NPM : 1911050355
Kelas : Matematika 4F
Kata ‘korelasi’ berasal dari bahasa Inggris correlation yang dalam bahasa Indonesia berarti
‘hubungan’ atau ‘saling hubungan’ atau ‘hubungan timbal balik’. Dalam ilmu statistic
pengertian korelasi adalah hubungan antardua variabel atau lebih.
3. Apa yang dimaksud dengan Korelasi Positif dan korelasi Negatif? (Berikan contohnya!)
Jawab:
Suatu korelasi disebut korelasi positif jika dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi, berjalan
parallel artinya bahwa hubungan antardua variabel (atau lebih) itu menunjukkan arah yang
sama.
Contoh : Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan kenaikan ongkos
angkutan, sebaliknya jika harga BBM rendah maka ongkos angkutan pun murah
(rendah)
Suatu korelasi disebut korelasi negative jika dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi itu
berjalan dengan arah berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan.
Contoh : Makin kurang dihayati atau diamalkannya ajaran agama Islam oleh para remaja
akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja, atau
sebaliknya.
4. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi, jika dua variabel
berhubungan searah dan berhubungan secara berkebalikan arah ?
Jawab:
Tanda yang dapat dilihat pada peta korelasi, jika dua variabel berhubungan searah atau
berhubungan secara berkebalikan arah yaitu, apabila pencaran titik pada peta korelasi itu
semakin jauh tersebar maupun menjauhi garis linier.
5. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi jika dua variabel mempunyai
korelasi positif tertinggi atau maksimal?
Jawab:
Jika dua variabel mempunyai korelasi positif tertinggi atau maksimal, maka pancaran titik
yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan
membentuk satu buah garis lurus yang condong ke arah kanan.
6. Apa pula tandanya jika dua variabel mempunyai korelasi negatif tertinggi atau maksimal?
Jawab:
Jika dua variabel mempunyai korelasi negative tertinggi atau maksimal, ditandai dengan
pencaran titik yang terdapat pada Peta Korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan yang
lain, akan membentuk satu buah garis lurus yang condong ke arah kiri.
Angka Indeks Korelasi adalah tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar-kecilnya suatu korelasi
yang dinyatakan dalam suatu angka (koefisien).
8. Sebutkan: berapa besarnya angka indeks korelasi, jika dua variabel yang sedang kita selidiki
korelasinya itu menunjukkan korelasi negative maksimal?
Jawab:
9. Sebutkan: berapa besar angka indeks korelasi, jika dua variabel yang sedang kita selidiki
korelasinya itu menunjukkan korelasi positif tertinggi ?
Jawab:
10. Pengertian apa yang dapat kita tarik, jika angka indeks korelasi menunjukkan angka di atas
1,00?
Jawab: Jika angka indeks korelasi menunjukkan angka di atas 1,00 berarti telah terjadi
kesalahan pada perhitungannya.
12. Jelaskan tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh Angka Indeks Korelasi!
Jawab:
Angka indeks korelasi yang diperoleh dari proses perhitungan bersifat relative, yaitu angka
yang fungsinya melambangkan indeks hubungan antarvariabel yang dicari korelasinya. Jadi
angka korelasi itu bukanlah angka yang bersifat eksak, atau angka yang merupakan ukuran
pada skala linear yang memiliki unit-unit yang sama besar, sebagaimana yang terdapat pada
mistar pengukur panjang (mistar penggaris).
Teknik Analisis Korelasional adalah teknik analisis statistic mengenai hubungan antar
dua variabel atau lebih.
Teknik Analisis Korelasional Bivariat adalah teknik analisis korelasi yang mendasarkan
diri pada dua buah variabel.
14. Brog dan Gall dalam bukunya Educational Research (halaman 419) mengemukakan ada 10
jenis Teknik Analisis Korelasional Bivariat. Sebutkan satu persatu!
Jawab:
15. Jelaskan tentang pengertian dan penggunaan dari Teknik Korelasi Product Moment dari
Pearson!
Jawab:
Teknik Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antardua
variabel yang kerap kali digunakan. Karena teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl
Pearson maka sering disebut Teknik Korelasi Pearson. Disebut Produst Moment Correlation
karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-
momen variabel yang dikorelasikan.
Penggunaannya
Teknik korelasi Product Momen dipergunakan apabila kita berhadapan dengan keadaan
berikut :
a. Variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat kontinu.
b. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen, atau setidak-tidaknya mendekati
homogen.
c. Regresinya merupakan regresi linear.
16. Apakah lambang yang dipergunakan bagi Angka Indeks Korelasi Product Moment?
Jawab:
17. Ada enam macam cara yang dapat dipergunakan bagi Angka Indeks Korelasi “r” Product
Moment untuk Data Tunggal yang N-nya kurang dari 30. Sebutkan keenam cara dimaksud!
Jawab:
18. Langkah apa yang perlu kita tempuh jika kita ingin mencari korelasi antar dua variabel,
dimana Number of Cases-nya = 30 atau lebih dari 30 sedangkan datanya adalah data
tunggal ?
Jawab:
Langkah yang perlu ditempuh jika N = 30 atau lebih dari 30 yaitu perhitungan korelasinya
dilakukan dengan menggunakan alat Bantu berupa Peta Korelasi atau Diagram Korelasi atau
dikeanal dengan nama Scatter Diagram.
19. Bagaimana cara yang Saudara tempuh jika kita ingin mencari Angka Indeks Korelasi “r”
Product Moment , yang datanya berupa data kelompokan (grouped data)?
Jawab:
∑ fx '
(2) Mencari Cx, dengan rumus; N
∑ fy '
(3) Mencari Cy, dengan rumus: N
(4) Mencari SDx’ dengan rumus :
2
SDx’ =
i
√ ∑ fx ' 2 − ∑ fx '
N ( ) N (dimana i = 1)
SDx’ =
i
√ ∑ fy ' 2 − ∑ fy '
N ( ) N (dimana i = 1)
c. memberikan interpretasi terhadap rxy dapat dilakukan dengan secara sederhana (tanpa
menggunakan table nilai “r” Product Moment) atau dengan menggunakan Tabel Nilai “r”
Product Moment, kemudian menarik kesimpulannya.
20. Ada dua macam cara yang dapat kita tempuh dalam rangka memberikan interpretasi terhadap
rxy. Jelaskan kedua macam cara tersebut!
Jawab:
a. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Product Moment secara kasar
(sederhana).
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r”
Product Moment (rxy), pada umumnya dipergunakan atau ancar-ancar sebagai berikut:
Besarnya “r”
Product Moment Interpretasi:
(rxy)
Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat
0,00 – 0,20 rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak
ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y)
0,70 – 0,90
0,90 – 1,00
b. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment, dengan
jalan berkorelasi pada tabel nilai “r” Product Moment.
Pemberian Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment dengan jalan
berkonsultasi pada Tabel Nilai “r” Product Moment, yang biasanya selalu tercantum
dalam buku-buku statistic sebagai lampiran.
Apabila yang kita gunakan adalah cara ini makan prosedur yang harus dilalui ialah
sebagai berikut :