Anda di halaman 1dari 10

PALP 1

PERBEDAAN KAS AKUNTANSI BERDASARKAN STANDAR


AKUNTANSI DI INDONESIA

Standar Akuntansi
Syariah

Ditentukan oleh SAK EMKM


Dewan Akuntansi (Standar Akuntansi
SAK Syariah mengacu Keuangan Entitas
(Standar Akuntansi pada fatwa MUI Mikro Kecil
Keuangan) digunakan oleh Menengah)
badan Zakat, Bank
Syariah, dan juga Mengacu UU Nomor
Berdasarkan IFRS Pegadaian Syariah 20 Tahun 2008
dan disusun oleh IAI
mengenai usaha
digunakan oleh
mikro, kecil, dan
sebuah badan usaha
menengah dibuat
yang mempunyai
untuk entitas yang
jenis akuntabilitas
belum memenuhi
publik. Contoh:
persyaratan
asuransi, BUMN, Standar Akuntansi akuntansi sesuai
perbankan, dsb
SAK ETAP

SAK ETAP
(Standar Akuntansi
Keuangan Entitas SAP
Tanpa Akuntabilitas (Standar Akuntansi
Publik) Pemerintah)

Penyederhanaan
dari SAK dan Ditetapkan dengan
disusun oleh IAI PP dan disusun
digunakan oleh mengacu kepada
entitas yang memiliki Kerangka
akuntabilitas publik Konseptual
tidak signifikan atau Akuntansi
yang tidak terdaftar Pemerintahan
di bursa efek

1. Kas Akuntansi berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan)

Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits).
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan

PALP 2
dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Beberapa komponen yang
tidak dapat dimasukkan ke dalam golongan kas adalah deposito berjangka (Time
Deposit) yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan, check mundur dan check kosong, dana
yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund), Rekening giro yang
tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun diluar negeri.

Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk
investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan sebagai setara kas, suatu
investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan
dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifi kan. Karenanya, suatu investasi
pada umumnya memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo
dalam waktu, misalnya tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Investasi
dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham
tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera
jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.

Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan. Namun demikian,


cerukan (bank overdraft) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan
kas entitas. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas.
Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut mengakibatkan saldo bank
kadangkala berfluktuasi dari saldo positif ke posisi penarikan berlebih (overdrawn).

Dasar pencatatan kegiatan akuntansi pada suatu entitas terbagi menjadi dua
dalam SAK, yaitu:
• Basis akrual adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi
dicatat pada saat terjadi, meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas.
Pada accrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas
belum diterima, sedangkan biaya dicatat pada saat biaya tersebut dipakai atau
digunakan, meskipun belum mengeluarkan kas. Dengan demikian, pada metode
accrual basis pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan, meskipun kas
belum diterima.
Dasar Akrual adalah entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual,
kecuali laporan arus kas. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas
mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan dan beban (unsur-
unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria

PALP 3
pengakuan untuk unsurunsur tersebut dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan.
• Basis kas adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat
pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas. Pada cash basis,
pendapatan dicatat pada saat menerima kas, sedangkan biaya dicatat pada saat
mengeluarkan kas. Sebagai contoh, pada metode cash basis ini, pendapatan
belum dicatat meskipun barang atau jasa sudah diberikan kepada customer atau
pelanggan. Pendapatan baru akan dicatat pada saat pembeli atau pelanggan
membayar sejumlah uang atau kas kepada pembeli. Pada praktik akuntansi
dewasa ini, metode cash basis jarang digunakan.
2. Kas Akuntansi berdasarkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik adalah entitas yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan,
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan
lembaga pemeringkat kredit.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator
lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal,
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Entitas harus menyusun laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan
menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban,
ekuitas, penghasilan, dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika memenuhi

PALP 4
definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut. Kas terdiri dari (cash on hand)
dan rekening giro.

Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki
untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau
lainnya. Oleh karena itu, investasi umumnya diklasifikasikan sebagai setara kas hanya
jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan
pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut
termasuk komponen kas dan setara kas.

