Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

CORPORATE BRAND &


COMMUNICATION PLAN:
Government Relations

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ilmu Komunikasi Program P051720018 Hairy Akbar Setiawan, S.I.Kom.,M.I.Kom.
Studi Public
Relations 09
Abstract Kompetensi
Government Relations Setelah mengikuti mata kuliah ini
memiliki posisi yang penting diharapkan mahasiswa memiliki
bagi perusahaan, arti penting pemahaman tentang arti
Government Relations adalah pentingnya konsep-konsep dasar
menciptakan keselarasan serta tahapan tentang program
antara berbagai kebijakan Government Relations bagi
pemerintah dengan seorang profil lulusan Humas/
perusahaan. Public Relations.

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 1 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
PENGANTAR GOVERNMENT RELATIONS

Government adalah kata berbahasa inggris yang bila diartikan ke dalam bahasa indonesia
berarti pemerintahan. Jika kita mengartikan pemerintah dalam konteks UUD 1945,
pemerintah adalah seluruh kegiatan penguasaan negara oleh presiden, MPR, DPR, DPD,
BPK, MA, MK dan KY. Bila diartikan lebih luas lagi, pemerintah adalah seluruh kegiatan
pengusaan negara oleh lembaga pemegang kekuasaan negara dalam rangka mencapai
tujuan negara. Pemerintah dalam arti sempit adalah pelaksana penguasaan negara yang
merupakan kegiatan penyelenggaraan eksekutif untuk memberikan pelayanan umum dan
mengangkat kesejahteraan rakyat.

Pendapat para ahli :


1. Sayre (dalam Suradinata) : pemerintah sebagai lembaga negara yang terorganisir
yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya.
2. Suradinata : pemerintah adalah organisasi yang mempunyai kekuatan besar dalam
suatu negara, mencakup urusan masyarakat, teritorial, dan urusan kekuasaan
dalam rangka mencapai tujuan negara.
3. Ndraha : pemerintah adalah segenap alat perlengkapan negara atau lembaga-
lembaga kenegaraan yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
4. Affan : kegiatan yang terorganisir mengenai rakyat/ penduduk di wilayah negara itu
yang berdasarkan kepada dasar negara dan bersumber kepada kedaulatan untuk
mencapai tujuan rakyat/ penduduk di wilyah itu sendiri.

Dengan demikian, pada umumnya pemerintah adalah sekelompok individu yang


mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan atau sekelompok individu
yang mempunyai dan melaksanakan wewenang yang sah dan melindungi serta
meningkatkan melalui perbuatan dan pelaksanaan berbagai keputusan yang dibuat
pemerintah berdasarkan perundang-undangan baik tertulis maupun tidak.

Secara etimologis kata pemerintahan berasal dari kata perintah, yang dapat diartikan
sebagai berikut :
1. Melakukan pekerjaan menyuruh/ perkataan yang menyuruh melakukan sesuatu
2. Badan yang melakukan kekuasaan memerintah/ kekuasaan memerintah suatu
negara (daerah negara) atau badan negara tertinggi yang memerintah suatu negara
(seperti kabinet termasuk pemerintahan)
Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar
2020 2 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
3. Perbuatan, cara, hal atau urusan dari badan yang memerintah tersebut
Dari pengertian tersebut terdapat perbedaan antara pemerintah dengan pemerintahan.
Pemerintah dapat diartikan sebagai kekuasaan memerintah suatu negara, sedangkan
pemerintahan sebagai perbuatan atau cara dalam memerintah.

Sedangkan relation adalah kata berbahasa inggris yang bila diartikan ke dalam bahasa
indonesia artinya adalah hubungan. Government relation adalah hubungan pemerintah. Di
dalam kehidupan, government relations sering diartikan sebagai sebuah seni berhubungan
dengan lembaga-lembaga penentu kebijakan baik itu lembaga eksekutif maupun lembaga
legislatif yang mempengaruhi perusahaan pada level lokal, nasional maupun internasional.

