Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

HEGEMONI KEKUASAAN DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN


IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Primasari Wahyuni
Universitas PGRI Yogyakarrta
sariprima87@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini berujudul Hegemoni Kekuasaan Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye
dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan
untuk mndeskripsikan formasi ideologi, bentuk hegemoni kekuasaan, dan relevansi penelitian
dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Sumber data penelitian ini adalah novel Hujan karya Tere Liye. Data penelitian berupa kata,
frasa, atau kalimat yang memuat formasi ideologi dan bentuk hegemoni dalam novel Hujan
karya Tere Liye, serta relevansinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Teknik
pengumpulan data menggunakan baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan content
analysis. Validitas dan reliabilitas menggunakan validitas semantik dan intrarater. Hasil
penelitian ini antara lain: 1) Pertama, Formasi ideologi dalam novel Hujan karya Tere Liye.
Formasi ideologi yang ditemukan dalam novel Hujan karya Tere Liye yaitu otoritarisme,
feodalisme, kapitalisme, liberalisme, sosialisme, serta vandalisme. Otoritarisme merupakan
formasi ideologi yang paling banyak muncul dalam novel. 2) Kedua, bentuk hegemoni
kekuasaan terjadi dalam masyarakat sipil dan masyarakat politik. 3) Ketiga, Relevansi
penelitian dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini relevan dengan KD.
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerpen yang
dibaca. Melalui novel Hujan karya Tere Liye, siswa dapat mengapresiasi karya sastra sehingga
menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan yang dapat digunakan sebagai media
untuk membentuk kepribadian diri.
Kata kunci: formasi ideologi, hegemoni, relevansi pembelajaran, novel

THE HEGEMONY OF POWER IN NOVEL HUJAN BY TERE LIYE AND ITS


RELEVANCE IN INDONESIA LEARNING AT HIGH SCHOOL

Abstract: This research entitle “The Hegemony of Power in Novel Hujan by Tere Liye and Its
Relevance in Indonesia learning at High School” has aims to describe the ideology formation,
term of hegemony power, and the research relevance with Indonesia learning at high school.
This research is a qualitative descriptive with data source is Npvel Hujan by Tere Liye.
Research data are words, phrases pr sentences which has ideology formation and hegemony
term and also the relevance with Indonesia learning at high school. Read and write were used
to collect the data. Content analysis was used to analyze the data. Semantics and intrarater
were used to test the validity and reliability. The reserach findings were : 1) the ideology
formations were authoritarian, feudalism, capitalism, liberalism, socialism, and vandalism.
Authoritarian was dominant in the novel, 2) the term of hegemony happened both in civil
society and political society, 3) the relevance of this research with Indonesia learning at high
school. This research was relevant with basic competence 3.8 (identify the life values in a short
story. Novel hujan brught student to appreciate the literatures to enrich their experience,
knowledge and insight to create the personality.
Keywords : Ideology formation, hegemony, learning relevance, novel.

PENDAHULUAN dan menggambarkan kehidupan dalam


Karya sastra merupakan bentuk masyarakat. Karya sastra merupakan salah
imajinasi pengarang yang merefleksikan satu bentuk representasi budaya yang

41
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

menggambarkan nilai-nilai yang dimiliki tertentu dan tidak dapat mengelak dari
oleh masyarakat yang terdapat di sekitar adanya pengaruh yang diterimanya dari
pengarang atau bahkan merupakan lingkungan yang sekaligus membentuknya.
kenyataan sosial budaya masyarakat yang Gambaran problema kehidupan
melingkupi pengarangnya (Chatman, masyarakat tergambar dalam novel Hujan
1980:26). Gambaran kehidupan masyarakat karya Tere Liye. Novel Hujan
seringkali disampaikan seorang pengarang menceritakan latar dunia pada tahun 2050-
melalui karya sastra meliputi kehidupan an dengan tokoh utama dalam novel ini
sosial, ekonomi, politik, juga budaya. adalah Lail. Diceritakan dalam novel ini
Dalam hal ini, sastra bukanlah sesuatu yang bahwa pada tahun 2050-an masyarakat
otonom, melainkan sesuatu yang terikat dunia berada dalam masa segala kemajuan
erat dengan situasi dan kondisi lingkungan teknologi. Berbagai peralatan canggih dan
tempat karya itu dilahirkan (Jabrohim, modern termasuk mesin penghapus ingatan
2015: 215). Sebagai sebuah bentuk refleksi dijelaskan dalam novel tersebut.
kehidupan masyarakat, karya sastra Permasalahan terjadi ketika bencana alam
menjadi wadah untuk mengungkapkan gempa bumi membumihanguskan sebagian
pikiran juga ekspresi pengarang mengenai besar masyarakat dunia. Bencana alam
gejala yang terjadi di masyarakat. Salah tersebut juga mengakibatkan adanya
satu gejala sosial tersebut adalah adanya perubahan iklim ekstrem yang melanda
ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dunia. Di tengah isu genting
masyarakat. untuk memecahkan masalah iklim para
Bentuk ketimpangan sosial di pemimpin dunia membuat kebijakan
masyarakat dalam karya sastra disajikan melakukan intervensi lapisan statosfer
dalam bentuk novel. Novel merupakan dengan mengirimkan peswat ulang-alik
salah satu jenis karya sastra yang erat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Intervensi lapisan statosfer merupakan
Di dalam novel disajikan peristiwa- tindakan yang dapat merusak lapisan udara.
peristiwa penting sebagai gambaran Akan tetapi, masyarakat dunia sepakat
kehidupan atau sekedar luapan pemikiran untuk mengambil keputusan tersebut.
dan ekspresi pengarang. Dari sudut Keputusan tersebut hanya menyelesaikan
pandang sosiologi, sastra atau novel permasalahan dalam jangka pendek. Tiga
merupakan sebuah cermin yang bulan berlalu, permasalahan yang
merefleksikan kondisi masyarakat serta sesungguhnya terjadi. Perubahan cuaca
tempat karya sastra itu tumbuh dan ekstrem terjadi. Hujan tidak lagi turun di
berkembang. Melalui karya sastra dapat bumi dan lambat laun manusia akan punah.
dilihat bagaimana masyarakat pada Kehidupan sosial masyarakat yang
zamannya. Novel dapat dianggap sebagai tergambar dalam novel Hujan karya Tere
suatu usaha untuk menciptakan kembali Liye merupakan salah satu wujud
dunia sosialnya, hubungan manusia dengan ketimpangan sosial dalam masyarakat.
keluarga, lingkungan, pollitik, negara, Salah satu bentuk ketimpangan sosial
budaya, dan sebagainya. Dengan demikian, tersebut adalah adanya penjajahan
sastra juga berurusan dengan struktur kelompok sosial di masyarakat yang
sosial, ekonomi, dan politik yang semua mendominasi kelompok lainnya. Fenomena
aspek tersebut juga menjadi urusan dalam penjajahan yang terjadi di masyarakat saat
sosiologi sastra (Damono, 1984:8). Melalui ini tidak lagi digambarkan melalui
karya satra, seorang pengarang kekerasan secara fisik, tetapi melalui
mengungkapkan problema kehidupan yang wilayah ideologi dan kebudayaan. Melalui
pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. cara inilah bentuk penjajahan bagi
Pengarang sendiri adalah anggota kelompok subordinat diterima sebagai
masyarakat yang terikat status sosial sesuatu yang wajar dan tanpa paksaan

