Anda di halaman 1dari 2

Amlodipine

Pendahuluan
Amlodipine adalah obat darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah yang terkontrol dapat
mencegah penyakit stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
Amlodipine, atau tepatnya amlodipine besylate, bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal atau
dikombinasikan dengan obat lain dalam mengatasi hipertensi. Obat ini tersedia dalam 2 jenis
sediaan, yaitu amlodipine 5 mg dan 10 mg.

Metabolisme
Absorpsi
Amlodipine cepat diserap menyusul konsumsi oral dengan bioavailabilitas hingga mencapai
64%. Konsentrasi amlodipine dalam plasma mencapai puncaknya 6-12 jam setelah
dikonsumsi setelah melalui metabolisme di hati.
Kadar plasma semakin meningkat dengan penggunaan amlodipine jangka panjang
sehubungan dengan masa paruh eliminasi yang panjang (35-48 jam) dan efek saturasi
metabolisme hepatik. Kadar plasma ini akan stabil setelah pemberian amlodipine secara rutin
selama 7-8 hari.

Distribusi
Mengingat volume distribusinya yang besar (21,4±4,4 L/kg), amlodipine terdistribusi masif
ke kompartemen jaringan. 93-98% amlodipine dalam plasma terikat dengan protein.

Metabolisme
Amlodipine dimetabolisme di hati menjadi bentuk metabolit inaktifnya. Metabolit amlodipine
tidak memiliki aktivitas antagonis kalsium dan hanya sedikit bentuk obat asli yang
diekskresikan melalui urin.

Eskresi
Sebagian besar metabolit amlodipine (62% dosis yang dikonsumsi) diekskresikan melalui
urin dan sisanya melalui feses. Terkait besarnya proporsi metabolit yang diekskresikan
melalui urin, pada pasien usia lanjut, bersihan amlodipine dapat mengalami penurunan
sehingga diperlukan penyesuaian dosis [3,6,7].

Biotransformasi
Amlodipine merupakan suatu penghambat influx ion kalsium (slow channel blocker atau
antagonis ion kalsium) dan menghambat influx transmembran dari ion-ion kalsium ke dalam
jantung dan otot halus vaskular. Mekanisme kerja antihipertensi dari amlodipine didasarkan
pada efek relaksan langsung pada otot-otot halus vaskular. Mekanisme yang pasti tentang
bagaimana amlodipine meredakan angina belum sepenuhnya ditetapkan tetapi amlodipine
menurunkan beban ischemic total melalui dua cara, yaitu:
 Amlodipine memperlebar arteriola periferal dan dengan demikian, menurunkan
hambatan periferal total (afterload) terhadap kerja jantung. Karena kecepatan jantung
tetap stabil, beban jantung menjadi berkurang sehingga menurunkan konsumsi energi
myocardial dan oksigen.
 Mekanisme kerja amlodipine kemungkinan juga menyangkut dilatasi dari arteri
koroner utama dan arteriola koroner, baik dalam keadaan normal maupun ischemic.
Dilatasi ini meningkatkan pengiriman oksigen myocardial pada pasien-pasien yang
mengidap kejang arteri koroner (Prinzmetal’s atau variant angina).

Pemberian dosis sekali sehari pada pasien-pasien hipertensi dapat menurunkan tekanan darah
selama 24 jam. Karena mula kerja amlodipine yang lambat, tidak menyebabkan hipotensi
akut.
Setelah pemberian oral dari suatu dosis terapeutik, amlodipine diabsorpsi dengan baik,
dengan level darah puncak antara 6-12 jam setelah pemberian obat. Bioavailability absolut
diperkirakan antara 64-80%. Volume distribusi sekitar 21 l/kg. Absorpsi dari amlodipine
tidak dipengaruhi oleh asupan makanan.
Waktu paruh eliminasi plasma terminal adalah sekitar 35-50 jam dan tetap konsisten dengan
dosis sekali sehari. Level plasma yang tetap, dicapai setelah 7-8 hari sejak pemberian obat
secara berurutan. Amlodipine secara luas diabsorpsi oleh hati menjadi metabolit inaktif di
mana 10% berupa komponen utama dan 60% metabolit diekskresikan bersama urine.

Keterkaitan/interaksi obat
 Amlodipine dapat diberikan bersama-sama dengan diuretik thiazide, alfa blocker, beta
blocker, penghambat ACE, nitrat dengan waktu kerja yang panjang, nitroglycerin
sublingual, antiinflamasi nonsteroid, antibiotik, dan obat-obat oral hypoglycemic.
 Pemberian bersama-sama amlodipine dengan digoxin tidak mengubah kadar digoxin
dalam serum atau bersihan ginjal digoxin pada manusia sehat, dan bahwa pemberian
bersama-sama dengan cimetidine tidak mengubah farmakokinetika dari amlodipine.
 Amlodipine tidak memengaruhi ikatan protein pada digoxin, phenytoin, warfarin, atau
indometacin.
 Pemberian bersama-sama amlodipine dan warfarin tidak mengubah efek warfarin
terhadap waktu respon protrombin.

Anda mungkin juga menyukai