Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIFITAS

KERJA PEGAWAI REKAM MEDIK (Kajian Pada Rumah Sakit


Umum Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang Tahun 2017)

Astianurdin1, Samsualam2, Haeruddin3


1Pascasarjana UMI Makassar
2Pascasarjana UMI Makassar
3Pascasarjana UMI Makassar

(Alamat Korespondensi: astianurdin27@gmail.com /081241052842)

ABSTRAK

Sistem informasi manajemen merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan dalam tingkat
manajemen dan akan berdampak pada meningkatnya efektifitas kerja pegawai rekam medik. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh system informasi manajemen terhadap efektifitas kerja
pegawai rekam medik di Rumah Sakit umum Daerah lasinrang kabupaten pinrang . Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data primer melalui survei
menggunakan kuesioner sebanyak 40 orang pegawai rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah
Lasinrang Kabupaten pinrang sebagai sampel penelitian. Data dianalisis melalui analisis jalur (Path
Analysis) menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ( 1 ) pengaruh langsung
dan tidak langsung X1 terhadap Y sebesar 15,34 %,( 2 ) pengaruh langsung dan tidak langsung variable
X2 terhadap Y sebesar 0,39 %, ( 3 ) pengaruh langsung dan tidak langsung variable X3 terhadap Y
sebesar -0,12 %, ( 4 ) pengaruh langsung dan tidak langsung variable X4 terhadap Y sebesar 14,11 %
dan sementara pengaruh variable lain ( ɛ ) terhadap Y sebesar 67,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas system informasi manajemen dapat meningkatkan efektifitas kerja pegawai rekam medic .Jika
system informasi manajemen baik maka akan meningkatkan efektifitas kerja pegawai rekam medic dan
kepuasan pegawai meningkat.

Kata Kunci: system informasi manajemen, efektifitas kerja

PENDAHULUAN secara signifikan dalam menentukan kualitas


Rumah sakit Umum Lasinrang Pinrang rekam medis rumah sakit adaalah pegawai
perlu meningkatan mutu pelayanannya, salah rekam medis.
satunya adalah bidang SIMRSnya,karena Dari hasil observasi awal di RSUD
dengan pengaplikasian sistem informasi Lasinrang Pinrang diketahui bahwa efektivitas
manajemen berbasis computer ini sangat kerja pegawai belum maksimal. Sekitar 80%
diharapkan untuk dapat menunjang kelancaran pegawai rekam medik mengatakan masih
proses pelayanan kesehatan. Dalam adanya keterlambatan pengumpulan berkas
penerapannya SIMRS masih sering terjadi laporan dari setiap unit di RSUD Lasinrang
masalah seperti belum adanya SDM IT yang Pinrang. Hal tersebut terjadi karena sistem
terdapat di RS, kegagalan registrasi akibat informasi manajemen yang digunakan masih
jaringan yang lambat,permasalahan manual, sehingga mengakibatkan penurunan
pengelolaan medical record (catatan medis efektivitas kerja pegawai yang akan berdampak
pasien) yang sering terjadi seperti rusak dalam pada efektivitas kerja RSUD Lasinrang Pinrang
penyimpanan, berubah/ lapuk dalam dan kenyamanan pasien.
penyimpanan,dan kesulitan mencari berkas Oleh karena itu, pengembangan SIMRS
apabila dibutuhkan serta laporan yang semakin dibutuhkan, sehingga sistem yang
terintegrasi dengan BPJS. dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan
Mutu pelayanan kesehatan di RSUD dan meningkatkan efisiensi kerja. Efektifitas
Lasinrang dapat dilihat dari beberapa aspek, kerja yang dimaksud merupakan penyelesaian
salah satunya adalah Sistem Informasi pekerjaan yang tepat waktu yang disertai
Manajemennya dimana tercermin segala dengan kualitas dan kuantitas serta mutu yang
informasi menyangkut seorang pasien yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah
akan dijadikan dasar dalam melakukan tindak ditentukan . Pendapat tersebut menjelaskan
lanjut.Salah satu aspek yang sangat berperan efektifitas kerja dari sudut pandang kegiatan

456
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 4 Tahun 2017 ● eISSN : 2302-2531
manajemen yang bertujuan untuk mencapai adalah < 20 tahun dan 40 - 49 tahun yaitu
tujuan organisasi. sebanyak 1 pegawai rekam medik (2,5 %).
Berangkat dari permasalahan tersebut
maka perlu untuk dilakukan penelitian guna Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pegawai rekam
mengetahui pengaruh system informasi medik Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah
terhadap efektifitas kerja pegawai rekam medic Sakit umum daerah lasinrang kab.pinrang
di RSUD Lasinrang kabupaten . Tahun 2017
Jenis Kelamin (n) (%)
BAHAN DAN METODE Laki – Laki 13 32,5
Lokasi, Populasi dan Sampel Perempuan 27 67,5
Populasi dalam penelitian ini adalah Total 40 100
pegawai rekam medic di RSUD Lasinrang.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua Pada tabel 2. terlihat sebagian besar
pegawai rekam medik yang bertugas di RSUD pegawai rekam medik berjenis kelamin
Lasinrang Pinrang, yaitu sebanyak 40 orang. perempuan yaitu berjumlah 27 orang (67,5%),
sedangkan sisanya 13 pegawai rekam medik
Pengumpulan Data (32,5%) berjenis kelamin laki-laki.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan Tabel 3. Distribusi Frekuensi pegawai rekam
data menggunakan metode angket. Metode medik Berdasarkan Pendidikan Terakhir di
angket adalah teknik pengumpulan data yang Rumah Sakit umum daerah Lasinrang Kab.
dilakukan dengan cara memberikan Pinrang Tahun 2017
seperangkat pertanyaan tertulis kepada
Pendidikan Terakhir (n) (%)
responden untuk dijawabnya.
SMA 12 30
D1 0 0
Analisis Data
D3 14 35
1. Uji validitas
DIV/S1 14 35
Sebelum angket digunakan untuk
Total 40 100
pengumpulan data dilakaukan uji validitas
melalui construc validity.Ukuran dari Pada tabel 3. menunjukkan bahwa
validitas ditentukan oleh tingkat hubungan sebagian besar pendidikan terakhir adalah D3
atau korelasi antara item-item yang ada dan DIV/S1 sebanyak 14 pegawai rekam medic
dengan jumlah skornya. (35%), SMA sebanyak 12 pegawai rekam
2. Uji Reabilitas medik (30%)
Mengetahui keandalan alat ukur yang
digunakan dengan cara interval Tabel 4. Distribusi Karakteristik Responden
consistency test Berdasarkan Masa Kerja di Rumah Sakit
3. Analisis Jalur Umum daerah lasinrang Kab. pinrang Tahun
Path Analysis digunakan untuk 2017
menganalisis pola hubungan antar Masa Kerja (n) (%)
variabel dengan tujuan untuk mengetahui < 5 tahun 16 40
pangaruh langsung maupun tidak 5 – 10 tahun 13 32,5
langsung seperangkat variabel bebas > 10 tahun 11 27,5
terhadap variabel terikat Total 30 100
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel 4. kategori masa
Tabel 1. Distribusi Frekuensi pegawai rekam
kerja <5 tahun merupakan kategori terbanyak
medik Berdasarkan Umur di Rumah Sakit
dengan jumlah 16 pegawai rekam medic (40%)
umum daerah lasinrang pinrang Tahun 2017
kemudian 5-10 tahun sebanyak 13 pegawai
Kelompok Umur (n) (%) rekam medik (32,5%), dan kategori paling
< 20 tahun 1 2,5 sedikit yaitu > 10 tahun sebanyak 11 pegawai
20 – 29 tahun 18 45 rekam medik (27,5%).
30 – 39 tahun 20 50
40 – 49 tahun 1 2,5 Uji Reability statistic
Total 40 100 Tabel 5. Uji Reabilitas
Berdasarkan tabel 1. menunjukkan Cronbach’s Alpha N of items
bahwa dari 40 pegawai rekam medik, kelompok 769 18
umur terbesar adalah kelompok umur 30-39
tahun yaitu sebanyak 20 pegawai rekam medik Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh
(50%), sedangkan kelompok umur terendah variabel penelitian mempunyai nilai reliabilitas
yang reliabel. Keputusan reliabel ini

457
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 4 Tahun 2017 ● eISSN : 2302-2531
menunjukkan bahwa seluruh instrumen yang
digunakan untuk mengukur seluruh item dari X
variabel Sistem Informasi Manajemen dan
Efektivitas Kerja Pegawai sebagaimana telah
dioperasionalkan pada operasionalisasi 0 0
variabel dapat diterima keterandalannya atau
kekonsistenannya.
0,
0 X
0
Tabel 6. Koefisien jalur Variabel X terhadap Y
0 0 Y
Std.Error
Mo Adjusted R -
R R square of the
del square X
estimate
1 570 325 247 3.69664 0

0 0
Hasil analisis SPSS menunjukan
bahwa besarnya R Square adalah 0,325 atau X
32,5%. Variabel system informasi manajemen
32,5% dan 67,5% sisanya dijelaskan oleh
variabel lain diluar model. Diagram Koefisien Jalur Variabel
X1 sampai dengan X4 terhadap Y

Analisis Jalur (Path Analyzis) Adapun nilai koefisien jalur melalui X1


Analisis jalur ialah suatu teknik untuk sampai dengan X4 diperlihatkan pada tabel di
menganalisis hubungan sebab akibat yang atas, selanjutnya untuk melihat struktur
terjadi pada regresi berganda. Jika variabel- koefisien jalur Pyx1 sampai dengan Pyx4
variabel bebasnya mempengaruhi variabel diperlihatkan pada gambar di berikut ini:
dependen tidak hanya secara langsung akan Pengaruh kualitas system terhadap
tetapi juga berpengaruh secara tidak langsung efektifitas kerja sebesar 32,3% pengaruh
Secara umum tahapan melakukan kualitas informasi terhadap efektifitas kerja
analisis jalur adalah sebagai berikut: sebesar 9,2% , pengaruh penggunaan
a. Koefisien Jalur terhadap efektifitas kerja sebesar 0,4% dan
Koefisien Jalur Nilai kepuasan pemakai terhadap efektifitas kerja
sebesar 3,1%.
Koefisien jalur pengaruh Pyx1 0,323
X1 terhadap Y
X
Koefisien jalur pengaruh Pyx2 0,092
X2 terhadap Y
15,
Koefisien jalur pengaruh Pyx3 -0,047
X3 terhadap Y 67,
Koefisien jalur pengaruh Pyx4 0,310 X
X4 terhadap Y 0,
Koefisien determinasi R2yx1, x2 0,325 Y
multiple , x4
-
Koefisien determinasi
pengaruh variabel P2yε 0,675
X
lain (ε) terhadap Y
14,

Pengaruh Tidak Langsung Variabel X1


sampai dengan X4 terhadap Y

458
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 4 Tahun 2017 ● eISSN : 2302-2531
Gambar di atas menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengaruh langsung dan tidak langsung Dody dan Zulaikha (2007) yangn
variabel X1 terhadap Y sebesar 15,34%, menyatakan bahwa kualitas informasi tidak
pengaruh langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
variabel X2 terhadap Y sebesar 0,39%, pengguna dalam meningkatkan efektifitas
pengaruh langsung dan tidak langsung kerja dalam penelitiannya bentuk informasi,
variabel X3 terhadap Y sebesar -0,12%, kelengkapan informasi yang dibutuhkan,
pengaruh langsung dan tidak langsung ketepatan waktu informasi dan akurasi
variabel X4 terhadap Y sebesar 14,11%, dan informasi berebeda antara software satu
sementara pengaruh variabel lain (ε) dengan software lainnya
terhadap Y sebesar 67,5%. 3. Pengaruh penggunaan terhadap efektifitas
Variabel lain yang mempengaruhi kerja
system informasi diantaranya pengaruh Berdasarkan hasil pengolahan
positif signifikan antara budaya organisasi data. berpengaruh signifikan terhadap
dan efektifitas system informasi dan kinerja perawat di Rumah Sakit Prima
manajemen puncak yang memberikan Husada Sengkang Kabupaten Wajo. Hasil
pengaruh yang lebih kuat dan lebih baik pengujian individual kepuasan kerja
pada perencanaan dan implementasi menunjukkan nilai 0,200 dan menunjukkan
system informasi yang akan datang. nilai signifikan pada 0,009 atau <0,05, maka
H3 diterima sehingga dapat disimpulkan
PEMBAHASAN bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
1. Pengaruh kualitas sistem Terhadap signifikan secara langsung terhadap kinerja
efektifitas kerja pegawai rekam medik perawat. Didalam tahapan pengujian terlihat
Kualitas system berpengaruh ba
positif dan signifikan secara langsung
terhadap efektifitas kerja pegawai rekam 4. Pengaruh kepuasan pemakai terhadap
medik di RSUD Lasinrang Pinrang dengan efektifitas kerja
nilai koefisien jalur 0,323 signifikan 0,078 < Berdasarkan uraian tabel . maka
0,1 yang berarti kualitas system kepuasan pemakai berpengaruh positif dan
berpengaruh positif signifikan secara signifikan secara langsung tethadap
langsung terhadap kepuasan kerja. Artinya efektifitas kerja dengan nilai koefisen jalur
bahwa semakin tinggi kualitas system 0,31 signifikan 0,082 < 0,1 dan tHitung
maka semakin meningkat efektifitas kerja 1,788 > tTabel 1,684. Dengan demikian H4
pegawai rekam medic di RSUD Lasinrang. diterima.
Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai Berdasarkan hasil penelitian,
koefisien regresi bertanda positif 0,323 pengaruh Faktor Kepuasan pemakai dapat
signifikan 0,0178 < 0,1 dan thitung 1,815 > dianalisis melalui masing-masing indikator
tTabel 1,684 Ho ditolak yang artinya kualitas yang terdiri dari indikator Merasa puas,
sistem memiliki pengaruh yang kuat Kepuasan fungsi dan Kepuasan informasi.
terhadap efektifitas kerja pegawai rekam Pengaruh faktor Kepuasan pemakai melalui
medic di RSUD Lasinrang Pinrang. indikator Merasa puas, bahwa para pegawai
merasa puas pada saat menggunakan
2. Pengaruh kualitas informasi Terhadap sistem, karena dapat membantu
efektifitas kerja mempercepat proses penyelesaian kerja.
Berdasarkan hasil pengujian Melalui indikator Kepuasan fungsi, bahwa
hipotesis. ditemukan bahwa kualitas para pegawai merasa puas dengan fungsi
informasi tidak berpengaruh signifikan yang ada pada sistem tersebut. Melalui
terhadap efektifitas kerja di RSUD indikator Kepuasan informasi, para pegawai
Lasinrang Pinrang. Berdasarkan spss merasa puas dengan informasi yang
parameter individual, diperoleh hasil dihasilkan oleh sistem guna mendukung
pengujian kualitas informasi tidak penyelesaian pekerjaan.
memberikan pengaruh yang signifikan Berdasarkan penelitian terdahulu
secara langsung terhadap efektifitas kerja Livary (2005) menggunakan kepuasan
dengan nilai koefisien jalur 0,092 signifikan pemakai (user satisfaction) sebagai
0,627 <0,1, dan tHitung – 0.291 < tTabel pengukur keberhasilan system infromasi ,
1,684. maka Ho diterima dengan demikian hal tersebut sangat beralasan karena sulit
diambil kesimpulan bahwa variabel kualitas dibantah kalau pemakai system informasi
informasi tidak berpengaruh positif merasa puas sebagai berhasilnya system
signifikan secara langsung terhadap informasi tersebut.. Dari hasil olah data dan
efektifitas kerja. wawancara terlihat bahwa para pegawai

459
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 4 Tahun 2017 ● eISSN : 2302-2531
dan kepala bagian Rekam medik merasa koefisien jalur 0,325. Signifikan 0. 007 < 0.1
puas dengan fungsi dan keluaran atau atau Ho ditolak.
output yang dihasilkan sistem dalam
membantu penyelesaian tugas. SARAN
Mengoptimalkan efektifitas kerja
KESIMPULAN pegawai melalui system informasi manajemen
Berdasarkan hasil uji statistik khususnya ditinjau dari faktor yang belum
menunjukkan kualitas system berpengaruh memberikan pengaruh yang posistif , yaitu
positif dan signifikan terhadap efektifitas kerja, faktor kualitas informasi dan faktor penggunaan
kualitas informasi tidak memberikan pengaruh dan diharapkan bagi pihak Rumah Sakit umum
yang signifikan secara langsung terhadap Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang untuk
efektifitas kerja, Penggunaan tidak lebih meningkatkan system informasi secara
memberikan pengaruh yang signifikan secara terintegrasi sehingga kualitas informasi yang
langsung terhadap efektifitas kerja dan dihasilkan memberikan kepuasan bagi
kepuasan pemakai berpengaruh positif dan pengguna dan pemakai sehingga memberikan
signifikan secara langsung terhadap efektifitas konstribusi bagi RSUD Lasinrang Pinrang
kerja. Adapun secara umum pengaruh dalam meningkatkan pelayanan yang
langsung dan tidak langsung system informasi maksimal
menajemen terhadap efektifitas kerja
memberikan pengaruh signifikan dengan nilai

DAFTAR PUSTAKA

Dody, R. Zulaikha. 2007. Pengujian Model Delone dan Mclean dan Pengembangan
Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus). Simposium Nasional Akuntansi X: Universitas
Hasanuddin Makasar

Livary, Juhari. 2005. An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System Success
Dataabase for Advance in Information System (DFA). ISSN: 1532-0936. Volume 36.ProQuest
Company.

460
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 4 Tahun 2017 ● eISSN : 2302-2531

Anda mungkin juga menyukai