Dwi Kusumadewi
Poltekkes Kemenkes Semarang
Abstrak
BBLR merupakan masalah serius yang dihadapi oleh dunia. BBLR berisiko meningkatkan
mortilitas dan morbiditas. Berat badan lahir rendah merupakan salah satu indikator dalam
tumbuh kembang anak hingga masa dewasanya dan menggambarkan status gizi yang
diperoleh janin selama dalam kandungan. Bayi Ny. S dengan BBLR preterm dan gangguan
ketidakseimbangan nutrisi. Diagnose keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh. Tindakan yang dilakukan yaitu manajemen nutrisi.
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Web of Caution .........................................................................................................2
BAB II LAPORAN KASUS KELOLAAN...........................................................................3
A. Pengkajian..................................................................................................................3
B. Diagnose Keperawatan..............................................................................................8
C. Intervensi Keperawatan.............................................................................................9
D. Implementasi..............................................................................................................11
E. Evaluasi......................................................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................14
A. Analisa Kasus.............................................................................................................14
B. Analisa Intervensi Keperawatan................................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran .........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus berat bayi lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara
berkembang.BBLR berisiko meningkatkan mortilitas dan morbiditas.Berat badan
lahir merupakan salah satu indikator dalam tumbuh kembanganak hingga masa
dewasanya dan menggambarkan status gizi yang diperoleh janin selama dalam
kandungan (Sholiha, 2015).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah presentase bayi
dengan berat lahir rendah di Jawa Tengah pada tahun 2017 sebesar 5,1 persen, lebih
tinggi dibandingkan dengan presentase tahun 2016 yaitu 3,9 persen (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2018). Angka kematian neonatal di Semarang tahun 2017
sebesar 113 kasus.Penyebab terbesar kematian neonatal adalah karena BBLR (57
kasus), asfiksia (31 kasus), kelainan kongenital (7 kasus), aspirasi (7 kasus), infeksi (4
kasus), tetanus neonatorum (1 kasus), dan lain-lain (6 kasus) (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah).
Umur kehamilan menjadi faktor risiko bayi BBLR. Ibu yang menlahirkan
pada usia kehamilan kurang bulan (< 37 minggu) berisiko 66 kali melahirkan bayi
BBLR dari pada ibu yang melahirkan cukup bulan pada primigravida (Sholiha, 2015).
Umur kehamilan kuran bulan (< 37 minggu) mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin berlum optimal.Bayi yang terlahir saat < 37 minggu dapat
mengganggu pembentukan system penimbunan lemak pada subkutan sehingga bayi
berisiko memiliki berat lahir kurang dari 2.500 gram.Begitu pula fungsi organ
pernapasan yang belum optimal sehingga bayi BBLR berisiko tinggi mengalami
kematian (Manuaba, 2012).
Berdasarkan hal tersebut maka penulis membuat laporan asuhan keperawatan
pada bayi BBLR di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro ruang Perinatologi. Intervensi
yang dilakukan berdasarkan pengelompokan masalah dan dilakukan evaluasi terhadap
implementasi yang telah dilakukan.