Government relations adalah seni berhubungan dengan berbagai lembaga penentu


kebijakan (eksekutif, legislatif) yang mempengaruhi perusahaan pada level lokal, nasional
maupun internasional. Frazier Moore memberikan asumsi tentang government relations
sebagai berikut :
a) Pemerintah dengan undang-undangnya, bisa melakukan banyak pembatasan bagi
perusahaan, misal dengan kebijakan upah minimum, isu monopoli, pengekangan
perdagangan, persaingan harga yang tidak sehat, transportasi, promosi dan aspek
bisnis lainnya.
b) Hampir di setiap jalan bisnis dipengaruhi pemerintah yang menetapkan dan
memaksakan peraturan bisnis dan menentukan iklim dimana bisnis harus berfungsi.
Hubungan dengan pemerintah (government relations) ditujukan untuk dapat
memperlancar jalannya operasional perusahaan.

Pemerintah merupakan pihak yang berkuasa dapat memperlancar tetapi juga menghambat
proses bisnis perusahaan oleh karena itu dalam hubungannya dengan pemerintah perlu
membangun hubungan yang baik. Karena hubungan dengan pemerintah (government
relations) memiliki tiga fungsi penting yang meliputi :
1) Fungsi Prediksi (Predictable); Hubungan ini dapat digunakan untuk memprediksi
tentang kebijakan pemerintah hubungannya dengan preusan.
2) Penghitungan (Accountable); Kondisi perusahaan harus dipertanggung-jawabkan.
Kebijakan perusahaan mengenai pajak, insentif, perburuhan dan lain sebagainya
sangat menentukan perusahaan.

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 3 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
3) Legislatif; Terkait dengan peraturan perundang-undangan. Pendekatan terhadap
eksekutif dan legislatif sangat penting agar kebijakan pemerintah dan perundang-
undangan dapat menjamin masa depan perusahaan.

Government relations memiliki tugas:


1) Menggali data dari pemerintah
2) Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah
3) Menyampaikan feed back dari perusahaan atas berbagai kebijakan pemerintah
4) Membangun posisi
5) Mendukung pemasaran

Government relations memiliki posisi yang penting bagi perusahaan, arti penting
government relation adalah menciptakan keselarasan antara berbagai kebijakan
pemerintah dengan perusahaan (investasi, kerja sama dagang, pajak dll, memberikan
jaminan perlindungan disaat krisis dan mempercepat proses birokrasi atas berbagai
kepentingan perusahaan.

Hubungan dengan pemerintah tidak dapat dilepaskan dari kegiatan lobi dan negoisasi
dengan pemerintah. Lobi merupakan kegiatan yang dilakukan secara informal untuk
mendekati pemerintah sedangkan negoisasi merupakan kegiatan perundingan. Dalam
berhubungan dengan pemerintah perlu mengadakan dua pendekatan yaitu secara resmi
maupun tidak resmi. Lobi-lobi pada government relation dilakukan dalam bentuk:
1) Lobi langsung (konvensional); Mengadakan Pertemuan Langsung dengan
pemerintah.
2) Grass Roots Lobbying; Artinya melibatkan masyarakat atau massa untuk
melakukan proses lobbying. Contoh : Memberikan argumen atau pengertian kepada
pemerintah bahwa perusahaan ini memiliki hubungan atau kepentingan dengan
public/masyarakat
3) Political Action Committees (PACs); Artinya Melibatkan Masyarakat atau Massa
namun dengan konsep yang formal dan adanya kemungkinan unsur politik. Contoh:
pembelian iklan politik di media yang dibiayai oleh individu atau kelompok yang
secara struktural tidak berafiliasi dengan partai ataupun kandidat politik tertentu
(Independent Expenditures).

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 4 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
Keterkaitan antara Goverment Relations dan Comunity Relations

GOVERNMENT RELATIONS (Dengan pihak pemerintah)


Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawatan-jawatan resmi
yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

Bentuk hubungan Government Relations, antara lain :


1) Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah, pemerintah daerah atau kota.
2) Pengiriman agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait.
3) Mengadakan kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori kegiatan baik dalam
konteks nasional maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
4) Mengundang pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara perusahaan.
5) Melakukan kegiatan lobi secara baik dengan pihak pemerintah untuk memperlancar
suatu kegiatan perusahaan.