3. Kas Akuntansi berdasarkan Standar Akuntansi Syariah


Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi
syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS
dilakukan dengan mengikuti model SAK umum namun berbasis syariah dengan
mengacu kepada fatwa MUI. Pencatatan kas pada Standar Akuntansi Syariah
menggunakan dasar akrual kecuali laporan arus kas.
4. Kas Akuntansi berdasarkan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis
akrual dalam pengakuan pendapatan dan beban, maupun pengakuan aset, kewajiban,
dan ekuitas. Basis akrual adalah aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa
depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah. Terdapat 3 jenis kas pada Akuntansi Pemerintahan, yaitu:
1. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan,
2. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
membayar seluruh pengeluaran daerah,
3. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.

PALP 5
Kas yang terdapat pada neraca laporan keuangan pemerintah seringkali
dijadikan 3 bagian kas di kas daerah, kas di bendahara pendapatan dan kas di bendahara
pengeluaran. Kas yang terdapat pada pemerintahan juga terdapat satu definisi lain
berupa setara kas dengan pengertian investasi jangka pendek yang sangat likuid yang
siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.
Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau
untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek
harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada
risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara
kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang
dari tanggal perolehannya. Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan
dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen
kas dan bukan merupakan bagian aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan
transitoris.

Uang yang digunakan dalam pemerintah disimpan pada beberapa rekening


dengan jenis rekening berupa:

1. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara
yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk
menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran
negara pada bank sentral,
2. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang
ditetapkan.
Kegiatan keluar masuknya kas pada pemerintahan disebut dengan akuntansi
pembiayaan dengan pengertian sebagai berikut: seluruh transaksi keuangan
pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan
antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran
pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah. Jenis
akuntansi pembiyaan ada tiga yaitu:
PALP 6
1. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi
pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen
lainnya, dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat
diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Akuntansi penerimaan
pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran). Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan
yang bersangkutan,
2. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan
modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan. Pengeluaran pembiayaan
diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan.
Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan dipemerintah
daerah merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai
pendapatan-LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya,
3. Akuntansi Pembiayaan Neto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.

Kegiatan transaksi pada kas pemerintahan juga dapat ditemui transaksi


menggunakan mata uang asing, maka kondisi ini diperkenankan untuk pemerintahan
mengkonversi nilai mata uang asing dan membukukannya dengan nilai mata uang
rupiah. Contoh transaksi pembelian kendaraan senilai Rp. 250.000.000,00 secara tunai
karena segala pengeluaran yang melibatkan kas harus disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dengan basis kas, maka transaksi ini akan dicatat jurnal:

Db: Belanja Kendaraan Rp. 250.000.000,00

Cr: Kas Rp. 250.000.000,00

PALP 7
Belanja kendaraan merupakan akun nominal yang akan disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan kas merupakan akun riil yang akan disajikan
dalam Neraca. Akibatnya, apabila hanya jurnal tersebut yang dibuat, maka hanya
akun kas yang disajikan sebagai bagian aktiva Neraca. Padahal, menurut SAP, Neraca
pemerintah harus disajikan dengan basis akrual atau memperesentasikan semua
sumber daya yang dimiliki dan tidak terbatas kas saja. Karena itulah, dibutuhkan
jurnal tambahan yaitu jurnal korolari sebagai solusi penerapan basis kas menuju akrual
ini. Masih mengacu pada transaksi di atas, maka pencatatan yang sebaiknya adalah:

Db: Belanja Kendaraan Rp. 250.000.000,00

Cr: Kas Rp. 250.000.000,00

Db: Kendaraan Rp. 250.000.000,00

Cr. Ekuitas dana yang diinvestasikan dalam aset tetap Rp. 250.000.000,00

5. Kas Akuntansi berdasarkan SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas


Mikro Kecil Menengah)
Asumsi dasar kas mencatat transaksi pendapatan dan beban ketika penerimaan
atau pembayaran kas telah dilakukan, sedangkan asumsi dasar akrual mencatat
transaksi pada saat terjadinya. Dasar akrual menghasilkan laporan keuangan yang
mengaitkan pendapatan dengan biaya yang terjadi dalam periode yang sama. Entitas
yang menyusun laporan keuangan dengan menggunakan asumsi dasar kas mengubah
laporan keuangan tersebut menjadi akrual dengan melakukan penyesuaian pada akhir
periode pelaporan. Penyesuaian pada prinsipnya merupakan jurnal transaksi yang
bersifat khusus terhadap akun-akun yang memerlukan dan hanya dilakukan pada akhir
periode pelaporan keuangan.

PALP 8
SOAL LATIHAN!!

1. SAK, SAK EMKM, SAS dan SAK ETAP. Instruksi: buatlah jurnal atas transaksi
dibawah ini dengan dasar pencatatan secara akrual!
• Tanggal 7 Agustus 2020 Unilever menerima pendapatan hasil penjualan bulan
Juli sebesar Rp. 500.000.000,00 dari kantor cabang,
• Tanggal 9 Agustus 2020 Unilever mengeluarkan kas untuk keperluan
pembelian bahan baku produksi sebesar Rp. 100.000.000,00 dan bahan
penolong produksi sebesar Rp. 70.000.000,00 tanggal 10 Agustus 2020,
• Tanggal 27 Agustus 2020 Unilever menerima order produk oleh cabang
Surabaya sebesar Rp. 500.000.000,00 (dasar akrual dan dasar kas),
• Tanggal 31 Agustus 2020 Unilever menerima kas sebesar Rp. 500.000.000,00
atas order produk dari cabang Surabaya.
2. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
• Pemerintah Kota Surakarta pada 8 Desember 2020 melakukan pinjaman
kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp. 500.000.000,00 yang akan jatuh
tempo dalam lima tahun mendatang dengan bunga pinjaman 10% per tahun.
Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal 8 Desember. Jurnal
yang akan dibuat pada akhir tahun berdasarkan basis akrual adalah pengakuan
utang bunga yaitu sebesar Rp. 50.000.000,00 (10% × Rp. 500.000.000,00).
Instruksi: Buatlah jurnal penerimaan pinjaman pada 8 Desember 2020 dan
pembayaran bunga pada 8 Desember 2021!
• Pada tanggal 9 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta menerima
pendapatan yang akan disetor langsung ke RKUD sebesar Rp. 15.000.000,00.
Buatlah jurnal transaksinya!
• Tanggal 10 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta menerima pendapatan
dari bendahara penerimaan sebesar Rp. 200.000.000,00 atas hasil usaha daerah
pada bulan Desember. Buatlah jurnal transaksinya!
• Tanggal 15 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta membutuhkan uang
sebesar Rp. 5.000.000,00 untuk keperluan pembelian printer kantor
administrasi. Buatlah jurnal transaksinya!
• Tanggal 18 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta melakukan pembayaran
angsuran bunga untuk pinjamannya kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp.
20.000.000,00. Buatlah jurnal transaksinya!
PALP 9
• Tanggal 20 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta menerima pendapatan
transfer dari kecamatan sebesar Rp. 350.000.000,00 atas hasil usaha daerah
pada bulan Desember. Buatlah jurnal transaksinya!
• Tanggal 20 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta melakukan transaksi
transfer atas pendapatan kepada kecamatan sebesar Rp. 75.000.000,00 untuk
kegiatan bagi hasil atas hasil usaha daerah pada bulan Desember. Buatlah jurnal
transaksinya!
• Tanggal 21 Desember 2020 Pemerintah Kota Surakarta melakukan koreksi
kesalahan atas transfer bagi hasil tanggal 20 Desember 2020 sebesar Rp.
10.000.000,00. Buatlah jurnal transaksinya!
• Tanggal 25 Desember 2020 bendahara pengeluaran Pemerintah Kota Surakarta
melakukan pemotongan dan pemungutan pajak pusat dari transaksi belanja
barang/jasa sebesar Rp. 275.000.000,00 untuk bulan Desember 2020. Buatlah
jurnal transaksinya!

Bahan ajar dan panduan mengerjakan soal kalian bisa mengakses lebih lanjut pada link ini yaa
teman-teman 😊 https://tinyurl.com/KAS-PEMERINTAHAN

PALP 10

Anda mungkin juga menyukai