Negara menjadi suatu integrator yang membimbing kegiatan masyarakatnya untuk mencapai
tujuan bersama.
PENDAPAI PARA AHLI
TERKAIT PEMIKIRAN S
OSIOLOGI TENTANG
KEKUASAAN
MAX 'WEBER
Menurut Max 'Weber, membedakan antara:
kekuasaan (kewenangan) yang sah dengan
kekuasaan yang dilandasi oleh paksaan atau
ddak melalui kewenangan.
Ia menyatakan, pada dasarnya kekuasaan itu
netral, ia terbagi dua;
1. ke'*'enangan (dimensi positif dari
kekuasaan) dan
2. paksaan (dimensi negatif dari
kekuasaan).
Charles F. Andrain
MICHEL FOUCAULT
pengetahuan dengan kekuasaan begitu dekat dan
saling mempengaruhi.
pengetahuan itu sendiri merupakan inti dari
kekuasaan. kekuasaan itu bisa datang dari mana-
mana, karena pemikiran serta pengetahuan
seseorang.
Penggunaan kekuasaan berlangsung karena pilihan
seseorang untuk berkuasa arau dikuasai.
Di dalam kekuasaan terdapat kebebasan untuk
memilih, menjadi penguasa atau dikuasai.
Bagi mereka yang ingin berkuasa harus cerdas
untuk memikirkan bagaimana mendapatkan
kepatuhan daripada pihak lainnya. Perlu ada
permainan strategi untuk sukses mendapatkan
kekuasaan.
kekuasaan tersebar dimana-mana, berada pada
level mulai masyarakat sederhana hingga modern.
Hampir tidak ditemukan ruang sosial yang bebas
dari bekerjanya kekuasaan.
KEKUASAAN PADA MASYARAKAT ADAYANG SAH DAN ADA TIDAK SAH. DIKATAKAN SAHAPABILA NILAI YENGBERLAKU
DALAM MENJALANKAN KEKUASAAN DITERIMA DAN DIAKUI OLEH MASYARAKAT. MISALNYA, KEPUTUSAN YANG DIBUAT
PENGADILAN, AYAH YANG MENGHUKUM ,RR".K RY". SEDANGKAN YANG DDAK SA.6 MISALNYA KASUS PEMBERIAN
UANG SUAP. KUALITAS KEKUASAAN DITENTUKAN KUALITAS KOERSI, YAKNI KEKUATAN DALAM BENTUK KEKERASAN
YANG DITERAPKAN, BAIK DAPAT MENGHANCURKAN ATAUPUN SEKEDAR ANCAMAN. KOERSI INI BERTOLAK BELAKANG
DENGAN PEMILU, DIPLOMASI, PROPAGANDA, SANGS-I, BOIKOT, DAN LAIN-LAIN. KARENA CARA-QLRA INI TIDAK
MENGGUNAKAN KEKERASAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN POTITIK. BIA KOERSI SELALU DIGUNAKAN MAKA NILAI "
KERJASAMA" AKAN HILANG, DAN BEREFEK NEGATIF YANG HANYA AKAN MENIMBULKAN LINGKARAN KEKERASAN
(SCHERMERHON, R.A. T987).