Anda di halaman 1dari 4

Nama: Salma Hana Faizah

NIM : 20200210161
Kelas : Agroteknologi D

Tugas Agroekologi
Paper Macam-macam Agroekosistem di Indonesia
A. Pendahuluan
Bumi adalah habitat semua makhluk hidup (termasuk capung, keong mas, siput,
belalang, kodok, ulat dan manusia) biologis (komponen biologis), bahkan mikroba
(komponen non-biologis) yang mata telanjang atau non-biologis tidak bisa. lihat Tempat
tinggal yang ditutupi bebatuan, tanah, angin dan lain-lain. Untuk membentuk lingkungan
yang dinamis, terjadi interaksi antara organisme dan komponen biologis. Ada banyak
bentuk interaksi, dari simbiosis, predasi dan kompetisi, hingga pembentukan acara makan
dan makan antara organisme yang membentuk rantai makanan dan jaring.
Pertanian dapat diartikan sebagai upaya membangun ekosistem buatan yang
tujuannya menyediakan pangan bagi manusia. Untuk memahami teknik bertani dan
metode perawatan yang tepat, tentunya kita harus memahami dan memahami sifat dan
peristiwa yang terjadi pada tanaman itu sendiri dan lingkungan sekitarnya. Untuk
memahami hubungan antara organisme dan lingkungan serta dampaknya terhadap
pertanian, kita perlu mempelajari agroekologi.
Dalam sistem pertanian (ekosistem pertanian) terdapat berbagai organisme yang
berperan sebagai hama.Hama tersebut dapat merusak tanaman di lingkungan pertanian,
seperti ulat grayak, kutu, kepik, tikus, dan hama (seperti burung dan laba-laba). agen.
Selain itu, beberapa hewan tidak tergolong hama atau musuh alami karena sebenarnya
bermanfaat bagi lingkungan pertanian, seperti tanah yang dapat menyuburkan tanah, dan
lebah yang membantu penyerbukan tanaman dalam sistem pertanian.
B. Isi
Agroekosistem merupakan komunitas baik tanaman maupun hewan yang
berhubungan dengan lingkungannya (baik fisik maupun kimia) dengan campur tangan
manusia untuk menghasilkan pangan, pakan, serat, kayu bakar, dan produk- produk
lainnya. Agroekosistem memiliki konsep yaitu sistem ekologi yang ada dalam lingkungan
pertanian, biasanya merupakan sistem alami yang terjadi setelah dibentuk oleh manusia.
Dalam arti lain agroekosistem adalah suatu kawasan tempat membudidayakan makhluk
hidup tertentu meliputi apa saja yang hidup di dalamnya serta material lain yang saling
berinteraksi.
Adapun macam-macam Agroekosistem di Indonesia yaitu:
1. Berdasarkan jenis atau varietas tanaman
a. Monokultur
yaitu jenis atau varietas tanaman yang ditanam hanya satu dalam suatu sistem
pertanian. Sistem ini memiliki kelebihan yaitu teknis budidayanya yang relatif
mudah karena tanaman yang ditanam atau yang dipelihara hanya satu jenis. Di sisi
lain, kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah terserang hama maupun
penyakit sehingga butuh pengelolaan yang baik.
b. Polikultur, yaitu jenis tanaman yang ditanam lebih dari satu dalam suatu sistem
pertanian. Pemilihan tanaman yang tepat, sistem ini dapat memberikan beberapa
keuntungan, antara lain mengurangi serangan OPT, Menambah kesuburan tanah
dan siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus.
2. Berdasarkan kondisi Lahan
a. Lahan Basah, contohnya seperti sawah. Bisa dilihat, sawah memiliki banyak air.
Daerah yang memilik cadangan air cukup banyak sering dijadikan lahan basah.
b. Lahan Kering, merupakan kebalikan dari lahan basah karena sering dilakukan
pada daerah dengan tingkat cadangan air yang tidak terlalu banyak. Jenis tanaman
yang biasa ditanam adalah jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian.

