Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN CKD (Chronickidneydisease)

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :

Alip Maulana (171030100020)

Dosen Pengajar : Ns. Akub selvia., S.Kep M.Kep

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

JURUSAN S.1 KEPERAWATAN


TAHUN 2021

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi CKD (Chronic kidney disease)

Chronic kidney disease atau penyakit ginjal kronik


didefinisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan
atau tanpa penurunan Glomerulus Filtration Rate (GFR) (Nahas &
Levin,2010). Sedangkan menurut Terry & Aurora, 2013 CKD
merupakan suatu perubahan fungsi ginjal yang progresif dan
ireversibel. Pada gagal ginja kronik, ginjal tidak mampu
mempertahankan keseimbangan cairan sisa metabolisme sehingga
menyebabkan penyakit gagal ginjal stadium akhir.

Gagal ginjal yaitu ginjal kehilangan kemampuannya untuk


mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan
asupan makanan normal. Gagal ginjal biasanya dibagi menjadi 2
kategori, yaitu akut dan kronik. CKD atau gagal ginjal kronik
merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat
(biasanya berlangsung bertahun-tahun), sebaliknya gagal ginjal akut
terjadi dalam beberapa hari atau minggu (Price & Wilson, 2006).

CKD atau gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai kondisi


dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif,
irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal
dalam mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan
elektrolit, sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009).

B. Etiologi

Begitu banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan terjadinya gagal


ginjal kronis. Akan tetapi apapun sebabnya, respon yang terjadi adalah
penurunan fungsi ginjal secara progresif. Kondisi klinis yang
memungkinkan dapat mengakibatkan GGK bisa disebabkan dari ginjal
sendiri dan dari luar ginjal.
1. Penyakit dari ginjal
a. penyakit pada saringan (glomerulus) : glomerulonefritis
b. infeksi kuman : pyelonefritis, ureteritis
c. batu ginjal : nefrolitiasis
d. kista di ginjal : polcystis kidney
e. trauma langsung pada ginjal
f. keganasan pada ginjal
g. sumbatan : tumor, batu, penyempitan/striktur
2. Penyakit umum di luar ginjal
a. penyakit sistemik : diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol
tinggi
b. dyslipidemia
c. infeksi di badan : tbc paru, sifilis, malaria, hepatitis
d. preeklamsi
e. obat-obatan
f. kehilangan banyak cairan yang mendadak ( luka bakar )
C.Manifestasi Klinis

Manifestasi klinik yang dapat muncul di berbagai sistem tubuh


akibatpenyakit ginjal kronik (PGK) menurut Baradero, Dayrit, &
Siswadi(2009)dan Price&Wilson(2013)adalah sebagai berikut :
1) Sistemhematopoietik
Manifestasi klinik pada sistem hematopoietik yang dapat muncul
sebagai berikut ekimosis, anemia menyebabkan cepat lelah,
trombosit openia, kecenderungan perdarahan, hemolisis.
2) Sistem kardiovaskuler
Manifestasi klinik yang dapat muncul pada kardiovaskuler antara
lain hipertensi, retino pati dan ensefalopati hipertensif, disritmia,
perikarditis (frictionrub), edema, bebansirkulasi berlebihan,
hipervolemia, takikardia, gagal jantung kongestif.
3) Sistemrespirasi
Manifestasi klinik yang dapat muncul pada sistem respirasi
antaralain sputum yang lengket, pernafasan kusmaul, dipsnea,
suhu tubuh meningkat, pleuralfrictionrub, takipnea, batuk disertai
nyeri, hiliarpneumonitis, edema paru, halitosis uremik atau fetor.
4) Sistem gastrointestinal
Manifestasi klinik yang dapat muncul pada sistem gastrointestinal
manifestasi klinik yang dapat muncul adalah distensi abdomen,
mual dan muntah serta anoreksia menyebabkan penurunan berat
badan,nafas berbau amoniak, rasa kecap logam, mulut kering,
stomatitis, parotitis, gastritis, enteritis, diaredankonstipasi ,
perdarahan gastrointestinal.
5) Sistem neurologi
Tanda yang dapat muncul dari terganggunya distribusi
metabolikakibat PGK antara lain penurunan ketajaman mental,
perubahantingkat kesadaran, letargi/gelisah, bingung atau
konsentrasi buruk, asteriksis, stupor, tidur terganggu/insomnia,
kejang, koma.
6) Sistem muskuloskeletal
Manifestasi klinik yang dapat muncul pada sistem skeletal
yaitunyeri sendi, perubahan motorik – foot drop yang berlanjut
menjadiparaplegia, osteodistrofiginjal, pertumbuhan lambat pada
anak,rikets ginjal.
7) Sistemdermatologi
Tanda yang dapat muncul dari terganggunya distribusi
metabolikakibat PGK antara lain ekimosis, uremic frosts /
“kristal” uremik, lecet, pucat, pigmentasi, pruritus, perubahan
rambut dan kuku (kuku mudah patah, tipis, bergerigi, ada garis –
garis merah – biru yang berkaitan dengan kehilangan protein),
kulitkering, memar.
8) Sistem urologi
Manifestasi klinik pada sistem urologi dapat muncul seperti berat
jenis urin menurun, haluaran urin berkurang atau hiperuremia,
azotemia, proteinuria, hipermagnesemia, ketidakseimbangan
natrium dan kalium, fragmen dan seldalam urin.
9) Sistem reproduksi
Manifestasi klinik yang dapat muncul pada system reproduksi
adalah libido menurun, disfungsiereksi, infertilitas, amenorea,
lambat pubertas.stomatitis, parotitis, gastritis, enteritis,
diaredankonstipasi ,perdarahan gastrointestinal.
10) Sistem neurologi
Tanda yang dapat muncul dari terganggunya distribusi
metabolikakibat PGK antara lain penurunan ketajaman mental,
perubahantingkat kesadaran, letargi/gelisah, bingung atau
konsentrasi buruk,asteriksis,stupor,tidurterganggu/insomnia,
kejang,koma.
11) Sistemmuskuloskeletal
Manifestasi klinik yang dapat muncul pada sistem skeletal
yaitunyeri sendi, perubahan motorik – foot drop yang berlanjut
menjadiparaplegia,osteodistrofiginjal,pertumbuhanlambatpadaana
k,riketsginjal.
12) Sistemdermatologi
Tanda yang dapat muncul dari terganggunya distribusi
metabolikakibat PGK antara lain ekimosis, uremic frosts /
“kristal”
uremik,lecet,pucat,pigmentasi,pruritus,perubahanrambutdankuku(
kuku mudah patah, tipis, bergerigi, ada garis – garis merah –
biruyangberkaitandengankehilanganprotein),kulitkering,memar.
13) Sistemurologi
Manifestasi klinik pada sistem urologi dapat muncul seperti
beratjenisurinmenurun,haluaranurinberkurangatauhiperuremia,az
otemia,proteinuria,hipermagnesemia,ketidakseimbangannatriumd
an kalium, fragmen dan seldalam urin.
14) Sistemreproduksi
Manifestasiklinikyangdapatmunculpadasistemreproduksiadalahlib
idomenurun,disfungsiereksi,infertilitas,amenorea,lambatpubertas.
Manifestasiklinikmenurut(Smeltzer,2009)antaralain:hipertensi,
(akibatretensicairandannatriumdariaktivitas sisyemrenin–
angiotensinaldosteron),gagaljantungkongestifdanudempulmoner(aki
batcairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iritasi pada lapisan
perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan
cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak
mampu berkonsentrasi).
Manifestasi klinik menurut Nahas & Levin (2010) adalah sebagai
berikut :
1) Gangguan kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effusi
perikardiak dan gagal jantung akibat penimbunan cairan,
gangguan irama jantung dan edema.
Kondisi bengkak bisa terjadi pada bagian pergelangan kaki,
tangan, wajah, dan betis. Kondisi ini disebabkan ketika tubuh
tidak bisa mengeluarkan semua cairan yang menumpuk dalam
tubuh, genjala ini juga sering disertai dengan beberapa tanda
seperti rambut yang rontok terus menerus, berat badan yang
turun meskipun terlihat lebih gemuk.
2) Gangguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak,
suara krekels.
3) Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan
metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran
gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau
ammonia.
4) Gangguan muskuloskeletal
Resiles leg sindrom (pegal pada kakinya sehingga selalu
digerakan), burning feet syndrom (rasa kesemutan dan terbakar,
terutama ditelapak kaki), tremor, miopati (kelemahan dan
hipertropi otot-otot ekstremitas).
5) Gangguan integumen
Kulit pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat
penimbunanurokrom, gatal–gatalakibattoksik, kukutipis dan
rapuh.
6) Gangguanendokrim
Gangguanseksual: libidofertilitas dan ereksimenurun, gangguan
menstruasidanaminore. Gangguan metabolic glukosa, gangguan
metabolic lemak dan vitaminD.
7) Gangguancairanelektrolitdankeseimbanganasamdanbasa
biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi
kehilangannatriumdandehidrasi,asidosis,hiperkalemia,hipomagn
esemia,hipokalsemia.
8) Systemhematologi
anemiayang
disebabkankarenaberkurangnyaproduksieritopoetin,sehingga
rangsangan eritopoesis pada sum – sum tulang
berkurang,hemolisisakibatberkurangnyamasahiduperitrositdalam
suasanauremiatoksik,dapatjugaterjadigangguanfungsitrombosisd
antrombositopeni.

D. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi

Ginjaladalahorganekskresiyangberperanpentingdalammempertahan
kan keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisicairan
tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah organ
berbentuksepertikacangpolong,berwarnamerahkebiruan.Ginjalterlet
akpadadinding posterior abdomen, terutamadi daerah
lumbaldisebelah kanandankiritulang
belakang,dibungkusolehlapisanlemakyang
tebaldibelakangperitoneumatau diluar ronggaperitoneum.
Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang dimulai dari
ketinggian vertebra torakalis sampai vertebra lumbalis ketiga.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri karena letak hati
yang menduduki ruang lebih banyak disebelah kanan. Masing-
masing ginjal memiliki panjang 11,25cm, lebar 5-7cm dan tebal
2,5cm. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170gram dan wanita
dewasa 115 gram.
Ginjal ditutupi oleh kapsul tunikafibrosa yang kuat, apabila
kapsul dibuka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna
merah tua. Ginjalterdiri dari bagian dalam, medula, dan bagian
luar, korteks. Bagian dalam(interna) medula. Substansia medularis
terdiri dari pyramid renalis yangjumlahnyaantara8-
16buahyangmempunyaibasissepanjangginjal,sedangkanapeksnyam
enghadapkesinusrenalis.Mengandungbagiantubulus yang lurus,
ansahenle, vasa rekta dan duktuskoli
gensterminal.Bagianluar(eksternal)korteks.Subtansiakortekalisberw
arnacoklatmerah,konsistensilunakdanbergranula.Substansiainitepat
dibawahtunikafibrosa,melengkungsepanjangbasispiramidyangberde
katandengansinusrenalis,danbagiandalamdiantarapyramiddinamaka
nkolumna renalis. Mengandung glomerulus, tubulus proksimal dan
distalyangberkelok-kelok dan duktuskoligens.
Strukturhalusginjalterdiriatasbanyaknefronyangmerupakansatu
an fungsional ginjal. Kedua ginjal bersama-sama mengandung kira-
kira 2.400.000 nefron. Setiap nefron bias membentuk urin sendiri.
Karenaitufungsidari satunefron dapatmenerangkanfungsidari ginjal.

Tiap ginjal manusia terdiri dari kurang lebih 1 jutanefron dan


semua berfungsi sama. Tiap nefron terbentuk dari 2
komponenutama,yaitu:
1) Glomerulus dan kapsula bowman, tempat air dan larutan di
filtrasi daridarah
2) Tubulus,yangmereabsorpsimaterialpentingdarifiltratedanmemu
ngkinkanbahan-bahansampahdanmaterialyangtidakdibutuhkan
untuk tetap dalam filtrate dan mengalirke pelvis
renalissebagaiurine.
Glomerulusterdiriatassekumpulankapiler-
kapileryangmendapatsuplainutrisidari arterioraferen, dan
diperdarahioleharterioraferen.Glomerulus dikelilingi oleh kapsula
bowman. Arteri oraferen mensuplaidarahkekapiler
peritubular.Yangdibagimenjadi4 bagian.
1) Tubulusproksimus

2) Ansahenle

3) Tubulusdistalis

4) Tubuluskolengntes

2. Fisiologi
Menurut Brunner (2007), fungsi utama ginjal adalah
mempertahankankeseimbangan air dan kadar unsure kimia
(elektrolit, hormon, gula
darah,dll)dalamcairantubuh,mengaturtekanandarah,membantum
engendalikankeseimbanganasambasadarah,membuangsisabahan
kimia dari dalam tubuh, bertindak sebagai kelenjar, serta
menghasilkanhormondan enzim
yangmemilikifungsipentingdalamtubuh.
SedangkanmenurutSyaifuddin(2014),Fungsiginjalyaitumeng
eluarkan zat-zat toksik atau racun, mempertahankan
keseimbangancairan, mempertahankan keseimbangan kadar
asam dan basa sadari
cairantubuh,mempertahankankeseimbanganzat-zatdangaram-
garamlaindalamtubuh,mengeluarkansisametabolismehasilakhirs
ariproteinureum,kreatinin, danamoniak.
E. Patofisiologi
Disfungsiginjalmengakibatkankeadaanpatologikyangkomplekte
rmasukdiantaranyapenurunanGFR(GlumerularFiltrationRate),penge
luaran produksi urine dan eksresi air yang abnormal,
ketidakseimbanganelektrolit dan metabolik abnormal. Homeostatis
dipertahankan oleh hipertropinefron. Hal ini terjadi karena
hipertrofi nefron hanya dapat mempertahankaneksresi solates dan
sisa-sisa produksi dengan jalan menurunkan reabsorbsi airsehingga
terjadi hipostenuria (kehilangan kemampuan memekatkan urin)
danpolyuria adalah peningkatan output ginjal. Hipostenuria dan
polyuria
adalahtandaawalCKDdandapatmenyebabkandehidrasiringan.Perke
mbanganpenyakitselanjutnya,kemampuanmemekatkanurinmenjadis
emakinberkurang. Osmolitasnya (isotenuria). Jika fungsi ginjal
mencapai tingkat iniserum BUN meningkat secara otomatis, dan
pasien akan beresiko kelebihanbeban cairan seiring dengan output
urin yang makin tidak adekuat. Pasiendengan CKD mungkin
menjadi dehidrasi/ mengalami kelebihan beban
cairantergantungpadatingkatgagalginjal.

Perubahan metabolik pada ginjal juga menyebabkan gangguan eksresi


BUN dan kreatinin. Kreatinin sebagian dieksresikan oleh tubulus ginjal
dan penuruna fungsi ginjal berdampak pada pembentukan serum
kreatinin. Adanya peningkatan konsentrasi BUN dan kreatinin dalam
darah disebutazotemiadanmerupakansalahsatupetunjukgagal ginjal.
Perubahan kardiak pada CKD menyebabkan sejumlah
gangguan systemkardiovaskuler. Manifestasi umumnya diantaranya
anemia, hipertensi, gagaljantung kongestif, dan perikaraitis, anemia
disebabkan oleh penurunan
tingkateritropetin,penurunanmasahidupseldarahmerahakibatdariure
mia,defisiensibesidanasamlaktatdanperdarahan gastrointestinal.
Hipertropi terjadi karena peningkatan tekanan darah akibat
overlood cairandan sodium dan kesalahan fungsi system renin.
Angiostin aldosteron CRFmenyebabkan peningkatan beban kerja
jantung karena anemia, hipertensi, dankelebihan cairan (Brunner
&Suddart, 2007).
Tahapgangguanginjalantarlain:
Tahap1:DiminishidRenalReserve
Tahap ini penurunan fungsi ginjal, tetapi tidak terjadi penumpukan
sisa-sisa metabolik dan ginjal yang sehat akan melakukan
kompensasi terhadapgangguanyangsakit tersebut.
TahapII:RenalInsufficiency(insufisiensiginjal)
Pada tahap ini dikategorikan ringan apabila 40-80% fungsi
normal,sedang apabia 15-140% fungsi normal dan berat bila fungsi
ginjal normalhanya2-20%.Padainsufisiensiginjalsisa-
sisametabolikmulai berakulumasi dalam darah karena jaringan
ginjal yang lebih sehat tidak dapat berkompensasi secara terus
menerus terhadap kehilangan fungsi ginjal karena adanya penyakit
tersebut. Tingkat BUN, kreatinin, asam urat, dan fosfor mengalami
peningkatan tergantung pada tingkat penurunan fungsi ginjal.
TahapIII:EndStageRenalDesease(penyakitginjaltahaplanjut)
Sejumlah besar sisanitrogen (BUN,Kreatinin)
berakumulasidalamdarahdanginjaltidakmampumempertahankanhe
mostatis.Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit terjadi bila segera
dianalisa akanmenjadifatal/kematian.

F. Pathway
G. Penatalaksanaan
Perencanaan tatalaksana (action plan) penyakitginjal kronik
sesuaidenganderajatnya, dapatdilihat padatabel1.2 :

Tabel1.2RencanatatalaksanaPGKsesuaidenganderajatnya

Deraj LFG(ml/menit/1,73 Rencanatatalaksana


at m2)
1 ≥ 90 Terapipenyakitdasar,kondisi
komorbid,
evaluasi pemburukan (progression)
fungsiginjal,memperkecilresikokar
diovaskuler.
2 60–89 Menghambatpemburukan(progressi
on)
fungsiginjal.
3 30–59 Evaluasidanterapikomplikasi.
4 15–29 Persiapanuntukterapipenggantiginjal
,
5 <15 ataudialisis Terapipenggantiginjal.
Sumber:Sudoyo,Setiyohadi,Alwi,SimadibrataK,&Setiati(200
7)

Manajemen keperawatan kolaboratif untuk mengatasi komplikasi


yangdapatmunculpadapenyakitginjalkronik(PGK)adalahsebagaiberik
ut :
1) Medikasi
Hipertensi dapat ditangani dengan pemberian obat inhibitor
enzimpengubah–
angiotensin(ACE),obatimunosupresifdiberikanuntukpasienglomerul
onefritis,diuretikdapatdigunakanuntukmengaturvolumecairanintrava
skular,asidosismetabolikdapatdiatasi dengan natrium bikarbonat,
hiperkalemia dapat
ditanganidengankombinasiinsulindandekstrosaatau
natriumpolistiren

sulfonat, tambahan kalsium dan vitamin D dapat digunakan


untukmempertahankan kadar kalsium dan fosfat (Baradero, Dayrit,
&Siswadi,2009).
Pengaturandiet
Dietproteindanfosfat
Diet pembatasan asupan protein dan fosfat pada pasien
PGKdapatdilihat padatabel 1.4.

Tabel1.4Pembatasanasupanprotein danfosfatpada PGK

LFG(ml/menit/1,73 Proteing/kg/hari Fosfatg/kg/har


m2) i
>60 Tidakdianjurkan Tidakdibatasi
25–60 0,6 –0,8 ≤10 gram
g/kg/hari,termasuk≥0,35
g/kg/harinilaibiologistinggi.
5–25 0,6 – 0,8 g/kg/hari, termasuk ≤10 gram
≥0,35g/kg/hari nilai biologis
tinggi
atautambahan0,3gasamamin
o
esensialatauasamketon.
<60 0,8 g/kg/hari (+ 1 g ≤9 gram
protein/gproteinuria)atau0,3g
/kgtambahanasamaminoesens
ial atauasam
keton.
Sumber:Sudoyo,Setiyohadi,Alwi,SimadibrataK,&Setiati(
2007)

1. Dietkalium
Tindakanyangharusdilakukanadalahtidakmemberikanmakananatauo
bat–obatanyangtinggiakankandungankalium. Ekspektoran, kalium
sitrat, dan makanan seperti sup,pisang dan jus buah murni adalah
beberapa contoh makananatau obat – obatanyang mengandung
amonium klorida dankalium klorida (Price & Wilson, 2013).
2. Dietnatriumdancairan
Jumlahnatriumyangdiperbolehkanadalah40hingga90mEq/hari
(1hingga2gramnatrium),namunasupannatrium

sulfonat, tambahan kalsium dan vitamin D dapat digunakan


untukmempertahankan kadar kalsium dan fosfat (Baradero, Dayrit,
&Siswadi,2009).

Pengaturandiet

3. Dietproteindanfosfat
Diet pembatasan asupan protein dan fosfat pada pasien
PGKdapatdilihat padatabel 1.3.

yangoptimalharusditentukansecaraindividuuntuksetiappasien agar
tercapai keseimbangan hidrasi yang baik.
Aturanumumuntukasupancairanadalahkeluaranurinselama24jam
+500mlmenggambarkankehilangancairanyangtidakdisadari.Kebutuh
ancairanyangdiperbolehkanpadapasienanefrik 800 ml/hari dan
pasien dialisis diberikan cairan yangmencukupi untuk
memungkinkan kenaikan berat badan
2sampai3pon(sekitar0,9kgsampai1,3kg)selamapengobatan.
Pemberian asupan natrium dan cairan pada
pasienPGKharusdiatursedimikianrupauntukmencapaikeseimbanganc
airan(Price&Wilson,2013).

Tabel1.5Pembatasanasupanprotein danfosfatpada PGK

LFG(ml/menit/1,73 Proteing/kg/hari Fosfatg/kg/har


m2) i
>60 Tidakdianjurkan Tidakdibatasi
25–60 0,6 –0,8 ≤10 gram
g/kg/hari,termasuk≥0,35
g/kg/harinilaibiologistinggi.
5–25 0,6 – 0,8 g/kg/hari, termasuk ≤10 gram
≥0,35g/kg/hari nilai biologis
tinggi
atautambahan0,3gasamamin
o
esensialatauasamketon.
<60 0,8 g/kg/hari (+ 1 g ≤9 gram
protein/gproteinuria)atau0,3g
/kgtambahanasamaminoesens
ial atauasam
keton.
Sumber:Sudoyo,Setiyohadi,Alwi,SimadibrataK,&Setiati(
2007)
4. Dietkalium
Tindakanyangharusdilakukanadalahtidakmemberikanmakananatauo
bat–obatanyangtinggiakankandungankalium. Ekspektoran, kalium
sitrat, dan makanan seperti sup,pisang dan jus buah murni adalah
beberapa contoh makananatau obat – obatanyang mengandung
amonium klorida dankalium klorida (Price & Wilson, 2013).
5. Dietnatriumdancairan
Jumlahnatriumyangdiperbolehkanadalah40hingga90mEq/hari(1hing
ga2gramnatrium),namunasupannatrium.

H. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaanpenunjangyangdibutuhkanbaiksecaramedisataupunkolaborasiantar
alain :
 Hematologi
(Hemoglobin,Hematokrit,Eritrosit,Leukosit,Trombosit)
 RFT (Renal Fungsi
Test)(Ureumdan
Kreatinin)
 LFT(LiverFungsiTest)
 Elektrolit
(Klorida,kalium, kalsium)
 Koagulasist
udiPTT,PT
TK
 BGA
BUN/Kreatinin:meningkat,biasanyameningkatdalamproporsikadarkreat
inin10mg/dldiduga tahap akhir(rendahnyayaitu5).
Hitung darah lengkap : hematokrit menurun, HB kurang dari 7-8
g/dl.SDM:waktuhidupmenurunpadadefisiensierritripoetinsepertiazotem
ia.
AGD:penurunanasidosismetabolik(kurangdari7:2)terjadikarenakehilanga
n kemampuan ginjal untuk mengekskresikan hidrogen dan
amoniaatauhasilakhirkatabolisme protein
bikarbonatmenurunPC02menurun.
Kalium : peningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan
seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan hemolisis SDM.
padatahapakhirperubahanEKGtidakterjadikalium6,5ataulebihbesar.
 urinerutin
 urin khusus : benda keton, analisa kristal
batuvolume:kurangdari
400ml/jam,oliguri,anuria
warna:secaraabnormalurinekeruh,disebabkanbakteri,partikel,koloiddan
fosfat.
Sedimen:kotor,kecoklatanmenunjukanadanyadarah,Hb,mioglobin,porfirin.
Beratjenis:kurangdari1.015(menetappada1,015)menunjukkankerusakanginja
l berat.
 ECG
 ECO
EKG:mungkinabnormaluntukmenunjukkankeseimbanganelektrolitdanas
am basa.
Endoskopiginjal:dilakukansecaraendoskopikuntukmenentukkanpelvisginjal,
pengangkatan tumor selektif.
 USGabdominal
 CTscan abdominal
 BNO/IVP,FPA
 Renogram
 RPG( RetioPielografi) Untukmenunjukkanabnormalispelvisginjaldanureter.
PENGKAJIAN

Jam :06.00

Pengkajiantgl : 8 Maret 2020 NO. RM : 152581

Tanggal MRS : 8 Maret 2020 Dx. Masuk :CKD

Ruang/Kelas : Cendana 2 Dokter yang merawat:

dr. A Sofian Sp PD

Identitas Nama :Ny M. Jenis Kelamin :Perempuan


Umur : 62Tahun Status Perkawinan : kawin
Agama : Islam PenanggungBiaya : BPJS
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : wiraswasta
Suku/Bangsa : Betawi
Alamat: Jl Ketapang, Cipondoh Tangerang
Keluhanutama :

Pasienmengeluhsesak1 minggu yang lalu

Riwayat penyakit saat ini :

Ny M datang ke UGD RSUD Kota Tangerang pada tanggal 7 Maret 2020


Riwayat Sakit dan Kesehatan

pukul 23.30 WIB dengan diagnosa medis CKD Stage Vmengeluh sesak 1 minggu yang
lalu, pasien mengatakan nafasnya lebih enak ketika duduk. lemas seluruh badan, ada
mual, tidak ada muntah, nafsu makan menurun,BB turun 7 kg,BB sebelum sakit: 55
kg, BB sesudah sakit: 48 kg Tinggi Badan: 160 cm IMT: 18,75 ( kurus).

Penyakit yang pernahdiderita :

DM 10 Tahun yang lalu, tapi tidak kontrol dan minum obat rutin

Hipertensi

Riwayat penyakitkeluarga :

Pasien dan keluargamengatakantidakadadalamkeluarga yang mengidap

penyakitsepertipasien

Riwayat alergi: ya ●tidak Jelaskan :


PemeriksaanFisik

Keadaan Umum:  baik O sedang ● lemah Kesadaran: compos mentis

Tanda vital TD: 160/90 mmHg Nadi: 92 x/mntSuhu : 37 ºC

RR: 29 x/mnt

Pola nafas irama: Teratur ●Tidak teratur

Jenis ●Dispnoe Kusmaul Ceyne Stokes Suaranafas: 


vesikuler  Stridor  Wheezing ●Ronchi
Pernafasan

Sesaknafas ●Ya Tidak ●Batuk●Ya Tidak

Irama napas takipnea, mengunakanotot bantu napas, saatekspirasimemanjang

Terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm

Masalah : bersihan jalan nafas tidak efektif

Iramajantung: ●Reguler Ireguler S1/S2 tunggal Ya Tidak

Nyeri dada: Ya ●Tidak

Bunyijantung: ● Normal  Murmur  Gallop lain-lain

CRT
Kardiovaskuler

o < 3 dt ˜> 3 dt

Akral: ● Hangat Dingin  Dingin kering 


Dingin basah

Masalah : normal

GCS Eye:4 Verbal:5 Motorik: 6


Total:15
Refleksfisiologis:  patella  triceps  biceps lain-lain:

Reflekspatologis: babinsky budzinsky kernig lain-lain:

Persyarafan Lain-lain:

Istirahat / tidur: 6-8 jam/hari Gangguantidur: tidakada

Penglihatan (mata)

Pupil :●Isokor Anisokor  Lain-lain:

Sclera/Konjungtiva : ˜Anemis Ikterus  Lain-lain:

Lain-lain : tidakada

Pendengaran/Telinga :

Gangguan pendengaran :  Ya ● Tidak Jelaskan: dapat mendengar dengan


Penginderaan

jelas

Lain-lain :

Penciuman (Hidung)

Bentuk : ● Normal Tidak


Jelaskan:dapatmembedakanbau

GangguanPenciuman : Ya ●TidakJelaskan:

Lain-lain

Masalah: tidakada
Kebersihan: ● Bersih  Kotor

Urin: Jumlah: 1000 cc/hr Warna: kuning Bau: tidakmenyengat

Alat Bantu:

 kateter, dan lain-lain


Perkemihan

Kandung kencing: Membesar  Ya ●Tidak

Nyeri tekan  Ya ●Tidak

 Oliguri:  AnuriaRetensi

Nokturia Inkontinensia ●Lain-lain:tidakada

Masalah : normal
Nafsu makan:  Baik ● Menurun Frekuensi: 3 x/hari

Porsi makan:  Habis ●TidakKet:makan 3 sendok

Diet : makanlunak

Minum: 500 cc/hari Jenis: air putih

Mulut dan Tenggorokan

Mulut: ● Bersih  Kotor  Berbau

Mukosa  Lembab ●Kering  Stomatitis

Tenggorokan  Nyeri telan ●Kesulitan menelan

 Pembesaran tonsil  Lain-lain:tidak ada

Abdomen :
Pencernaan

 Kembung  Tegang  Ascites Nyeritekan,


lokasi:seluruhlapanganperut

Peristaltik 35 x/mnt

Pembesaran hepar  Ya ●Tidak

Pembesaran lien  Ya ●Tidak

Buang air besar 1x/hari Teratur:●Ya  Tidak

Konsistensi Bau: amis Warna:kuning

Lain-lain:lendir

Masalah : defisit nutrisi


Kemampuan pergerakan sendi: ● Bebas  Terbatas

Kekuatan Otot: 5 5

5 5

Kulit

Warna kulit:  Ikterus ● pucat  Kemerahan sianosis 


Muskuloskeletal/ Integumen

Hiperpigmentasi

Turgor:  Baik● jelek ( kurang elastis)sedang

Odema: Tidak ada ●ada Lokasi: Kedua kaki

Luka  Ada ●Tidakada Lokasi

Tanda infeksiluka Ada Tidakada ygditemukan:

kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa

Lain-lain :tidakada

Masalah : intoleransi aktifitas

PembesaranTyroid Ya ●Tidak


Endokrin

Hiperglikemia Ya ●TidakHipoglikemia Ya Tidak

Luka gangren Ya ●TidakPus Ya Tidak

Mandi : 2x sehari Sikat gigi : 2x sehari


Personal Higiene

Keramas : 2x seminggu Memotong kuku: 1x sebulan

Gantipakaian : 2x sehari

Masalah: tidakada
Orang yang paling dekat:Suami
Psiko-sosio-spiritual
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: baik ( anggotakelompokpengajian
RW )

Kegiatan ibadah: sholat 5 waktu

Lain-lain :

Masalah: tidakada

Laboratorium

DarahRutin:07-3-2020
Hemoglobin 7,5** g/dl 12,0 – 15,0
Hematokrit 22 % 35 – 49
Eritrosit 2,47 10^6/µL 4,00 – 5,40
Leukosit 19,0** 10^3/µL 4,5 – 11,5
Trombosit 302 10^3/µL 150 – 450
Basofil 0 % 0–1
Eosinofil 0 % 1–3
Pemeriksaanpenunjang

Neutrofil 92 % 50 – 70
Limfosit 5 % 20 – 40
Monosit 3 % 2–8

Elektrolit Darah: 7-03-2020


Natrium 131** mmol/l 135 – 145
Kalium 6,9** mmol/l 3,5 – 5,5
Klorida (Cl) 103 mmol/l 96 – 106
Kalsium Ion (Ca++) 0,99 mmol/l MRR
Ureum 375** mg/dl 14,9 – 40,1
Kreatinin 9,6** mg/dl 0,73 – 1,18
Albumin 2,9** g/dl 3,5 – 5,2
EKG : dalambatas normal
Radiologi/ USG, dll
RO Thorax :Kesan Elongasio dan atherosklerosis aorta. Tidak tampak kardiomegali. Tidak
tampak infiltrat paru.

Captopril extra 25 mg di IGD


Ranitidin 25 mg di IGD
Ca gluconas 1 ampul
Insulin 10 unit ( dalam D40 % 2 flash )
Terapi:

Ondansentron 8 mg extra di igd


Therapy Rutin :
Asam folat 3 x 1 tablet
Bicarbonat 3 x 1 tablet
Osteocal 3 x 1 tablet
Ceftriaxone 2 x 2 gram
No Data problem Etiologi
1. Ds : Defisit nutrisi Ketidakmampuan
- Pasien mengatakan mual menelan makanan
- Pasien mengatakan nafsu makan
menurun
Do:
Bb pasien menurun 7 Kg
- Pasien terlihat lemas
- Pasien kesulitan menelan
- IMT 18,75 kg
2. Ds : Obstruksi jalan nafas Sekresi yangg
- Pasien mengatakan sesak nafas tertahan
sudah 1 minggu

Do :
- Terdapat Rongchi
- Terpasang Oksigen nasal kanul 5
lpm
- RR 29 ×/menit
3. Ds : Ketidakcukupan Kelemahan
- Pasien mengatakan seluruh badan energi
lemah
- Pasien mengatakan jika duduk
nafasnya lebih enakan

Do :
- terdapat oedem di kedua kaki
- Pasien terlihat lemas
- TD 160 / 90 mmHg
Diagnosa :

1. Defisit nutrisi b/d ketidamampuan mampuan menelan makanan d/d otot menelan
kemah (hal 56)
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan d/d ronkhi
3. Intoleransi aktifitas b/d ketidakcukupan energi

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. Y Nama Mahasiswa : alip maulana

Ruang :……………………. NPM :.......................

No.M.R. :………………........................................................
No Tgl Diagnos Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
dan a
jam Keperaw
atan
(pes)
06 Defisit Setelah dilakukan asuhan Manajemen nutrisi
maret
nutrisi keperawatan 1x24 jam (Observasi)
2021
b/d diharapkan status nutrisi 1. Identifikasi status
06:00-
ketidam membaik dengan kriteria nutrisi.
selesai
ampuan hasil : 2. Identifikasi
mampua 1) Porsi makan yang kebutuhan kalori
n dihabiskan dan jenis nutrien
menelan meningkat 3. Monitor asupan
makanan 2) Kekuatan otot makanan
d/d otot pengunyah 4. Monitor berat
menelan meningkat badan
kemah 3) Kekuatan otot 5. Monitor hasil
menelan meningkat pemeriksaan
4) Pengetahuan laboratorium
tentang standar (Terapeutik)
asupan nutrisi yang 6. Lakukan oral
tepat meningkat hygiene sebelum
5) Berat badan makan , jika perlu
membaik 7. Berikan makanan
6) Indeks massa tubuh tinggi kalori dan
membaik tinggi protein
7) Nafsu makan 8. Berikan suplemen
membaik makanan, jika
8) Membran mukosa perlu
membaik (Edukasi)
9. Ajarkan diet yang
diprogramkan
(Kolaborasi)
10. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrien tang
dibutuhkan.