42
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

(Kurniawati, 2016:32). Cara-cara Pemikiran Gramsci ini pada


penjajahan seperti itulah yang ditunjukkan dasarnya telah menunjukkan perpisahan
dalam novel Hujan karya Tere Liye. dari tradisi Marxis yang klasik. Hegemoni
Adanya kelompok sosial yang memimpin harus diperoleh melalui upaya yang bersifat
kelompok lainnya selanjutnya oleh politik, budaya, dan intelektual agar mampu
Gramsci disebut hegemoni. Menurut menciptakan pandangan dunia secara
Gramsci supermasi atau kelompok sosial bersama-sama bagi seluruh masyarakat.
menyatakan dirinya dalam dua cara, yaitu Dengan demikian, kelompok yang
sebagai “dominasi” dan sebagai memegang kendali harus mampu
“kepemimpinan moral dan intelektual”. menguniversalkan nilai-nilai dan
Suatu kelompok sosial mendominasi pandangan dunia yang dimaksudkan
kelompok-kelompok antagonistik yang tersebut demi kepentingannya dan juga
cenderung ia “hancurkan” atau bahkan ia kepentingan yang terhegemoni. Hegemoni
takhlukkan dengan kekuatan tentara atau harus diperoleh melalui perjuangan dengan
kelompok tersebut memimpin kelompok langkah-langkah seperti kompromi dan
yang sama dengan beraliansi dengannya konsolidasi yang terus-menerus agar situasi
(Patria & Arief, 2009:117). sosial, politik, dan yang lain dapat
Hegemoni Gramsci menjadi dikendalikan. Bila terjadi krisis sosial dan
dimensi baru dalam Sosiologi Sastra. Hal politik, kekuatan hegemoni harus tetap
ini menunjukkan bahwa kesusastraan tidak dipertahankan agar kendali dari hegemoni
lagi dipandang semata-mata sebagai gejala itu tidak dirampas oleh kelompok yang lain
kedua yang tergantung dan ditentukan oleh (Susanto sebagaimana dikutip Manan,
masyarakat kelas sebagai infrastrukturnya, 2015:27).
melainkan dipahami sebagai kekuatan Gramsci mengemukakan tingkatan
sosial, politik, dan kultural yang beriri hegemoni, yaitu: hegemoni total (integral)
sendiri dan memiliki sistem, meskipun yakni hegemoni yang itandai dengan
tidak terlepas dari infrastrukturnya (Faruk afiliasi massa yang mendekati totalitas
sebagaimana dikutip oleh Pawestri, masyarakat menunjukkan tingkat kesatuan
2015:3). Secara singkat dapat dikatakan moral dan intelektual kokoh, hal ini tampat
bahwa hegemoni adalah subordinasi dalam hubungan organis antara pemerintah
kelompok terhadap kelompok lain yang dan yang diperintah; hegemoni merosot
tidak melalui cara-cara kekerasan. (decadent hegemoni), masyarakat kapitalis
Kelompok subordinat akan menerima modern dominasi ekonomis kaum borjuis
subordinasi dengan penerimaan yang wajar menghadapi tantangan berat yang
dan tanpa paksaan. Kelompok subordinat menunjukkan aanya potensi iintegrasi yag
menerima ide-ide dan kepentingan politik dapat menimbulkan konflik tersembunyi di
kelompok yang berkuasa seperti layaknya bawah kenyataan sosial; hegemoni
kepunyaan mereka sendiri (Kurniawati, minimum (minimal hegemoni) bentuk
2016:33). hegemoni yang paling rendah dibanding
Hegemoni yang dikembangkan oleh dua bentuk sebelumnya, gehemoni ini
Gramsci tidak hanya sebatas dalam bidang bersandar pada kesatuan ideologis antara
politik. Hegemoni menyangkut persoalan elit ekonomis, politik, dan intelektual yang
ideologi dan kebudayaan. Hegemoni terjadi secara bersamaan, akan tetapi
sebagai konsep yang dikembangkan oleh enggan untuk mendapat campur tangan
Gramsci menggambarkan bahwa dominasi massa dalam hidup bernegara (Patria dan
suatu kelas (dominan) atas kelas lainnya Arief, 2009: 118).
(subordinat) terjadi karena aspek ideologi- Teori Gramsci yang akan diterapkan
ideologi politis. Hegemoni inilah yang dalam penelitian ini tergambar melalui
menjadikan kekuasaan suatu kelas terhadap gambaran kekuasaan pemimpin dunia yang
kelas lainnya bisa berlangsung. melakukan subordinasi kepada masyarakat

43
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

sehingga cara tersebut dapat diterima secara merujuk kepada konsep tertentu sebagai
wajar. Melalui novel Hujan, pengarang parameter atau mencocokkan kesesuaian
menggambarkan realitas kehidupan sosial antara temuan data empiris di dalam fiksi
tentang hegemoni kekuasaan yaitu dengan konsep tertentu. Keabsahan data
dominasi pemimpin dunia yang membuat diperoleh melalui validitas dan reliabilitas.
kebijakan tanpa meminta persetujuan dari Data disajikan dengan validitas semantik,
masyarakat yang tanpa disadari keadaan yaitu proses menganalisis data yang berupa
tersebut menimbulkan dampak-dampak unit-unit kata, kalimat, wacana, dialog dan
bagi masyarakat yang terhegemoni. monolog sebagai data yang diperoleh sesuai
Penelitian ini menggunakan metode konteks terhadap teks atau naskah,
kualitatif. Moleong (2006: 6) menjelaskan ssedangkan reliabilitas data yang
bahwa penelitian kualitatif adalah digunakan adalah reliabilitas intrarater
penelitian yang menghasilkan prosedur merupakan pembacaan berulang-ulang
analisis yang tidak menggunakan proseur terhadap novel Hujan karya Tere Liye
analisis statistik atau cara kuantifikasi sampai dengan ditemukan kemantapan dan
lainnya. Fokus penelitian dalam penelitian kepastian interpretasi.
ini adalah gambaran ideologi; hegemoni
kekuasaan yang tercermin dalam novel HASIL DAN PEMBAHASAN
Hujan karya Tere Liye, serta implikasi Sesuai dengan tujuan penelitian,
penelitian ini terhadap pembelajaran hasil penelitian ini akan membahas tentang
Bahasa Indonesia di sekolah. Data 1) formasi ideologi dalam novel Hujan
penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat karya Tere liye; 2) Bentuk hegemoni
yang memuat gambaran hegemoni kekuasaan dalam novel Hujan karya Tere
kekuasaan dan dampaknya bagi masyarakat Liye; 3) Relevansi penelitian terhadap
di dalam novel Hujan karya Tere Liye, pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.
sedangkan sumber data dalam penelitian ini Kekuasaan merupakan kemampuan
adalah novel Hujan karya Tere Liye yang seseorang atau sekelompok manusia untuk
diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka mempengaruhi tingkah laku orang lain.
Utama pada tahun 2016. Kekuasaan dapat terjadi dalam berbagai
Metode pengumpulan data dalam macam hal, termasuk ideologi.
penelitian ini adalah baca catat untuk A. Ideologi
memperoleh data dengan cara membaca Beberapa ideologi dalam novel
keseluruhan teks yang akan diteliti Hujan karya Tere Liye, kekuasaan
kemudian dicatat. Sebagai upaya untuk digambarkan sebagai berikut.
mengklasifikasi, mengelompokkan data 1) Otoritarisme
maka penelitian ini menggunakan teknik Paham otoritarisme
analisis data (Sugiyono, 2012:244). Teknik merupakan paham yang lebih
analisis data dalam penelitian ini dilakukan mengandalkan pada kekuasaan
dengan cara content analysis sebagai (Mangunhardjana sebagaimana
berikut. 1) membaca keseluruhan novel dikutip Pawestri, 2015: 33).
Hujan karya Tere Liye secara berulang- Otoritarisme merupakan paham
ulang secara teliti; 2) mengklasifikasikan yang berpegang pada otoritas,
data yang terkumpul; 3) melakukan analisis kekuasaan, kewibawaan, termasuk
data yang telah diperoleh terkait dengan cara hidup dan bertindak. Penganut
gambaran ideologi dan hegemoni paham ini berpegang pada
kekuasaan; 4) mengaitkan hasil penelitian kekuasaan sebagai acuan hidup,
terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di menggunakan wewenang sebagai
sekolah; serta 5) menyimpulkan hasil dasar berpikir. Berikut ini adalah
analisis menjadi temuan penelitian. kutipan otoritarisme dalam novel
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan Hujan karya Tere Liye:

44
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

“Pemirsa, Konferensi bahwa adanya intervensi lapisan


Tingkat Tinggi mengenai statosfer sangat berbahaya.
perubahan iklim baru saja Otoritas kekuasaan yang
mengalami deadlock. dilakukan oleh para pemimpin
Delegasi dari negara-negara negara dengan melakukan
subtropis memilih intervensi lapisan statosfer
meninggalkan ruang memberikan dampak positif dalam
konferensi. Mereka tetap jangka pendek. Cuaca ekstrem yang
pada rencana awal. sebelumnya terjadi, dalam kurun
Melakukan intervensi pada waktu tiga bulan dapat berubah
lapisan statosfer yang menjadi terkendali. Akan tetapi,
ditentang mati-matian oleh setelah enam bulan cuaca dingin
negara-negara tropis. Di ekstrem mulai terjadi. Di tengan
studio bersama kami telah pergolakan yang terjadi, para
hadir narasumber untuk pemimpin negara melakukan
membahas informasi otoritas kekuasaan dengan membuat
terkini”. (Liye, 2016: 121) keputusan sepihak dan tanpa bisa
dibantah. Gambaran otoritas
“.... Pemimpin negara kekuasaan yang dilakukan oleh para
mereka sejak awal sudah pemimpin negara dalam novel
menginginkan intervensi Hujan karya Tere Liye tergambar
lapisan statosfer, dalam kutipan berikut ini.
melenyapkan miliaran ton “Tapi itu bukan keputusan
emisi gas sulfur dioksida. saya. Itu keputusan
KTT itu hanya basa-basi, pemimpin negeri. Dalam
mereka tidak pernah bicara skala tertentu, keputusan itu
soal ilmu pengetahuan, lebih karena alasan politis.
pendekatan teknologi. Menghentikan kerusuhan,
Permasalahan itu sudah mogok total. Yang jika
tentang politik. Konstelasi dibiarkan, itu akan lebih
politik kawasan.” (Liye, dulu menghancurkan kita
2016:122). sebelum salju
melakukannya. Sekali
Kutipan di atas keputusan telah dibuat,
menunjukkan otoritas kekuasaan maka tidak ada lagi yang
yang dilakukan para pemimpin bisa dilakukan untuk
negara-negara di dunia. Adanya mencegahnya. Saya
Konferensi Tingkat Tinggi yang mengimbau agar penduduk
seharusnya merupakan wadah tetap tertib, menunggu di
diskusi untuk menyampaikan rumah masing-masing,
kebijakan melalui delegasi tiap-tiap semoga pesawat ulang-alik
negara, tetapi KTT tersebut hanya itu membawa kabar baik.
sebagai formalitas saja. Hal ini Kita tidak akan
disebabkan karena para pemimpin memperbaiki apa pun
dunia telah memutuskan untuk dengan keributan.” (Liye,
melakukan intervensi lapisan 2016:221)
statosfer untuk mengatasi Gambaran otoritas
perubahan cuaca yang ekstrem di kekuasaan dalam novel Hujan
berbagai belahan negara di dunia. karya Tere Liye juga tergambar
Meskipun mereka mengetahui melalui tokoh Soke Bahtera.

45
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

Sebagai ilmuwan muda yang sahabat yang sama-sama tinggal di


membuat berbagai peralatan panti sosial setelah keluarganya
canggih, Soke Bahtera memegang meninggal akibat bencana alam
Lisensi Kelas A Sistem Keamanan gempa bumi. Adanya rasa senasib
yang jarang dimiliki kebanyakan sepenanggungan, membuat rasa
orang. Soke Bahtera sosial tumbuh di dalam diri
menggunakan kekuasaannya mereka. Hal tersebut tercermin
untuk mendapatkan keinginannya, ketika mereka mendapatkan
termasuk dengan cara penghargaan sekaligus uang
mengancam. Berikut kutipan di sebagai relawan terbaik dalam
dalam novel. sebuah organisasi sosial, mereka
“Buka pintunya, atau aku memberikannya kepada pengurus
hancurkan!” Esok berteriak panti tempat mereka tinggal.
kalap. Mereka bahkan tidak ingin
“Tuan, aku tidak bisa menggunakan uang tersebut untuk
melakukannya.” Tabung keperluan pribadi. Dalam novel
mesin di depan ruangan Hujan karya Tere Liye, sosialisme
kubus menolaknya. tersebut tergambar dalam kutipan
“Aku Soke Bahtera! berikut.
Pemegang Lisensi Kelas A “Kami punya sesuatu untuk
Sistem Keamanan. Buka panti.” Maryam
pintunya!” mengeluarkan amplop dari
Esok berhasil melewati meja saku.
pendaftaran dengan perintah “Ini apa?” Ibu Suri
itu—yang tidak bisa dilewati membuka amplop. Itu cek
Maryam sepanjang malam. digital, berbentuk kartu pas
(Liye, 2016:312) biasa, tapi berisi saldo uang.
Tinggal dibawa ke bank, ke
“Buka pintu itu, atau aku ATM, atau mesin EDC.
hancurkan!” Esok melepas Saldo uangnya bisa
salah satu besi tiang antrean, ditransfer atau igunakan
mengangkatnya tinggi- untuk membayar sesuatu.
tinggi. Mengancam. Esok “Hadiah yang kami terima di
tidak peduli jika itu Ibu Kota,” Lail yang
termasuk tindakan serius. menjawab, “untuk panti
(Liye, 2016:313) sosial.”
2) Sosialisme Ibu Suri menatap Lail tidak
Sosialisme merupakan percaya.” Ini banyak sekali,
ideologi politik dalam rangka Lail. Bahkan bisa kamu
mencapai kemakmuran gunakan untuk membangun
masyarakat dengan cara rumahmu.
mengembangkan tindakan “Aku tidak mau membangun
altruistik (tindakan yang rumah itu. Hanya
berorientasi sosial) dan mengembalikan kenangan
melembagakan kerjasama lama.” Lail menggeleng.”
antarindividu (Nugroho, 2000:3). Uang ini jauh lebih berguna
Gambaran tindakan sosialisme bagi panti sosial. Kita tidak
dalam novel Hujan karya Tere tahu apa yang akan terjadi
Liye ditunjukkan melalui tokoh satu-dua tahun ke depan,
Lail dan Maryam. Dua orang bisa saja kota kita

46
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

mengalami musim dingin seratus tahun berlalu kapal


ekstrem. Uang ini bisa berlayar, dan iklim bumi
digunakan untuk membeli benar-benar pulih secara
selimut, makanan, apa saja alami, mereka bisa mendarat
untuk keperluan penghuni lagi.” (Liye, 2016:279)
panti.”
“Aku juga tidak Rasa perhatian sebagai salah
membutuhkan uangnya.” satu ciri sosialisme ditunjukkan
Maryam menggeleng. (Liye, melalui tokoh Soke Bahtera. Salah
2016:189) satu ilmuwan muda yang
Gambaran sosialisme juga berprestasi dalam membuat
ditunjukkan melalui tokoh teknologi canggih dan modern.
sebagian pemimpin dunia yang Seringkali wajahnya muncul di
tidak memiliki kepentingan televisi dan majalah-majalah
politik, memutuskan untuk dengan sejumlah prestasi dan
melakukan perubahan agar umat penghargaan. Di tengah
manusia dapat diselamatkan dari kesibukannya, Soke Bahtera tetap
kepunahan. Mereka berusaha memperhatikan Lail. Seorang
mencari solusi dari permasalahan gadis yang ia selamatkan ketika
yang ditimbulkan akibat bencana gempa bumi terjadi
keputusan sepihak para pemimpin beberapa tahun silam. Salah satu
dunia yang mementingkan wujud perhatian Soke Bahtera
kepentingan dalam jangka pendek terhadap Lail tergambar ketika
akibat intervensi lapisan statosfer. masyarakat dunia mengalami
Sebagian pemimpin negeri kecemasan akibat adanya isu
tersebut memutuskan untuk kepunahan manusia di muka bumi,
membuat teknologi canggih yang dia berusaha menenangkan Lail.
bisa menyelematkan umat Dalam novel Hujan karya Tere
manusia dari kepunahan. Liye kutipan tersebut disajikan
Gambaran sosialisme dalam novel sebagai berikut.
Hujan karya Tere Liye tergambar “Apa yang harus aku
dalam kutipan berikut. lakukan, Esok?”
“Umat manusia harus “sebelum kapal itu
diselamatkan dari berangkat, kamu tunggu
kepunahan. hanya tersedia kabar dariku. Apapun yang
satu-satunya cara, yaitu kamu dengar, apa pun
mengirim mereka informasi yang kamu terima,
meninggalkan bumi. Setiap jangan lakukan apa pun.
kapal bisa menanmpung Tunggu aku
sepuluh ribu penduduk, menghubungimu. Kamu
membawanya ke orbit bisa melakukan aktivitas
seratus hingga dua ratus seperti biasa dengan normal,
kilometer dari bumi, jauh di karena hanya itu yang bisa
atas lapisan statosfer. kita lakukan. Aku harus
Mereka akan bertahan hiup kembali ke lokasi proyek,
di sana. Kapal akan masih ada satu hal yang
memberikan tempat tinggal harus kuselesaikan terkait
yang didesain sedemikian kapal-kapal itu. Tugas
rupa seperti permukaan terakhirku.” (Liye,
bumi yang ideal. Hingga 2016:281)

47
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

3) Feodalisme 4) Kapitalisme
Feodalisme merupakan Kapitalisme merupakan
paham yang muncul dalam bentuk paham yang menganut kebebasan
perbedaan bentuk bahasa yang individu. Dua hal yang saling
menunjukkan tingkat kedudukan berpasangan dalam kapitalisme
(Shadily sebagaimana dikutip oleh adalah kekayaan dan kebebasan
Harjito, 2014:30). Gambaran individu. Elemen kesadaran
feodalisme dalam novel Hujan kapitalisme adalah kekayaan
karya Tere Liye ditunjukkan merupakan segala-galanya,
melalui tokoh Wali Kota. Sebagai kekayaan merupakan daya
salah satu bagian dari aparat penggerak di semua kehidupan
pemerintahan, Wali Kota manusia. Elemen kebebasan
menggunakan jabatan tersebut adalah kepemilikan kekayaan oleh
untuk mendapatkan keinginannya. individu (Harjito, 2014:44).
Di tengah adanya rencana Pemilikan kekayaan individu atau
peluncuran kapal penyelamat swasta yang merupakan elemen
manusia yang tidak bisa membawa kebebasan dalam novel Hujan
seluruh jumlah masyarakat dunia, karya Tere Liye tergambar
Wali Kota meminta kepada Lail melalui tokoh sebagian pemimpin
agar tiket bisa diberikan kepada negeri yang membiayai
anaknya. pembuatan kapal untuk
“Lail, izinkan orang tua ini menyelamatkan umat manusia.
memohon kepadamu. “Wali Kutipan tersebut terlihat berikut.
Kota memegang tangan Lail, “Maka sejak deadlock
wajah pahlawan kota itu pertama KTT Perubahan
terlihat lebih tua daripada Iklim Dunia, pemimpin
usianya, matanya berkaca- dunia yang masih
kaca. mempercayai ilmuwan
“Aku tahu, Esok akan dibanding insting politik,
menggunakan satu tiket lagi atau kepentingan jangka
untukmu. Dia sangat pendek, secara diam-diam
menyayangimu, Lail. Tapi telah berkumpul,
izinkan orang tua ini membentuk konsorsium
memohon, bisakah kamu rahasia beberapa tahun lalu.
meminta Esok agar Mereka memutuskan
memberikan tiket itu kepada mendanai proyek
Claudia, anak semata pembuatan kapal. Mereka
wayangku? Aku, istriku, bersiap atas skenario
kami tidak akan pernah terburuk tersebut. (Liye,
sanggup menyaksikan 2016:279)
Clauia harus tinggal di 5) Liberalisme
permukaan bumi, menunggu Kapitalisme tidak dapat
musim panas membunuh dipisahkan dengan tradisi
semua orang. Hanya Claudia liberalisme dan demokrasi.
satu-satunya putri yang kami Liberalisme merupakan paham
miliki. Satu-satunya harga yang menekankan kebebasan
paling berharga.” (Liye, individu. Beberapa ciri
2016:290). liberalisme, yakni: mendukung
perubahan; percaya kepada nalar
manusia; menerima campur

48
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

tangan pemerintah dalam karya Tere Liye muncul melalui


meningkatkan kondisi manusia; tokoh Soke Bahtera. Sebagai
mendukung kemerekaan individu, seorang ilmuwan muda yang
tetapi tidak merasa pasti mengenai berprestasi, Soke Bahtera
kemerdekaan ekonomi; serta menciptakan berbagai teknologi
ambivalen terhadap hakikat canggih, salah satunya adalah
manusia (Harjito, 2014:48). mobil digital. Dalam keadaan
Gambaran liberalisme dalam terdesak, Soke melakukan
novel Hujan karya Tere Liye perusakan pada mobil tersebut
ditunjukkan melalui tokoh empat dengan kasar. Hal tersebut
pemimpin negeri yang mendukung tergambar dalam kutipan berikut.
adanya perubahan sebagaimana “Ya Tuhan!” Esok panik,
kutipan berikut. menyadari situasi, lalu
Menghadapi ancaman nyata berlari menuruni tangga
kepunahan manusia, empat stasiun kereta.
negara bersepakat memulai Ada mobil mewah terparkir
proyek pembuatan kapal. di lobi kedatangan.
Dipimpin oleh ilmuwan- Esok memukul jendela
ilmuwan dari universitas kacanya, membuka pintu
terbaik. Umat manusia tidak secara paksa.
boleh punah. Kita harus “Tuan, aku
mencari cara agar hingga memperingatkanmu,
ribuan tahun lagi generasi mengendarai mobil milik
berikutnya tetap hidup. orang lain adalah
Tidak di permukaan bumi, pelanggaran serius.
melainkan mengirim mereka Dikategorikan sebagai
ke angkasa, hingga bumi pencurian,” mobil itu
kembali pulih. (Liye, “berbicara”.
2016:288) “Otorisasi kode D210579,
aku Soke Bahtera, delapan
Kutipan di atas puluh persen teknologi
menunjukkan bahwa empat terbang yang ada di
pemimpin negeri yang tidak mobilmu sekarang adalah
memiliki kepentingan politik hak patenku, aku yang
merasa tergugah untuk melakukan menemukannya. Aku berhak
perubahan atas permasalahan mengambil alih mobil apa
cuaca ekstrem yang mengancam pun. Segera terbang ke Pusat
kepunahan manusia. Keinginan Terapi Saraf.”
untuk melakukan perubahan Kutipan di atas
tersebut dilakukan dengan menunjukkan bahwa tokoh Soke
menggunakan modal atau biaya Bahtera melakukan perusakan
pribadi yang merupakan salah satu terhadap hasil karya sendiri saat
ciri dari liberalisme. berada di depan stasiun kereta api
6) Vandalisme dan mendapat informasi bahwa
Vandalisme merupakan Lail akan menghapus semua
perbuatan merusak dan memori ingatannya.
menghancurkan hasil karya seni B. Hegemoni Dalam Novel Hujan
dan barang berharga lainnya Karya Tere Liye
secara kasar (KBBI Online). Gramsci membagi wilayah
Vandalisme dalam novel Hujan hegemoni menjadi dua, yaitu

49
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

masyarakat sipil dan masyarakat lagi otoritas negara-negara


politik. Masyarakat sipil merupakan di kawasan subtropis.
wilayah yang menjadi kesetujuan dan Pemimpin negara mereka
kehendak bebas yang dilakukan oleh sejak awal sudah
aparat-aparat hegemoni terhadap menginginkan intervensi
wilayah yang dikuasainya demi lapisan statosfer,
memenangkan kesetujuan dari melenyapkan miliaran ton
masyarakat yang dikuasai ; seangkan emisi gas sulfur dioksida.
masyarakat politik merupakan KTT itu hanya basa-basi,
wilayah dunia kekerasan, pemaksaan, mereka tidak pernah bicara
dan intervensi yang dilakukan aparat- soal ilmu pengetahuan,
aparat penguasa (Faruk, 2003:77). pendekatan teknologi.
1) Masyarakat Sipil Permasalahan ini sudah
Bentuk-bentuk hegemoni tentang politik. Konstelasi
kekuasaan dalam masyarakat sipil politik kawasan” . (Liye,
dalam novel Hujan karya Tere 2016:122)
Liye ditemukan sebagai berikut. “Tapi itu berbahaya, bukan?
a) Pemimpin yang Berkuasa Bagaimana jika intervensi
Dalam novel Hujan justru merusak lapisan
karya Tere Liye sosok statosfer?”
pemimpin yang berkuasa “Itu tidak berbahaya.”
ditunjukkan melalui beberapa Narasumber menggeleng,
tokoh, diantaranya adalah para wajahnya datar. “Tapi itu
pemimpin negara subtropis amat sangat berbahaya.
dunia yang memutuskan Konyol. Anda ingat
melakukan intervensi lapisan percakapan kita tiga tahun
statosfer secara sepihak. lalu? Beberapa detik
Keputusan tersebut tidak dapat sebelum gunung meletus
dicegah, meskipun dan menghancurkan dua
mendapatkan penolakan dari benua?”
negara-negara tropis. Pembawa acara
Tindakan tersebut merupakan mengangguk. (Liye,
tindakan yang konyol karena 2016:123)
intervensi lapisan statosfer
justru merusak lapisan Keputusan yang
statosfer. Konferensi Tingkat diambil oleh para pemimpin
Tinggi telah dilakukan melalui negeri adalah hal yang tidak
delegasi antarnegara. Akan bisa dicegah. Hal tersebut
tetapi pertemuan tersebut merupakan salah satu ciri
menjadi sia-sia karena para pemimpin yang berkuasa.
pemimpin negara subtropis Dalam novel Hujan karya Tere
tetap bersikukuh dengan Liye tersaji sebagai berikut.
keinginannya. Gambaran “Tapi itu bukan keputusan
pemimpin yang berkuasa saya. Itu keputusan
dalam novel Hujan karya Tere pemimpin negeri. Dalam
Liye tersaji dalam kutipan skala tertentu, keputusan itu
berikut. lebih karena alasan politis.
Apa yang terjadi jika sebuah Menghentikan kerusuhan,
negara kehilangan seluruh mogok total. Yang jika
penduduknya? Tidak ada dibiarkan, itu akan lebih

50
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

dulu menghancurkan kita perubahan iklim ekstrem


sebeum salju melakukannya. terjadi di berbagai belahan
Sekali keputusan telah dunia, termasuk negara-negara
dibuat, maka tidak ada lagi tropis. Suhu panas meningkat
yang bisa ilakukan untuk drastis, awan hilang dari
mencegahnya. (Liye, langit. Para ilmuwan
2016:221) memprediksi bahwa dalam
waktu enam bulan yang akan
Sudah tertutupnya akal datang hujan tidak akan lagi
sehat para pemimpin negara turun. Dalam kondisi yang
subtropis untuk menrima kritis tersebut, para ilmuwan
masukan pendapat dari negara- sepakat untuk menyelamatkan
negara tropis membuat umat manusia dengan
Konferensi Tingkat Tinggi membuat teknologi canggih
mengalami jalan buntu. Para berupa kapal ke luar angkasa.
pemimpin negara subtropis Akan tetapi, kapal tersebut
tersebut bahkan memilih hanya bisa mengangkut
meninggalkan ruang sepuluh ribu dari jumlah
konferensi. Berikut kutipan manusia di dunia. Tidak semua
dalam novel Hujan karya Tere penduduk mendapatkan tiket
Liye. untuk menaiki kapal tersebut.
“Pemirsa, Konferensi Pada saat itulah, Wali Kota
Tingkat Tinggi mengenai menggunakan kekuasaannya
perubahan iklim baru saja sebagai pemimpin untuk
mengalami deadlock. mendapatkan tiket tersebut
Delegasi dari negara-negara untuk anak semata
subtropis memilih wayangnya. Berikut kutipan
meninggalkan ruang dalam novel Hujan karya Tere
konferensi. Mereka tetap Liye.
pada rencana awal. “Aku menghabiskan
Melakukan intervensi pada puluhan tahun mengabdi
lapisan statosfer yang untuk kota kita. Tidak
ditentang mati-matian oleh masalah namaku tidak
negara-negara tropis. Di termasuk dalam daftar
studio bersama kami telah penumpang. Jika aku
hair narasumber untuk memiliki tiket itu, aku
membahas informasi terkini bahkan bersedia
dunia.” (Liye, 2016:121) memberikannya ke orang
lain. Termasuk istriku. Dia
Gambaran pemimpin bahkan bersumpah tidak
yang berkuasa ditunjukkan akan menerima tiket itu. Dia
melalui tokoh Wali Kota. akan memperioritaskan
Dalam novel Hujan karya Tere orang lain. Sayangnya,
Liye, tokoh Wali Kota namanya juga tidak ada.”
digambarkan sebagai sosok Wali Kota terdiam lagi,
yang ramah serta bertanggung suaranya serak. (Liye,
jawab terhadap perkerjaan dan 2016:289)
masyarakat di wilayahnya. .....
Adanya intervensi lapisan Aku tahu karena aku punya
statosfer menyebabkan akses melihat daftar nama.”