COMMUNITY RELATIONS (Dengan masyarakat sekitar)


Public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan
masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. Yang
dimaksud dengan community disini adalah masyarakat sekitar/masyarakat
setempat/tetangga.

Kegiatan community relations yang harus dilaksanakan, misalnya :


1) Memberikan beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi masyarakat sekeliling
perusahaan.
2) Mendirikan sekolah-sekolah dalam usaha menggalakan pendidikan.
3) Mendirikan asrama-asrama bagi mereka yang memerlukan
4) Mendirikan tempat ibadah.
5) Mengadakan pembagian makanan, dll.

Kaitan antara goverment relation dan comunity relation adalah dalam goverment relation
mencakup kebijakan instansi/pemerintah kepada perusahaan. Dan comunity relation
mencakup kebijakan perusahaan kepada masyarakat yang berada sekitar perusahaan, jadi
memiliki satu jalur yang mengakaitkan dari kebijakan pemerintah yang diterima oleh
Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar
2020 5 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
perusahaan yang berdampak pada masyarakat, yang semuanya sama-sama
menggunakan lobi dan negosiasi untuk mencapai kesepatakan bersama yang
mengguntungkan kesemua pihak yaitu ; pemerintah, perusahaan dan masyarakat.

Berikut tujuan government relations menurut (Kasali, 2000 : 118) :


1) Meningkatkan komunikasi dengan pejabat pemerintah dan lembaga tinggi negara.
2) Memantau lembaga pembuat keputusan dan peraturan pada area yang
mempengaruhi bidang usaha mereka.
3) Mendorong partisipasi para pemilih (rakyat) pada setiap lapisan pemerintahan.
4) Mempengaruhi undang-undang yang berdampak pada ekonomi rakyat dan
pelaksanaannya.
5) Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pembuat keputusan.
6) Mengurangi ketidakpastian karena tidak dapat membaca tanda-tanda peraturan.
7) Mempercepat keluarnya keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan,
seperti izin investasi, izin eksploitasi hasil alam, dan sebagainya.
8) Meningkatkan pemahaman satu sama lain.
9) Mendapatkan perlindungan dan pembelaan pada saat perusahaan menghadapi
krisis.

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan sering kali kurang memahami bagaimana bisnis
dijalankan. Sementara itu, perusahaan juga tak sepenuhnya mengerti soal bagaimana
regulasi dibuat.

Itulah mengapa, proses government relations hadir untuk menjembatani kedua belah pihak.
Jembatan antara pemerintah dan perusahaan akan menekan berbagai kemungkinan
kesalahpahaman.

Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam


menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah,
sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak
melanggar hukum.

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 6 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
Menurut penjelasan dari Public Affairs Council, ada beberapa hal yang menjadi tanggung
jawab seorang pekerja GR, yakni:
1) Mengedukasi regulator mengenai isu tertentu;
2) Mengedukasi klien atau perusahaan mengenai regulasi dan apa yang perlu diawasi;
3) Melakukan advokasi pada regulator untuk memastikan roda klien atau perusahaan
tetap berjalan dengan baik (berkaitan dengan kebijakan), dll.

Selanjutnya, dirangkum dari John Glenn College of Public Affairs, Ohio State University,
berikut adalah beberapa skill yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja GR :
1) Kemampuan komunikasi, baik oral maupun tertulis;
2) Pemahaman kuat mengenai regulasi dan peraturan dari pemerintah;
3) Kemampuan kerja sama dengan orang lain;
4) Kemampuan advokasi dan lobbying, dll.

Untuk melatih berbagai skill ini, disarankan untuk belajar dengan menjadi relawan suatu
kampanye politik. Selain itu juga bisa dipelajari dari menjalani magang atau bekerja di
institusi pemerintahan.

