Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH KESELAMATAN PASIEN DAN KERJA

DALAM KEPERAWATAN
“Penilaian Resiko”
Dosen pengampuh : Lintang Titisari, S.Kep., Ns

Disusun oleh :

Erina ivanka devi (1910201207)


Fita nur lifian (1910201231)
Shabira afif rahma (1910201204)
Sri ana (1910201233)
Harum sari handayani (1910201206)
Tri Azizul (1910201209)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGAYAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Jl. Ring Road Barat 63 Mlangi Nogotirto Gamping Sleman 55292


Telepon: (0274) 4469199
Fax.: (0274) 4469204
Email: info@unisayogya.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas Makalah Penilaian Risiko ini,
secara khusus tugas ini bertujuan untuk mengetahui tentang penilaian risiko.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan Kerja
dalam Keperawatan, selama penyusunan makalah ini penulis telah mengalami banyak kesulitan
sehingga tidak heran kalau hasil akhir yang telah dilakukan jauh dari sempurna.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini, baik berupa bantuan moril maupun material, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang telah membantu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami berharap adanya kritik maupun saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 21 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................................3
A. Definisi penilaian risiko........................................................................................................3
B. Tujuan penilaian risiko.........................................................................................................3
C. Tahap penilaian risiko...........................................................................................................3
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................5
A. Kesimpulan...........................................................................................................................5
B. Saran.....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian risiko akan terjadinya kecelakaan kerja merupakan faktor yang harus
dibenahi di setiap perusahaan. Semua ini akan berpengaruh besar terhadap produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Penggunaaan alat pelindung diri (APD) pada saat
melakukan pekerjaan merupakan salah satu contoh untuk menghindari kecelakaan kerja
yang terjadi. Terdapat beberapa cara yang dapat dipakai untuk memperbaiki dan
mempromosikan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif di tempat
kerja. Cara-cara tersebut melengkapi ketentuan perundang-undangan dan merupakan
praktik industrial dan komersial yang baik. Tujuan yang ingin dicapai adalah
meningkatkan kesadaran kita akan kebutuhan standar keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) yang tinggi.
Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan menjadi naluri dari
setiap makhluk hidup. Manusia berusaha mempertahankan hidup di tengah berbagai
bahaya dengan bermacam cara. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia,
berbagai alat dan teknologi buatan manusia disamping bermanfaat juga dapat
menimbulkan bencana atau kecelakaan (hazard). Sering kali program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) tidak berjalan dan mengalami hambatan karena kurangnya
pengertian dan pemahaman mengenai K3, baik dari pekerja, pengawas, pengusaha
ataupun pejabat pemerintah. Sering timbulnya anggapan bahwa K3 merupakan
pemborosan, pengeluaran biaya yang sia-sia atau sekadar formalitas yang harus dipenuhi
oleh organisasi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih dianggap sebagai beban
tambahan bagi organisasi. Persepsi seperti ini sangat menghambat pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Aspek K3 bersifat multi dimensi. Karena itu
manfaat dan tujuan K3 juga harus dilihat dari berbagai sisi, yaitu sisi hukum
perlindungan tenaga kerja, ekonomi, pengendalian kerugian, sosial, dan lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penilaian risiko?
2. Apa tujuan penilaian risiko?
3. Bagaimana tahap penilaian risiko?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu penilaian risiko
2. Mengetahui apa tujuan penilaian risiko
3. Mengetahui bagaimana tahap penilaian risiko

1
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi penilaian risiko


Secara umum, penilaian risiko adalah keseluruhan proses identifikasi risiko, analisis
risiko, dan evaluasi risiko. Penilaian Risiko pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian
atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Proses manajemen risiko mengacu pada standar ISO 31000 : 2018, dapat
dikelompokkan menjadi tahap penetapan : (1) lingkup, konteks, dan kriteria, (2) penilaian
risiko, dan (3) tahap perlakuan risiko.
Ada berbagai macam definisi mengenai risiko. Norken (2015) mengemukakan risiko
sebagai faktor yang memberikan pengaruh buruk dan harus ditangani untuk tercapainya
penyelesaian pekerjaan yang dibatasi oleh waktu, biaya dan kualitas. Risiko juga dapat
diartikan sebagai kerugian akibat dari munculnya suatu kejadian yang tidak diharapkan.
Kejadian yang tidak diharapkan ini bisa muncul dari berbagai sumber (Sunaryo,2007).

Menurut Labombang (2011) risiko adalah variasi hal yang mungkin terjadi secara alami
atau kemungkinan terjadinya peristiwa di luar hal yang diharapkan yang mengancam
keuntungan properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi. Menurut
Vaughan (1978) ada 3 definisi risiko yang yakni :
1. Risk is the Chance of Loss (risiko adalah peluang terjadinya kerugian).
2. Risk is the Possibility (risiko adalah kemungkinan kerugian)
3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan risiko adalah kemungkinan
terjadinya kerugian yang timbul akibat adanya ketidakpastian. Risiko pada pelaksanaan
uji model fisik di laboratorium adalah suatu keadaan yang timbul karena adanya
ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang bila terjadi akan menimbulkan
konsekuensi fisik maupun finansial yang merugikan bagi tercapainya tujuan laboratorium
dalam hal ini adalah biaya, waktu dan mutu penelitian.

B. Tujuan penilaian risiko


Tujuan penilaian risiko adalah menetapkan kemunginan terjadinya dan dampak suatu
suatu kejadian yang menghambat pencapaian tujuan atau sasaran organisasi supaya dapat
dilakukan penanganan risiko secara tepat. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui
identifikasi risiko dan analisis risiko. Manfaat penilaian risiko antara lain (1) membantu

2
pencapaian tujuan organisasi, (2) menjaga kesinambungan pelayanan kepada para
stakeholder, (3) melakukan pelayanan secara efektif dan efisiensi (4) menjadi dasar
penyusunan rencana strategis, dan (5) menghindari terjadinya pemborosan

C. Tahap penilaian risiko


Penilaian risiko harus dilakukan secara sistematis, iteratif, dan kolaboratif, dengan
memanfaatkan pengetahuan dan pandangan para pemangku kepentingan. Penilaian riisiko
harus menggunakan informasi terbaik yang tersedia, dilengkapi dengan hasil pengamatan
lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Proses penilaian risiko terdiri dari tiga unsur yaitu
(1) identifikasi risiko, (2) analisis risiko, dan (3) evaluasi risiko
Metode yang dapat digunakan pada tahap identifikasi risiko antara lain checklist,
pertimbangan sesuai pengalaman dan dokumen, benchmarking, flow charts,
brainstorming, analisis sistem, analisis skenario. FGD, wawancara, kajian dokumen,
observasi, SWOT analisis, Event Tree Analysis, dan survei & kuesioner. Penilaian risiko
yang komprehensif merupakan kombinasi antara metode penilaian kualitatif dan
kuantitatif.
Pada tahap ini dilakukan penaksiran risiko (risk assessment) guna mengetahui penyebab
terjadinya risiko. Adapun tahapannya sebagai berikut:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko dilakukan untuk menemukan risiko –risiko yang terjadi dengan
menemukan jawaban terhadap apa, bagaimana dan mengapa terjadi suatu risiko
keselamatan kerja. Identifikasi risiko ini dilakukan berdasarkan proses produksi particle
boarddengan cara tanya jawab dengan pihak manajemen safety perusahaan, observasi dan
pengamatan pada kegiatan produksi serta melakukan studi literatur dari data-data
perusahaan.
2. Analisis Risiko
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap semua data yang berpotensi
berpengaruh terhadap risiko keselamatan kesehatan kerja yang sudah diidentifikasi
sebelumnya. Dalam menganalisis risiko mengacu pada daftar potensi risiko, nilai
likelihooddan nilai consequence risiko. Sementara nilai likelihood menggambarkan
probabilitas atau frekuensi terjadi dari setiap potensi risiko, nilai consequencemerupakan
besarnya dampak yang akan ditimbulkan ketika potensi risiko tersebut terjadi. Penilaian

3
risiko dilakukan berdasarkan hasil kuisoner atau brainstorming, dan data historis yang
ada.
3. Evaluasi Risiko
Pada tahap ini dilakukan evaluasi risiko dengan cara mengetahui nilai risiko dari
setiap potensi risiko. Nilai-nilai risiko yang ada selanjutnya diranking dan dipetakan ke
dalam suatu matrik risiko. Dari hasil pemetaan tersebut dapat diketahui risiko-risiko
mana saja yang masuk kategori risiko ekstrim, risiko tinggi, risiko sedang atau risiko
rendah.

D. METODE PENILAIAN RISIKO


1. Kualitatif
Melakukan pengukuran dampak relatif atas suatu kejadian dan cenderung lebih fokus
pada aspekaspek strategis dan politis dalam menghindari atau mengurangi dampak
negatif atas suatu risiko.
2. Kuantitatif
Penilaian risiko dengan membandingkan rentang antara hasil nyata dengan dampak risiko
yang mungkin timbul, melalui pengujian data historis, trend, dan laporan hasil kinerja
yang lebih terukur
3. Gabungan
Kombinasi antara dampak nyata dengan seluruh risiko yang dibandingkan dengan
cakupan kegiatan, biaya dan jadwal pelaksanaan. Penilaian risiko yang komprehensif
merupakan kombinasi antara metode penilaian kualitatif dan kuantitatif.

4
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian risiko adalah keseluruhan proses identifikasi risiko, analisis risiko, dan
evaluasi risiko. Penilaian Risiko pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian atas
kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Proses manajemen risiko mengacu pada standar ISO 31000 : 2018, dapat dikelompokkan
menjadi tahap penetapan : (1) lingkup, konteks, dan kriteria, (2) penilaian risiko, dan (3)
tahap perlakuan risiko.
Tujuan penilaian risiko adalah menetapkan kemunginan terjadinya dan dampak suatu
suatu kejadian yang menghambat pencapaian tujuan atau sasaran organisasi supaya dapat
dilakukan penanganan risiko secara tepat. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui
identifikasi risiko dan analisis risiko

B. Saran
Dengan adanya sistematika penilaian risiko ini, diharapkan metodologi pengurangan
tingkat risiko di tempat kerja semakin baik. Dengan membaiknya metodologi pengurangan
tingkat risiko, maka angka kecelakaan kerja akan semakin menurun dan juga angka
kesehatan kerja semakin naik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Dinamika Rekayasa, Jurnal Dinamika Rekayasa Vol. 10 No. 2 Agustus 2014
ISSN 1858-3075

Anda mungkin juga menyukai