Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen


Kode Mata Kuliah : EKMA 4116
Jumlah sks : 4 SKS
Nama Pengembang : Helmiatin, S.E, M.Si
Nama Penelaah : Sucipto, S.Pd., M.Sc
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : Tahun 2020
Edisi Ke- : 2 (dua)

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Dalam menghadapi situasi saat ini dimana serba 40  Modul 4
ketidakpastiand alam dunia bisnis dan usaha,  Kegiatan
manajer atau pimpinan perusahaan perlu Belajar 1
mempertimbangkan segala sesuatu sebelum
mengambil satu keputusan yang tepat.
Sebutkan dan jelaskan dua tipe pengambilan
keputusan yang ada!
2 Pada dasarnya terdapat dua pandangan terhadap 60  Modul 5
desain organisasi, yaitu pandangan klasik dan  Kegiatan
neo klasik. Jelaskan sisi positif dan negative dari Belajar 1
kedua pandangan tersebut.

* coret yang tidak sesuai


Tugas 2 Tutorial Online EKMA4116 Manajemen
Nama : Andrew William
NIM : 043049814
Program Studi : S-1 Manajemen
UPBJJ : Surabaya

Pertanyaan:
1. Dalam menghadapi situasi saat ini dimana serba ketidakpastian dalam dunia bisnis
dan usaha, manajer atau pimpinan perusahaan perlu mempertimbangkan segala
sesuatu sebelum mengambil satu keputusan yang tepat. Sebutkan dan jelaskan dua
tipe pengambilan keputusan yang ada!
2. Pada dasarnya terdapat dua pandangan terhadap desain organisasi, yaitu pandangan
klasik dan neo klasik. Jelaskan sisi positif dan negatif dari kedua pandangan
tersebut!

Jawaban:
1. Pengambilan keputusan (Decision Making) adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran. Terdapat 2 tipe pengambilan
keputusan yang ada, yaitu:
a. Keputusan yang terprogram (programmed decision)
Keputusan yang terprogram merupakan keputusan yang terstruktur atau yang
muncul berulang-ulang atau keduanya.Karena keputusan tersebut muncul
berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan
prosedur yang dipakai untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut
dibuat. Sebagai contoh, dalam masalah persediaan, keputusan kapan
melakukan reorder barang terjadi berulang-ulang. Perusahaan barangkali
mempunyai pedoman pada saat persediaan barang tinggal sekian unit.
Manajer dalam hal ini tinggal mengambil keputusan sesuai dengan pedoman
yang ada. Kadang-kadang keputusan yang terprogram mencakup keputusan
yang cukup rumit. Akan tetapi, keputusan tersebut dapat dianalisis menjadi
keputusan yang terprogram. Sebagai contoh, menyediakan barang
persediaan menjelang Lebaran barangkali merupakan keputusan yang rumit
karena Lebaran tidak terjadi setiap bulan. Namun, setelah dianalisis lebih
lanjut, keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai keputusan yang
terprogram.
Manajer dapat membuat forecast lebih dahulu dengan menganalisis
faktor-faktor yang relevan dan kemudian menentukan jumlah persediaan
untuk Lebaran. Keputusan tersebut dapat diprogram inenjadi beberapa
keputusan dengan menggunakan prosedur yang sudah ada. Keputusan yang
terprogram, sampai tingkat tertentu, membatasi kebebasan manajer. Prosedur
atau aturan yang menent ukan reorder pada saat persediaan tinggal mencapai
100 unit, sebagai contoh, mengharuskan manajer melakukan reorder pada
saat persediaan mencapai 100 unit. Namun, keputusan terprogram
mempunyai manfaat karena dapat membebaskan manajer dari tugas-tugas
rutin. Dengan demikian, manajer mempunyai waktu yang lebih banyak untuk
menangani masalah lain yang lebih penting. Akan tetapi, manajer tidak boleh
melupakan situasi luar biasa. Sebagai contoh, menghadapi situasi Lebaran
tentu saja tidak sama dengan menghadapi kejad ian pada bu lan-bu lan biasa.
Misalnya, suatu organisasi mempu nyai kebijaka n menghabi skan anggaran
tertentu untuk promosi. Jika pada periode sekarang tiba-tiba pesaing
menaikkan anggaran promosinya, tentu organisasi harus inelakuk an ant
isipasi yang tepat, misalnya ikut rnenaikkan anggaran promosi. Kalau tidak
ada langkah antisipasi, organisasi dapat kehilangan pelanggannya.
b. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision)
Keputusan yang tidak terprogram merupakan keputusan yang tidak
terstruktur, jarang muncul, atau keduanya. Keputusan tersebut berasal dari
masalah yang luar biasa atau tidak biasa muncul. Karena tidak terstruktur dan
jarang muncul, tidak ada pedoman yang cukup teperinci untuk menangani
masalah tersebut. Contoh keputusan tersebut adalah keputusan meluncurkan
produk baru, memecahkan masalah penurunan penjualan produk tertentu,
dan menangani gugatan hukum terbadap perusahaan. Situasi semacam itu
merupakan situasi "luar biasa" dan karena itu diperlakukan secara khusus.
Pengalaman dan intuisi manajer diperlukan untuk memecahkan masalah ini
karena belum ada pedoman yang secara kbusus menangani masalah tersebut.
Keterampilan memecahkan masalah semacam itu menjadi semakin penting
dengan semakin tingginya tingkatan manajemen. Karena itu, promosi
manajer biasanya melibatkan upaya peningkatan keterampilan untuk
memecahkan masalah yang tidak terprogram. Manajer yang akan
dipromosikan dapat dilatih lebib dahulu untuk memecahkan masalah-
masalah tersebut dengan mengajari pemecahan problem secara sistematis
dan membuat keputusan secara logis.

2. Desain organisasi memiliki 2 pandangan, yaitu;


a. Pandangan Klasik
i. Positif
1. Dapat mendorong efisiensi,
2. Mendorong studi organisasi lebih lanjut.
ii. Negatif
1. Tidak memperhatikan sisi manusiawi,
2. Keyakinan pada universalitas model mereka yang kadang tidak
berhasil pada lingkungan tertentu,
3. Kata birokrasi sering diasosiasikan dengan pengertian sebagai
organisasi yang terlalu besar (banyak karyawan), terpengaruh
banyak kepentingan politik, lamban dan tidak responsif
terhadap lingkungan.
b. Pandangan Neoklasik
i. Positif
Pandangan ini memperhatikan sisi manusiawi dari karyawan yang
sebelumnya tidak ada di pandangan klasik dan adanya pengembangan
model organisasi berdasarkan 8 proses kunci yang penting yaitu:
1. Kepemimpinan 5. Pengambilan Keputusan
2. Motivasi 6. Penetapan Tujuan
3. Komunikasi 7. Pengendalian
4. Interaksi 8. Prestasi Kerja
ii. Negatif
Pendekatan pandangan neoklasik dinilai masih mencari satu cara
terbaik untuk semua situasi. Fokus pada motivasi dianggap terlalu
sederhana karena karyawan masuk ke organisasi dengan tujuan yang
sangat kompleks, moneter, sosial, dan lainnya.

Sumber:
Buku Materi Pokok EKMA4116 Manajemen Universitas Terbuka Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai