Anda di halaman 1dari 8

UPAYA PENCEGAHAN TERSIER MASALAH TRAUMA

Disusun Oleh :

1. Samuel panjaitan Nim :17.11.168

2.Muhammad Iqbal nst. Nim:17.11.118

3.Lasma rona sari Nim : 17.11.089

4. Meylinda H Sianipar Nim : 17.11.106

5. Kristina Sitohang Nim : 17.11.085

6. Muhammad Iqbal Nim : 17.11.117

7. Sinta Fadillah Nim : 17.11.175

Dosen Mata Kuliah : Arfah May Syara,S.Kep, Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

T.A.2020/2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah  ini dengan judul “UPAYA PENCEGAHAN TERSIER MASALAH
TRAUMA”.
Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas kuliah serta
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di dalam makalah ini kami menyadari
bahwa penulisanya masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Namun,
besar harapan kami semoga makalah yang disusun ini bisa bermanfaat. Kami
selaku penulis makalah ini dapat terselesaikan atas usaha keras kami dan bantuan
rekan-rekan dalam diskusi untuk mengisi kekuranganya.
Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan
kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk penunjang dalam
pembuatan makalah kami berikutnya.

Lubuk Pakam, 23 FEBRUARI 2021

Penulis
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

KATA
PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA 3


2.1 Pencegahan Tersier..................................................................................7
2.2 Pencegahan Tersier Berdasaran Letak Trauma........................................7
2.2.1 Trauma Kepala Dan Wajah.........................................................7
2.2.2 Trauma Abdomen........................................................................8
2.2.3 Trauma Muskuloskeletal.............................................................10
BAB 3 : PENUTUP .................................................................................................12
3.1 Simpulan .................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan suatu Negara yang terletak dalam pertemuan 5
lempeng dunia, selain itu Indonesia juga terletak direntetan gunung berapi
mulai dari aceh hinga ke Maluku.
Akhir-akhir in berbagai bencana sepertinya belum bisa lepas dari
Negara kita mulai dari kebakaran pabrik, banjir, tanah longsor, gempa bumi,
tsunami dan letusan gunung berapi, hal ini menggambarkan bahwa masih
rentannya masyarakat menjadi korban bencana. Bencana yang pernah kita
kenal ada dua macam yaitu bencana yang bersifat umum ( menyangkut
orang banyak ) dan bencana yang hanya terjadi pada satu orang atau
beberapa orang saja atau sering kita sebut sebagai kecelakaan. Kecelakaan
umumnya terjadi secara mendadak dan seringnya kita sebagai tenaga
kesehatan tidak cukup siap untuk menolong korban walaupun berpuluh-
puluh teori sudah kita pelajari. Kita tentu mengingat tentang Gawat Darurat,
bahkan kata-kata itu sudah menjadi kata-kata setiap hari yang sering kita
ucapkan walaupun belum tentu benar dalam mengartikannya.
Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah perlu
mendapatkan penanganan atau tindakan dengan segera untuk
menghilangkan ancamannyawa korban. Keperawatan gawat darurat
(Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang
komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang
mengancam kehidupan. Tujuan penanggulangan gawat darurat adalah
untuk:
1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat
hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat.
2. Merujuk pasien gawat darurat melalui system rujukan untuk memperoleh
penanganan yang lebih memadai.
3. Penanggulangan korban bencana.
iv

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah pencegahan tersier pada gawat darurat ?
1.2.2 Apakah pencegahan tersier pada gawat darurat di berbagai system ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pencegahan tersier pada gawat darurat
1.3.2 Untuk mengetahui pencegahan tersier pada gawat darurat di
berbagai system
v

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencegahan Tersier


Pencegahan tersier adalah upaya meningkatkan angka kesembuhan,
angka survival (bertahan hidup), dan kualitas hidup dalam
mengatasipenyakit. Aktivitas pencegahan tersier mencoba untuk
mengurangi beratnya gangguan dan disabilitas yang berkaitan.Rehabilitasi
adalah proses yang memungkinkan individu untuk kembali ke tingkat fungsi
setinggi mungkin.

2.2 Pencegahan tersier berdasaran letak trauma :


2.2.1 Trauma kepala dan wajah
1) pada cedera kepala ringan : -
a) Klien harus didampingi oleh seseorang selama waktu 24 jam
sesudah cedera.
b) Jangan meminum minuman beralkohol selama 24
jam.beristirahat selama 24 jam berikutnya
c) Jangan mengemudikan kendaraan, mengoperasikan mesin, atau
mengamibil keputusan yang penting.
2.2.2 Trauma Abdomen
1) Pada Trauma Limpa :
 Imunisasi rutin dengan vaksin pneumucocus,
dilakukan pada pasien yang baru menjalani
splenektomi yang baru pulanng dari rumah sakit,
untuk mengurangi risiko overwhelming
postsplenectomy infection ( OPSI)
 Pada pasien yang mengalami hematoma Limpa
Subkapsular Menghindarai aktivitas yang berat dan
olahraga fisik selama kurang lebih 3 bulan untuk
mencegah terjadinya perdarahan ulang yang
menyebabkan ruptur limpa.
2) Pada pasien yang mengalami cedera colon :
vi

 Pasien yang diduga cedera colon atau rekrum harus


diberikan profillaksis antibiotik parenteral untuk
mengatasi kuman – kuman gram negatif aerob ( se
perti Escherichia Coli ), dan anerob ( seperti
Bcateroides fragilis ), sehingga kadar darah yang
adekuat dapat dicapai pada saat laparatomi.
3) Pada cedera vaskular abdomen : tindakan umtuk
mencegah hipotermi
4) Menghangatkan semua cairan infus kristaloid dan darah
5) Menggunakan rangkaian proses pemanasan leawt
ventilator
6) Memberikan selimut hangat dan memasang lampu
Menutup kepala pasien.

2.2.3 Trauma Muskuloskeletal


1) Untuk menangani avulsi yaitu :
a) memantau dan mengendalikan perdarahan dengan
penekanan langsung
b) rigasi flap kulit yang dilakukan dengan hati – hati, dan
selanjutnya ditutupi dengan balutan yang tebal, steril
serta basah.
2) Imobilisasi fraktur : Pembidaian dengan pemasangan
bantalan (pad ) untuk mencegah disrupsi kulit yang lebih
lanjut.
3) Untuk mencegah terjadinya fraktur yang lebih lanjut :
pasien yang akan dipulangkan :
a) Perawatan gips harus disampaikan dan dicatat
b) Paien yang menggunkan kruk : harua mengajarkan cara
berjalan yang tepat.
vii

BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah perlu
mendapatkan penanganan atau tindakan dengan segera untuk
menghilangkan ancamannyawa korban.
Keperawatan gawat darurat (Emergency Nursing) merupakan
pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan
injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupan.
Tujuan penanggulangan gawat darurat adalah untuk:
1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat
hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat.
2. Merujuk pasien gawat darurat melalui system rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih memadai.
3. Penanggulangan korban bencana.

Anda mungkin juga menyukai