bersihan Setelah dilakukan asuhan Latihan batuk


jalan
keperawatan 1x24 jam efektif
nafas
tidak diharapkan bersihan jalan (observasi)
efektif
nafas meningkat dengan - Identifikasi
b/d
sekresi kriteria hasil : kemampuan
yang
1. Batuk efektif batuk
tertahan
d/d meningkat - Monitor
ronkhi
2. Produksi sputum adanya retensi
menurun sputum
3. Dispnea membaik (teraupetik)
4. Pola nafas membaik - Atur posisi
semi fowler
atau fowler
- Pasang perlak
dan bengkok
dipankuan
pasien
- Buang sekret
pada tempat
sputum
(edukasi)
- Jelaskan
tujuan dan
prosedur
batuk efektif
- Anjurkan
tarik nafas
melalui
selama 4
detik, ditahan
selama 2
detik,
kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mencucu
( dibulatkan)
selama 8
detik.
- Anjurkan
mengulangi
tarik nafas
dalam hingga
3 kali
- Anjurkan
batuk hingga
kuat langsung
setelah tarik
nafas dalam
yang ke-3
(kolaborasi)
- Kolaborasi
pemberian
mukolitik dan
ekspektoran,
jika perlu.
Setelah dilakukan asuhan Manajemen energi
keperawatan 1x24 jam (observasi)
diharapkan toleransi - Identifikasi
Intoleran
si aktivitas meningkat dengan gangguan
aktifitas
kriteria hasil : fungsi
b/d
ketidakc - Frekuensi nadi tubuhyang
ukupan
meningkat mengakibatka
energi
- Kemudahan dalam n kelelahan
melakukan aktivitas - Monitor
sehari-hari kelelahan
meningkat fisik dan
- Kekuatan tubuh emosional
bagian bawah - Monitor
meningkat lokasi dan
- Keluhan lelah ketidaknyama

menurun nan selama

- Dispnea saat melakukan

aktivitas menurun aktivitas

- Perasaan lemah (teraupetik)

menurun - Sediakan

- Tekanan darah lingkungan


nyaman dan
membaik
rendah
- Frekuensi nafas
stimulus
membaik
(misal :
cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan
latihan rentan
gerak pasif
atau aktif
- Berikan
- aktivitas
distraksi yang
menenangkan
(edukasi )
- Anjurkan
tirah baring
- Ajarkan
strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
(kolanorasi)
- Kolaborasi
dengan ahlli
gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan
makanan.
 CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny. L
Diagnosa Medis : OsteoArthiritis
Ruang Rawat :

Tgl/jam No.DK Implementasi SOAP


08/06:0 Defisit (Observasi) Ke-I
0- nutrisi b/d 11. mengidentifikasi S:
selesai ketidamampu status nutrisi. - pasien mengatakan
an mampuan 12. mengidentifikasi nafsu makan belum
menelan kebutuhan kalori dan trcukupi
makanan d/d jenis nutrien O:
otot menelan 13. memonitor asupan 3) pasien tampak
lemah makanan membaik
14. Memonitor berat A:
badan 4) masalah teratasi
15. Memonitor hasil P:
pemeriksaan Lanjutkan Intervensi
laboratorium
(Terapeutik)
16. melakukan oral
hygiene sebelum
makan , jika perlu
17. memberikan
makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein
18. memberikan
suplemen makanan,
jika perlu
(Edukasi)
19. mengajarkan
diet yang
diprogramkan
(Kolaborasi)
20. mengkolaborasi
dengan ahli gizi
untuk menentukan Ke-II
jumlah kalori dan S:
jenis nutrien tang 5) sesak nafas sudah 1
dibutuhkan. minggu
TTV :
TD: 160/90 mmHg
(observasi) Nadi: 92 x/mnt
- mengidentifikas Suhu : 37 ºC
bersihan i kemampuan RR: 29 x/mnt
jalan nafas batuk
tidak efektif - Memonitor O:
b/d sekresi adanya retensi - adanya ronkhi
yang tertahan sputum A : masalah teratasi sebagian
d/d ronkhi (teraupetik)
- mengatur posisi P : lanjutkan intervensi
semi fowler
atau fowler
- memasang
perlak dan
bengkok
dipankuan
pasien
- membuang
sekret pada
tempat sputum
(edukasi)
- menjelaskan
tujuan dan
prosedur batuk
efektif
- menganjurkan
tarik nafas
melalui selama
4 detik, ditahan
selama 2 detik,
kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mencucu
( dibulatkan)
selama 8 detik.
- menganjurkan
mengulangi
tarik nafas
dalam hingga 3
kali
- menganjurkan
batuk hingga
kuat langsung
setelah tarik
nafas dalam Ke-III
yang ke-3 S:
(kolaborasi) 6) Pasien merasa
- mengkolaborasi kelelahan
pemberian O:
mukolitik dan 7) Pasien terlihat lemas
ekspektoran, TTV :
jika perlu. TD: 160/90 mmHg
Nadi: 92 x/mnt
Suhu : 37 ºC
RR: 29 x/mnt
(observasi) A:
- mengidentifikas 8) Masalah belum
Intoleransi i gangguan teratasi
aktifitas b/d
fungsi P:
ketidakcukup
an energi tubuhyang 9) Intervensi dilanjutkan
mengakibatkan
kelelahan
- Memonitor
kelelahan fisik
dan emosional
- Memonitor
lokasi dan
ketidaknyamana
n selama
melakukan
aktivitas
(teraupetik)
- menyediakan
lingkungan
nyaman dan
rendah stimulus
(misal : cahaya,
suara,
kunjungan)
- melakukan
latihan rentan
gerak pasif atau
aktif
- memberikan
aktivitas
distraksi yang
menenangkan
(edukasi )
- menganjurkan
tirah baring
- mengajarkan
strategi koping
untuk
mengurangi
kelelahan
(kolanorasi)
mengkolaborasi dengan
ahlli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.

Anda mungkin juga menyukai