PROPOSAL
MARSUJI UTAMI
201601022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit sistem pencernaan salah satunya adalah penyakit Gastritis atau
Maag. Penyakit Gatritis adalah suatu penyakit yang di tandai dengan adanya
peradangan atau inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung (nurhanifah,
Afni & Rahmawati 2018). Peradangan ini mengakibatkan terjadinya
pembengkakan mucosa lambung sampai terlepasnya epitel mucosa superfisial.
Pelepasan sel epitel merangsang adanya proses inflamasi. Salah satu tanda dan
gejala dari penyakit Gastritis adalah timbulnya rasa nyeri yang di rasakan di
daerah epigastrium atau bisa di sebut nyeri ulu hati.(referensi?)
Gastritis merupakan peradangan atau perdarahan mukosa lambung
bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Gastritis (maag) adalah peradangan
pada dinding lambung. Gastritis paling sering ditemui dalam praktek sehari-
hari karena cara mendiagnosisnya berdasarkan gejala klinis. Dan timbul secara
mendadak yang biasanya ditandai dengan rasa mual atau muntah, nyeri,
pendarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau sakit kepala (Anggita,
2012).
Angka kejadian gastritis didunia yang di derita oleh penduduk
berjumlah 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya.(referensi)
Kejadian gastriris diberbagai dunia seperti Inggris 22% , Cina 31%, Jepang
14,5%, Kanada 35% dan Perancis 29.5%. (referensi) Asia Tenggara
persentase kejadian gastritis tergolong besar, jumlah 583.635 jiwa dari jumlah
penduduk dalam setiap tahunnya. (referensi) Presentase kejadian gastritis di
Indonesia menurut World Health Organization (WHO) 40,8%. (referensi)
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010, gastritis mempunyai
urutan ke lima dari 10 besar penyakit terbanyak pasien rawat inap yaitu 24,716
kasus dan peringkat ke enam dari 10 besar penyakit terbanyak rawat jalan di
Rumah Sakit di Indonesia yaitu 88,599 kasus. (referensi) Angka kejadian
gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi
15
Di latar belakang sebaiknya tidak ada teori atau definisi. Perbanyak data yang
menunjang. Dan belum dijelaskan mengapa gastritis penting untuk diteliti
misalnya kalua tidak diobati akankah meningkatkan risiko terjadi kanker lambung
misal. Belum muncul juga penelitian2 sebelumnya yang meneliiti ttg pengaruh
kunyit terhadap gastritis bagaimana hasilnya. Karena ini akan jadi latar belakng
kuat kenapa penelitian ini harus dilakukan. Misal penelitian oleh A mendapatkan
hasil terdapat pengaruh…. Penelitian oleh B mendapatkan hasil tidak ada
pengaruh. Sehingga hasil yang belum konsisten membuat penelitian ini penting
untuk dilakukan dst
Perbaiki kalimatnya juga Bu. Kalimatnya harus mengalir dibaca. Paragraf2 diatas
kalimatnya seperti terpotong-potong.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka pertanyaan dalam penelitian ini yaitu :
”Bagaimana efektifitas pengaruh pemberian curcuma domestica val dan madu
pada nyeri gastritis di Klinik Bunga Merpati ?”.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menunjukkan efektifitasmengetahui pengaruh pemberian curcuma
domestica val dan madu terhadap kejadian nyeri pada penderita gastritis
di Klinik Bunga Merpati.
b. Tujuan Khusus
1. Menganalisa Efektifitas Curcuma Domestica Val dan Madu pada Nyeri
Gastritis di Klinik Bunga Merpati.
2. Untuk mengetahui Efektifitas Curcuma Domestica Val dan Madu pada
Nyeri Gastritis di Klinik Bunga Merpati.
17
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai
informasi tentang efektifitas pemberian curcuma domestica val dan madu
pada nyeri gastritis dan dapat di terapkan pemberian pengobatan herbal ini
pada penderita gastritis di klinik bunga merpati.
c. Peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar penelitian ini dapat
memberikan pengetahuan dan dijadikan tolak ukur mengenai efektifitas
pemberian curcuma domestica val dan madu pada nyeri gastritis. Pada
mahasiswa kesehatan atau referensi untuk mengembangkan penelitian
berikutnya dalam bidang ini.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Etiologi
Muttaqin, Arif & Sari, Kumala (2011) menyatakan ada beberapa faktor
penyebab gastritis akut terjadinya Gastritis adalah beberapa jenis obat,
alcohol, bakteri, virus, jamur, stress akut, radiasi, alergi atau intoksikasi
dari bahan makanan dan minuman, garam empedu, iskemia, dan trauma
langsung. Dengan penjelasan sebagai berikut
1. Obat-obatan.
Obat Anti Inflamasi Nonsteroid/OAINS (Indometasin, Ibuprofen, dan
Asam Salisilat), Sulfanomide, Steroid, Kokain.
2. Minuman beralkohol; seperti whisky, vodka, dan gin.
3. Infeksi bakteri Streptococci, Staphylococci, Proteus spesies,
Clostridium.
4. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus.
22
d. Klasifikasi
Abata (2014) klasifikasi gastritis berdasarkan tingkat keparahannya:
1. Gastritis akut adalah inflamasi akut dari lambung, biasanya terdapat
pada mukosa. Gastritis akut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
gastritis eksogen akut dan gastritis endogen. Bahan kimia, termis,
bacteri merupakan penyebab Gastritis Eksogen Acut sedan kelainan
tubuh penyebab Gastriti Endogen Akut.
2. Gastritis kronis didefinisikan sebagai peradangan mukosa kronis
menimbulkan atrofi mukosa dan metaplasia epitel (Robbins, 2013).
Gastritis kronis adalah peradangan permukaan mukosa lambung
menahun (Muttaqin & Sari, 2011). Lambung yang mengalami
inflamasi kronis dari tipe tertentu sehingga menyebabkan gastritis dari
tipe yang spesifik disebut gastritis kronis.
Muttaqin & Sari (2011) gastritis kronis diklasifikasikan dengan tiga
perbedaan sebagai berikut:
a) Gastritis superfisial, ditandai kemerahan, edema, serta perdarahan dan
erosi mukosa.
b) Gastritis atrofik, peradanga seluruh lapisan mukosa yang di sebut
ulkus dan kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Karena jumlah sel
parietal dan sel chief menurun.
c) Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-nodul
mukosa lambung yang bersifat irregular, tipis, dan hemoragik.
23
e. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari gangguan ini cukup bervariasi, mulai dari keluhan
ringan hingga muncul perdarahan pada slauran cerna bagian atas.Pada
beberapa orang, gangguan ini tidak menimbulkan gejala yang khas
(Brunner & Suddarth, 2002). Manifestasi gastritis akut dan kronik hampir
sama berikut penjelasannya:
1. Manifestasi gastritis akut.
a) Anoreksia.
b) Nyeri pada epigastrium
c) Mual dan muntah.
d) Perdarahan saluran cerna (Hematemesis Melena).
e) Anemia (tanda lebih lanjut).
f) Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium (Inayah, 2004).
g) Kembung dan terasa sesak(Lestari, Wiyono, & Candrawati,2016).
h) Keluar keringat dingin (Lestari et al., 2016).
i) Nafsu makan menurun (Lestari et al., 2016).
j) Suhu badan naik (Lestari et al., 2016).
k) Pusing.
l) Pucat.
m) Lemas.
f. Patofiologi Gastritis
Berawal mukosa lambung alami pengikisan akibat komsumsi
alcohol, obat anti inflamasi nonsteroid, infeksi helicobacter pylory,
menimbulkan reaksi peradangan.
24
h. Komplikasi
1. Gastritis akut
Komplikasinya perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA), bisa
juga berupa hematemesis (muntah darah) dan melena (berak darah),
yang berakhir dengan shock hemoragik. Apabila prosesnya hebat,
terjadi ulkus, namun jarang terjadi perforasi (Brunner & Suddarth,
2002).
2. Gastritis kronis
Komplikasinya gangguan penyerapan vitamin B12. Sehingga
27
Yang belum ada di tinjauan pustaka penelitian2 sebelumnya yang meneliti kunyit
dan gastritis
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yaitu justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang
dilakukan dan memberi landasan topik yang dipilih sesuai dengan
identifikasi masalahnya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil variabel
bebas adalah Curcuma Domestika Val dan Madu sedangkan variabel
terikat yaitu nyeri pada pasien Gastritis di Klinik Bunga Merpat.
Gambaran yang lebih jelas dan terarah alur penelitian ini digambarkan
dalam rangka konsep seperti berikut :
Pasien
Variable Independen
Nyeri Gastritis
Variable Dependen Mual, Muntah, Perut
kembung hilang.
Napsu makan normal
Merasakan mual,
Nyeri epigastrium
muntah, perut,
menurun bahkan hilang.
kembung.
Napsu makan menurun.
Nyeri epigastrium
Keterangan :
: Diteliti
A. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Efektifitas Cucuma
Domestika Val dan Madu pada Nyeri Gastritis di Klinik Bunga
Merpati”.terdapat pengaruh pemberian ekstrak……
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Kuantitatif. Dengan
menggunakan pendekatan pra experimental dan desain one group pre and
post test. Observasi dilakukan dua kali yaitu sebelum diberikan perlakuan (01)
disebut pretest, dan sesudah eksperimen (02) disebut dengan posttest.
Pretest Perlakuan Posttest
Kelompok Perlakuan 01 X 02
Keterangan :
01 : pretest sebelum dilakukan pemberian Curcuma dan Madu kepada
kelompok Perlakuan
X : Perlakuan yang di berikan pada pasien nyeri Gastritis
02 : posttest setelah dilakukan pemberian Curcuma dan Madu kepada
kelompok Perlakuan
c. Besar Sampel
Besar sampel dihitung berdasarkan rumus :
Z 2 1−α /2. p .qN
n= 2
d 2 ( N−1 ) + Z 1−α / 2. p . q
Keterangan :
n : Jumlah sampel
q : 1-p
N : Besar populasi
α
Z 2 1− . p .qN
2
n=
α
d 2 ( N−1 ) + Z 2 1− . p . q
2
33 , 5
n=
5,47
n=6
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dan nilai dari objek
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan dua
variabel yaitu :
1) Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan dan timbulnya variabel dependen. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Curcuma
Domestika Van dan Madu.
2) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah nyeri gastritis.
35
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah karakteristik yang diamati dari sesuatu
yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati atau diukur
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat
diulangi oleh orang lain.
E1. Ekstrak curcuma…
E2. Nyeri gastritis
E3 skala nyeri
dll
Ini definisi operasional masing-masing variabel belum ada
Metode
a. Alat dan bahan
Peralatan yang di gunakan untuk membuat ramuan adalah:
1.Parutan (Fackelmann Double Grater Productnation)
2.Pisau ( Ideal).
3.Saringan (Stainless Stell).
4.Gelas keramik.
5.Mangkok keramik.
Bahan- bahan yang diperlukan adalah:
1.Kunyit 5 ruas.
2.Air mineral ( leminerale).
3.Madu 2 sendok.
b. Prosedur Kerja
1. Persiapan Sampel
Sampel atau kunyit diambil sebanyak 5 rimpang kunyit
kemudian sampel terlebih dahulu dicuci dan dikeringkan sedikit.
Kemudian tanaman kunyit dibersihkan dari kulitnya sehingga pada
proses pembuatan ekstrak nanti kulit luarnya tidak ikut terparut.
2. Pembuatan Ekstrak
36
Kunyit
Mengambil 5 rimpang
kunyit
Mencuci
Mengeringkan sebentar
Membersihkan dari kulitnya
Parutan
Mangkok Keramik
Saringan
Gelas
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perlakuan, pada
variabel independen dengan menggunakan ekstrak Curcuma Domestica Van
dan Madu pada variabel dependen dengan menggunakan skala nyeri pada
Gastritis.???
Instrument: lembar pengumpulan data
Gambar skala nyeri
Kuisioner
Informed consent
…
Bab 3 bab paling penting dalam proposal. Harus jelas sejelas-jelasnya apa yang
mau dilakukan, apa yang mau diukur. Mulai dari cara mengambil subyeknya,
kapan subyek dikasih ekstrak dll. Jadi kalau dibaca masih belum jelas subyeknya
mau diapakan saja, yang diukur apa dan bagimana. Kalau masalah bikin
ekstraknya ya mmg sdh lengkap. Tapi detil pelaksaanaan si subyek akan diapain
aja belum jelas.