Association of Accredited Public Policy Advocates to the European Union mengatakan


bahwa ada hal-hal yang dapat menjadi indikator suksesnya proses GR, di antaranya :
1) Mengetahui prioritas dan selalu menyampaikannya pada pemerintah;
2) Memperkuat dan mencitrakan reputasi perusahaan dengan baik;
3) Menciptakan hubungan yang baik dengan pemerintah;
4) Transparan dan jujur soal kebijakan apa yang ingin dipengaruhi;
5) Mengevaluasi dan beradaptasi pada dinamika politik atau advokasi yang terjadi;
6) Memaksimalkan berbagai media komunikasi;
7) Mengetahui timing dan konteks saat melakukan advokasi;
8) Apabila memungkinkan, selaraskan prioritas perusahaan dengan prioritas pemerintah,
dll.

Merujuk kembali pada pemaparan Association of Accredited Public Policy Advocates to the
European Union, GR bekerja melalui 4 (empat) pendekatan, diantaranya adalah:

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 7 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
1. Identifikasi
Proses ini merupakan upaya untuk membuat perusahaan atau klien dikenal di lingkaran
pemerintahan. Proses ini tidak selalu bergantung pada isu tertentu. Ini merupakan upaya
untuk mengedukasi pemerintah mengenai nama dan bidang perusahaan atau klien. Hal ini
penting agar pemerintah mengingatmu dalam pembuatan regulasi.

2. Memberi informasi
Setelah pemerintah kenal dengan perusahaan atau klien, saatnya memberi edukasi pada
pemerintah. Edukasi yang dimaksud adalah penyampaian informasi soal kebijakan yang
kemungkinan memiliki pengaruh besar pada roda perusahaan atau klien. Pemerintah yang
lebih paham mengenai hal ini tentu bisa mengerti ekspektasi kebijakan seperti apa yang
perusahaan atau klienmu harapkan.

3. Proses persuasi
Setelah mengetahui perusahaan atau klien dan ekspektasinya, GR bisa mulai melakukan
advokasi. Pada tahap ini, GR bisa menyampaikan apa yang diinginkan oleh perusahaan,
yang mungkin bisa dipenuhi oleh pemerintah. Inilah mengapa, seorang GR harus
menguasai skill advokasi.

4. Mencari dukungan
Kemungkinan regulasi terpengaruh akan lebih besar apabila suara semakin besar. Itulah
kenapa, seorang GR juga bisa bekerja dengan mencari dukungan. Dukungan ini bisa
datang dari stakeholder lain, seperti organisasi atau perusahaan lain. Menciptakan
kemitraan dapat meningkatkan suara, serta menghadirkan kemungkinan keberhasilan
advokasi yang lebih besar.

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 8 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana
REFERENSI
1. Ardianto, Elvinaro dan Sumirat, Soleh. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
2. Argenti, Paul. 2010. Komunikasi Korporat. Jakarta: Salemba Humanika
3. Cutlip, Scott M., Allen H. Center, & Glen M. Broom. 2011. Effective Public Relations.
Jakarta: Kencana Prada Media Group.
4. Freeman, R. E., (1984). Strategic Management: A Stakeholder Approach, Boston:
Pitman Publishing.
5. Jefkins, Frank. 1995. Public Relations Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga
6. Kasali, Rhenald. 2000. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta : PT. Temprint.
7. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Kencana
8. Lattimore, dkk. 2010. Public Relations: Profesi dan Praktik. Jakarta:
SalembaHumanika
9. Moore, H. Frazier. 2004. Humas (Membangun Citra dengan Komunikasi).Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya

Internet:
https://yogaadetama.wordpress.com/2012/12/17/government-relations/
https://glints.com/id/lowongan/government-relations-adalah/#.X5mtTogzY2w
https://pac.org/government_relations
http://www.aalep.eu/public-affairs-pa-government-relations-gr-and-public-relations-pr

Corporate Brand & Comm.Plan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


2020 9 Hairy Akbar Setiawan,S.I.Kom.,M.I.Kom Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai