Anda di halaman 1dari 4

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

Asesmen Gizi

Antropometri
BB : 68 kg IMT : 27.6 kg/m2
BBI : 51.3 kg Lingkar Lengan Atas : N/a cm
TB : 157 cm Tinggi Lutut : N/a cm
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri diketahui bahwa berat badan Os
diatas berat badan ideal yaitu 51.7 kg dan berdasarkan tinggi badan dan berat badan
Os memiliki status gizi overweight karena karena IMT berada pada rentang normal
yaitu 18.5-24.9 kg/m2 (Depkes 2003)

Biokimia
N/a

Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode pemeriksaan yang sangat penting untuk
menilai status gizi. Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan tanda vital yang
berupa pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, laju pernafasan dan suhu tubuh.
Berikut hasil pemeriksaan klinis Os dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Hasil pemeriksaan klinis Os
Parameter Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
Tekanan darah (mmHg) 110/60 120-90/80-60 Normal
Nadi (/menit) 80 60-100 Normal
Pernafasan (/menit) 18 12-14 Takipnea
Suhu (0C) 37.5 37-37.5 Normal
Sumber: Ikatan Dokter Indonesi (IDI) (2014)
Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa Os mengalami takipnea yang
ditandai laju pernafasan Os diatas nilai normal. Takipnea merupakan salah satu
gejala dari typhus abdominalis yang diderita Os. Tekanan darah, denyut nadi, dan
suhu tubuh Os berada pada rentang normal.

Fisik
Pemeriksaan fisik penting dilakukan dalam membantu melakukan intervensi
gizi. Diagnosis penyakit umumnya dibuat berdasarkan gejala penyakit berupa
keluhan dan tanda gejala. Pemeriksaan fisik merupakan kondisi yang tampak pada
jaringan epitel Os seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-
organ yang dekat dengan permukaan tubuh. Berikut merupakan hasil pemeriksaan
fisik pada Os dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil pemeriksaan fisik Os
Parameter Hasil Interpretasi
Kesadaran + Compos mentis
Meriang dan demam disore + Tidak normal
hingga malam hari
Berat badan turun 6 kg dalam
+ Tidak normal
seminggu
Sumber: Laboratorium keterampilan Medik PDD Universitas Jenderal Soedirman (2008)
Hasil pemeriksaan fisik menujukkan Os masih berada dalam kondisi
compos mentis. Meriang dan demam disore dan malam hari yang diderita Os
merupakan salah satu tanda dan gejala khas penyakit tipes (Ngatsiyah 2005). Os
juga mengalami penurunan berat badan yang tidak normal yaitu 6 kg dalam
seminggu yang disebabkan penurunan nafsu makan pada Os.

Riwayat Gizi
Alergi : Telur
Pola makan : Pola makan Os sehari-hari yakni mengonsumsi 2.5p nasi,
1.5p daging ayam, 2p tempe gorang dan 2p sayur. Os gemar
mengonsumsi gorengan dan makanan pedas seperti sambal,
cilok dengan bumbu pedas serta kentang goreng balado.
Berikut hasil perhitungan asupan Os sebelum masuk rumah sakit atau pergi
ke Puskesmas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Riwayat gizi Os
Kebutuha SMRS
Zat Gizi Kategori
n Jumlah %
Energi (kkal) 1627 765 47 Kurang
Protein (g) 48.8 27.2 55.7 Kurang
Lemak (g) 14.5 29 200 Lebih
Karbohidrat (g) 24.4 11.6 47.5 Kurang
Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) (2004)
Data pada tabel 4 menunjukkan persentase asupan SMRS Os. Tingkat
kecukupan energi, protein, dan karbohidrat dari asupan Os sebelum masuk rumah
sakit atau pergi ke Puskesmas tergolong kategori kurang. Tingkat kecukupan
lemak Os tergolong lebih yang disebabkan kebiasaan Os mengonsumsi gorengan.
Hal ini didasarkan pada literatur yang menyatakan persentase asupan zat gizi
makro (energi, protein, lemak, dan karbohidrat) yang baik adalah apabila tingkat
kecukupanyan 80-110% AKG, defisit apabila<80% AKG, dan lebih jika >110%
AKG (WNPG 2004)

Riwayat Personal
Saat Os menunggu putra-putrinya pulang sekolah, Os sering mengonsumsi
gorengan dan makanan pedas.
Riwayat Penyakit
Os mengalami meriang dan demam dimulai dari sore hingga malam hari,
namun mulai membaik saat pagi hari.

Terapi Medis
Terapi medis diberikan pada Os untuk mengurang tanda dan gejala akibat
typhus abdominalis serta untuk meningkatkan nafsu makan. Terapi medis yang
diberikan berupaka paracetamol dan vitamin. Berikut disajikan terapi medis yang
diberikan kepada Os dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Terapi medis yang diberikan kepada Os
Jenis obat Dosis Interaksi obat dan makanan
Paracetamo N/a Makanan akan memeperlambat penyerapan obat,
l oleh karena itu paracetamol sebaiknya diberikan
sebelum makan
Vitamin N/a Mempercepat pengosongan lambung,
mempercepat pencernaan dan absorpsi lemak di
usus yang kemudian akan mensekresi berbagai
hormon yang mampu meregulasi peningkatan
nafsu makan, oleh karena itu sebaiknya
dikonsumsi setelah makan
Sumber: Kaur et al. (2011)
Perkiraan Kebutuhan Gizi
AMB (Pr) = 10BB+6.25TB+5U-161
= (10×51.3)+(6.25×157)-(5×3)-161
= 1138 kkal
EMB = AMB×Fa×Fs
= 1183×1.1×1.3
= 1627 kkal
Kebutuhan Protein = (1%× kebutuhan energy total)/4
= (15/100×1627)/4
= 61 gram
Kebutuhan Lemak = (10%× kebutuhan energy total)/9
= (10/100×1627)/9
= 14.5 gram
Kebutuhan Karbohidrat = (75%× kebutuhan energy total)/4
= (75/100×1845)/4
= 305.1 gram
Karena persentase SMRS Os tergolong kurang dan Os tidak nafsu makan
maka pemberian diet dilakukan bertahap dimulai dari 80%.
Kebutuhan Energi = 80%×1627 kkal
= 1301 kkal
Kebutuhan Protein = 80%×61 gram
= 48.8 gram
Kebutuhan Lemak = 80%×18.1 gram
= 14.5 gram
Kebutuhan Karbohidrat = 80%×305.1 gram
= 244.1 gram

Daftar Pustaka
[WNPG] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII Jakarta 17-19 Mei 2004.
Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi.
Jakarta (ID): LIPI.
[IDI] Ikatan Dokter Indonesia. 2008. Respirologi Anak Edisi Pertama.
Jakarta(ID): EGC.
Kaur et al. 2011. Amoxcillin: a broad spectrum antibiotic. International Journal
of Pharmacy and Pharmaceutical Science. 3(3): 30-38.

Anda mungkin juga menyukai