Anda di halaman 1dari 54

TUGAS LOGBOOK

BLOK BIOMEDIK 4

Dosen pembimbing : Dr. Magfirah


Disusun oleh:
Elsyifa Hayek (61120056)
Hasyim Mohammed Amar (61120057)
Mutiara Husnul Khatimah (61120058)
Fadhil Ahmad (61120059)
Putri Erika Dian Anggraeni (61120060)
Eshan Ratu Azzahra (61120061)
Muthiah Ramadhani (61120050)
Aulia Premita Rachmah (61120051)
Akmal Aulia Yazid (61120052)
Tasya Rizkia Putri (61120053)
Depri Sandika (61120054)
Rahul Agustira (61120055)
Doni (61120025)

Fakultas Kedokteran Universitas Batam


Jl. Uniba No. 5 Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau 29432
Batam
2021
SKENARIO
SAKIT LAMBUNG
Tn. Judika membawa anaknya Meli yang berusia 17 tahun ke poliklinik Umum untuk memeriksakan kondisi
yang dialami oleh Meli. Meli mengeluh sejak 1 minggu terakhir mengeluh nyeri pada ulu hatinya. Terutama
bila terlambat makan. Kadang-kadang disertai muntah. Rasa nyeri berkurang bila masuk makanan. Tn Judika
sempat menanyakan kepada Dokter tentang organ tubuh yang sakit. Dokter menjelaskan bahwa Meli
mengalami gangguan pada organ Gaster yang merupakan bagian dari sistem percernaan. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut, esofagus,gaster, duodenum, small intestinal, large instestinal, hingga ke anus. Setiap
makanan yang masuk ke sistem pencernaan akan mengalami proses pencernaan makanan dan proses
penyerapan hingga ke proses defekasi. Proses tersebut melibatkan berbagai enzim pencernaan. Meli
menderita gangguan pada organ gaster akibat sering telat makan. Bagaimana anda menjelaskan tentang
struktur dan fungsi dari sistem organ pencernaan secara normal?
TERMINOlOGI ASING
1. Ulu hati : Daerah perut bagian tengah dan atas yang terletak di antara angulus sterni.
Kamus dorland edisi 30 hal.272
2. Gaster: merupakan bagian dari tractus gastrointestinal diantara esophagus dan duodenum. Organ ini
adalah saluran pencernaan yang mengalami dilatasi pada beberapa bagiannya yaitu: fundus, curvatura
major dan antrum pyloricum. Sesuai dengan bentuk dan anatominya mempunyai fungsi sebagai
penampung makanan, proses digesti (pencernaan) dan bagian kecil proses absorbsi misalnya alkohol.
(Netter, 2014). atlas of human anatomy
3. Esophagus : adalah saluran muskulomembranosa yg membentang dari faring sampai ke lambung
(kamus dorland edisi 30 hal 279)
4. Duodenum : adalah bagian pertama dari usus kecil yang terletak di antara perut dan bagian tengah dari
usus kecil yang berfungsi merima makanan yg di cerna dan memulai penyerapan nutrisi. Medlineplus
"Doudenum"
5. Small intestinal : Small intestinal atau usus kecil atau yang juga biasa disebut usus halus adalah
bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus merupakan
tempat sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan terjadi. (digital library
unimus)
6. Large intestinal : bagian distal usus, panjangnya sekitar 5 kaki, dari perbatasannya dengan usus halus
hingga ke anus; terdiri dari sekum, kolon, rektum, dan kanalis analis. (Kamus Dorland edisi 26
hal.939)
7. Anus : adalah muara rektum pada permukaan tubuh;orifisium saluran cerna disebelah distal (kamus
dorland edisi 30 hal 52)
8. Proses defekasi : pembuangan tinja dari rektum atau pembuangan kotoran, misalnya secara kimiawi
(k.dorland ed.30 hal.200)
9. Enzim : adalah protein yg mengatalisis reaksi kimia substansi lain tanpa menjadi rusak atau berubah
selama berlangsungnya reaksi ini (kamus dorland edisi 28 hal 390)
Rumusan Masalah
1. Mengapa meli dibawa ke poliklinik umum?
2. bagaimana patofisiologi yang dialami Meli?
3. Apa hubungan telat makan terhadap nyeri yang dialami meli?
4. Saran apa yang bisa diberikan kepada meli untuk kebiasaan telat makannya?
5. Pada rentan usia berapa sajakah sakit yang di alami meli bisa terjadi?
6. Apa itu organ gaster?
7. Apa saja bagian bagian dari system pencernaan?
8. Bagaimana proses pencernaan makanan itu sendiri?
9. Enzim apa saja yang berperan dalam proses pencernaan?
10. Mengapa terlambat makan bisa menyebabkan gangguan pada organ gaster?

HIPOTESIS

1. Mengapa Meli dibawa ke poliklinik umum?


Meli dibawa ke poliklinik umum oleh Tn.Judika dikarenakan Tn. Judika ingin memeriksa kondisi Meli, yaitu
Meli mengeluh sejak seminggu terakhir nyeri pada ulu hatinya, terutama bila telat makan , kadang-kadang
disertai muntah.
Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi mengapa Meli dibawa ke poliklinik umum.
1. Sebagai tempat pertolongan pertama untuk Meli( jarak rumah Tn.Judika ke poliklinik lebih dekat
daripada ke Rumah Sakit)
2. Penangan di poliklinik lebih cepat dibandingkan di Rumah Sakit.
3. Biaya penanganan poliklinik lebih murah dibandingkan Rumah Sakit.
4. Tn.Judika menganggap kondisi Meli bukan kondisi darurat yang perlu mendapatkan penanganan
yang lebih kompleks(Rumah Sakit).

2. Bagaimana patofisiologi yang dialami Meli?


Penyakit yang mungkin saja terjadi pada meli adalah Maag (Gastritis) yaitu inflamasi dari mukosa
lambung. Sakit maag diakibatkan oleh kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-lama tidak
kuat menahan asam lambung sehingga timbul rasa sakit yang sangat mengganggu si penderita. Asam
lambung yang semula membantu lambung malah merugikan lambung. Dalam keadaaan normal lambung akan
memproduksi asam sesuai dengan jumlah makanan yang masuk. Tetapi bila pola makan kita tidak teratur,
lambung sulit beradaptasi dan lama kelamaan mengakibatkan produksi asam lambung yang berlebih. Orang
yang memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan
kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul
rasa nyeri.

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil,
setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai
sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung mulai terstimulasi. Bila
seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih
sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri disekitar episgastrium. Kebiasaan
makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama,
produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapat
berlanjut menjadi tukak peptik.
3. Apa hubungan telat makan terhadap nyeri yang dialami Meli?

Hubungan telat makan dan sakit yang dialami meli yaitu bisa diakibatkan oleh kelebihan asam lambung,
sehingga dinding lambung lama-lama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul rasa sakit yang
sangat mengganggu sipenderita. Jadi dapat disimpulkan bahwa sakit yang dialami meli merupakan sakit pada
lambung yang diakibatkan oleh tidak adanya asupan makanan yang masuk ke dalam lambung sehingga dapat
menyebabkan kelebihan asam lambung yang lama kelamaan jika tidak diatasi akan menyebabkan perdarahan
pada mukosa lambung. Penyakit asam lambung maag ini bisa menyebabkan lambung menjadi meradang atau
juga teriris sehingga menyebabkan rasa nyeri pada ulu hati.

