Q: Untuk dr Herwindo: pilihan mana yang lebih baik. Pemberian LMWH atau DOAC/NOAC untuk inisiasi profilaksis/terapi Trombosis baik pd VTE/Covid19? Terima kasih A: Data yang ada sampai saat ini untuk inisiasi profilaksis dan terapeutik lebih mendukung kearah LMWH dan juga UFH. Data untuk DOAC belum ada walaupun secara teori bisa digunakan
2. Winarko Luminturahardjo 11:28 AM
Q: Apakah terdapat risiko DIC pada penderita Covid19? Bagaimana evaluasi pemberian LMWH/DOAC pada penderita covid19 yang mendapat obat tersebut? (Winarko) A: Sudah terjawab Online untuk DIC. LMWH dan juga heparin yang digunakan untuk tujuan profilaksis sejauh informasi yang didapat tidak memerlukan evaluasi, hanya saja data untuk DOAC belum ada walaupun secara teori bisa digunakan
3. Anonymous Attendee 11:36 AM
Q: Bagaimana cara membedakan trombosis pada COVID-19 dengan kondisi koagulopati lainnya seperti DIC? Terima kasih A: Angka kejadian thrombosis pada Covid-19 cukup tinggi, sehingga pada pasien yang tidak ada kondisi mendasari yang lain, selain terdiagnosa Covid19 dan komorbid maka kita bisa mempertimbangkan kejadian thrombosis bila itu terjadi pada pasien Covid19. Untuk DIC itu sendiri ada beberapa kriteria yang harus ditemui, minimal dengan data tambahan berupa Fibrinogen, D-Dimer, PT dan APTT terlebih dahulu
4. Mat Suwito 11:54 AM
Q: Pertanyaan untuk dr Herwindo. Profilaksis VTE covid 19 bisa diberikan untuk covid pneumonia saja. Apa bisa untuk covid non pneumonia ringan sedang? Berapa lama diberikan/kapan di stop. Mengingat hasil swab PCR di daerah bisa 14 hari. A: Rekomendasi yang muncul saat ini, profilaksis heparin bisa diberikan pada pasien Covid19 yang memerlukan rawat inap. Jadi pada pasien Covid19 dengan Pneumonia atau tidak (mungkin dengan indikasi rawat inap karena gejala yang lain) bisa diberikan terutama bila ada komorbid mungkin bisa dipertimbangkan pemberian profilaksis. Namun tetap mengingat resiko perdarahan yang mungkin terjadi
5. Nicholas Benedictus 11:42 AM
Q : Selamat siang. Ijin bertanya. Apabila ada 2 pasien yang masuk ke ICU dengan diagnosis yang sama yaitu pneumonia+sepsis. Pasien pertama usia 80 tahun dengan d-dimer normal. Pasien kedua usia 50 tahun dengan d-dimer 600 ng/mL. Bagaimana planning diagnosis dan planning therapy pada kedua pasien diatas sehubungan dengan risiko maupun kemungkinan terjadinya VTE? A : Untuk cut off D-Dimer sebaiknya dipastikan dulu nilai normal yang tercatat pada masing- masing hasil lab. Bila memang ada peningkatan D-Dimer, bisa dipertimbangkan pemberian profilaksis. Pada suatu jurnal dengan kasus covid19 disebutkan bila ada peningkatan minimal 3x lipat dari batas nilai normal maka pemberian profilaksis dapat bermanfaat. Pada kasus pasien pertama usia 80 bisa dipertimbangkan pemberian profilaksis bila dengan skoring didapatkan resiko thrombosis dan pasien imobilisasi. Untuk pasien kedua sepertinya sedikit peningkatan angka D-Dimer, pemberian profilaksis bisa dipertimbangkan berdasarakan skoring tertentu. Salah satu skoring yang bisa dipakai adalah Sepsis Induce Coagulopathy Score (SIC Score)
6. Arya Baruna Purwa Sunu 11:49 AM
Q : Dengan terbatasnya pemeriksaan CT angiografi untuk penegakan PE, apakah dapat diputuskan pemberian LMWH dosis terapi berdasarkan d dimer lebih 4x, GGO yang luas dan desaturasi? terimakasih dokter A : Pada salah satu jurnal disebutkan kombinasi Sepsis Induce Coagulopathy Score (SIC Score) dan peningkatan D Dimer bisa digunakan sebagai pertimbangan profilaksis. Dalam jurnal tersebut disebutkan peningkatan angka D-Dimer 3 bahkan 6x lipat mendapat manfaat dalam pemberian terapi profilaksis. Pada Guideline yang dikeluarkan National Institute of Health, disebutkan bahwa pada pasien dengan Covid19 bila mengalami perubahan kondisi (salah satunya desaturasi) bisa dipertimbangakan terjadi kondisi VTE
7. Jemi Tubung 11:54 AM
Q : Selamat siang, Bagaimana memonitoring penggunaan warfarin pada pasien DVT, mengingat theraupetic window yang sempit dan dipengaruhi banyak faktor? Terima kasih. A : Penggunaan warfarin pada DVT memang cukup merepotkan karena butuh monitoring berkala dan berinteraksi dengan banyak obat. Pada kasus DVT salah satu cara untuk memonitor efek therapeutic adalah dengan pemeriksaan INR secara berkala hingga target INR 2-3. Dalam melakukan insiasi terapi bisa diberikan dengan rentang dosis 5-10 mg (atau lebih rendah pada pasien usia tua), dengan melakukan monitor awal 4-7 hari setelah terapi
8. Annisa Nur Hafika 11:55 AM
Q : Pada pasien dengan OTG covid 19, apakah tetap perlu dilakukan pemeriksaan untuk diagnosis VTE? A : Bila yang dimaksud pemeriksaan, adalah pemeriksaan resiko thrombosis, pada Guideline yang dikeluarkan oleh NIH tidak direkomendasi untuk skrining resiko thrombosis pada pasien setting rawat jalan dalam hal ini mungkin OTG Covid19