METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Jagung putih (Zea mays
L.), tissue, aluminium foil, tisu, aquadest, pisau, bentonit, kaolin, xanthan gum,
D. Alat/Instrumen Penelitian
pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi (Pyrex®), batang pengaduk, kertas saring,
botol gelap, mistar, cawan porselin, kaca objek, kaca preparat, elektromantel,
sudip, mesh no. 200, pH meter (Jenway®), lumpang dan alu serta alat-alat gelas
lainnya.
E. Variabel
1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu konsentrasi basis kaolin dan bentonit
2. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu stabilitas fisik sedian masker pasta
F. Definisi Operasional
1. Pati jagung putih diperoleh dari proses pembuatan pati dari jagung putih yang
di preparasi lalu dikeringkan dan disaring oleh ayakan mesh no. 200
2. Masker pasta pati jagung adalah suatu sediaan semi padat berbentuk seperti
lumpur yang mudah digunakan dengan cara dioleskan diwajah dan dibiarkan
3. Uji stabilitas fisik masker pasta pati jagung meliputi uji cycling test dengan
melihat organoleptik (warna, bau dan bentuk), pH, homogenitas, daya sebar
G. Prosedur Penelitian
1. Pengambilan Sampel
Sampel jagung putih diperoleh dari petani lokal yang dimana jagung putih
Tenggara.
2. Preparasi Sampel
Sampel jagung putih dikupas terlebih dahulu dari kulitnya dan di cuci
Jagung putih yang telah dicuci kemudian dipisahkan dari tongkolnya dan
penyaringan hingga diperoleh filtrat (1). Ampas yang diperoleh yaitu 6,5 kg
kemudian di campurkan lagi dengan air dengan perbandingan air dan ampas 1 :
0,5 dan dilakukan penyaringan hingga diperoleh filtrat (2). Filtrat (1) dan (2)
dilakukan pergantian air. Air dan endapan kemudian dipisah dan endapan yang
selanjutnya digiling dan diayak dengan menggunakan ayakan ukuran 200 mesh,
dan diperolehlah pati dalam bentuk tepung. Pati yang diperoleh disimpan dalam
Formula sediaan masker pasta pati jagung putih yang dibuat sebanyak 100
dibiarkan terbasahi
b) Ditambahkan xantan gum dan digerus cepat sampai seluruh gum melarut
e) Larutkan Na metabisulfit dan Nipagin dalam air panas pada wadah lain
(larutan A)
perlahan-lahan
b) Ditambahkan basis sediaan masker pasta yang telah dibuat hingga 100 g
Sediaan disimpan pada suhu 4oC selama 24 jam lalu dikeluarkan dan
ditempatkan pada suhu 40oC selama 24 jam. Perlakuan ini disebut satu siklus.
b. Uji Organoleptik
Aromanya diuji dengan cara mencium sediaan tersebut.. Sampel diamati selama
hari yang ditentukan dan dicatat perubahan yang terjadi (Anggi, 2016).
c. Uji homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
d. Uji pH
Pengujian dilakukan dengan cara menimbang sampel sebanyak 1 gram.
Mengukur pH sampel menggunakan alat pH meter pada hari yang telah ditentukan
lain yang telah ditimbang dan dibiarkan selama satu menit kemudian diukur
diameter sebar pasta. Setelah itu, diberi penambahan beban setiap satu menit
sebesar 50 gram hingga 1000 gram lalu diukur diameternya yang cukup untuk
melihat pengaruh beban terhadap daya sebar pasta. Dalam pengujian daya sebar
pasta ini, masing-masing pasta yang akan diuji dilakukan sebanyak tiga kali, rata-
mongering, yaitu waktu hingga sediaan membentuk lapisan film (Pertiwi, 2012).