Anda di halaman 1dari 4

46. Tn.

K 60 tahun, dirawat di ruang bedah, dengan nephrolithiasis (batu ginjal) sejak 3 hari yang
lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan saat ini sedang dalam perencanaan operasi. BB
70 kg, TB 168 cm, tensi 150/120 mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 37,5.
Berapa kebutuhan gizi sehari dari kasus tersebut? Atek rumus opo iki jehh
a. 2225 kkal b. 2226 kkal c. 2227 kkal d. 2228 kkal e. 2229 kkal

BBI = TB-100-10%(TB-100)
= 168-100 – 10% (68)
= 68- 6,8 = 61,2
REE = (10xBBI) + (6,25xTB) – (5xU) + 5
=(10x70) + (6,25 x 168) – (5 x 60) + 5 = 700+1050-300+5 = 1455
TEE FA x REE = 1,3 x 1455 =1891,5 kkal (Mifflin)

47. Berdasarkan kasus nomor 46. Bentuk makanan yang sebaiknya diberikan untuk pasien
tersebut adalah?
a. Makanan biasa b. Makanan lunak c. Makanan saring d. Makanan cair kental e. Makanan
cair jernih

48. Berdasarkan kasus nomor 46. Berapa nilai IMT dan menurut standar Kemenkes 2003,
termasuk dalam kategori status gizi apa pasien tersebut?
a. 23.8 termasuk dalam kategori normal
b. 24.8 termasuk dalam kategori normal
c. 25.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat ringan
d. 26.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat ringan
e. 27.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat berat

49. Seorang ibu 50 tahun menderita diabetes mellitus datang ke poliklinik gizi untuk konsultasi.
Pasien memiliki riwayat pola makan setiap pagi selau minum teh manis 1 gelas dengan gula
2 sdm dan 3 lembar roti tawar diisi dengan 3 sdm selai, makan siang nasi putih 1 ½ piring,
lauk hewani (ayam goreng) 1 ptg, sayur asem 1 mangkok dan tempe goreng 3 ptg, sore
makan pisang goreng 3 ptg dan 1 cup es krim, malam makan nasi 1 piring, lauk hewani (ikan
kembung goreng) 1 ekor, sayur asem 1 mangkok. Mau tidur minum susu BB 65 kg, TB 155
cm, kadar glukosa darah 250 mg/dl. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa jumlah
kalori pasien tersebut? a. 2075 kkal b. 2275 kkal c. 2475 kkal d. 2675 kkal e. 2875 kkal
50. Mls itungan
51. Mls itungan
52. Mls itungan
53. Seorang remaja putri datang ke klinik gizi. BB 85 kg, TB 152 cm. status gizi obesitas,
mengeluh karena sulit BAB. selain itu remaja tersebut merasa tidak percaya diri sehingga
ingin menurunkan BB secara drastis. Bagaimana ahli gizi memberikan saran untuk kasus
tersebut?
Diet kaya akan serat dan olahraga
b. Diet gizi seimbang dan olahraga
c. Diet gizi seimbang dan kaya akan serat
d. Diet defisit kalori
e. Diet tinggi karbohidrat dan olahraga
54. Ny. R berusia 25 tahun hamil 2 bulan, BB 39 kg, TB 155 cm, LILA 21,3 cm, masuk RS dengan
keluhan utama mual, muntah lebih dari 6 kali sehari, sebelumnya tidak pernah mengalami
seperti ini, diagnosa dokter hiperemesis berat. Bentuk makanan seperti apa yang disarankan
untuk kasus tersebut?
a. Makanan biasa porsi kecil tapi sering
b. Makanan lunak porsi kecil tapi sering
c. Makanan sering porsi kecil tapi sering
d. Makanan cair kental porsi kecil tapi sering
e. Makanan cair jernih porsi kecil tapi sering

55. Seorang pasien combustio dirawat di RSUD Kanjuruhan dengan keadaan umum lemah, luka
bakar 40%, pusing, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah
100 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : albumin 2 g/dl, hb 11.5 g/dl, ht 40%. Hasil pengukuran
antropometri menunjukkan hasil IMT 18. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi
sebesar 70% AKG, dan protein 70%, lemak 50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Tujuan diit
apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energy dan protein
b.Mengurangi asupan garam dan lemak
c. Membatasi asupan energy untuk menurunkan berat badan
d. Meningkatkan asupan energy tanpa memperberat kerja jantung
e.Memberikan tinggi karbohidrat untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber
energy
Combustio adalah luka bakar, albumin rendah (normal:3,5-5,9). Proses penyembuhan luka
ini memerlukan protein sebagai dasar untuk terjadinya jaringan kolagen, sedangkan
komponen penting dari protein ialah albumin (Agung,2015)
56. Seorang pasien datang ke poli gizi RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keluhan sering pusing dan
berdebardebar, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 170 mmHg. Hasil lab
menunjukkan GDP 110 mg/dl, kolesterol 110 mg/dl. Hasil pengukuran antropometri
menunjukkan hasil IMT 26. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka
minum kopi 2 kali/hari dan cemilan crackers dan keripik hampir setiap hari. Tujuan diit apa
yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energy untuk mencapai status gizi normal
b. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
c. Membatasi asupan energy untuk menurunkan berat badan
d. membatasi asupan bahan makanan tinggi purin
e. membatasi asupan cairan dan garam

Penderita hipertensi harus membatasi asupan lemak jenuh, yang dianjurkan adalah 27% dari
total energi, pembatasan natrium dan sodium
Na : ± 2400 mg (garam 1 ½ sdt)
K : >3500 mg/hari
Meningkatkan kalsium : 800-1200 mg
57. Penanganan gizi pada penderita sindroma nefrotik mempunyai peranan yang sangat penting
dalam menunjang keberhasilan terapi pasien. Perencanaan gizi yang diberikan juga harus
memperhatikan kondisi dan kemampuan fisiologis serta perlu dipantau secara intensif.
Tujuan terapi gizi yang utama adalah meberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tanpa
memperberat kerja ginjal. Bagaimanakah pembeian diet kepada pasien tersebut?
a. Protein tinggi diberikan apabila proteinuria 4+
b. Rendah protein yaitu 0.8 g/kgBB
c. pembatasan kalsium dari susu
d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan ginjal
e. Protein diberikan cukup 1 gr/kgBB

58. Penanganan gizi pada anak gizi buruk terbagi dalam tahap stabilisasi, transisi dan
rehabilitasi. Pada masa stabilisasi prinsipnya memenuhi kebutuhan energi anak cukup untuk
metabolisme basalnya saja, menghindari refeeding syndrome serta mencegah komplikasi
yang lebih buruk. Bagaimanakah tujuan pemberian diet yang tepat pada masa stabilisasi ?
a. Mencegah dehidrasi dan hipotermia
b. Mencegah hiperglikemi
c. Pemberian energy dan protein sesuai kebutuhan
d. Peningkatan konsistensi makanan untuk adaptasi usus
e. Pemberian diet untuk tumbuh kejar
59. Seorang laki-laki, usia 61 tahun, sesak nafas, nafsu makan menurun. Pasien menderita
adalah perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk merubah
kebiasaan makannya selama ini yaitu merokok 2 bungkus setiap hari. Pola makan pasien
adalah 3 kali sehari dan 1-2 kali selingan. Pasien tidak suka makan sayur dan buah. Hasil
pemeriksaan Berat badan saat ini adalah 47 kg, dan tinggi badan adalah 165 cm. Leu
12.000/ul. Terapi diet apakah yang paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut?
a. Batasi gula sedehana, rendah protein
b. Batasi gula sederhana, cukup protein
c. Rendah karbohidrat, rendah protein dan lemak
d. Rendah karbohidrat, cukup energy, protein dan lemak
e. Rendah karbohidratm tinggi protein
IMT :17 (kurus)
PPOK dan penyakit kardio respiratory, khususnya pada perempuan yang tidak merokok
PPOK adalah hasil interaksi antara faktor genetik individu dengan pajanan lingkungan dari
bahan beracun, seperti asap rokok, polusi indoor dan out door (Oemiyati, 2013).
Pemberian energi yang berlebihan pada pasien dengan penyakit pernapasan dapat
meningkatkan metabolik rate sehingga meningkatkan pula konsumsi oksigen dan
karbondioksida. Sintesis lemak dari asupan karbohidrat yang berlebihan juga dikaitkan
dengan produksi karbondioksida yang berlebih. Pada pasien dengan cadangan paru yang
terbatas, hal ini akan mempercepat kegagalan respirasi akibat retensi karbondioksida (. RQ
karbohidrat 1 sehingga meningkatkan produksi karbon dioksida)
60. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, mengalami farktur visura pada femur setelah jatuh dari
tangga di rumahnya seminggu yang lalu. Pasien baru saja menjalani operasi. Saat ini pasien
merasa pusing, mual, nafsu makan menurun. Hasil pengukuran antropometri IMT 21, SGOT
SGPT normal. Bagaimanakah anjuran diet yang paling tepat diberikan kepada pasien
tersebut?
a. Tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium, porsi kecil sering
b. Rendah kalori, rendah lemak, tinggi kalsium, porsi kecil sering
c. Cukup kalori rendah karbohidrat, tinggi kalsium, porsi kecil sering
d. Cukup kalori, cukup protein, cukup kalsium, porsi kecil sering
e. Cukup kalori, rendah protein, cukup kalsium, porsi kecil sering

Anda mungkin juga menyukai