Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan Farmakognosi I ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam upaya penyelasaian tugas laporan ini, banyak
megalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam makalah ini
masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan di sana sini. Namun, berkat petunjuk,
bimbingan dan nasehat dari dosen pembimbing sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik
walaupun penuh dengan kekurangan.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen serta rekan-rekan
yang telah memberikan dorongan kepada kami atas selesainya makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A.TUJUAN PRAKTIKUM....................................................................................................3
B. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................6
METODE KERJA......................................................................................................................6
A. ALAT................................................................................................................................6
B. BAHAN..........................................................................................................................6
C. CARA PEMBUATAN SIMPLISIA...............................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................9
HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN........................................................................9
A.HASIL..............................................................................................................................9
B. PEMBAHASAN...........................................................................................................12
BAB V......................................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................13
B. SARAN...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan mengidentifikasi beberapa macam haksel yang secara tradisional
digunakan sebagai ramuan obat.
2. Mahasiswa mampu membuat simplisia nabati secara baik yang sesuai dengan standar
mutu penggunaan simplisia nabati untuk diidentifikasi agar dapat diketahui dengan
pasti mutu simplisia nabati.
B. Tinjauan Pustaka
C.1 Teori Umum
a. Pengertian Simplisia
Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang
digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali
dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah Dikeringkan (Dapertemen kesehatan
RI :1989).
b. Penggolongan Simplisia
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Simplisia Nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman,
eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis
nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa
zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi
dari tanamannya.
Jahe atau zingiber officinale merupakan salah satu tanaman berupa tumbuhan rumpun
berbatang semu. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer dikalangan
masyarakat baik sebagai bahan rempah dapur ataupun bahan obat.
Jahe dipekirakan berasal dari asia pasifik yang penyebarannya mulai dari India hingga
wilayah cina. Dari India, jahe mulai dijadikan sebagai bahan rempah untuk
diperjualbelikan yang jangkauan pemasarannya hingga wilayah asia tenggara, jepang,
tiongkok, hingga wilayah timur tengah.
Jahe masuk kedalam suku temu-temuan (Zingiberancae), nama imiah jahe berasal dari
bahasa yunani zingiberi yang diberikan oleh seorang bernama William Roxburgh.
Tanaman ini masih masih satu famili dengan temu-temuan lainnya semisal temu hitam
(curcuma aeruginosa), kencur (Kaempferia galanga), temu lawak (Cucuma xanthorrizha),
lengkuas (Languas galangal), dan sebagainya.
a. Karakteristik
Tanaman jahe merah memiliki batang semu, dan biasanya ketinggiannya mencapai 30
cm bahkan ada yang mencapai 1 m.Daun tanaman jahe merah sempit dengan panjang 15-
23 mm. Tangkai daun jahe merah berbulu dan memiliki panjang 2-4 mm.Tanaman ini
juga memiliki bunga. Batang bunga akan tersembul keluar dari dalam tanah bukan dari
batang daun. Berbetuk tongat, gagang bunga tidak berbulu, bunganya berwarna merah
dan dilindungi oleh daun yang berwarna hijau.Tanaman ini hanya dapat tumbuh pada
tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung nutrisi.Jahe merah dapat tumbuh pada
daerah subtropis dan tropis. Di Indonesia tanaman ini dapat tumbuh di mana saja. Bahkan
Anda dapat menanam tanaman ini di dalam kantung polybag atau bahkan karung.
Jika jahe merah siap panen atau sekitar 9-12 bulan, maka daun akan berwarna kuning dan
batang mulai mengering.
b. Morfologi
Jahe merah mempuyai nama latin Zingiber officinale vatietas rubrum.Warna rimpang
berwarna merah, jika hasil panen bagus, maka rimpang yang akan dihasilkan sangat
banyak.Bentuk rimpang jahe merah agak kecil, dan menghasilkan serat kasar.Rasa jahe
merash agak sedikit berbeda dengan jahe pada umumnya, lebih pedas, aroma yang
dihasilkan lebih tajam. Jenis hama penyakit pada tanaman jahe merah
c. Fitofarmaka
Tanaman ini lebih dikenal berkhasiat sebagai pencahar, antirematik, dan peluruh
masuk angin. Rimpang jahe merah mengandung minyak asiri yang terdiri dari zingeberin,
kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lainnya,
yakni minyak damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.
A. Alat
- Pisau
- Botol coklat beling
- Tampah bambu
- Blender
- Ayakan
B. Bahan
- Rimpang Jahe Merah 500 gram
- Air
Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran
berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil
penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Diperoleh berat
untuk rimpang jahe sebesar 500 gram.
Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air
bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilas
sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan
senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai
harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung
bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-
lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan
dalam wadah plastik/ember.
d. Perajangan
Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi
bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang
dengan ketebalan kira-kira 2-3 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh
dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan
mesin pemotong. Diperoleh berat basah untuk rimpang jahemerah sebesar 500 gram.
e. Pengeringan
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan
cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau
kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk
menghitung rendemennya). Diperoleh berat untuk rimpang jahe sebesar 130 gram.
h. Pemeriksaan mutu
Pemberian Etiket
Tanggal pembuatan :_____________
Nama latin
Nama tanaman asal
A. Hasil Pembuatan
Pemeriksaan Organoleptis
Warna Bau Rasa
NO Nama Suku Kegunaan
Haksel
1 JAHE Zingiberales Merah Wangi Merash Menurunkan darah
MERAH kecoklata aromatik agak sedikit tinggi,Menambah
(Zingiber n berbeda nafsu
officinale memiliki dengan jahe makan,Membersihkan
varietas batang pada darah kotor , dll
rubrum) semu umumnya,
lebih pedas,
aroma yang
dihasilkan
lebih tajam
beratak h ir
Perhitungan Rendemen : x 100%
beratawal
130 gram
= x 100%
500 gram
= 26 %
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman, eksudat tanaman adalah
isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari sel dan zat-zat nabati lainnya dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
A. Kesimpulan
Dalam Organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna,
bau, dan rasa, dari simplisia tersebut.
Dalam pembuatan simplisia harus mengikuti tahap cara pembuatan yang
sesuai standar mutu pembuatan simplisia yaitu :
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Sortasi kering
6. Penghalusan
7. Penyimpanan
B. Saran
Apabila mengikuti tahap diatas dengan cara baik dan benar, maka zat aktif atau isi
kandungan di dalam simplisia tidak akan hilang dan terjamin kualitas mutunya dan simplisia
bisa bertahan sangat lama (tidak berjamur).
https://id.wikipedia.org/wiki/JAHEMERAH
https://www.scribd.com/doc/266340369/LAPORAN-SIMPLISIA-KELOMPOK-JAHE
MERAH-docx#
https://musdafarma.wordpress.com/2014/02/05/laporan-farmakognosi-simplisia-folium-
akfar-2012/
https://sahadaanggi.wordpress.com/2012/04/14/simplisia-dan-skrinning-fitokimia/
http://ndrasendana.blogspot.co.id/2014/05/pemeriksaan-haksel.html