51
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

“Lail, izikan orang tua ini Sepanjang pagi televisi


memohon kepadamu.” Wali menyiarkan berita, siaran
Kota memegang tangan Lail, langsung dari pusat
wajah pahlawan kota itu antariksa Ibu Kota, ketika
terlihat lebih tua daripada dua belas pesawat ulang-alik
usianya, matanya berkaca- berbaris di landasan pacu.
kaca. “Dengan pengumuman tadi
“Aku tahu, Esok akan malam dari pemimpin
menggunakan satu tiket lagi negeri, yang diikuti oleh
untukmu. Dia sangat belasan negara tropis
menyayangimu, Lail. Tapi lainnya, maka resmi sudah
izinkan orang tua ini seluruh negara melakukan
memohon, bisakah kamu intervensi. Apa komentar
meminta Esok agar Anda?”
memberikan tiket itu kepada Pembawa acara yang amat
Claudia, anak semata dikenal Lail terlihat di layar
wayangku? Aku, istriku, kaca.
kami tidak akan pernah “No comment,” narasumber
sanggup menyaksikan yang juga amat dikenal Lail
Claudia harus tinggal di menjawab singkat.
permukaan bumi, menunggu “Tapi Anda pernah bilang
musim panas membunuh tindakan ini amat sangat
semua orang. Hanya Claudia bodoh. Maka seluruh negara
satu-satunya putri yang kami sepertinya sudah amat
miliki. Satu-satunya harta sangat bodoh jika mengacu
paling berharga.” (Liye, versi Anda?”
2016:290) “No comment.”
b) Pertentangan “Atau sebaliknya, ketika
Adanya keputusan sebenarnya negara-negara
sepihak dari para pemimpin subtropis ternyata berhasil
negara subtropis yang memulihkan iklim mereka
melakukan intervensi lapisan setahun terakhir lewat
statosfer mendapatkan intervensi itu, bisa jadi
pertentangan dari para pendapat Anda dulu yang
ilmuwan. Sebagai ilmuwan sangat keliru?”
tentu mempunyai analisis yang “No comment,” narasumber
lebih tajam terkait dengan itu tetap menjawab tidak
dampak teknologi. Jauh peduli.
sebelum keputusan melakukan Lail menatap layar televisi
intervensi lapisan satosfer lamat-lamat. Sebenarnya itu
yang dilakukan oleh seluruh percakapan yang amat
negara di dunia, para ilmuwan ganjil. Narasumber terlihat
telah meprediksi dampak sangat jengkel, membuatnya
buruk yang ditimbulkan atas tidak menjawab satu pun
tindakan tersebut. Dalam pertanyaan dari pembawa
novel Hujan karya Tere Liye acara, kecuali no comment.
pertentangan tersebut
tergambar dalam kutipan Para ilmuwan sangat
berikut. menyayangkan pengiriman
pesawat ulang-alik untuk

52
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

mengintervensi lapisan membuangnya ke planet


statosfer. Bukan hanya hujan Mars. (Liye, 2016:269)
yang tidak akan turun, tetapi
suhu udara diproyeksikan akan Pertentangan terhadap
meningkat signifikan beberapa para pemimpin yang berkuasa
tahun ke depan, musim panas juga dilakukan oleh
ekstrem mulai terjadi di masyarakat sipil biasa. Elijah
negara-negara subtropis. adalah seorang perawat senior
Kekecewaan tersebut yang bekerja di rumah sakit
tergambar dalam kutipan yang sejak musim dingin
berikut. melanda, seringkali melihat
Breaking news! dampak buruk adanya
“Partikel anti gas sulfur intervensi lapisan statosfer
dioksida telah mengkhianati yang dilakukan para pemimpin
kita,” narasumber di televisi negara-negara di dunia. Hal
menjawab datar. tersebut yang membuat
“Tapi bagaimana jika kita hatinya miris dan menolak
melakukan intervensi atas keputusan pemimpin
intervensi anti gas sulfur melakukan intervensi. Dalam
dioksida tersebut? Agar novel Hujan karya Tere Liye
awan kembali terbentuk?”” tergambar dalam kutipan
Pembawa acara melontarkan berikut.
ide. “Aku juga tidak setuju atas
“Ide konyol. Itu hanya akan intervensi itu, Lail.” Elijah
mempercepat proses menghela napas panjang.”
kepunahan umat manusia.” Tapi saat itu aku perawat
Narasumber menatap meja, yang bekerja di rumah sakit
meraih gelas di depannya.” Ibu Kota. Mungkin tiak
Akan saya berikan contoh sebanding dengan
sederhana. Air di gelas ini pengalamanmu di Sektor 1.
jernih, hingga datanglah Tapi setiap hari, di rumah
seseorang yang ngotot ingin sakit, sejak musim dingin
warnanya menjadi merah. melanda kota, selalu ada
Mudah melakukannya, anak-anak meninggal karena
tuangkan pewarna merah, kelaparan, orang tua sakit
jadi merah airnya. Tapi tidak tertolong. Kami pasti
ketika datang lagi seseorang tahu, proses penyembuhan
yang ngotot ingin warnanya membutuhkan asupan gizi.
menjadi kuning, bagaimana (Liye, 2016:223)
caranya? Silakan tuangkan
pewarna kuning sebanyak Kutipan di atas
mungkin, hasilnya tidak menunjukkan bahwa
akan pernah kuning.” kekuasaan tidak selamanya
“Tapi bagaimana kita berjalan lancar karena dalam
mengatasi masalah ini masyarakat pasti ada yang
sekarang/” tidak setuju atau melakukan
“Tidak ada jalan keluar lagi. perlawanan, baik secara
Kita tidak bisa menyeot terbuka atau terselubung
miliaran gas yang telah (Scott dikutip Pawestri, 2015:
tercampur di langit, lantas 48).

