konteks UUD 1945,
pemerintah adalah seluruh kegiatan penguasaan negara oleh presiden, MPR, DPR, DPD,
BPK, MA, MK dan KY. Bila diartikan lebih luas lagi, pemerintah adalah seluruh kegiatan
pengusaan negara oleh lembaga pemegang kekuasaan negara dalam rangka mencapai
tujuan negara. Pemerintah dalam arti sempit adalah pelaksana penguasaan negara yang
merupakan kegiatan penyelenggaraan eksekutif untuk memberikan pelayanan umum dan
mengangkat kesejahteraan rakyat.
Secara etimologis kata pemerintahan berasal dari kata perintah, yang dapat diartikan
sebagai berikut :
1. Melakukan pekerjaan menyuruh/ perkataan yang menyuruh melakukan sesuatu
2. Badan yang melakukan kekuasaan memerintah/ kekuasaan memerintah suatu
negara (daerah negara) atau badan negara tertinggi yang memerintah suatu negara
(seperti kabinet termasuk pemerintahan)
Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar
2020 2 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
3. Perbuatan, cara, hal atau urusan dari badan yang memerintah tersebut
Dari pengertian tersebut terdapat perbedaan antara pemerintah dengan pemerintahan.
Pemerintah dapat diartikan sebagai kekuasaan memerintah suatu negara, sedangkan
pemerintahan sebagai perbuatan atau cara dalam memerintah.
Sedangkan relation adalah kata berbahasa inggris yang bila diartikan ke dalam bahasa
indonesia artinya adalah hubungan. Government relation adalah hubungan pemerintah. Di
dalam kehidupan, government relations sering diartikan sebagai sebuah seni berhubungan
dengan lembaga-lembaga penentu kebijakan baik itu lembaga eksekutif maupun lembaga
legislatif yang mempengaruhi perusahaan pada level lokal, nasional maupun internasional.
Pemerintah merupakan pihak yang berkuasa dapat memperlancar tetapi juga menghambat
proses bisnis perusahaan oleh karena itu dalam hubungannya dengan pemerintah perlu
membangun hubungan yang baik. Karena hubungan dengan pemerintah (government
relations) memiliki tiga fungsi penting yang meliputi :
1) Fungsi Prediksi (Predictable); Hubungan ini dapat digunakan untuk memprediksi
tentang kebijakan pemerintah hubungannya dengan preusan.
2) Penghitungan (Accountable); Kondisi perusahaan harus dipertanggung-jawabkan.
Kebijakan perusahaan mengenai pajak, insentif, perburuhan dan lain sebagainya
sangat menentukan perusahaan.
Government relations memiliki posisi yang penting bagi perusahaan, arti penting
government relation adalah menciptakan keselarasan antara berbagai kebijakan
pemerintah dengan perusahaan (investasi, kerja sama dagang, pajak dll, memberikan
jaminan perlindungan disaat krisis dan mempercepat proses birokrasi atas berbagai
kepentingan perusahaan.
Hubungan dengan pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan lobi dan negoisasi
dengan pemerintah. Lobi merupakan kegiatan yang dilakukan secara informal untuk
mendekati pemerintah sedangkan negoisasi merupakan kegiatan perundingan. Dalam
berhubungan dengan pemerintah perlu mengadakan dua pendekatan yaitu secara resmi
maupun tidak resmi. Lobi-lobi pada government relation dilakukan dalam bentuk:
1) Lobi langsung (konvensional); Mengadakan Pertemuan Langsung dengan
pemerintah.
2) Grass Roots Lobbying; Artinya melibatkan masyarakat atau massa untuk
melakukan proses lobbying. Contoh : Memberikan argumen atau pengertian kepada
pemerintah bahwa perusahaan ini memiliki hubungan atau kepentingan dengan
public/masyarakat
3) Political Action Committees (PACs); Artinya Melibatkan Masyarakat atau Massa
namun dengan konsep yang formal dan adanya kemungkinan unsur politik. Contoh:
pembelian iklan politik di media yang dibiayai oleh individu atau kelompok yang
secara struktural tidak berafiliasi dengan partai ataupun kandidat politik tertentu
(Independent Expenditures).
Kaitan antara goverment relation dan comunity relation adalah dalam goverment relation
mencakup kebijakan instansi/pemerintah kepada perusahaan. Dan comunity relation
mencakup kebijakan perusahaan kepada masyarakat yang berada sekitar perusahaan, jadi
memiliki satu jalur yang mengakaitkan dari kebijakan pemerintah yang diterima oleh
Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar
2020 5 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
perusahaan yang berdampak pada masyarakat, yang semuanya sama-sama
menggunakan lobi dan negosiasi untuk mencapai kesepatakan bersama yang
mengguntungkan kesemua pihak yaitu ; pemerintah, perusahaan dan masyarakat.
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan sering kali kurang memahami bagaimana bisnis
dijalankan. Sementara itu, perusahaan juga tak sepenuhnya mengerti soal bagaimana
regulasi dibuat.
Itulah mengapa, proses government relations hadir untuk menjembatani kedua belah pihak.
Jembatan antara pemerintah dan perusahaan akan menekan berbagai kemungkinan
kesalahpahaman.
Selanjutnya, dirangkum dari John Glenn College of Public Affairs, Ohio State University,
berikut adalah beberapa skill yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja GR :
1) Kemampuan komunikasi, baik oral maupun tertulis;
2) Pemahaman kuat mengenai regulasi dan peraturan dari pemerintah;
3) Kemampuan kerja sama dengan orang lain;
4) Kemampuan advokasi dan lobbying, dll.
Untuk melatih berbagai skill ini, disarankan untuk belajar dengan menjadi relawan suatu
kampanye politik. Selain itu juga bisa dipelajari dari menjalani magang atau bekerja di
institusi pemerintahan.
Merujuk kembali pada pemaparan Association of Accredited Public Policy Advocates to the
European Union, GR bekerja melalui 4 (empat) pendekatan, diantaranya adalah:
2. Memberi informasi
Setelah pemerintah kenal dengan perusahaan atau klien, saatnya memberi edukasi pada
pemerintah. Edukasi yang dimaksud adalah penyampaian informasi soal kebijakan yang
kemungkinan memiliki pengaruh besar pada roda perusahaan atau klien. Pemerintah yang
lebih paham mengenai hal ini tentu bisa mengerti ekspektasi kebijakan seperti apa yang
perusahaan atau klienmu harapkan.
3. Proses persuasi
Setelah mengetahui perusahaan atau klien dan ekspektasinya, GR bisa mulai melakukan
advokasi. Pada tahap ini, GR bisa menyampaikan apa yang diinginkan oleh perusahaan,
yang mungkin bisa dipenuhi oleh pemerintah. Inilah mengapa, seorang GR harus
menguasai skill advokasi.
4. Mencari dukungan
Kemungkinan regulasi terpengaruh akan lebih besar apabila suara semakin besar. Itulah
kenapa, seorang GR juga bisa bekerja dengan mencari dukungan. Dukungan ini bisa
datang dari stakeholder lain, seperti organisasi atau perusahaan lain. Menciptakan
kemitraan dapat meningkatkan suara, serta menghadirkan kemungkinan keberhasilan
advokasi yang lebih besar.
Internet:
https://yogaadetama.wordpress.com/2012/12/17/government-relations/
https://glints.com/id/lowongan/government-relations-adalah/#.X5mtTogzY2w
https://pac.org/government_relations
http://www.aalep.eu/public-affairs-pa-government-relations-gr-and-public-relations-pr