(Kon, 2021)
c) Jamur bersifat eukariotik, artinya inti sel telah dibungkus
membran inti. Didalam selnya terdapat sitoplasma dan inti
yang kecil. Vakoula sentral tidak memiliki kloroplas dan
amilum, tetapi memiliki butir-butir lemak atau glikogen.
d) Pada umumnya jamur mempunyai dinding sel yang terdiri
atas senyawa kompleks nitrogen organik berupa kitin,
tetapi ada beberapa diantaranya yang mengandung
selulosa, misalnya Trichoderma.
Pada jamur bersel banyak terdapat deretan sel
yang membentuk benang disebut hifa. Ada dua macam
hifa pada jamur yaitu: hifa tidak bersekat (asepta), dan
hifa bersekat (bersepta). Hifa pada jamur yang bersifat
parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria
yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat.
Haustoria dapat menembus jaringan substrat. Jaringan
hifa membentuk anyaman disebut miselium.
(Biologijk, 2018)
e) Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan
berfungsi sebagai alat reproduksi serta alat untuk
mendapatkan makanan.
(Rahma, 2013)
(Suki, 2020)
2. Parasit: menyerap bahan organik dari organisme yang
masih hidup yang disebut inang. Dapat bersifat parasit
obligat yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu
organisme yang mula-mula bersifat parasit.
(Zal, 2020)
3. Simbion: hidup bersama organisme lain (terutama pohon)
dalam hubungan yang dekat dan saling menguntungkan,
seperti simbiosis jamur dengan alga menghasilkan liken
atau lumut kerak.
(Zenius, 2020)
Reproduksi aseksual dilakukan apabila nutrisi dan air
melimpah. Sebaliknya, reproduksi seksual dilakukan dilakukan
apabila nutrisi dan air kurang. Reproduksi aseksual pada
jamur dapat terjadi dengan beberapa cara, antara lain
membentuk tunas atau budding (pada jamur uniseluler),
fragmentasi hifa, atau membentuk spora aseksual (Konidia).
Spora adalah sel reproduktif haploid, biasanya uniseluler yang
mampu tumbuh menjadi individu baru.
(Yasman, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A, dkk. 2006. Biologi SMA Jilid 1 Untuk
Kelas X. Jakarta: Erlangga