53
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

2) Masyarakat Politik yang telah diprediksi oleh para


Bentuk-bentuk hegemoni ilmuwan, bahwa intervensi
kekuasaan dalam novel Hujan tersebut menyebabkan cuaca
karya Tere Liye dibahas sebagai ekstrem melanda seluruh kota.
berikut. Hal ini menyebabkan musim
a) Tindakan Mengancam paceklik pangan. Dampak
Tindakan mengancam buruk dirasakan oleh seluruh
merupakan salah satu ciri penduduk negeri. Salah
bagian dari masyarakat politik. satunya adalah Ibu Esok.
Masyarakat politik merupakan Sebagai seorang penjual kue,
wilayah dunia kekerasan, musim panas yang ekstrem
pemaksaan, dan intervensi menyebabkan bahan kue sulit
yang dilakukan aparat-aparat ditemui. Dengan rasa pasrah,
penguasa (Faruk, 2003:77). Ibu Esok akan menutup toko
Tindakan kekerasan dan kuenya. Berikut gambaran
pemaksaan, serta intervensi dalam novel Hujan karya Tere
dilakukan oleh Soke Bahtera. Liye.
Seorang ilmuwan muda “Apa kabar, Bu?” Lail
dengan banyak prestasi dalam bertanya.
pembuatan teknologi canggih. “Ibu sehat. Tapi toko ini
Sebagai ilmuwan yang tidak, Lail.” Ibu Esok
terkenal, ia merupakan salah menggerakkan kursi
satu pemegang lisensi kelas A rodanya, berdesing tanpa
sistem keamanan. Rasa kalap suara. Kursi bergerak mulus
yang meluap dalam dirinya di lorong rak-rak.
membuat ia melakukan segala Dibandingkan dengan
cara agar dapat mencegah sebulan lalu, isi toko
tindakan Lail menghapus berkurang separuhnya. Kue-
semua memori ingatan di kue kering tidak banyak lagi
Pusat Terapi Saraf. Berikut dipajang di rak. Toko
kutipan dalam novel Hujan terlihat suram.
karya Tere Liye. “Terigu, gandum, gula,
“Buka pintu itu, atau aku semakin sulit diperoleh.
hancurkan!” Esok melepas Apalagi telur. Mendapatkan
salah satu besi tiang antrean, beberapa butir saja sangat
mengangkatnya tinggi- sulit.” Ibu Esok menghela
tinggi. Mengancam. Esok napas. Wajahnya tampak
tidak peduli jika itu sedih.
termasuk tindakan serius. Lail mengangguk. Krisis
Terdengar suara mendesing bahan pangan semakin
pelan. Pintu itu akhirnya serius melanda kota mereka.
terbuka. (Liye, 2016:313) (Liye, 2016:2003)

“Kalian tidak perlu lagi


b) Pasrah pada Penguasa datang kemari bulan depan,
Keputusan para Lail, Maryam.” Ibu Esok
pemimpin negeri untuk mengantar hingga ke pintu,
melakukan intervensi lapisan suara lonceng terdengar
statosfer menimbulkan lembut.
dampak buruk. Seperti apa

54
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

“Eh, kenapa, Bu?” Maryam boleh punah. Kita harus


tidak mengerti. mencari cara agar hingga
“Besok toko ini ditutup. Ibu ribuan tahun lagi generasi
tidak punya lagi bahan- berikutnya tetap hidup.
bahan untuk membuat kue.” Tidak di permukaan bumi,
Wajah Ibu Esok terlihat lesu melainkan mengirim mereka
(Liye, 2016:204) ke angkasa, hingga bumi
c) Menyusun Strategi kembali pulih. (Liye,
Mengalahkan Penguasa 2016:288)
Sejak ada keputusan d) Mengatur Strategi
intervensi lapisan statosfer Menyingkirkan Penentang
yang dilakukan oleh para Hegemoni tidak pernah
pemimpin dunia, hal ini dapat diperoleh begitu saja,
memunculkan pro dan kontra tetapi harus diperjuangkan
di masyarakat. Bagi kelompok secara terus-menerus (Simon,
yang menentang intervensi ini 2004:45). Adanya pro dan
kemudian secara diam-diam kontra yang muncul di
bergabung untuk menyusun masyarakat negara-negara
strategi menghadapi ancaman tropis akibat peluncuran
nyata kepunahan manusia pesawat ulang-alik sebagai
akibat intervensi lapisan intervensi lapisan statosfer
statosfer. Berikut kutipan tidak menyurutkan niat dari
dalam novel Hujan karya Tere negara-negara subtropis untuk
Liye. terus mempertahankan
“Delapan tahun lalu, setelah keputusan. Negara-negara
deadlock KTT Perubahan subtropis tersebut
Iklim Dunia, beberapa menunjukkan rasa egois dan
pemimpin dunia melakukan tidak peduli dengan negara-
pertemuan tertutup. Ada negara tropis yang pernah
empat kepala negara, membantunya. Mereka
delapan gubernur, dan membiarkan negara-negara
walikota kota-kota besar di tropis kekurangan bahan
dunia. Aku termasuk salah pangan dalam situasi cuaca
satunya. ekstrem. Dalam novel Hujan
Dalam pertemuan itu juga karya Tere Liye tergambar
hadir sebelas ilmuwan dalam kutipan berikut.
terkemuka, salah satunya “Kondisi kita akan jauh
adalah profesor yang sering lebih baik jika negara-
muncul di televisi, dengan negara subtropis yang
pernyataan yang tidak situasinya sudah pulih
disukai penonton. (Liye, bersedia mengirimkan
2016:288) puluhan kapal berisi bahan
.... pangan,” salah satu relawan
Menghadapi ancaman nyata senior berkomentar dalam
kepunahan manusia, empat briefing di markas.
negara bersepakat memulai “Itu benar. Selama tiga
proyek pembuatan kapal. tahun saat mereka dilanda
Dipimpin oleh ilmuwan- musim dingin ekstrem, kota
ilmuwan dari universitas ini mengirimkan ribuan
terbaik. Umat manusia tidak kapal bantuan.

55
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

Sekarang? Mereka memilih Melalui novel Hujan karya Tere Liye


diam, hanya menonton,” siswa dapat digunakan siswa untuk
yang lain menimpali. menambah pengalaman,
“Mereka tidak akan peduli,” pengetahuan, dan wawasan yang
relawan senior lainnya ikut dapat digunakan sebagai media untuk
berdiskusi. “Setahun lalu membentuk kepribadian diri.
saat mereka meminta Beberapa karakter pembentuk
persetujuan intervensi kepribadian dalam novel Hujan karya
lapisan statosfer, negara- Tere Liye antara lain:
negara tropis menolaknya. 1. Sifat Mandiri dan Pantang
Dan situasi semakin rumit Menyerah
karena mereka juga tidak Sifat mandiri dan pantang
terima disalahkan begitu menyerah digambarkan melalui
saja atas bergesernya iklim tokoh Lail. Sebagai tokoh utama
ekstrem ke ekuator. perempuan dalam novel ini, Lail
Argumen mereka selalu memiliki karakter yang patut
sama dalam setiap dipuji. Sejak berusia dua belas
pertemuan. (Liye, 2016:216) tahun, Lail menjadi anak yatim
C. Relevansi Dalam Pembelajaran piatu. Kedua orang tuanya
Bahasa Indonesia meninggal akibat bencana gempa
Karya sastra merupakan karya bumi yang terjadi akibat letusan
imajinasi pengarang yang gunung berapi yang dahsyat. Sejak
mencerminkan kehidupan sosial di saat itu, Lail melanjutkan
masyarakat. Dalam pendidikan, kehidupan di panti sosial.
sastra berperan untuk Kehidupan yang penuh
mengembangkan aspek kognitif, kedisiplinan di panti sosial
afektif, psikomotorik, serta membuat Lail tumbuh menjadi
kepribadian siswa. Melalui karya gadis yang mandiri dan pantang
sastra, dapat membentuk pendidikan menyerah. Berbagai kegiatan
karakter siswa seperti nilai sosial, diikuti, termasuk menjadi relawan
agama, moral, dan budaya. Karena di sebuah organisasi sosial.
merupakan karya imajinatif, karya Keikutsertaan di organisasi sosial
sastra dapat membentuk pola pikir tersebut mengantarkan Lail
dan respon pembaca terhadap apa mendapatkan penghargaan di
yang dibacanya. Salah satu tingkat internasional. Semangat
pembentukan karakter siswa dapat Lail terus berkobar, dia bercita-
dilakukan dengan mengapresiasi cita ingin menjadi seorang
karya sastra. perawat. Di sela-sela kegiatan
Novel Hujan karya Tere Liye menjadi relawan, Lail tetap giat
merupakan salah satu novel yang belajar demi bisa masuk ke
layak untuk diapresiasi. Novel Hujan akademi perawat sesuai yang
karya Tere Liye merupakan suatu dicita-citakan. Berkat kerja keras
media siswa untuk mempelajari dan usaha yang dilakukan Lail
banyak hal tentang kehidupan sosial, dapat masuk di akademi perawat
moral, serta budaya. Hal ini relevan tersebut. Melalui karakter Lail
dengan pembelajaran Bahasa tersebut, siswa dapat mengambil
Indonesia di SMA dalam KD. 3.8. nilai positif dari sifat kemandirian
Mengidentifikasi nilai-nilai dan pantang menyerah.
kehidupan yang terkandung dalam
kumpulan cerita pendek yang dibaca.

56
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

2. Sifat Sabar otoritarisme, sosialisme, vandalisme,


Karakter sabar dalam novel kapitalisme, liberalisme, serta
Hujan karya Tere Liye feodalisme. Formasi ideologi
digambarkan melalui tokoh Lail. otoritarisme , feodalisme, dan
Dalam kisah cintanya, Lail vandalisme dilakukan oleh tokoh
memiliki sifat yang sangat sabar. para pemimpin negara-negara
Berawal dari bencana gempa bumi subtropis dan tokoh Wali Kota, serta
yang terjadi, ia diselamatkan oleh Soke Bahtera. Sementara formasi
seorang anak laki-laki bernama ideologi sosialisme dan liberalisme
Soke Bahtera. Kebersamaan sebagai bentuk perlawanan ideologi
sebagai kakak-adik antara kedua dominan dilakukan oleh tokoh
tokoh tersebut berubah menjadi anggota konsorsium yang tergabung
rasa cinta. Namun karena dari empat kepala negara, delapan
terkendala waktu dan budaya, Lail gubernur, dan beberapa walikota
tidak pernah menyampaikan kota-kota besar. Formasi ideologi
perasaannya. Bertahun-tahun Lail kapitalisme ditanamkan melalui
tetap sabar menunggu Soke tokoh para ilmuwan dan beberapa
Bahtera mengungkapkan kepala negara, dan walikota yang
perasaannya. Melalui karakter Lail tergabung dalam konsorsium.
tersebut, siswa dapat mengambil Mereka sepakat untuk membiayai
nilai positif bahwa untuk secara swasta untuk pembuatan kapal
mencapai segala sesuatu butuh sebagai upaya untuk melawan
proses, usaha, dan rasa sabar. dampak keputusan sepihak dari para
3. Sifat Peduli pemimpin dunia.
Dalam novel Hujan karya Kedua, hegemoni kekuasaan di
Tere Liye karakter Peduli dalam novel Hujan karya Tere Liye
digambarkan melalui tokoh Soke berada di wilayah masyarakat sipil
Bahtera. Seorang ilmuwan muda dan masyarakat politik. Para
yang berprestasi dengan banyak ilmuwan, empat kepala negara, dan
membuat teknologi canggih. delapan gubernur yang tergabung
Sebagai tokoh yang berprestasi dalam anggota konsorsium
dan terkenal Soke Bahtera tetap merupakan tokoh luar yang
memiliki rasa kepedulian yang melakukan hegemoni terhadap
tinggi terhadap orang lain. Hal ini masyarakat dunia. Hegemoni yang
ia tunjukkan dengan terjadi dalam masyarakat politik
menyumbangkan pemikiran dan dilakukan dengan cara paksaan untuk
tenaga dalam pembuatan kapal mencapai sebuah perubahan.
untuk menyelamatkan umat Ketiga, novel Hujan karya Tere
manusia. Sikap kepedulian inilah Liye memiliki relevansi dengan
yang bisa diambil oleh siswa pembelajaran Bahasa Indonesia di
dalam kehidupan sehari-hari. SMA. Melalui novel ini, siswa dapat
mengambil nilai positif dalam
D. SIMPULAN kaitannya dengan pembentukan
Berdasarkan hasil penelitian karakter dan kepribadian siswa.
dan pembahasan di atas, dapat Siswa dapat memahami nilai sosial,
disimpulkan beberapa hal sebagai moral, dan budaya melalui tokoh-
berikut. Pertama, dalam novel Hujan tokoh yang digambarkan dalam
karya Tere Liye ditemukan beberapa novel. Melalui novel Hujan karya
formasi ideologi. Formasi ideologi Tere Liye siswa dapat digunakan
yang paling dominan adalah siswa untuk menambah pengalaman,

57
Jurnal Skripta, Volime 5, No 1, Februari 2019

pengetahuan, dan wawasan yang Tere Liye. 2016. Hujan. Jakarta: PT


dapat digunakan sebagai media untuk Gramedia Pustaka Utama.
membentuk kepribadian diri.

DAFTAR PUSTAKA
Chatman, Seynour. 1980. Story and
iscourse: Narrative Structure in
Fiction and Film. Ithaca: Cornell
University Press.
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi
Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.
Jakarta Pusat: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Faruk. 2003. Pengantar Sosiologi Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harjito. 2014. Hegemoni Gramsci dalam
Sastra Indonesia: Student Hijo,
Nasionalisme, dan Wacana Kolonial.
Semarang: UPGRIS Press.
Homba. 2016.
Jabrohim. 2015. Teori Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online)
Kurniawati., Diyan. 2016. “Proses
Hegemoni Sosial Dalam Novel Tanah
Tabu Karya Anindita S. Thyaf.
SALINGKA. Nomor 1. Volume 13.
Manan, Muasiful. 2015. “Hegemoni Laki-
Laki Pribumi Dalam Fenomena
Asmara Tradisi Etnis Tionghoa Pada
Novel Sutra Bakti Karya Sesco
Saragih”.
CITRA%20PEREMPUAN%20DALA
M%20NOVEL/Lib%20Unnes.pdf
Moloeng. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitiatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nugroho. 2000. “Tinjauan Kritis
Liberalisme dan Sosialisme”. Jurnal
Ilmiah Bestari. Nomor 30. Tahun XIII.
Patria, Nezar dan Arief, Andi. 2009.
Antonio Gramsci Negara & Hegemoni.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Simon, Roger. 2004. Gagasan-Gagasan
Politik Gramsci. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sugiyono. 2012. Metode Peneltian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.

58

Anda mungkin juga menyukai