4. Saran apa yang bisa diberikan kepada meli untuk kebiasaan telat makannya?

Ada beragam alasan klasik yang menyebabkan seseorang sering telat makan, misalnya karena sibuk dengan
pekerjaan atau sedang diet untuk menurunkan berat badan. Padahal, kebiasaan ini justru dapat menghambat
program diet dan mengganggu kerja organ-organ tubuh. Mengapa demikian?
Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi bila Anda sering melewatkan waktu makan.
1. Susah berkonsentrasi
Tubuh memerlukan energi dari glukosa (karbohidrat) agar bisa menjalankan fungsinya. Begitu Anda berhenti
makan selama 4 – 6 jam, suplai glukosa menuju otak akan mulai berkurang. Akibatnya, tubuh tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya.
Kurangnya suplai glukosa juga memengaruhi kemampuan berpikir dan berkonsentrasi serta menurunkan
kinerja mental secara keseluruhan. Anda mungkin akan lebih mudah kelelahan, lemah, lesu, dan bahkan
cenderung murung.
2. Gampang kelelahan
Tubuh terus membakar kalori dan menguraikan zat gizi sekalipun Anda sedang dalam kondisi istirahat.
Persediaan energi dan zat gizi ini berasal dari makanan. Apabila Anda telat makan, tubuh tidak mempunyai
cukup “bahan bakar” untuk menjalankan fungsi ini.
Pada kondisi minim energi, metabolisme berjalan lebih lambat. Tubuh Anda menghemat kalori yang tersisa
agar bisa terus menjalankan fungsi dasar seperti pernapasan dan pengaturan detak jantung. Hal ini lama-
kelamaan bisa membuat Anda cepat lelah.
3. Membuat Anda makan lebih banyak
National Institutes of Health AS mengungkapkan bahwa kebiasaan melewatkan waktu makan justru bisa
membuat Anda lebih cepat lapar. Jika nafsu makan tidak dikontrol dengan baik, Anda mungkin akan makan
lebih banyak pada waktu makan selanjutnya.
Berbagai penelitian bahkan menunjukkan kaitan antara kebiasaan melewatkan sarapan dengan risiko obesitas.
Berat badan orang-orang yang tidak sarapan cenderung lebih besar dibandingkan mereka yang sarapan
dengan makanan sehat.
4. Meningkatkan risiko tukak lambung
Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat kebiasaan telat makan yaitu tukak lambung. Dalam
kasus ini, dinding lambung terluka atau mengalami iritasi karena terus-menerus terkena asam lambung yang
bersifat mengikis.
Penderita tukak lambung biasanya mengalami sakit perut, mual, serta nyeri pada ulu hati (heartburn).
Kumpulan gejala inilah yang selama ini dikenal sebagai maag. Stres pada tubuh akibat melewatkan waktu
makan bisa membuat gejala ini bertambah parah.
5. Memperparah gejala sindrom iritasi usus
Penderita sindrom iritasi usus kadang melewatkan waktu makan karena perutnya tidak nyaman. Alih-alih
meredakan gejala, hal ini justru bisa membuat perut terasa semakin perih. Pasalnya, rasa lapar merupakan
salah satu pemicu gejala sindrom iritasi usus besar.
Orang yang memiliki penyakit ini justru disarankan untuk makan secara teratur. Apabila porsi makan tiga kali
sehari terlalu berat untuk perut Anda, gantilah menjadi 5 – 6 kali sehari dengan porsi yang lebih kecil. Ini
akan membuat kerja usus menjadi ringan.
6. Meningkatkan risiko diabetes
Sebuah penelitian terdahulu menunjukkan hubungan antara kebiasaan telat makan dan risiko diabetes. Selama
delapan minggu, para peserta penelitian melewatkan dua kali waktu makan dan hanya mendapatkan semua
asupan kalori dari satu kali makan besar.
Pada akhir penelitian, kadar gula darah para peserta ternyata melonjak. Respons tubuh mereka terhadap
hormon insulin juga mengalami perubahan. Kedua temuan tersebut menunjukkan bahwa kebiasaan
melewatkan makan bisa meningkatkan risiko diabetes.
7. Menambah berat badan
Berbeda dengan anggapan yang ada, melewatkan waktu makan tidak akan membantu program diet.
Sebaliknya, kebiasaan ini malah bisa menggagalkan diet dan membuat berat badan meningkat dari waktu ke
waktu.
Hal ini masih berkaitan dengan munculnya rasa lapar akibat telat makan. Anda mungkin akan makan lebih
banyak sehingga asupan kalori dan lemak menjadi lebih besar dari biasanya. Jika terus berlanjut, kenaikan
berat badan bisa menyebabkan obesitas.
8. Lebih gampang sakit
Dalam jangka panjang, kebiasaan melewatkan waktu makan bisa membuat Anda lebih rentan terserang
penyakit. Ini disebabkan karena tubuh tidak memperoleh zat gizi yang cukup untuk mendukung fungsi sistem
imun dalam melawan infeksi.
Dampaknya, Anda mungkin perlu waktu lebih lama untuk sembuh dari penyakit ringan seperti pilek. Kondisi
ini bahkan bisa lebih berat pada orang-orang yang sejak dahulu sudah memiliki sistem imun yang lemah.
Telat makan tidak hanya membuat Anda merasa lapar. Kebiasaan ini juga menimbulkan dampak buruk bagi
kesehatan pencernaan, fungsi otak, hingga daya tahan tubuh. Agar tubuh bisa bekerja dengan baik, pastikan
Anda makan tepat waktu dengan porsi yang sesuai.
9. Siklus Menstruasi Tidak Konsisten
Bagi Anda yang perempuan, aktivitas telat makan akan membuat siklus menstruasi akan terganggu. Faktor
yang menjadi penyebabnya adalah tidak adanya ovulasi. Apalagi saat nyeri menstruasi biasanya perut perih
setelah makan.
Cara Mengatasi Agar Tidak Telat Makan
Berbahayanya dampak orang yang terkena penyakit atau hal negatif karena telat makan harus diperhatikan.
Sesibuk apapun aktivitas keseharian harus mengantisipasi agar tidak telat makan. Hal berikut yang bisa Anda
lakukan agar tidak telat makan :
Menyiapkan Bekal
Bekal sesederhana apapun menjadi sangat berarti, lebih bagus jika membawa bekal makanan yang
mengandung banyak serat. Karena serat bagus untuk pembentukan energi. Biasanya para pekerja akan enggan
meninggalkan meja kerjanya karena sudah serius dengan pekerjaannya. Maka praktis dilakukan ketika bekal
sudah ada dan sambil mengerjakan, Anda bisa memakan bekal tersebut.
Membawa Buah atau Camilan yang Bergizi
Hal ini penting diperhatikan dan bisa menjadi alternatif bagi Anda yang tidak bisa meninggalkan
pekerjaannya. Maka mengerjakan sambil memakan buah akan bisa memberikan asupan yang cukup bagi
tubuh. Selain buah yang baik untuk penderita maag, pilih camilan yang mengandung nilai gizi yang baik buat
tubuh. Seperti roti atau makanan bergizi lainnya.
Manajemen Waktu
Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah merancang waktu dalam sehari. Di mana sudah ada jadwal di
mana Anda harus istirahat untuk memberikan asupan pada tubuh. Meskipun banyak pekerjaan yang
menumpuk, hal ini harus dilakukan agar terbiasa hidup disiplin dan tubuh Anda menjadi sehat.

5. Pada Rentan Usia Berapa Sajakah Sakit yang Di alami Meli Bisa Terjadi ?

Pada Skenario, Meli berumur 17 tahun dan mengeluhkan sudah selama 1 minggu dia merasakan nyeri pada
ulu hatinya ketika terlambat makan, dan mengalami muntah. Kemungkinan penyakit yang terjadi pada Meli
yaitu Gastritis atau Asam Lambung. Dua penyakit ini pada umumnya rentan terjadi pada beberapa usia,
seperti berikut :

1. Asam Lambung
Berdasarkan penelitian ( Rumah Sakit Pusat Nasional Umum Dr. Cipto Mangunkusumo ) Asam
Lambung meningkat pada orang yang memiliki rentang usia berkisar 34 - 58 tahun. Namun penyakit
ini bisa diderita segala usia (18-79tahun) bahkan juga ditemukan kasus pada remaja/anak – anak
seperti pada Meli ini yang berusia 17 tahun.
2. Gastritis
Penyakit gastritis dapat menyerang dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin, tapi beberapa
survei menunjukkan bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif (15- 64 tahun) Seperti
yang terjadi pada kasus Meli. Meli atau orang pada umumnya rentan terserang kemungkinan karena
beberapa kondisi seperti tingkat kesibukan serta gaya hidup yang kurang memperhatikan kesehatan
serta stres yang mudah terjadi akibat pengaruh faktor - faktor lingkungan

6. Apa itu organ gaster?

Gaster merupakan bagian dari tractus gastrointestinal diantara esophagus dan duodenum. Organ ini adalah
saluran pencernaan yang mengalami dilatasi pada beberapa bagiannya yaitu: fundus, curvatura major dan
antrum pyloricum. Sesuai dengan bentuk dan anatominya mempunyai fungsi sebagai penampung makanan,
proses digesti (pencernaan) dan bagian kecil proses absorbsi misalnya alkohol. (Netter, 2014).
Referensi: Netter; Altlas of Human Anatomy 2014, eprints Universitas Muhammadiyah Malang “ Anatomi dan fisiologi organ
gaster” tahun 2016

7. Bagian-bagian dari system pencernaan

Anatomi saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati
dan kandung empedu.

1. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk system pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan sederhana terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-
potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian
kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan
enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
2. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang keatas bagian depan berhubungan dengan
rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut
dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior yaitu bagian yang
sama tinggi dengan hidung, bagian media yaitu bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior
yaitu bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara
tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini
berbatas ke depan sampai di akar lidah. Bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring
dengan laring.
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari
bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses
peristaltik. Sering juga disebut esofagus. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian superior (sebagian besar adalah otot
rangka), bagian tengah (campuran) otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot
halus).
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga bagian yaitu kardia, fundus dan antrium.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
a) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini,
bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
b) Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri.
c) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
5. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus
besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus terdiri dari lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan
otot melingkar, lapisan otot memanjang dan lapisan serosa. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
a) Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan
organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang
normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),
yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal
kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
b) Usus Kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan
usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter
adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.
c) Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia ileum
memiliki panjang sekitar 24 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.
Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam
garam empedu.
6. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens
(kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar
berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting
untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
7. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di
anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf
yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses
akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang
lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB. Anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang merupakan
fungsi utama anus.
8. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim
pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu asini yang berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan
pulau pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan
oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
9. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini berperan penting dalam metabolisme dan memiliki
beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil
di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
10. Kandung empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 710 cm
dan berwarna hijau gelap (bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya). Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu
memiliki 2 fungsi penting yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak serta bererperan dalam
pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah
merah dan kelebihan kolesterol.

8. Bagaimana proses pencernaan makanan itu sendiri?

PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Proses pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-
turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus
Besar, 6. Rektum, 7. Anus.
Pulpa
Enamel
Dentin

Akar gigi

Rongga Mulut

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui Mahkota gigi

makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat


pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk
Leher gigi
membantu pencernaan makanan. Pada Mulut
terdapat :

a. Gigi
Akar gigi

Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan


menggiling makanan menjadi partikel yang
Gbr. Anatomi Gigi
kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.

b. Lidah

Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa
makanan.

c. Kelenjar Ludah

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan
ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat
menjadi disakarida.
Kel. Sublingual
Kel. Parotis

Saluran kelenjar

Kel. Submandibular

Gbr. Rongga Mulut

Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus
setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur
makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke
lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung.

Gbr. Proses penelanan makanan

Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung


dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung
disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik
melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung,
yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan


bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan
lambung adalah :

Senyawa Kimia Fungsi


Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus
Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan


menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Esofagus

Sel mukus

Saluran
Dinding lambung kelenjar

Pilorus

Sel parietal

Duodenum
3 Lapisan otot polos
Kelenjar lambung

Sel kepala

Sel endokrin

Gbr penampang dinding lambung

Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari


lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar
6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3
bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum
(± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus
halus hanya terjadi pencernaan secara
kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia
yang dihasilkan oleh usus halus serta
senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

Senyawa Kimia Fungsi


Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
Hormon Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
Sekretin dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
(Kolesistokinin)

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :


Senyawa Kimia Fungsi
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Hormon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Glukagon

PROSES PENCERNAAN MAKANAN

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa.
Prosesnya sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari
pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan
dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida
kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan
diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan
empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak
kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Usus Besar (Kolon)

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki
panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi
menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden.
Fungsi kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan.


b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran
feses dari tubuh ddefekasi.
Kolon
Transverum

Kolon asenden
K
ol
o
n
d
e
s
e
n
d
e
n

Usus
halus

Sekum
K
o
l
Rekt o
um

Gbr. Usus Besar Manusia dan bagiannya


Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian
rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum
mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

9. Apa saja enzim yang berperan dalam proses pencernaan?

Beberapa enzim yang berperan dalam proses pencernaan yaitu:

1. Enzim Ptialin/Amilase
Enzim Ptialin/Amilase adalah enzim yang diproduksi oleh kelenjar air liur yang letaknya
berada di rahang bawah, bawah telinga serta bagian bawah lidah. Fungsi enzim ptialin
adalah untuk merombak atau merubah zat tepung (pati) menjadi struktur karbohidrat
yang lebih sederhana seperti maltosa. Melalui proses perubahan zat tepung (pati) yang
dilakukan enzim ptialin inilah karbohidrat dapat diserap tubuh baru kemudian disalurkan
oleh darah agar menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari. Secara sederhana fungsi enzim ptialin adalah merubah karbohidrat dalam makanan
yang masuk ke mulut menjadi gula sederhana, atau maltosa. Selanjutnya akan diproses
lebih lanjut oleh tubuh untuk menghasilkan energi.

2. Pepsin
Pepsin adalah enzim yang memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil (pepsin
merupakan salah satu protease). Enzim ini diproduksi di lambung dan merupakan salah
satu enzim pencernaan utama dalam sistem pencernaan manusia dan banyak hewan
lainnya yang membantu mencerna protein dalam makanan. Pepsin memiliki struktur tiga
dimensi, satu atau lebih rantai polipeptida terpelintir dan terlipat, menyatukan sejumlah
kecil asam amino untuk membentuk situs aktif, tempat substrat berikatan dan reaksi
terjadi.
3. Renin
Renin adalah enzim yang berperan penting untuk pencernaan protein dan diproduksi di
lambung. Fungsi enzim renin adalah mengubah kaseinogen menjadi kasein dan untuk
mengentalkan atau menggumpalkan susu dan memisahkannya menjadi gumpalan semi
padat dan whey (laksoterum) cair. Gumpalan susu diperlukan karena susu yang telah
masuk ke lambung harus disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini
bertujuan agar protein susu nantinya dapat dicerna dengan baik.

4. Tripsin
Enzim tripsin termasuk ke dalam golongan enzim protease yaitu enzim yang memiliki
kemampuan untuk menghidrolisis suatu protein menjadi ukuran yang lebih kecil. Enzim
tripsin dihasilkan oleh pankreas dan merupakan salah satu enzim yang sangat penting
dalam proses pencernaan protein di dalam tubuh. Fungsi enzim tripsin secara sederhana
adalah mengubah protein menjadi polipeptida.

5. Lipase Pankreas
Lipase pankreas adalah Enzim lipase yang diproduksi dan dilepaskan dari pankreas
disebut lipase pankreatik. Enzim ini merupakan jenis lipolitik enzim yang
menghindrolisis rantai ester dari trigliserida dan merupakan bentuk utama enzim lipase.
Fungsi enzim lipase pankreatik ini yaitu mengurai molekul lemak yang diserap dari
makanan dan dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak yang lebih mudah diserap
tubuh.

6. Amilase Pankreas
Amilase pankreas adalah enzim amilase yang diproduksi di pankreas. Amilase
pankreas berfungsi mengubah amilum menjadi disakarida dan memecah pati dan
glikogen yang merupakan polimer glukosa alfa-linked.

7. Karbohidrae Pankreas
Karbohidrae pankreas adalah enzim yang berfungsi mencerna amilum menjadi maltosa
dan diproduksi di pankreas.

8. Maltase
Maltase adalah enzim yang berperan dalam proses pemecahan maltosa (gula malt)
menjadi glukosa gula sederhana di usus kecil. Enzim ini berfungsi mengubah maltosa
menjadi glukosa.

9. Laktase
Laktase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Laktase disebut juga The hidrolase laktase-phlorizin enzim. Enzim ini spesifik
hanya bekerja bila substrat tersebut adalah laktosa.

10. Anterokinase
Anterokinase adalah adalah enzim yang diproduksi oleh sel duodenum dan terlibat
dalam pencernaan pada manusia dan hewan lain. Anterokinase
mengubah tripsinogen ( zimogen ) menjadi tripsin bentuk aktifnya , menghasilkan
aktivasi berikutnya dari enzim pencernaan pankreas.

11. Lipase
Lipase adalah enzim yang dapat sekali bekerja dengan mengkatalis hidrolisis ikatan ester
dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti trigliserida berantai panjang. Enzim lipase
berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

12. Peptidase
Peptidase merupakan enzim golongan hidrolase yang akan memecah protein menjadi
molekul yang lebih sederhana, seperti mengubah polipeptida menjadi asam amino.

13. Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini adalah memecah
sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. 

10. Mengapa terlambat makan bisa menyebabkan gangguan pada organ gaster?

Pola makan adalah perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Keadaan gizi yang
baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.. Terlambat makan termasuk ke dalam pola
makan yang tidak teratur dan Orang yang memiliki pola makan tidak teratur, mudah terserang penyakit.
Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditundanya pengisian, asam lambung akan
mencerna lapisan mukosa lambung, karena ketika kondisi lambung kosong, akan terjadi gerakan
peristaltik lambung bertambah intensif yang akan merangsang peningkatan produksi asam lambung
sehingga dapat timbul rasa nyeri pada organ gaster atau biasa disebut lambung.

SISTEMATIK
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang embriologi sistem
pencernaan.
2. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang anatomi Gaster dan
saluran pencernaan
3. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang proses pencernaan
dan proses penyerapan
4. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang proses defekasi
5. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang enzim yang
berperan dalam proses pencernaan
6. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang kelainan/gangguan
pada gastrointestinal.
7. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang penyakit yang
mungkin terjadi pada meli.
8. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang penanganan dari
penyakit yang di alami oleh meli.
9. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang Penyebab nyeri
pada ulu hati.

PEMBAHASAN LO
1. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang embriologi
sistem pencernaan.

Sistem Pencernaan
 Pembagian Tabung Usus
Sebagai akibat pelipatan mudigah ke sefalokaudal dan lateral, sebagian rongga yolk sac yang
dilapisi endoderm masuk ke mudigah untuk membentuk usus primitif. Dua bagian rongga yang
dilapisi endoderm lainnya, yolk sac dan alantois, tetap berada di luar mudigah (Gambar 15.1A-
D). Di bagian sefalik dan kaudal mudigah, usus primitif membentuk tabung buntu, usus depan
dan usus belakang. Bagian tengah, usus tengah, tetap terhubung dengan yolk sac untuk
sementara melalui duktus vitelinus, atau yolk stalk (Gambar 15.1D).
Perkembangan usus primitif dan turunannya biasanya dibahas dalam empat bagian: (a) Usus
faring atau faring, berjalan dari membrana orofaringealis ke divertikulum respiratorium dan
merupakan bagian dari usus depan; bagian ini sangat penting untuk perkembangan kepala dan
leher dan hal ini dibahas dalam Bab 17. (b) Sisa usus depan terletak di sebelah kaudal tabung
faring dan berjalan ke kaudal sejauh pertumbuhan tunas hati. (c) Usus tengah dimulai dari
sebelah kaudal tunas hati dan berjalan ke persimpangan dua pertiga kanan dan sepertiga kiri
kolon transversum pada orang dewasa. (d) Usus belakang berjalan dari sepertiga kiri kolon
transversum ke membrana kloakalis (Gambar 15.1). Endoderm membentuk lapisan epitel pada
saluran cerna dan menghasilkan sel-sel spesifik (parenkim) kelenjar, seperti hepatosit dan sel-sel
eksokrin dan endokrin pankreas. Stroma (jaringan ikat) untuk kelenjar berasal dari mesoderm
viseral. Otot, jaringan ikat, dan komponen peritoneum pada dinding usus juga berasal dari
mesoderm viseral.

 Mesenterium
Bagian dari tabung usus dan turunannya digantung dari dinding tubuh dorsal dan ventral
oleh mesenterium, yaitu lapisan ganda peritoneum yang menyelubungi organ dan
menghubungkan nya dengan dinding tubuh. Organ yang demikian disebut intraperitoneum,
sedangkan organ yang terletak menempel dinding tubuh posterior dan diselubungi oleh
peritoneum hanya di permukaan anteriornya saja (misal, ginjal) disebut organ retroperitoneum.
Ligamentum peritoneale adalah lapisan ganda peritoneum (mesenterium) yang berjalan dari satu
organ ke organ lainnya atau dari satu organ ke dinding tubuh. Mesenterium dan ligamentum
memberikan jalan bagi pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe yang menuju ke dan berasal
dari visera abdomen (Gambar 15.3 dan 15.4).
Pada awalnya usus depan, usus tengah dan usus belakang berkontak secara luas dengan
mesenkim dari dinding abdomen posterior (Gambar 15.3). Namun, pada minggu kelima,
jembatan jaringan ikat telah menyempit dan bagian kaudal usus depan, usus tengah, dan sebagian
besar usus belakang digantung dari dinding abdomen oleh mesenterium dorsal (Gambar 15.3C
dan 15.4), yang membentang dari ujung bawah esofagus ke regio kloaka usus belakang. Di regio
lambung, mesenterium ini membentuk mesogastrium dorsal atau omentum mayus; di regio
duodenum, mesenterium ini membentuk mesoduodenum dorsal; dan di regio kolon, mesenterium
membentuk mesokolon dorsal. Mesenterium dorsal di lengkung jejunum dan ileum membentuk
mesenterium propria.
Mesenterium ventral, yang hanya terdapat di regio bagian terminal esofagus, lambung
dan bagian atas duodenum (Gambar 15.4), berasal dari septum transversum. Pertumbuhan hati ke
dalam mesenkim septum transversum membagi mesenterium ventral menjadi (a) omentum
minus, yang membentang dari bagian bawah esofagus, lambung dan bagian atas duodenum ke
hati dan (b) ligamentum falsiforme, yang membentang dari hati ke dinding tubuh ventral.

 Usus Depan
 Esofagus
Ketika mudigah berusia sekitar 4 minggu divertikulum respiratorium (tunas paru) muncul
di dinding ventral usus depan di perbatasan dengan usus faring (Gambar 15.5). Septum
trakeoesofageale secara bertahap membentuk sekat pemisah di divertikulum ini dari bagian
dorsal usus depan (Gambar 15.6). Dengan cara ini, usus depan terbagi menjadi bagian ventral,
primordium respiratorium (lihat Bab 14), dan bagian dorsal, esofagus. Pada mulanya, esofagus
berukuran pendek (Gambar 15.5A), tapi dengan turunnya jantung dan paru, esofagus memanjang
secara cepat (Gambar 15.5B). Lapisan otot, yang dibentuk oleh mesenkim splanknik di
sekelilingnya, bersifat lurik di dua pertiga bagian atas dan disarafi oleh nervus vagus; lapisan
otot bersifat polos di sepertiga bawah dan disarafi oleh pleksus splanknikus.
 Lambung
Lambung muncul sebagai pelebaran fusiform usus depan di minggu keempat
perkembangan (Gambar 15.8). Selama minggu-minggu berikutnya, penampakan dan
posisinya berubah banyak akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan di berbagai regio
dindingnya dan perubahan posisi organ-organ di sekitarnya. Perubahan posisi lambung
paling mudah dijelaskan dengan menganggapnya berputar mengelilingi sumbu longitudinal
dan anteroposterior (Gambar 15.8).

Lambung berputar 90° searah jarum jam mengelilingi sumbu longitudinalnya, yang
menyebabkan sisi kirinya menghadap ke anterior dan sisi kanannya menghadap ke posterior
(Gambar 15.8A-C). Dengan demikian, nervus vagus kiri, yang pada mulanya menyarafi sisi
kiri lambung, kini menyarafi dinding anterior; demikian juga nervus kanan kini menyarafi
dinding posterior. Selama perputaran ini, dinding posterior lambung yang ash tumbuh lebih
cepat daripada bagian anterior, sehingga membentuk kurvatura mayor dan minor (Gambar
15.8C).
Ujung sefalik dan kaudal lambung aslinya terletak di garis tengah, namun selama
pertumbuhan selanjut nya, lambung berputar mengelilingi sumbu anteroposterior sedemikian
rupa sehingga bagian kaudal atau pilorus bergerak ke kanan dan ke atas, dan bagian sefalik
atau kardia bergerak ke kiri dan agak ke bawah (Gambar 15.8D,E). Dengan demikian,
lambung berada di posisi akhirnya, dengan sumbu yang berjalan dari kiri atas ke kanan
bawah.
Karena lambung melekat ke dinding tubuh dorsal melalui mesogastrium dorsal dan ke
dinding tubuh ventral melalui mesogastrium ventral (Gambar 15.4 dan 15.9A), perputaran
dan pertumbuhannya yang tidak seimbang mengubah posisi mesenterium ini. Perputaran
disumbu longitudinal menarik mesogastrium dorsal ke kiri, menciptakan suatu ruang di
belakang lambung yang disebut bursa omentalis (kantong peritoneum minor) (Gambar 15.9
dan 15.10).

Perputaran ini juga menarik mesogastrium ventral ke kanan. Sewaktu proses ini
berlanjut di minggu kelima perkembangan, primordium limpa muncul sebagai proliferasi
mesoderm di antara dua lapisan mesogastrium dorsal (Gambar 15.10 dan 15.11). Dengan
berlanjutnya perputaran lambung, mesogastrium dorsal memanjang dan bagian di antara
limpa dan garis tengah dorsal memutar ke kiri dan menyatu dengan peritoneum dari dinding
abdomen posterior (Gambar 15.10 dan 15.11). Lapisan posterior mesogastrium dorsal dan
peritoneum di sepanjang garis penyatuan ini mengalami degenerasi. Limpa, yang tetap
berada di intraperitoneum, kemudian terhubung dengan dinding tubuh di bagian ginjal kiri
melalui ligamentum lienorenale dan ke lambung melalui ligamentum gastrolienale (Gambar
15.10 dan 15.11).

Pemanjangan dan penyatuan mesogastrium dorsal ke dinding tubuh posterior juga


menentukan posisi akhir pankreas. Pada awalnya, organ ini tumbuh ke dalam mesoduodenum
dorsal, tapi pada akhirnya, kauda pankreas memanjang ke dalam mesogastrium dorsal
(Gambar 15.10A). Karena bagian bagian mesogastrium dorsal ini menyatu dengan dinding
tubuh dorsal, kauda pankreas menempel pada regio ini (Gambar 15.11). Sewaktu lapisan
posterior mesogastrium dorsal dan peritoneum dinding tubuh posterior mengalami degenerasi
di sepanjang garis penyatuan, kauda pankreas diselubungi oleh peritoneum hanya di
permukaan anteriornya saja sehingga terletak di retroperitoneum. (Organ-organ, seperti
pankreas, yang awalnya diselubungi oleh peritoneum, tapi kemudian menyatu dengan
dinding tubuh posterior sehingga terletak retroperitoneum, dikatakan bersifat retroperitoneum
sekunder).
Sebagai akibat dari perputaran lambung disumbu anteroposteriornya, mesogastrium
dorsal menonjol ke bawah (Gambar 15.12). Mesogastrium ini terus tumbuh ke bawah dan
membentuk suatu kantong berlapis ganda yang meluas ke kolon transversum dan lengkung
usus halus seperti sebuah celemek (Gambar 15.13A). Celemek berlapis ganda ini adalah
omentum mayus; kemudian lapisan-lapisannya menyatu membentuk satu lembaran yang
menggantung dari kurvatura mayor lambung (Gambar 15.13B). Lapisan posterior omentum
mayus juga menyatu dengan mesenterium kolon transversum (Gambar 15.13B).
Omentum minus dan ligamentum falsiforme terbentuk dari mesogastrium ventral,
yang berasal dari mesoderm septum transversum. Ketika korda hati turnbuh ke dalam
septum, septum menipis untuk membentuk (a) peritoneum hati, (b) ligamentum falsiforme,
yang membentang dari hati ke dinding tubuh ventral; dan (c) omentum minus, yang meluas
dari lambung dan bagian atas duodenum ke hati (Gambar 15.14 dan 15.15). Tepi bebas
ligamentum falsiforme mengandung vena umbilikalis (Gambar 15.10A), yang mengalami
obliterasi sesudah lahir dan membentuk ligamentum rotundum hati (ligamentum teres
hepatis). Tepi bebas omentum minus meng hubungkan duodenum dan hati (ligamentum
hepatoduodenale) mengandung duktus biliaris, vena porta, dan arteri hepatika (trias porta).
Tepi bebas ini juga membentuk atap foramen epiploikum Winslow, yang merupakan lubang
yang menghubungkan bursa omentalis (kantong minor) dengan sisa rongga peritoneum
(kantong mayor) (Gambar 15.16).
 Duodenum
Bagian akhir usus depan dan bagian sefalik usus tengah membentuk duodenum. Taut
antara kedua bagian ini terletak tepat di distal pangkal tunas hati (Gambar 15.14 dan 15.15).
Sewaktu lambung berputar, duodenum membuat bentuk lengkung C dan berputar ke kanan.
Perputaran ini, bersama dengan pertumbuhan kaput pankreas yang cepat, menggeser
duodenum dari posisi yang semula terletak di garis tengah ke sisi kanan rongga abdomen
(Gambar 15.10A dan 15.17). Duodenum dan kaput pankreas menekan dinding tubuh dorsal,
dan permukaan kanan mesoduodenum dorsal menyatu dengan peritoneum di dekatnya.
Kedua lapisan kemudian lenyap, dan duodenum dan kaput pankreas menjadi terfiksasi dalam
posisi retroperitoneum. Dengan demikian, seluruh pankreas terletak di retroperitoneum.
Mesoduodenum dorsal lenyap seluruhnya kecuali di regio pilorus lambung, tempat sebagian
kecil duodenum (duodenal cap) mempertahankan mesenteriumnya dan tetap terletak
intraperitoenum.
Selama bulan kedua, lumen duodenum mengalami obliterasi oleh proliferasi sel-sel di
dindingnya. Namun, lumen ini mengalami rekanalisasi tidak lama kemudian (Gambar
15.18A,B). Karena usus depan disuplai oleh arteri seliaka, dan usus tengah disuplai oleh
arteri mesenterika superior, maka duodenum disuplai oleh cabang-cabang dari kedua arteri
tersebut (Gambar 15.14).
2. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang anatomi
Gaster dan saluran pencernaan

ANATOMI SALURAN PENCERNAAN


Anatomi saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Anatomi sistem pencernaan yaitu :

1. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan sederhana terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.

2. Tenggorokan (Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang keatas bagian depan berhubungan dengan
rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebratayang dilalui sewaktu makanan mengalir dari
bagian mulutke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses
peristaltik. Sering juga disebut esofagus. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.

4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga bagian yaitu kardia, fundus dan
antrium.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

a) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan
lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

b) Asam klorida (HCl)


Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara
membunuh berbagai bakteri.

c) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

5. Usus Halus (usus kecil)


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaanyang terletak di antara lambungdan usus
besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui
vena porta. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari(duodenum), usus
kosong(jejunum), dan usus penyerapan(ileum).

a) Usus Dua Belas Jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek
dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenaledan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua
belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran
yaitu dari pankreasdan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
b) Usus Kosong (Jejenum)

Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari(duodenum)
dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2
meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.

c) Usus Penyerapan(Illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia
ileum memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh
usus buntu. Ileum memiliki pHantara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsimenyerap vitamin
B12dan garam-garam empedu.

6. Usus Besar (Kolon)


Anatomi Kolon

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon
desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam
usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam
usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi
normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri
didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare.
7. Usus Buntu (Sekum)

Usus buntu atau sekum adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar.

8. Umbai Cacing (Appendix)

Umbaicacingatau apendiks adalah organtambahan pada usus buntu. Infeksi pada organini disebut
apendisitisatau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan
membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

9. Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens
penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem
sarafyang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan.

Anus merupakanlubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian
anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan
anus diatur oleh otot sphinkter. Fesesdibuang dari tubuh melalui proses defekasi(buang air besar) yang
merupakan fungsi utama anus.

10. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaanyang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim
pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu
asini yang berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan pulau pankreas yang berfungsi
menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan
lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan
dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum
dengan cara menetralkan asam lambung.
11. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.Organ ini berperan penting dalam metabolismedan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati,dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan
tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

12. Kandung empedu

Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap (bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu
yang dikandungnya). Organ ini terhubungkan dengan hatidan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak serta bererperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

3. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang proses


pencernaan dan proses penyerapan

Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh
saluran pencernaan.
• Mulut (rongga mulut): Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk
menyobek, mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi zat-zat yang
lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Di rongga mulut terdapat
bibir, lidah dan palatum (langit-langit) untuk membantu penguyahan zat makanan, dan
penelanan zat makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva) yang
mengandung enzim ptyalin (amilase)
• Faring (Pharynx) Merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara.
Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada saat menelan
makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan sebaliknya jika sedang menghirup
nafas.
• Esofagus (kerongkongan) Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang
menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan
lambung terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus.
• Gastrium (lambung): Di lambung makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan
asam lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar
pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir. Kelenjar
pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell
menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan karbohidrat.
Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.
2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan (chyme).
Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke usus dua belas jari
(duodenum).
• Intestinum tenue (usus halus): dibedakan menjadi 3 bagian:
1) Duodenum
2) Jejunum
3) ileum.
• Duodenum yaitu terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus pankreatikus. Cairan
empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus koledokus. Cairan pankreas lewat
duktus pankreatikus. Cairan pankreas mengandung enzim lipase, amylase, trypsinogen
dan chemotrypsinogen. Lipase untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh
empedu) menjadi asam lemak dan gliserol. Amylase untuk memecah amilum menjadi
sakarida sederhana.
• Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan.
Proses penyerapan (absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor aktif:
1) Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.
2) Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
3) Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.
4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.
• Ileum: Absorpsi melalui villi usus.
• Intestinum crassum (usus besar) terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung-
kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden
(naik), transversal (mendatar), descenden (turun). Usus besar merupakan tempat untuk
absorpsi air dan mineral yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis
oleh bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K
• Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah penuh terjadi
perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum sehingga timbul keinginan
untuk berak (defikasi).
• Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur pengeluaran tinja.
Kelainan saluran pencernaan:
1. Mencret (Diare), karena adanya rangsangan yang berlebihan sehingga motilitas usus
meningkat.
2. Konstipasi, karrena defekasi yang tidak teratur dan sulit.

4. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, san menjelaskan tentang proses


defekasi

Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel
movement.Frekwensi defekasi pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari
sampai 2 atau 3kali perminggu. Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang
peristaltic mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum
dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi.
Defekasi biasanya dimulai oleh dua refleks defekasi yaitu :

1.Refleks defekasi instrinsik


Ketika feses masuk kedalam rektum, pengembangan dinding rektum memberi suatu signal yang
menyebar melalui pleksus mesentrikus untuk memulai gelombang peristaltic pada kolon
desenden, kolon sigmoid, dan didalam rektum. Gelombang ini menekan feses kearah anus.
Begitu gelombang peristaltik mendekati anus, spingter anal interna tidak menutup dan bila
spingter eksternal tenang maka feses keluar.

2.Refleks defekasi parasimpatis


Adanya faeses dalam rektum yang merangsang syaraf rektum, ke spinal cord dan merangsang
kolon desenden, kemudian ke sigmoid, lalu ke rektum dengan Gerakan peristaltik dan akhirnya
terjadi relaksasi sfingter interna, maka terjadilah proses defekasi saat sfingter interna berelaksasi.

Pengeluaran feses dibantu oleh kontraksi otot-otot perut dan diaphragma yang akan
meningkatkan tekanan abdominal dan oleh kontraksi muskulus levator ani pada dasar panggul
yang menggerakkan feses melalui saluran anus. Defekasi normal dipermudah dengan refleksi
paha yang meningkatkan tekanan di dalam perut dan posisi duduk yang meningkatkan tekanan
kebawah kearah rektum. Jika refleks defekasi diabaikan atau jika defekasi dihambat secara
sengaja dengan mengkontraksikan muskulus spingter eksternal, maka rasa terdesak untuk
defekasi secara berulang dapat menghasilkan rektum meluas untuk menampung kumpulan feses.

5. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan enzim yang berperan


dalam proses pencernaan.

Enzim pencernaan berguna untuk membantu proses pencernaan dengan memecah komponen
makanan seperti lemak, karbohidrat, dan protein agar nutrisi yang berasal dari makanan dapat
diserap ke dalam aliran darah untuk menunjang fungsi sel-sel tubuh. Berberapa enzim yang
berperan dalam proses pencernaan diantaranya:

1. Enzim Ptialin/Amilase
Enzim Ptialin/Amilase adalah enzim yang diproduksi oleh kelenjar air liur yang letaknya
berada di rahang bawah, bawah telinga serta bagian bawah lidah. Fungsi enzim ptialin
adalah untuk merombak atau merubah zat tepung (pati) menjadi struktur karbohidrat
yang lebih sederhana seperti maltosa. Melalui proses perubahan zat tepung (pati) yang
dilakukan enzim ptialin inilah karbohidrat dapat diserap tubuh baru kemudian disalurkan
oleh darah agar menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-
hari. Secara sederhana fungsi enzim ptialin adalah merubah karbohidrat dalam makanan
yang masuk ke mulut menjadi gula sederhana, atau maltosa. Selanjutnya akan diproses
lebih lanjut oleh tubuh untuk menghasilkan energi.

2. Pepsin
Pepsin adalah enzim yang memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil (pepsin
merupakan salah satu protease). Enzim ini diproduksi di lambung dan merupakan salah
satu enzim pencernaan utama dalam sistem pencernaan manusia dan banyak hewan
lainnya yang membantu mencerna protein dalam makanan. Pepsin memiliki struktur tiga
dimensi, satu atau lebih rantai polipeptida terpelintir dan terlipat, menyatukan sejumlah
kecil asam amino untuk membentuk situs aktif, tempat substrat berikatan dan reaksi
terjadi.

3. Renin
Renin adalah enzim yang berperan penting untuk pencernaan protein dan diproduksi di
lambung. Fungsi enzim renin adalah mengubah kaseinogen menjadi kasein dan untuk
mengentalkan atau menggumpalkan susu dan memisahkannya menjadi gumpalan semi
padat dan whey (laksoterum) cair. Gumpalan susu diperlukan karena susu yang telah
masuk ke lambung harus disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini
bertujuan agar protein susu nantinya dapat dicerna dengan baik.

4. Tripsin
Enzim tripsin termasuk ke dalam golongan enzim protease yaitu enzim yang memiliki
kemampuan untuk menghidrolisis suatu protein menjadi ukuran yang lebih kecil. Enzim
tripsin dihasilkan oleh pankreas dan merupakan salah satu enzim yang sangat penting
dalam proses pencernaan protein di dalam tubuh. Fungsi enzim tripsin secara sederhana
adalah mengubah protein menjadi polipeptida.

5. Lipase Pankreas
Lipase pankreas adalah Enzim lipase yang diproduksi dan dilepaskan dari pankreas
disebut lipase pankreatik. Enzim ini merupakan jenis lipolitik enzim yang
menghindrolisis rantai ester dari trigliserida dan merupakan bentuk utama enzim lipase.
Fungsi enzim lipase pankreatik ini yaitu mengurai molekul lemak yang diserap dari
makanan dan dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak yang lebih mudah diserap
tubuh.
6. Amilase Pankreas
Amilase pankreas adalah enzim amilase yang diproduksi di pankreas. Amilase
pankreas berfungsi mengubah amilum menjadi disakarida dan memecah pati dan
glikogen yang merupakan polimer glukosa alfa-linked.

7. Karbohidrae Pankreas
Karbohidrae pankreas adalah enzim yang berfungsi mencerna amilum menjadi maltosa
dan diproduksi di pankreas.

8. Maltase
Maltase adalah enzim yang berperan dalam proses pemecahan maltosa (gula malt)
menjadi glukosa gula sederhana di usus kecil. Enzim ini berfungsi mengubah maltosa
menjadi glukosa.

9. Laktase
Laktase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Laktase disebut juga The hidrolase laktase-phlorizin enzim. Enzim ini spesifik
hanya bekerja bila substrat tersebut adalah laktosa.

10. Anterokinase
Anterokinase adalah adalah enzim yang diproduksi oleh sel duodenum dan terlibat
dalam pencernaan pada manusia dan hewan lain. Anterokinase
mengubah tripsinogen ( zimogen ) menjadi tripsin bentuk aktifnya , menghasilkan
aktivasi berikutnya dari enzim pencernaan pankreas.

11. Lipase
Lipase adalah enzim yang dapat sekali bekerja dengan mengkatalis hidrolisis ikatan ester
dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti trigliserida berantai panjang. Enzim lipase
berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
12. Peptidase
Peptidase merupakan enzim golongan hidrolase yang akan memecah protein menjadi
molekul yang lebih sederhana, seperti mengubah polipeptida menjadi asam amino.

13. Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini adalah memecah
sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. 
6. Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan tentang
kelainan/gangguan pada gastrointestinal.

Peta dunia penyakit pada system gastrointestinal-Kematian per juta orang

"M
edical gallery of Blausen Medical 2014

   36-131    314-352

   132-205    353-390

   206-232    391-460

   233-274    461-546

   275-313    547-1109

Penyakit Lambung

Penyakit lambung mengacu pada penyakit yang mempengaruhi lambung. Peradangan lambung
oleh infeksi dari penyebab apapun disebut gastritis, dan bila termasuk bagian lain dari saluran
pencernaan disebut gastroenteritis. Ketika gastritis berlanjut dalam keadaan kronis, ini dikaitkan
dengan beberapa penyakit, termasuk
1. Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
adalah munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan.
Gejala penyakit asam lambung muncul minimal 2 kali dalam seminggu.
Asam lambung naik atau penyakit asam lambung bisa dialami oleh orang dewasa maupun
anak-anak. Gejala penyakit ini sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit
jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada. Walaupun tidak
mematikan seperti serangan jantung, penyakit asam lambung perlu ditangani agar tidak
menimbulkan komplikasi.
2. gastritis atrofi (kondisi ketika lapisan dalam lambung meradang selama beberapa tahun.
Jika tidak diobati, secara bertahap peradangan ini akan menghancurkan sel-sel di lapisan
lambung),
3. stenosis pilorus (penyakit yang tergolong jarang dan biasanya terjadi pada bayi. Pilorus
sendiri merupakan klep otot antara lambung dan usus halus. Stenosis pilorus terjadi
ketika otot tersebut menebal dan membesar. Hal ini menyebabkan makanan yang
dimakan dan yang sudah diproses di lambung tidak dapat masuk ke dalam usus halus),
dan
4. kanker lambung (Kanker lambung adalah suatu jenis tumor ganas yang tumbuh pada
lambung, yaitu organ pencernaan berbentuk kantong di tengah rongga perut manusia.
terjadi ketika sel-sel pada bagian tertentu di lambung berkembang secara tidak terkendali.
Penyebab dari pertumbuhan tidak terkendali ini belum diketahui secara pasti). Namun
demikian, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu kanker lambung,
antara lain:

 Berusia di atas 55 tahun.


 Jenis kelamin laki-laki.
 Golongan darah A.
 Infeksi bakteri H. Pylori.
 Kebiasaan merokok.
 Pengidap tukak lambung, anemia pernisiosa, atau polip lambung.
 Pola makan tinggi garam, acar, processed food, daging merah, namun rendah serat.
 Riwayat keluarga yang mengidap kanker lambung.
 Riwayat pernah menjalani operasi pada lambung.
 Pengidap kanker limfoma, kanker sel darah putih, kanker esofagus, kanker usus, kanker
prostat, kanker serviks, dan kanker paru-paru.
 Infeksi virus Epstein-Barr adalah faktor lain yang menyebabkan kanker lambung.

5. Kondisi umum lainnya adalah tukak lambung. (Ulserasi mengikis mukosa lambung, yang
melindungi jaringan lambung dari asam lambung. Tukak lambung paling sering
disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori).
6. Selain tukak lambung, muntah darah dapat terjadi akibat arteri atau vena abnormal yang
telah pecah, termasuk lesi Dieulafoy dan ektasia vaskular antral lambung.
7. Gangguan bawaan pada lambung termasuk anemia pernisiosa, dimana respon imun yang
ditargetkan terhadap sel parietal menyebabkan ketidakmampuan untuk menyerap vitamin
B12.
8. Gejala umum lainnya yang mungkin disebabkan oleh penyakit perut termasuk gangguan
pencernaan atau dyspepsia (sekumpulan gejala nyeri, perasaan tidak enak pada perut
bagian atas yang menetap, atau berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa penuh
saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah,
dan dada terasa panas, yang berlangsung sejak 3 bulan terakhir, dengan awal gejala
timbul 6 bulan sebelumnya),
9. muntah, dan pada penyakit kronis, masalah pencernaan yang menyebabkan bentuk-
bentuk kekurangan gizi. Selain tes rutin, endoskopi mungkin digunakan untuk memeriksa
atau mengambil biopsi dari perut.

Penyakit Usus

1. Usus kecil dan besar dapat dipengaruhi oleh keadaan infeksi, autoimun, dan fisiologis.
Radang usus disebut enterocolitis adalah peradangan yang dapat terjadi pada usus kecil
maupun usus besar. Diare dan muntah-muntah merupakan gejala yang umum dirasakan
oleh penderita kondisi ini. Seseorang yang tengah dirawat di rumah sakit, sering
menggunakan kolam renang umum, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
berisiko tinggi tertular organisme penyebab infeksi usus. Infeksi usus dapat disebabkan
oleh organisme yang berbeda-beda, seperti:

 Bakteri. Contohnya adalah E. coli, Salmonella, dan Campylobacter. Bakteri ini dapat


menyebar melalui makanan, seperti telur atau daging.
 Parasit. Contohnya adalah Entamoeba histolytica dan Balantidium coli. Penularan parasit
umumnya terjadi melalui air yang terkontaminasi, seperti ketika berenang.
 Virus. Contohnya adalah Cytomegalovirus. Virus ini menyerang orang yang memiliki
sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien penerima
transplantasi organ yang mengonsumsi obat imunosupresif.

2. Kondisi akut yang mempengaruhi usus termasuk diare menular dan iskemia mesenterika
(Iskemia arteri mesenterika adalah kondisi ketika aliran darah ke usus berkurang.
Biasanya disebabkan oleh sumbatan pada satu atau lebih arteri mesenterika, yaitu arteri
utama yang memasok darah ke usus halus dan usus besar).
3. Penyebab sembelit mungkin termasuk impaksi feses dan obstruksi usus, yang pada
gilirannya dapat disebabkan oleh ileus, intususepsi, volvulus.
4. Penyakit radang usus adalah suatu kondisi etiologi yang tidak diketahui, diklasifikasikan
sebagai penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, yang dapat mempengaruhi usus dan bagian
lain dari saluran pencernaan.
5. Penyebab lain dari penyakit termasuk pseudoobstruksi usus (Obstruksi usus nonmekanik
terjadi ketika muncul gangguan pada kontraksi usus besar dan usus kecil. Gangguan
dapat terjadi sementara (ileus), dan dapat terjadi dalam jangka panjang (pseudo-
obstruction). Obstruksi usus nonmekanik dipicu oleh sejumlah kondisi, seperti: - Operasi
daerah perut atau panggul.), dan
6. enterokolitis nekrotikans (peradangan yang terjadi di usus besar atau usus halus pada
bayi. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang lahir prematur, meski tidak sedikit
juga dialami oleh bayi lahir normal)

Necrotizing enterocolitis awalnya hanya memengaruhi lapisan dalam usus, tapi bisa


berkembang ke lapisan luar sehingga dapat membentuk lubang. Jika kondisi ini terjadi,
bakteri yang normalnya terdapat di dalam usus akan keluar dari usus ke rongga perut
(peritoneum) dan menimbulkan peritonitis.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi yang parah dan
sejumlah komplikasi serius lain. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dapat
menyebabkan kematian.

7. Penyakit usus dapat menyebabkan muntah, diare atau sembelit, dan perubahan tinja,
seperti darah dalam tinja. Kolonoskopi dapat digunakan untuk memeriksa usus besar, dan
tinja seseorang dapat dikirim untuk kultur dan mikroskop. Penyakit infeksi dapat diobati
dengan antibiotik yang ditargetkan, dan penyakit radang usus dengan imunosupresi.
Pembedahan juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyebab obstruksi usus.
8. Ketebalan normal dari dinding usus kecil adalah 3–5 mm, dan 1–5 mm di usus besar.
Penebalan dinding gastrointestinal fokal, tidak teratur dan asimetris pada CT scan
menunjukkan keganasan. Penebalan dinding gastrointestinal segmental atau difus paling
sering disebabkan oleh penyakit iskemik atau iskemia adalah suatu keadaan kurangnya
aliran darah ke organ tubuh tertentu, yang mengakibatkan organ tersebut kekurangan
oksigen. Iskemia menyebabkan terjadinya defisiensi nutrisi dan oksigen pada jaringan
atau organ tubuh yang sangat diperlukan untuk membantu proses metabolisme sel.
Seluruh organ tubuh dapat mengalami kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini
dapat menyebabkan kematian sel, inflamasi atau infeksi. Meskipun lebih jarang, obat-
obatan seperti penghambat ACE dapat menyebabkan angioedema dan penebalan usus
halus.

Usus Halus

Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Radang usus kecil disebut enteritis, yang
jika dilokalisasi hanya pada sebagian disebut duodenitis (radang usus dua belas jari), jejunitis
(radang usus kosong) dan ileitis (radang usus penyerapan). Ulkus peptikum (tukak lambung)
juga sering terjadi di duodenum.

Penyakit kronis malabsorpsi dapat mempengaruhi usus kecil, termasuk penyakit


1. celiac autoimun (Penyakit celiac atau yang sering disebut dengan enteropati gluten-
sensitif, sprue, atau coeliac adalah penyakit autoimun ketika individu dengan komposisi
genetik tertentu mengalami kerusakan pada usus halus jika mereka mengonsumsi gluten.
Gluten merupakan protein yang umumnya ditemukan pada gandum, gandum hitam,
barley dan makanan karbohidrat lainnya),
2. sariawan tropis infektif,
3. dan sindrom usus pendek kongenital atau bedah (Short bowel syndrome (SBS) atau yang
dapat diartikan sebagai sindrom usus pendek merupakan suatu penyakit usus halus yang
berkaitan dengan gangguan saluran cerna dan gangguan penyerapan nutrisi. SBS terjadi
ketika seseorang memiliki usus halus yang lebih pendek daripada umumnya). Usus halus
merupakan organ penting dalam sistem pencernaan yang berperan dalam menyerap zat
gizi. Maka ketika seseorang mengalami SBS, ia akan mengalami masalah saluran cerna
dan kekurangan nutrisi. Penyakit usus halus ini akan sangat berbahaya jika tidak
ditangani.
4. Penyakit langka lainnya yang mempengaruhi usus kecil termasuk ulkus Curling (satu
komplikasi dari luka bakar yang terjadi pada mukosa gastroduodenal (lambung). Ulkus tersebut
terjadi pada kejadian luka bakar yang parah (lebih dari 30%) karena pada kondisi tersebut terjadi
penurunan aliran volume darah ke tubuh, salah satunya ke usus) ,
5. sindrom loop buta (juga dikenal sebagai sindrom loop stagnan, adalah keadaan yang
terjadi ketika flora bakteri normal usus halus berkembang biak menjadi angka yang
menyebabkan gangguan signifikan pada proses fisiologis normal pencernaan dan
penyerapan),
6. penyakit Milroy dan penyakit Whipple.
7. Tumor usus kecil termasuk tumor stroma gastrointestinal, lipoma, hamartoma, dan
sindrom karsinoid.

Penyakit usus kecil dapat muncul dengan gejala seperti diare, malnutrisi, kelelahan, dan
penurunan berat badan. Investigasi yang dilakukan mungkin termasuk tes darah untuk
memantau nutrisi, seperti kadar zat besi, folat dan kalsium, endoskopi dan biopsi duodenum,
dan menelan barium. Perawatan mungkin termasuk renutrisi, dan antibiotik untuk infeksi.

Usus Besar

Penyakit yang mempengaruhi usus besar dapat mempengaruhi secara keseluruhan atau
sebagian. Apendisitis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh radang usus buntu.
Peradangan umum pada usus besar disebut sebagai kolitis, yang bila disebabkan oleh bakteri
Clostridium difficile disebut sebagai kolitis pseudomembran. Divertikulitis adalah penyebab
umum sakit perut akibat pengeluaran kantong yang secara khusus mempengaruhi usus besar.
Penyakit kolon fungsional mengacu pada kelainan tanpa penyebab yang diketahui, termasuk
sindrom iritasi usus besar dan pseudoobstruksi usus. Sembelit dapat terjadi akibat faktor gaya
hidup, impaksi feses yang kaku di rektum, atau pada neonatus, penyakit Hirschprung.

Penyakit yang mempengaruhi usus besar dapat menyebabkan darah mengalir dengan tinja,
dapat menyebabkan sembelit, atau dapat menyebabkan sakit perut atau demam. Tes yang
secara khusus memeriksa fungsi usus besar termasuk menelan barium, rontgen perut, dan
kolonoskopi.

7. Mahasiswa mampu mengetahui memahami dan menjelaskan


tentang penyakit yang mungkin terjadi pada meli
Dari beberapa pernyataan pada skenario kemungkinan besar meli mengidap penyakit maag atau
tukak lambung
hal ini didasari pada pernyataan bahwa sejak 1 minggu terakhir meli mengeluhkan nyeri pada ulu
hatinya terutama bila ia terlambat makan, terkadang disertai muntah, lalu rasa nyerinya akan
berkurang bila ia makan.
dokter yang merawatnya juga menjelaskan bahwa Meli mengalami gangguan pada organ Gaster
atau lambung akibat sering telat makan
Akibat pola makan meli yang tidak teratur ini akan membuat produksi asam lambung meningkat,
produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan pengikisan pada dinding lambung.
Kondisi ini akan menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati yang merupakan gejala dari penyakit
maag atau tukak lambung

8. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan


tentang penanganan dari penyakit yang di alami oleh meli

Ada banyak cara yang bisa dilakukan Meli untuk mengatasi penyakit lambung, mulai dari
penggunaan obat hingga perubahan gaya hidup.

Berikut ini beberapa obat yang bisa Anda manfaatkan untuk mengobati penyakit lambung.

Antasida
Antasida merupakan salah satu obat yang banyak digunakan orang untuk menurunkan
asam lambung.
Obat-obatan yang dijual bebas di apotek ini biasanya mengandung simetikon, yaitu senyawa
yang membantu mengeluarkan gas berlebih dalam tubuh.
H2 receptor blockers
Selain antasida, obat lainnya yang dipakai untuk mengobati asam lambung naik adalah
H2 receptor blockers. Penggunaan obat ini bertujuan untuk menghambat sekresi asam lambung
agar jumlahnya tidak banyak.
Ada pun beberapa obat H2 blockers yang dipakai untuk mengatasi refluks asam lambung,
meliputi:
 cimetidine,
 ranitidine,
 famotidine, atau
 nizatidine.

Proton pump inhibitor (PPI)


Dibandingkan antasida dan H2 blocker, proton pump inhibitor (PPI) jauh lebih kuat
mengatasi asam lambung. Jenis proton pump inhibitor yang sering digunakan antara lain:
 lansoprazole,
 esomeprazole,
 rabeprazole, atau
 pantoprazole.

Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah


Baclofen (Lioresal®) merupakan peregang otot dan obat antispastik yang digunakan
untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Namun, efek samping baclofen dapat
menyebabkan kelelahan atau mual.
Sejumlah obat asam lambung naik memang mudah dijumpai di apotek dan bisa dibeli
tanpa resep dokter. Sementara itu, beberapa di antaranya membutuhkan resep dokter, seperti
Baclofen. Selalu ikuti petunjuk cara pakai obat asam lambung yang tertera pada label produk
atau sesuai dengan resep dokter.
Bila kondisi tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat yang dijual bebas, segera
periksakan diri ke dokter spesialis asam lambung.

Pengobatan penyakit lambung di rumah

Selain mendapatkan obat dan perawatan dari dokter, asam lambung naik juga bisa diatasi
dengan pengobatan rumahan. Anda pun dapat melakukan beberapa cara untuk memelihara
kesehatan lambung.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan asam lambung di rumah guna
mendukung obat-obatan.

Makan lebih teratur


Salah satu pemicu naiknya asam lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Oleh
karena itu, selalu usahakan untuk memiliki jam makan yang sama setiap hari. Pola makan saat
mengalami asam lambung ini juga berlaku ketika Anda hendak tidur. Anda disarankan untuk
tidak makan dua jam sebelum tidur karena bisa memicu asam naik ke tenggorokan saat tidur.
Hindari makanan tertentu
Memperhatikan asupan makanan juga penting bila Anda rentan mengalami penyakit asam
lambung. Ada beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung dan perlu
dihindari, yakni:
 coklat,
 soda,
 makanan yang digoreng,
 alkohol,
 daging dan susu berlemak tinggi,
 kafein,
 buah citrus,
 bawang bombay, serta
 tomat.

Perhatikan porsi makan


Cara mengatasi asam lambung lainnya adalah memperhatikan porsi makan. Hal ini
dikarenakan makan dalam porsi besar dapat memicu refluks. Agar tidak kelaparan, Anda bisa
makan lebih sering, tetapi dalam porsi yang lebih kecil.

Kunyah makanan dengan benar


Walaupun terlihat sepele, hal ini perlu diperhatikan karena dapat membantu enzim
pencernaan mengolah makanan dengan mudah. Dengan begitu, risiko asam lambung naik atau
gejala GERD yang parah pun bisa dihindari.

Berhenti merokok
Bila Anda merokok atau mengosumsi tembakau, sangat disarankan untuk berhenti.
Pasalnya, nikotin dari tembakau melemaskan otot sfingter esofagus bagian bawah. Hal tersebut
memungkinkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.

Pilih makanan yang baik untuk asam lambung


Selain menjadwalkan jam makan, Anda juga perlu lebih selektif ketika memilih makanan
yang akan dikonsumsi untuk menurunkan asam lambung. Salah pilih makanan justru
menyebabkan refluks asam lambung.
Ada pun beberapa makanan yang baik untuk asam lambung, seperti:
 pisang,
 oatmeal,
 sayuran hijau,
 putih telur,
 jahe,
 daging tanpa lemak, dan
 lidah buaya.
9. mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan
penyebab nyeri pada ulu hati.
Nyeri perut yang terjadi bisa tiba-tiba atau kronis. Nyeri perut berhubungan dengan masalah
lokal atau hanya di organ yang bermasalah. “Nyeri perut di ulu hati tidak selalu berasal dari
lambung atau maag, bisa berasal dari pancreas, kandung empedu, liver, atau usus dua belas
jari,”

Penyebab GERD atau nyeri ulu hati yang memungkinkan pada skenario terjadi ketika otot di
ujung esophagus tidak tertutup dengan baik , ini menyebabkan asam lambung kembali atau
reflex ke dalam esofagus dan mengiritasi esophagus . ketika makan , makanan turun dari
kerongkongan ke perut . saat makanan ditelan, otot bagian bawah kerongkongan akan
meregang membuka kerongkongan sehingga makannan bias turun ke bawah menuju lambung,
tapi kemudian menutup kembali untuk menjaga asam dari kerongkongan .jika otot tersebut
meregang secara tidak normal atau melemah , isi lambung bias naik kembali kekrongkongan
sehingga menyebabkan rasa panas di dada . asam lambung bisa naik kembali ke esophagus
disebabkan factor melemahnya fungsi LES( efek iritasi oleh lambung).
Beberpa factor penyebab GERD:
1. Bawang putih, makanan pedas, alcohol, lada hitam, coklat, kopi, makanan tinggi lemak,
soda, jeruk, dan peppermint
2. Obat-obatan tertentu
3. Kelebihan berat badan(menempatkan tekanan berlebihan pada perut dan
kerongkongan sehingga berpotensi menyebabkan asam mengalir ke kerongkongan).
4. Tekanan pada perut, seperti memakai pakaian ketat
5. Berbaring setelah makan
6. Stress dan kurang tidur
7. Merokok( merokok dapat mengurangi kemampuan eshopagial spinchter untuk bekerja
dengan baik)

DAFTAR PUSTAKA
Skripsi: Gambaran Pola Makan, Tingkat Stres Dan Keluhan Gejala Gastritis (Maag) Pada Sales Promotion Girl
(Spg) Di Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair oleh Risky Malinda Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara 2016

Tugas Akhir: Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Mendiagnosa Penyakit Lambung Dengan Menggunakan
Algoritma Pembelajaran Backpropagation oleh Nurul Aulia Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau 2016
Peptic ulcer. (2020). dari  https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peptic-ulcer/symptoms-
causes/syc-20354223

Weight-loss and Nutrition Myths. (2014). dari  https://www.niddk.nih.gov/-/media/Files/Weight-


Management/Myths.pdf

What happens to the body when you skip meals?. (n.d.). dari  https://www.piedmont.org/living-better/what-
happens-to-the-body-when-you-skip-meals

Perils of Skipping Meals. (2005). Retrieved 31 March 2021,


dari  https://louisville.edu/medicine/departments/familymedicine/files/L081611.pdf

Zeballos, E., & Todd, J. E. (2020). The effects of skipping a meal on daily energy intake and diet
quality.  Public health nutrition,  23(18), 3346–3355. https://doi.org/10.1017/S1368980020000683.

Carels, R. A., Young, K. M., Coit, C., Clayton, A. M., Spencer, A., & Wagner, M. (2008). Skipping meals and
alcohol consumption. The regulation of energy intake and expenditure among weight loss
participants.  Appetite,  51(3), 538–545.  https://doi.org/10.1016/j.appet.2008.04.006.

Cruickshank, H. Healthline (2018). Everything You Need to Know about Acid Reflux and GERD.

Hartati, Sri, dkk, (2014). Hubungan Pola Makan Dengan Resiko Gastritis Pada Mahasiswa Yang Menjalani Sistem
KBK. JOM PSIK. Vol. 1 No.2.

Netter; Altlas of Human Anatomy 2014, eprints Universitas Muhammadiyah Malang “ Anatomi dan fisiologi organ
gaster” tahun 2016

direktori ejurnal UPI prodi keperawatan - sistem pencernaan makanan tahun


2015
VeryWellHealth, 2020, “Type and Functions od Digestive Enzymes” diakses pada 2021.

https://www.verywellhealth.com/what-are-digestive-enzymes-1945036

(Tabel) Insauin Blogspot, 2016, “Macam-macam enzim pencernaan beserta fungsinya” diakses pada 2021.

http://insauin.blogspot.com/2016/05/macam-macam-enzim-pencernaan-beserta-fungsinya.html?m=1

Jurnal PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS PURWODADI I


KABUPATEN GROBOGAN
Meity Mulya Susanti, Fitriani Fitrian tahun 2018

Langman’s Medical Embryology edisi 12 bab 15


1. Robinson, J. WebMD (2016). Your Digestive System.
2. Balentine, J. MedicineNet (2016). The Digestion Process (Organs and Functions)
3. Ejurnal Universitas Muhammadiyah Semarang “Anatomi dan Fisiologi Saluran Pencernaan”
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-sukmaayuwi-6299-2-babii.pdf

Staffnew Universitas Negeri Yogyakarta oleh Heru Nurcahyo judul sistem pencernaan makanan (Digesti)
Ejurnal Laily Fadlilah “Proses Defekasi” tahun 2013

VeryWellHealth, 2020, “Type and Functions od Digestive Enzymes” diakses pada 2021.

https://www.verywellhealth.com/what-are-digestive-enzymes-1945036

(Tabel) Insauin Blogspot, 2016, “Macam-macam enzim pencernaan beserta fungsinya” diakses pada 2021.

http://insauin.blogspot.com/2016/05/macam-macam-enzim-pencernaan-beserta-fungsinya.html?m=1

Epigenetic dysregulation in Epstein-Barr virus-associated gastric carcinoma: disease and treatments" 2014. World
Journal of Gastroenterology.

"Small-Bowel Obstruction Imaging" 2017. Medscape

Science Direct The lancet (2017) ; peptic ulcer disease

Open Science Framework, by Fridolin & Avelina dura (2016); Penyakit Gastritis

Jurnal “berdamai dengan GERD( nyeri ulu hati)”, UNIVERSITAS GAJAH MADA, jurusan farmasi.

Anda mungkin juga menyukai