Laporan Acara 4 Brachiopoda Dan Moluska
Laporan Acara 4 Brachiopoda Dan Moluska
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA IV: BRACHIOPODA DAN MOLLUSCA
LAPORAN
OLEH:
GYNA CHRISTIN EKKE
D061201021
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Palentologi berasal dari kata“paleo” yang berarti tua, dahulu, “ontos” yang
berarti hidup dan “logos “yang berarti ilmu pengetahuan. Dapat disimpulkan
masa lampau termasuk evolusi dan interaksi satu dengan yang lainnya serta
lingkungan kehidupannya.
Ada berbagai macam fosil dari berbagai filum contohnya seperti dari filum
dimasa lampau selain itu penemuan fosilnya dan mengungkap umur serta tempat
Organisme yang telah menjadi fosil tidak serta merta langsung menjadi fosil
akan tetapi melaui tahapan yang sangat panjang, mulai dari kematian, terhindar
dari proses kimia yang dapat merusak ataupun dari bakteri pembusuk,
mengetahui hal-hal dasar mengenai fosil terkhusus pada fosil dari Filum
Molluska
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Brachiopoda
2.1.1 Filum Brachiopoda
Cambrian yang masih hidup hingga sekarang yang merupakan komponen penting
latinbrachium yang berarti lengan (arm), poda yang berarti kaki (foot).
difungsikan sebagai kaki dan lengan atau dengan kata lain binatang yang
tangannya berfungsi sebagai kaki.Filum ini merupakan salah satu filum kecil dari
bentuk invertebrata.Hingga saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini
maksimal 40 meter.
7. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachiopoda.
8 cm.
dan Thanathoconose.
a) Kelas Artikulata
dihubungkan dengan otot dan terdapat selaput dan gigi.Memiliki masa hidup
dari zaman Cambrian hingga ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup
1. Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket yang diperkuat oleh otot.
2. Cangkang umunya tersusun oleh material karbonatan.
6. Mulai muncul sejak Zaman Kapur hingga saat ini (Djauhari Noor. 2009).
b) Kelas Inarticulata
dengan otot dan terdapat socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput
1. Tidak memiliki gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge line).
Kegunaan fosil Brachiopoda ini yaitu sangat baik untuk fosil indeks untuk
strata pada suatu wilayah yang luas. Brachiopoda dari kelas Inarticulata; genus
Lingula merupakan penciri dari jenis brachiopoda yang paling tua, yaitu
Kambrium Bawah. Jenis ini ditemukan pada batuan Kambrium Bawah dengan
kisaran umur 550 juta tahun yang lalu. Secara garis besar, jenis filum Brachiopoda
kehadirannya sangat penting untuk penentuan umur batuan sebagai fosil indeks.
2.2 Mollusca
2.2.1 Filum Mollusca
Mollusca dari bahasa Latin yaitu molluscus yang berarti lunak, jadi Molusca
4. Tubuh terdiri dari 3 bagan utama yaitu kaki, badan dan mantel
8. Tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat tetapi lebih banyak
1. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda Berasal dari bahasa Yunani yaitu Pelekys yang berarti kapak
kecil dan Pous yang berarti kaki, Jadi Mollusca adalah binatang yang
mempunyai kaki yang mirip kapak kecil disebut juga Lamellibranchia yang
berarti lempeng kecil. Hewan dari filum ini memilki insang, test dari kulit
kerang dimana dua valve ini dihubungkan dengan sistem engsel yang terdiri dari
gigi &socket. Bagian dalam test ini dilapisi oleh membran yang tipis dimana
susunan susunan gigi dan otot penutup kelopaknya.Bentuk gigi yang sederhana
telah dijumpai pada zaman Ordovisium & terjadi evolusi.Kerang, tiram, simping
termasuk dalam kelas ini.Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang
dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot
yang besar melalui celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini
memperoleh makanan dengan menyaring makanan dari air yang masuk kedalam
rongga mantel.
2. Kelas Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata Gaster yang berarti perut dan podos yang berarti
kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut
yang dalam hal ini disebut kaki.Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak
3. Kelas Chepalophoda
berarti kepala dan podos yang berarti kaki. Jadi Cephalopoda adalahmollusca
yang berkaki di kepala. Contoh dari Kelas ini yaitu Cumi-cumi dan sotong yang
memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih
pendek.Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel
4. Kelas Scaphopoda
kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai. Dentalium vulgare adalah salah satu
lumpur.Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua
ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 sampai dengan 5 cm. Dekat mulut
oleh gerakankaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel.
5. Kelas Amphineura
sejak jutaan tahun yang lalu.Moluska ini sangat menarik perhatian karena di
Fosil Mollusca berperan penting dalam bidang Geologi, salah satu fosil
yang sering digunakan dalam penelitian adalah fosil dari kelas Gastropoda.Kelas
Gastropoda dapat dijadikan sebagai fosil indeks dikarenakan lebih dari 14.000
spesiesnya telah punah dan sebagian terawetkan menjadi fosil. Fosil berguna
Fosil gastropoda juga dapat juga dapat digunakan sebagai digunakan sebagai
suatu daerah di permukaan litosfer, baik diatas maupun dibawah permukaan laut,
yang dicirikan oleh serangkain ciri kimia, fisika dan biologi yang
sedimen tersebut adalah zona laut dangkal yang hangat, terang, terkena cahaya
1.1 Metodologi
Metode yang akan digunakan dalam praktikum acara empat ini adalah
asistensi umum dipaparkan mengenai tata tertib serta peralatan yang wajib
sejauh mana ilmu yang ditangkap praktikan seusai asistensi acara. Setelah
sampel fosil untuk kemudian di deskripsikan dan dituliskan pada lembar kerja
praktikan.
1.2.3 Analisis Data
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar
kerja yang telah diisi dengan deskripsi sampel fosil untuk memperoleh hasil yang
benar.
Setelah memperoleh analisis data yang benar berdasarkan hasil asistensi dari
asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan yang
telah ditentukan.
1. Buku penuntun
2. LKP (Lembar Kerja Praktikan)
3. Kartu kontrol
4. Lembar asistensi
5. Pensil warna
6. ATK
7. Masker
8. Handsanitizer
9. HVS A4
10. Clipboard
13. HCL
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
leaching (proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
bahwa fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3). Dari situ
diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur Eosen Atas (44-37 juta tahun
yang lalu).
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
(CaCO3). Dari situ diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah
laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur Ordovisum Atas
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut
terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu,
yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses leaching
Fosil ini berbentuk radial. Tidak bereaksi ketika ditetesi HCl yang
menandakan bahwa fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Silikaan (SiO2).
Dari situ diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut
dalam. Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur Jura Bawah (195-175
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
Fosil ini berbentuk konfeks. Beraksi ketika ditetesi HCl yang menandakan
bahwa fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3). Dari situ
diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur Perm Atas (251-229 juta tahun
yang lalu).
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
Fosil ini berbentuk conical (kerucut). Beraksi ketika ditetesi HCl yang
(CaCO3). Dari situ diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah
laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur Kapur Atas (100-
DESH.
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
Fosil ini memiliki bentuk Convex (satu cangkang). Fosil ini beraksi ketika
ditetesi HCl, hal tersebut menandakan bahwa fosil ini memiliki komposisi kimia
dari fosil ini adalah laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
Fosil ini berbentuk konfeks. Beraksi ketika ditetesi HCl yang menandakan
bahwa fosil ini memiliki komposisi kimia berupa Karbonatan (CaCO3). Dari situ
diketahui bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
Berdasarkan skala waktu geologi fosil ini berumur Silur Atas (434-424 juta tahun
yang lalu).
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman
dengan itu, material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi proses
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
komposisi sebagian dari fosil tersebut telah tergantikan oleh mineral yang resisten
dan bentuk asli dari fosil tersebut masih terlihat jelas. Bentuk fosil ini adalah
conical. Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa karbonatan (CaCO3) yang
dilihat dari reaksi fosil tersebut terhadap HCL. Dari reaksi tersebut diketahui
bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini berada di laut dangkal. Berdasarkan
pada skala waktu geologi, fosil ini berumur Miosen Bawah (22,5-16 juta tahun
yang lalu).
BAB V
PENUTUP
5. 1 KESIMPULAN
2. Proses pendeskripsian dari Fosil Brachipoda dan Molluska itu dilihat dari
pengendapannya
5.2 SARAN
5.2.1 Saran Untuk Lab