3. Berdasarkan Penggunaan Lahan


a. Perkebunan
Perkebunan adalah usaha penanaman tanaman secara teratur sesuai dengan ilmu
pertanian dan mengutamakan tanaman perdagangan. Jenis-jenis tanaman perkebunan
khususnya di Indonesia biasanya antara lain karet, kopi, kelapa sawit, teh, kelapa,
tembakau, tebu, cokelat, kina, kapas dan cengkih. Lahan perkebunan biasanya
menggunakan lahan kering. Pada sistem pengairannya disesuaikan dengan kondisi
topogragfi yang memegang peranan cukup penting dalam penyediaan air. Sumber –
sumber air biasanya berada pada bagian yang paling rendah, sehingga perlu dinaikkan
dahulu agar pendistribusiannya merata dengan baik. Oleh karena itu, pengairan pada
lahan kering dapat berhasil dan efektif pada wilayah yang datar datar sampai dengan
berombak. (Anonim, 2009)
b. Persawahan
Persawah biasanya dilaksanakan di tanah yang basah atau dengan pengairan.
Bersawah merupakan cara bertani yang lebih baik daripada cara yang lain, bahkan
merupakan cara yang sempurna karena tanah dipersiapkan lebih dahulu, yaitu dengan
dibajak, diairi secara teratur, dan dipupuk. Jenis tanaman yang biasa ditanam di sawah
adalah padi. Untuk padi sawah, ketersediaan air dalam jumlah banyak yang mampu
menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting. Tanah yang lempung memiliki
kemampuan menahan air yang tinggi dan bisa menahan air dari terserap oleh tanah
dan air dapat menggenang terus menerus.
c. Agroforestri
Agroforestri adalah salah satu sistem pengelolaan lahan yang mungkin dapat
ditawarkan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat adanya alih fungsi lahan
tersebut dan sekaligus untuk mengatasi masalah ketersediaan pangan.Sistem
agroforestri sederhana adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam
secara tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa
ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam
petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga
membentuk lorong/pagar. Jenis-jenis pohon yang ditanam juga sangat beragam, bisa
yang bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet, cengkeh, kopi, kakao (coklat),
nangka, melinjo, petai, jati dan mahoni atau yang bernilai ekonomi rendah seperti
dadap, lamtoro dan kaliandra.
d. Pekarangan
Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan kehidupan yang saling
menguntungkan. Sebagian dari tanaman dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan
sebagian lagi untuk manusia, sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk
kandang untuk menyuburkan tanah pekarnagn. Dengan demikian, hubungan antara
tanah, tanaman, hewan piaraan, ikan dan manusia sebagai unit-unit di pekaranagn
merupakan satu kesatuan terpadu Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di
sekitar rumah dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan pekarangan tumbuh
berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan tidak dapat
disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak dari kota, jenis
tanaman. Pada lahan pekarangan tersebut biasanya dipelihara ikan dalam kolom, dan
hewan piaraaan seperti ayam, itik, kambing, domba, kelinci dan lainnya. (Adi, 2001)
e. Tegalan
Tegalan merupakan lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman atau
tahunan, seperti padi ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya terpisah
dengan halaman sekitar rumah dan sangat tergantung pada turunnya air hujan.
Tegalan juga biasanya diusahakan pada  daerah yang belum  mengenal sistem irigasi
atau daerah yang tidak memungkinkan dibangun saluran irigasi. Pada musim kemarau
keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak ditanami. Tanaman utama di lahan
tegalan adalah jagung, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan jenis kacang-
kacangan untuk sayur. Tanaman padi yang ditanam pada tegalan hanya panen sekali
dalam satu tahun dan disebut padi gogo. Selain itu tanah tegalan dapat ditanami
kelapa, buah-buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. Cara bertani di lahan
tegalan biasanya menggunakan sistem tumpangsari.(Anonim, 2009)
C. Kesimpulan
Agroekosistem mempunyai konsep yaitu ekosistem yang ada di lingkungan
pertanian. Ekosistem pertanian memiliki komponen non-hayati seperti air,
kelembaban, tanah, udara, suhu, aliran angin, keasaman (pH), iklim, pestisida, dan
teknologi. Komponen biologi meliputi manusia, biota tanah, ternak, tanaman
budidaya, hama, gulma dan mikroorganisme lainnya. Setiap ekosistem pertanian
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian pula cara pengolahannya juga
berbeda. Oleh karena itu, setiap ekosistem pertanian memiliki beberapa komoditas
khusus yang dapat dibudidayakan.

D. Daftar Pustaka
http://blog.umy.ac.id/nisaandani/2017/04/11/tugas-agroekologi-macam-macam-
agroekosistem/
https://justkie.wordpress.com/2012/04/15/agroekosistem/
https://javlec.org/agroekosistem-cepat-sebuah-catatan-untuk-proses-produksi-di-
datarantinggi/

Anda mungkin juga menyukai