BAB 1
PENDAHULUAN
Pada perkembangan bisnis saat ini dan untuk menghadapi persaingan global
dibutuhkan kualitas yang baik pada struktur produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan
agar dapat bersaing dengan perusahaan lain baik dari dalam dan luar negeri. Hal ini
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kualitas yang sangat
baik dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen adalah dengan mengurangi jumlah
reject pada proses produksi suatu produk. Rejectnya produk dapat disebabkan oleh
banyak hal baik dalam segi manufacture, mesin, proses produksi, dan human error.
PT. Harapan Busana Apparel adalah sebuah perusahaan yang berada di Kawasan
Berikat Nusantara. Perusahaan ini bergerak di bidang Garment yang berfokus pada jasa
penjahitan pakaian yang di impor dan di ekspor. Sistem yang digunakan pada proses
produksi adalah disesuaikan dengan pesanan pelanggan (make to order) dan dalam
berdasarkan pengalaman dan perkiraan, karena belum adanya metode pengukuran untuk
dokumentasi dan hal ini mengakibatkan pihak manajemen perusahaan tidak mengetahui
seberapa baik pengendalian terhadap kualitas telah dilakukan. Dalam jumlah produksi
yang besar dan dengan jumlah reject yang tidak diketahui secara signifikan
Oleh Sebab itu, diperlukan suatu metode yang dapat mendukung perbaikan
kualitas dengan tujuan untuk dapat menghindari reject produk yang lebih banyak lagi.
2
Metode Statistical Quality Control (SQC) dengan menggunakan The Analytical Tools
For Six Sigma dan dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat digunakan
sebagai alat yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam melakukan
dimengerti.
dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam pengendalian kualitas produknya dan
melakukan pengambilan keputusan terhadap perbaikan akibat reject barang yang terjadi.
Hal ini tentunya dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari perusahaan dari segi
reject?
Sigma dapat memperbaiki kualitas produk dan mengurangi jumlah reject yang ada?
1.4.1 Tujuan
1. Mengetahui jenis cacat yang sering terjadi dan jumlah cacat pada masing-
masing produk.
terhadap produk.
1.4.2 Manfaat
persaingan pasar.
PT. Harapan Busana Apparel adalah suatu perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam bidang garment. Atau bisa kita sebut memproduksi kebutuhan sandang konsumen
dari bahan baku kain sampai menjadi pakaian yang siap untuk dipakai konsumen.
Perusahaan ini berdiri sejak 1 Agustus 2000 dan dikelola dengan manajemen swasta
dengan status Perseroan Terbatas dengan kepemilikan asing di bawah izin dari Foreign
Capital Investment . Pemilik perusahaan berasal dari negara Korea Selatan di bawah
Produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah baju kaos, celana
panjang, celana pendek, baju tidur dan kemeja yang merupakan kebutuhan sandang
primer konsumen sehari-hari. Vendor yang menjual produk perusahaan ini antara lain
JC. Penney, Lane Bryan, Protren, Sears, Macys. Yang seluruh hasil dari produknya
100% di ekspor ke USA, Korea dan China. Dilihat dari tujuan ekspor yang dipilih dan
5
besarnya pangsa pasar yang ada menunjukan PT. Harapan Busana Apparel memiliki
kesejahteraan sumber daya manusianya, perangkat produksi, dan perluasan pangsa pasar
Seperti yang terlihat dari lambang yang digunakan PT. Harapan Busana Apparel
dibawah ini
Arti dari lambang yang ada ialah merupakan gambar pohon, yang mempunyai
makna untuk melindungi orang yang bernaung dibawahnya, lingkaran yang mengelilingi
pohon yang ada mempunyai makna bahwa PT. Harapan Busana Apparel juga
Visi dari PT. Harapan Busana Apparel adalah untuk selalu mengembangkan
variasi produk pakaian yang sudah ada sesuai dengan perubahan dan trend pasar, dan
Adapun Misi dari PT. Harapan Busana Apparel adalah menjadi leader
cara menjadi nomor satu baik dalam sumber daya manusianya maupun kulitas produk
6
yang dihasilkan, serta motto yang dicanangkan ialah “ Menjadi nomor satu baik dari
Nusantara, Jl. Raya Cakung Cilincing, Jakarta 14140. Dengan luas area sebesar 6.354
m2. yang terbagi menjadi 1.080m2 untuk bagian cutting, 1.740m2 bagian sewing,
1.626m2 bagian finishing, 1.728m2 bagian warehouse, dan 360m2 untuk kantor. Semua
dari kegiatan perusahaan dilakukan di Lokasi. Dalam penentuan lokasi ini, perusahaan
memiliki berbagai pertimbangan diantaranya adalah lokasi ini sangat strategis karena
dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sehingga memudahkan dan
impor baik dalam hal penerimaan bahan baku dari para supplier maupun proses
pengiriman barang.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus
manajemen sumber daya manusia adalah manusia merupakan tenaga kerja pada
perusahaan. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber daya manusia
Tujuannya adalah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari
7
pekerjaannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan
harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar, sedangkan pemerintah selalu
mengharapkan pajak.
perusahaan sehingga setiap proses yang dilakukan terpacu pada motivasi untuk
pelatihan yang menunjang agar kesadaran akan mutu menjadi budaya perusahaan.
