Anda di halaman 1dari 3

REVIEW

Disusun oleh

Ervina Dwi Anggraeni

2101419088

Rombel 3 PBSI 2019

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
A. Pendahuluan

Karya sastra ditulis oleh pengarang belum mempunyai makna dan belum menjadi objek
estetik, bila belum diberi arti oleh masyarakat pembacanya. Sebuah karya sastra, baik
prosa, maupun puisi baru dapat mempunyai makna dan menjadi objek estetik bila telah
diberi makna oleh masyarakat pembacanya. Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-
tanda, mempelajari fenomena budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda. Oleh karena
itu, artikel ini dibuat untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem tanda yang terdapat
dalam sebuah karya sastra. Selain mengkaji mengenai teori umum semiotika, artikel ini
juga membahas metode dan penerapannya dalam sebuah karya sastra. Artikel dengan judul
“Semiotika: Teori, Metode, dan Penerapannya Dalam Pemaknaan Sastra” ini ditulis atau
disusun secara sistematis. Mulai dari inti hingga subinti. Disusun secara runtut agar
pembaca mudah dalam memahami.

B. Isi Ulasan
Artikel dengan judul “Semiotika: Teori, Metode, dan Penerapannya Dalam Pemaknaan
Sastra” disusun dengan memperhatikan urutan penyusunan artikel. Artikel tersebut di
bagian awal pembahasan ada pengantar, yang mana pengantar tersebut berguna untuk
mengantarkan pembaca memahami tulisannya lebih lanjut. Pada konteks ini adalah
pemahaman dalam oenerapan. Selanjutnya terdapat kerangka teori yang mana ini memuat
terkait gambaran umum mengenai semiotika. Semiotika dijelaskan secara umum dan detail
agar pada saat membaca bagian penerapan dalam suatu karya sastra pembaca tidak bingung
dan sudah paham mengenai konsep dasar semiotika. Dalam kerangka teori juga sedikit
dibahas mengenai pemaknaan dalam sebuah karya sastra dan karya sastra (puisi) itu
sendiri.
Penelitian atau artikel ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini berfokus pada
fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Peneliti biasanya menggunakan perspektif
atau sudut pandang masyarakat (orang) untuk menganalisis masalah tersebut. Metode ini
digunakan karena sebuah teori yang dimunculkan oleh sesorang harus ada penelitian dan
observasi terhadap instrumen-instrumen penting terkait.
Selain metode dalam penyusunan artikel ini, ada juga metode pemaknaan (bagian dari
semiotika) yang dijelaskan disertai dengan contoh konkrit dala sebuah karya sastra (sajak).
Hal ini memudahkan pembaca memahami bagaimana konsep dasar dan inti dari teori yang
dikemukakan tersebut.
Contoh yang dicantumkan dalam artikel ini banyak dan bervariasi serta ada penjelasan
tersendiri mengenai makna itu, sehingga pembaca tidak ekbingungan ketika dihadapkan
dengan situasi yang mengharuskan menganalisis karya sastra yangs sama dengan yang
dicontohkan. Semiotika menekankan pada arti atau makna yang terkandung dalam sebuah
karya sastra. Makna ini yang nantinya akan tersampaikan kepada pembaca. Sebuah makna
atau sebuah arti dalam sebuah karya sastra memang banyak menimbulkan multitafsir. Hal
ini sudah biasa ditemukan dalam sebuah kajian tentang karya sastra. Pemberian makna
adalah sesuai dengan sudut pandang sang pembaca. Bisa saja pembaca dan penulis
memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda dalam menyimpulkan suatu arti. Makna
biasanya ditunjukkan atau digambarkan dalam sebuah tanda. Tanda-tanda ini biasanya
yang sering muncul dalam fenomena sosial-budaya pada masyarakat.

C. Penutup
Semiotika dalam sebuah karya sastra memang sangat berarti dan artikel ini sudah
membuktikan bahwa kajian semiotika sangat berguna untuk menganalisis arti dan makna
yang biasanya masih dibingungkan pada setiap pembaca. Pemaknaan harus didasari
dengan referen yang benar dan sesuai dengan konteks. Makna tidak boleh diartikan
semabarangan dan tanpa dasar tertentu.

Anda mungkin juga menyukai