Oleh
MOCHAMMAD HARYR
113170050
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
HUBUNGAN ANTARA ANALISIS SPERMA DENGAN
Oleh
MOCHAMMAD HARYR
113170050
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Disusun oleh
MOCHAMMAD HARYR 113170050
Telah disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
MOCHAMMAD HARYR
113170050
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas KTI ini. Penulisan KTI ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk kelulusan blok Academic
Writing di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Kami
menyadari sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan Karya tulis ilmiah
(KTI) ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan
proposal sampai dengan terselesaikannya laporan hasil penelitian ini. Bersama ini
kami menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya serta penghargaan
yang setinggi – tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Swadaya Gunung
Jati Cirebon.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang
telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.
3. dr.Ahmad Fariz Zamzam Zein Sp.PD selaku dosen Pembimbing 1 yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan KTI ini.
4. dr. Deni Wirhana Surjono Sp.OG selaku dosen Pembimbing 2 yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan KTI ini.
5. Orang tua beserta keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan moral
maupun material.
6. Seseorang yang tidak bisa disebutkan namanya yang bersedia untuk
meluangkan waktu dan berdiskusi selama penulis menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah.
7. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu - persatu atas
bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga KTI ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga KTI ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Cirebon, 09 Juni 2020
Penulis
DAFTAR ISI
vii
6.2. Informed Consent....................................................................................37
6.3. Data.........................................................................................................38
6.4. Output Statistik........................................................................................39
6.5. Dokumentasi Penelitian...........................................................................44
6.6. Biodata Mahasiswa Peneliti....................................................................45
viii
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
atau lebih dan telah melakukan hubungan sanggama tanpa kontrasepsi secara
memiliki anak karena tidak pernah terjadi kehamilan atau pernah mengalami
sekunder jika seorang wanita tidak mampu untuk memiliki anak yang
hidup[2].
secara emosional dan psikologis yang signifikan[3]. Dari semua pasangan yang
Wanita yang berumur 20–44 tahun yang mengalami infertilitas primer sebesar
1
2
1,9% dan yang mengalami infertilitas sekunder sebesar 10,5% [4]. Faktor pria
data Biro Pusat Statistik di Indonesia, diperkirakan terdapat 12% pasutri yang
infertilitas sebanyak 40% berasal dari laki-laki, 40% dari wanita, 10% dari
laki-laki dan wanita, dan 10% tidak diketahui[8]. Meskipun demikian, angka
belum mampu mengurai perbedaan masalah infertilitas yang dihadapi pria dan
prioritas pemerintah mengingat hal ini masih belum tercakup dalam salah satu
Kesehatan Nasional[9].
Berbeda dengan infertilitas pada laki-laki, tidak ada suatu pemeriksaan praktis
Klinisi harus mengidentifikasi kelainan dari semua organ tersebut untuk dapat
motilitas, dan morfologi sel sperma. Adanya kelainan pada salah satu
diperhatikan karena angka morbiditasnya yang tinggi dan efeknya yang sangat
besar terhadap kehidupan. Oleh karena itu, berbagai etiologi atau faktor risiko
ditulis, belum pernah ada penelitian di Universitas Swadaya Gunung Jati yang
pemeriksaan analisis sperma pada infertilitas Pria Primer dan Infertilitas pria
Cirebon.
wilayah Cirebon
ilmu andrologi.
tentang sumber infertilitas pada pasangan suami istri, bahwa laki-laki juga
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Infertilitas
pernah hamil, tapi kemudian tidak hamil lagi walau telah berusaha
kontrasepsi[2]
kehamilan dalam kurun waktu satu tahun pertama pernikahan bila mereka
7
8
a) Umur
b) Frekuensi Senggama
c) Lama Berusaha
lain:
10
terjadi[17]
spermatogenesis[18]
lain[14]
c) Faktor Testikular
tumor[20]
sperma[21]
uterus terganggu[28]
13
spontan[31].
memperthatikan kecepatan
beberapa kriteria seperti: (1) bentuk kepala adalah oval dengan garis
bentuk halus, dan (2) ukuran panjang kepala kira- kira 4-5 µm dan
lebar 2,5-3 µm. Total ratio panjang dan lebar harus 1,5-1,75. Selain itu,
harus ada wilayah akrosom yang terdefinisi dengan baik yang terdiri
dari 40% -70% dari daerah kepala. Ekor harus lurus, seragam, tidak
16
abnormal antara lain: Kepala cacat, yaitu terlalu besar atau terlalau
(leher dan ekor membentuk sudut lebih besar dari 90 o), penyisipan
atau kombinasi dari semuanya. Selain itu juga bisa terjadi defek pada
ekor seperti ukuran yang pendek, jumlah lebih dari satu, terlihat
hancur, bengkok (>90o), lebar tampak tak teratur, atau kombinasi dari
2.4. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Februari 2020.
faktor resiko dengan efeknya (point time approach), artinya semua variabel
yang sama.
18
19
kriteria inklusi.
2019
total sampling, maka besar sampel adalah sama dengan besar populasi.
pasangan infertil.
1) Tahap Persiapan:
a. Penetapan sasaran
b. Konsultasi ke pembimbing
2) Tahap pelaksanaan:
Bunda Syariah.
penelitian.
masing sampel.
3) Tahap Penyelesaian:
22
Analisis data
1) Editing
2) Coding
Setiap data yang diambil dari data sekunder adalah data dari
sampel yang telah memenuhi kriteria sampel dan telah terisi semua
dari setiap variabel. Analisis bivariat akan menggunakan metode uji Chi
penelitian.
yang sesuai kriteria inklusi dengan diberi penjelasan mengenai penelitian yang
pencatatan data dari rekam medis. Penelitian ini melibatkan 513 orang.
25
26
adalah 36,26 tahun dan telah abstinence selama rerata 4,19 hari. Kedua
menggunakan metode Chi Square metode ini dapat digunakan karena data
4.2. Pembahasan
ini adalah 36,26 tahun. Data demografi ini identik dengan sebuah penelitian di
Padang, Sumatra Barat, pada tahun 2019. Penelitian cross sectional yang
pada tahun 2019. Penelitian cross sectional yang melibatkan 141 pasien
yang relatif identik dengan penelitian ini. Sebuah penelitian di Samsun, Turki,
menunjukkan bahwa rerata laki-laki berusia > 40 tahun hanya akan melakukan
[39]
hubungan seksual sekitar 6 kali per bulan . Hal ini turut memperkecil
produksi androgen. Perfusi testis, jumlah sel Leydig, dan sel Sertoli akan
menyebabkan angka infertilitas akan tinggi pada kelompok usia > 30 tahun.
menderita infertilitas primer (69,8%). Hasil ini identik dengan hampir semua
Palembang, Sumatra Selatan, pada tahun 2019 [43]. Pada ketiga penelitian yang
dengan terganggunya jumlah, gerakan, dan morfologi sel sperma. Kondisi ini
merupakan kondisi yang paling sering ditemukan pada laki-laki infertil. Tiga
fragmentasi DNA pada saat proses pembentukan dan pematangan sel sperma,
sehingga sel sperma akan mengalami gangguan morfologi yang akhirnya akan
(seluruhnya nilai p > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa baik mengalami
30
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
oligoasthenoteratozoospermia.
oligoasthenoteratozoospermia
5.2. Saran
sperma.
31
32
33
34
14. Brugh VM, Lipshultz LI. Male factor infertility: Evaluation and
management. Med. Clin. North Am.2004;
15. Marques-Pinto A, Carvalho D. Human infertility: are endocrine disruptors
to blame? Endocr Connect 2013;
16. Trokoudes KM, Skordis N, Picolos MK. Infertility and thyroid disorders.
Curr. Opin. Obstet. Gynecol.2006;
17. Shah K, Sivapalan G, Gibbons N, Tempest H, Griffin DK. The genetic
basis of infertility. Reproduction2003;
18. Gunasekaran K. Varicocele. In: Male Infertility: A Clinical Approach.
2016.
19. Alshahrani S, McGill J, Agarwal A. Prostatitis and male infertility. J
Reprod Immunol 2013;
20. Chung E, Brock GB. Cryptorchidism and its impact on male fertility: A
state of art review of current literature. J Can Urol Assoc 2011;
21. Agarwal A, Makker K, Sharma R. Clinical relevance of oxidative stress in
male factor infertility: An update. Am. J. Reprod. Immunol.2008;
22. Cong J, Li P, Zheng L, Tan JT. Prevalence and risk factors of infertility at a
rural site of Northern China. PLoS One 2016;
23. Bendayan M, Alter L, Swierkowski-Blanchard N, Caceres-Sanchez L,
Selva J, Robin G, et al. Environment and lifestyle: Impacts on male
fertility? Gynecol. Obstet. Fertil. Senol.2018;
24. Kesari KK, Agarwal A, Henkel R. Radiations and male fertility. Reprod.
Biol. Endocrinol.2018;
25. Ilacqua A, Izzo G, Emerenziani G Pietro, Baldari C, Aversa A. Lifestyle
and fertility: The influence of stress and quality of life on male fertility.
Reprod. Biol. Endocrinol.2018;
26. Elizur SE, Tulandi T. Drugs in infertility and fetal safety. Fertil.
Steril.2008;
27. Tsevat DG, Wiesenfeld HC, Parks C, Peipert JF. Sexually transmitted
diseases and infertility. Am. J. Obstet. Gynecol.2017;
28. Suarez SS, Pacey AA. Sperm transport in the female reproductive tract.
Hum. Reprod. Update2006;
35
37
6.2. Informed Consent
38
6.3. Data
39
6.4. Output Statistik
40
41
42
43
44
6.5. Dokumentasi Penelitian
45
6.6. Biodata Mahasiswa Peneliti
46