B. Web of Caution
(terlampir)
BAB II
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Selasa, 8 September 2019
Pukul : 15.00
Ruang/RS : Perinatologi/ RSWN
1. Data Demografi
Data pasien
a. Nama : Bayi Ny. S
b. Tanggal lahir : 2 September 2019
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Suku : Jawa
e. Tanggal masuk RS : 30 Agustus 2019
f. Diagnosa medis : BBLR Preterm
Data penanggung jawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 34 tahun
c. Hub. dengan pasien : Ibu
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Grobogan
4. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Pasien
6. Pemeriksaan fisik
1. Penampilan umum
a. Keadaan umum : sadar, menangis, gerak aktif
b. Tanda-tanda vital :
N : 136 x/menit
S : 36,4 C
RR : 40 x/menit
SpO2 : 96 %
BB : 1530 gram
2. Kepala
a. Kepala : mesosepal, tidak ada caput succedaneum, tidak ada hematom
b. Mata : simetris, reflek glabella positif, tidak ikterik, tidak
konjungtivitis
c. Hidung : simetris, bersih
d. Mulut : mulut bersih, bibir lembab, terpasang OGT
e. Telinga : simetris, bersih, tidak ada benjolan
3. Dada
a. Jantung
I : tidak tampak ictus kordis
P : ictus cordis teraba di IC IV – V mid clavicula
P : pekak
A : bunyi jantung S1-S2 reguler
b. Paru-paru
I : retraksi dinding dada, pergerakan dada simetris
P : vocal vremitus seimbang kanan dan kiri
P : sonor
A : vesikuler
4. Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak bengkak
A : bising usus 10x/menit
P : tidak ada perbesaran hepar dan limpa
P : tympani
5. Genitalia : jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan pada alat vital
6. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : tidak ada lesi dan edema, kulit tampak kemerahan,
kulit kering, terpasang infus di tangan kanan, tangan bergerak aktif
b. Ekstremitas bawah : kulit kering, tidak ada lesi dan edema, tampak
kemerahan, kaki bergerak aktif
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 7 September 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 16 g/dL 11.7 – 15.5
Lekosit 12,8 10^3/uL 3.6 – 11
Trombosit 329 10^3/dL 150 – 440
Hematokrit 43 % 35 – 47
Kimia Klinik
Biliribun direk 0,44 (H)
Biliribun Total
Bilirubin total 7,8 (H)
Bilirubin indirek 7,37 (H)
7. Terapi
Infuspump : D 10%
Per oral :
- L-Bio 1/3 sachet/12 jam
- B1 B6 ½ tablet
B. Diagnosa Keperawatan
Masalah
No Tgl/Jam Data Fokus
Keperawatan
1 03/09/2019 DS : Ketidakseimbangan
15.00 - nutrisi kurang dari
DO : kebutuhan tubuh
- BBL : 1400 gr berhubungan dengan
- BB saat ini : 1530 gr ketidakmampuan
mencerna nutrisi
karena imaturitas
C. Intervensi Keperawatan
E. Evaluasi
Tgl/Jam Kode Evaluasi (SOAP) TTD
Dx Kep
9/10//2019 1 S:
-
O:
- KU baik
- Pasien sadar, menangis dan gerak
aktif
- Diit ASI 10 cc lewat sonde
- output urin 3cc
- Balance cairan +124
TTV
- N : 136 x/menit
- S : 36,1°C
- RR : 40 x/menit
- SpO2 : 97 %
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
9/10/2019 1 S:
-
O:
- KU baik, menangis dan gerak aktif
-Diit ASI 10 cc
- Urin 25 cc
- IWL 22,5
TTV
N : 128x/menit
S : 36,4°C
RR : 44 x/menit
SpO2 : 98%
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
10/10/2019 1 S:
-
O:
- KU baik, menangis dan gerak aktif
-TTV
N : 122 x/menit
S : 36,5°C
RR : 44 x/menit
SpO2 : 98%
A : masalah belumteratasi
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Sholiha, H. & Sumarmi, S. 2015. Analisis Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
pada Primigravida.Media Gizi Indonesia Vol. 10 No 1
Fishman, Marvin A. 2007. Buku Ajar Pediatri, Volume 3 Edisi 20. Jakarta:EGC.
Huda, Nuratif dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa NANDA NIC-NOC. Jakarta: Media Action.
Ribek, Nyoman dkk. 2011. Aplikasi Perawatan Bayi Resiko Tinggi Berdasarkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi Program Keperawatan: Digunakan Sebagai Bahan
Pembelajaran Praktek Klinik dan Alat Uji Kompetensi. Denpasar: Poltekkes Denpasar
Jurusan Keperawatan.
Wong, D.L,dkk. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran.