Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Penentuan Titik Leleh

Menurut Farmakope Indonesia III jarak lebur zat adalah jarak antara suhu awal dan uhu akhir
peleburan zat. Suhu awal dicatat pada saat zat mulai menciut atau membentuk tetesan pada
dinding pipa kapiler, suhu akhir dicatat pada saat hilangnya fase padat sedangkan suhu lebur zat
adalah suhu pada saat zat tepat melebur seluruhnya yang ditunjukkan pada saat fase padat tepat
hilang.

Tinggi rendahnya suhu lebur pada suatu zat padat dipengaruhi oleh bentuk zat tersebut dan
kekuatan/jenis ikatan yang ada pada padatan tersebut. Pada suatu padatan dengan bentuk Kristal
dan ikatan kovalen maka akan memiliki suhu lebur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
padatan lain dengan ikatan van der Waals, walaupun terdiri dari unsur yang sama. Contohnya
adalah grafit dan intan (Ditjen POM, 1979).

Dalam percobaan ini zat yang akan ditentukan titik lelehnya adalah asam benzoate. Asam
benzoate yang berwujud padat, berbentuk Kristal, dan berwarna putih. Sebelum dimasukkan ke
dalam pipa kapiler asam benzoate dihaluskan terlebih dahulu. Kemudian dimasukkan ke dalam
pipa kapiler yang satu ujungnya tertutup dengan cara ditekan-tekan kedalam serbuk asam
benzoate sampai kurang lebih 0,5 cm. Pindahkan sampel pada bagian yang ujungnya tertutup
dengan cara diketuk-ketuk sampai padat. Kemudian dimasukkan ujung pipa kapiler yang tertutup
pada alat melting point dan diamati proses pelelehan. Suhu yang didapat ada 2, suhu pertama
meleleh dan suhu kedua meleleh sempurna. Trayek leleh dari awal meleleh sampai leleh
sempurna tidak lebih dari 2 derajat untuk senyawa murni.

Dalam penentuan titik lebur suatu zat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

a. Kotoran yang larut atau sebagian larut akan menyebabkan turunnya titik lebur dari
bahannya yang murni
b. Kotoran yang tidak larut akan menyebabkan peleburan yang tidak nyata. Oleh karena itu,
suatu titik lebur yang tegas dan tajam adalah pada umumnya merupakan kriteria yang
baik bagi suatu senyawa organik bentuk Kristal yang murni

(Anonim, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : DEPKES RI

Anonim. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis. Universitas Muslim Indonesia :
Makassar

KESIMPULAN

Titik leleh zat padatan ialah suatu suhu pada saat padatan cair berada dibawah tekanan
kesetimbangan 1 atm.penyimpangan titik leleh dapat disebabkan murni atau tidaknya suatu zat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik leleh suatu zat adalah :

 Pengemasan dalam kapiler


 Banyaknya sampel
 Ukuran Kristal

Anda mungkin juga menyukai