Seluruh karyawan PT. Harapan Busana Apparel bekerja enam hari dalam
seminggu (Senin sampai dengan Jum’at) selama 8 jam per hari kerja, dari jam 07:30 –
15.30 WIB termasuk waktu istirahat selama 1 jam dari pukul 12:00 – 13:00. Shift kerja
tidak ada yang berubah. Setiap karyawan mendapat 1 Shift kerja selama 1 hari. Namun
TOTAL TENAGA
BAGIAN KERJA
KANTOR 10
PEMOTONGAN 75
PEMOTONGAN (QC) 8
PENJAHITAN 673
PENJAHITAN (QC) 69
PENYETRIKAAN 130
PENYETRIKAAN (QC) 13
MEKANIK 20
HELPER 18
SECURITY 12
SUPIR 3
TOTAL 1050
dengan kebutuhan masing-masing divisi. Tujuan dari perekrutan tersebut selain untuk
meningkatkan produktifitas dan menambah sejumlah orang tertentu, tetapi juga untuk
ekternal melalui data yang telah dimiliki oleh perusahaan. Seleksi penerimaan pegawai
dilakukan 1 tahun sekali. Dimana setiap karyawan yang baru masuk diberikan kontrak
selama 1 tahun. Apabila memiliki Track Record yang baik, maka akan diperpanjang dan
apabila memiliki Track Record yang buruk, maka akan dimutasi atau diberhentikan.
9
sesuai dengan kebijakan UMR (Upah Minimum Regional) yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kebijakan yang
diterapkan oleh PT. Harapan Busana Apparel. Selain itu Perusahaan juga memberikan
tunjangan-tunjangan seperti THR (Tunjangan Hari Raya) dan TAT (Tunjangan Akhir
Tahun).
Berikut Perincian pemberian gaji pokok karyawan dan pada saat lembur :
Pada perusahaan ini kesejahteraan pada tenaga kerja juga menjadi prioritas, bisa
dilihat dari hal-hal yang dilakukan dan digunakan oleh para pegawai pabrik pada saat
¾ Pemakaian masker, hal ini bertujuan untuk menghindari debu dan kotoran
agar tidak masuk ke dalam mulut dan hidung. Sehingga kesehatan dari
pernafasan pegawai.
peralatan kerja yang jatuh atau pada saat banyak terjadi perlintasan aliran
¾ Pemakaian seragam, hal ini bertujuan agar para pegawai dapat dengan
bewarna merah.
¾ Pemakaian penutup kepala, hal ini bertujuan untuk menjaga agar rambut
¾ Sarung tangan besi. Sarung tangan ini dipakai pada bagian pemotongan.
Hal ini dikarenakan alat pemotong kain yang sangat tajam, untuk itu
karyawan.
¾ Kaca Pengaman. Alat ini berbentuk seperti kaca pelindung dari Akrilik.
Dipakai pada bagian penjahitan. Alat ini terdapat pada mesin jahit,
berfungsi sebagai pengaman agar jarum dan helai – helai kain tidak
Suatu organisasi adalah himpunan para individu yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama. Apabila dua atau lebih individu bekerja sama dalam upaya
pekerjaan, salah satu dari mereka harus mengarahkan aktivitas kelompok, jika tidak
mereka akan bekerja sebagai individu dengan tujuan berlawanan satu dengan lainnya.
Dengan demikian perlu adanya pengarahan dari satu sumber untuk mengkoordinasi
meningkatkan kerja regu menjadi lebih efektif dan menekan biaya operasi menjadi
minimum serta memperlihatkan arus pekerjaan yang lancar , luwes agar dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia usaha saat ini dan
pengendalian yang mantap sehingga organisasi tersebut dapat terlaksana dengan baik.
pekerjaan tim yang berfungsi sebagai instrumen tunggal untuk produksi dengan biaya
rendah. Aktivitas departemen di dalam usaha diadakan untuk memperoleh hasil yang
maksimum dan efisien. Dari bawah hingga atas, setiap anggota organisasi harus
kerja sama dengan departemen – departemen lainnya dan pada umunya membangkitkan
material, modal, metode dan juga informasi secara rapi. Agar proses kerja menjadi
12
efektif dan efisien. Dalam suatu organisasi dan manajemen diperlukan seorang
pemimpin yang berpengaruh dan juga mampu untuk menggerakkan serta mengatur hal -
hal di atas. Dalam suatu organisasi pembagian tugas akan menjadi penting serta
koordinasi antar divisi menjadi krusial untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.
fungsional. Hal tersebut dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang bertanggung
jawab dalam struktur organisasi perusahaan seperti bagian Quality Control, Produksi,
mengenai :
dengan lainnya.
1. Designer
dipimpin oleh 1 orang manajer designer dan dibantu oleh 3 orang staf
2. Departemen Accounting
4. Departemen Produksi
oleh staf produksi. Staf produksi membawahi ketua regu dan tenaga bantu.
Manajer membawahi 5 orang chief line. Setiap 1 orang chief line membawahi
5. Departemen Pemasaran
6. Departemen Pengemasan
yaitu inspeksi pada bagian produksi ( Cutting, Sewing, Ironing ) dan inspeksi
DIREKTUR UTAMA
PURCHASING ADMINISTRASI
PRODUKSI
15
16
Untuk memperjelas tugas dan wewenang dari struktur organisasi perusahaan PT.
¾ Direktur
kualitas
¾ Designer
¾ Manajer Pemasaran
peningkatan berkesinambungan.
¾ Manajer Keuangan
digunakan perusahaan.
¾ Manajer Produksi
¾ Manajer Pengemasan
persyaratan mutu.
Proses produksi pada PT. Harapan Busana Apparel dimulai dari pengambilan
barang dari Warehouse untuk kemudian di inspeksi apakah ada cacat bahan atau tidak.
Kemudian dilakukan pemotongan bahan terlebih dahulu sesuai dengan pola bahan yang
telah dibuat. Setelah itu dilakukan inspeksi lagi sebelum melakukan penjahitan bahan.
Pada bagian penjahitan dilakukan pemisahan bahan yang cacat-potong. Apakah bahan
itu cacat atau tidak, apabila cacat dikembalikan kepada bagian inspeksi sebelumnya.
Apabila tidak, diteruskan ke bagian penyetrikaan sebagai proses akhir dari produksi.
Kemudian dilakukan inspeksi akhir sebelum dilakukan pengepakan. Inspeksi ini sama
seperti pada inspeksi penjahitan, apabila ada barang cacat jahitan tidak bisa di packing.
Setelah semua proses produksi selesai, dari warehouse sampai packing barulah PT.
Produksi pakaian pada PT. Harapan Busana Apparel terdiri dari proses Cutting,
saja ada kain yang cacat-potong, misalkan kain robek atau warnanya
luntur atau pudar maka lagsung dapat terdeteksi. Setelah itu kain digelar
2. Sewing ( Penjahitan )
kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Adapun urutan jenis kegiatan
¾ Obras Samping
Yaitu penjahitan pada sisi kiri dan kanan pada kain sehingga mulai
Proses pemasangan kerah harus dilakukan secara teliti dan hati – hati
¾ Obras Tangan
melingkar.
¾ Hamming
ujung pakaian agar rapih. Seperti pada pakaian bagian bawah dikelim
¾ Pasang kancing
3. Ironing ( Penyetrikaan )
Bagian ini menggunakan alat yang bernama Vacuum Table. Yaitu meja
setrika sedot dimana menggunakan setrika uap dan beralaskan meja yang
4. Packaging ( Pengemasan )
dilakukan inspeksi dan siap untuk di-Pack diberi dulu aksesoris untuk
23
1.5.7 Distribusi
Distribusi PT. Harapan Busana Apparel prioritasnya lebih kepada ekspor. PT.
Harapan Busana Apparel tidak menerima pesanan dari dalam negeri, Perusahaan ini
khusus menerima pesanan dari luar negeri untuk kemudian di Ekspor. Pakaian yang
dihasilkan antara lain Blouse, Sleep Wear, Pants, Skirts, Dress Items. Konsumennya
kebanyakan berasal dari Negara-negara fashion, yaitu : Italia, Korea, Jepang, Amerika .
LANE BRYANT, K-MART, DRESS BARN, D.CHOW, dan konsumen lainnya di luar
negeri.
Pada PT. Harapan Busana Apparel penerapan sistem informasi yang berbasis
komputer baru digunakan pada beberapa bagian perusahaan. Khususnya pada bagian
ekspor, gudang bahan baku dan perlengkapan produksi dan juga pada bagian
Accounting. Dengan sistem informasi yang diterapkan ini dapat menghubungkan suatu
sub bagian perusahaan dengan sub bagian perusahaan lainnya. Bagian Gudang memiliki
sistem informasi yang terintegrasi dengan Bagian Pembelian. Aktivitas penerimaan dan
pengeluaran barang oleh Bagian Gudang dapat dimonitor oleh Bagian Pembelian.
Namun pada bagian perusahaan lainnya seperti lantai produksi dan marketing
belum diterapkan suatu sistem informasi yang terintegrasi, di mana pencatatan data dan
24
informasi sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan menggunakan form
berwenang. Data dan informasi yang telah didapat akan dilaporkan kepada atasan lalu