NIM : 19030184091
ABSTRAK
Langkah Percobaan
20 2 20 0,02 10
20 2 20 0,05 10
100 2 20 0,01 10
200 2 20 0,005 10
800 2 20 0,001 10
2000 2 20 0,0005 10
4000 2 20 0,0002 10
8000 2 20 0,0001 10
10000 2 20 0,0001 10
12000 2 18 0,00005 9
20000 2 12 0,00005 6
c. Analisis Data
Pada Percobaan yang telah dilakukan pada tanggal 10 April 2021 yang
berjudul penguat OP-AMP inverting yang dilakukan denga menggunakan aplikasi
Simulasi Electronic WorkBench (EWB) yang memiliki tujuan yaitu menentukan
respon penguatan (gain) Kv terhadap frekuensi. Dimana Kv ini adalah pembagian
dari Vin/Vout. Primsip kerja sebuah operasional amplifier (Op-Amp) adalah
membandingkan nilai kedua input (Input Inverting dan Input Non Inverting),
Apabila kedua input bernilai sama maka output Op-Amp tidak ada (nol) dan
apabila terdapat terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op- Amp
akan memberikan tegangan output. Penguat Operasional amplifier merupakan
suatu jenis penguat elektronka dengan hambatan (coupling) arus searah yang
memiliki faktor penguatan sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
Pada rangkaian inverting ini merupakan penguat yang berfungsi sebagai
menguatkan sinyal tetapi sinyal yang dikuatkan berbanding terbalik dengan sinyal
masukannya. Pada rangkaian Inverting ini terminal input noninverting (+)
dihubungkan dengan ground. R1 nya di gunakan untuk menghubungkan sinyal
masukan (Vin) dengan terminal input inverting. Rf (resistor feed back) atau umpan
baliknya di hubungkan dari terminal output ke terminal input inverting.
Berdasarkan percobaan yang berjudul Rangkaian Penguat Operasional Ampiflier
atau OP-Amp yang telah dilakukan, dimana pada percobaan kali ini digunakan
aplikasi simulasi Electronic Work Bench (EWB) maka didapatkan data seperti
tabel diatas, dan dapat dianalisis sebagai berikut
a. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada penguat rangkaian OP AMP inverting
dapat di simpulkan bahwa:
b. Saran
Saran untuk melakukan Percobaan Penguat OP-AMP Inverting dengan C ataupun
Tanpa C ini adalah :
Lebih teliti dalam membuat rangkaiannya, karena jika rangkaiannnya salah maka
Gelombangnya tidak akan keluar dan data yang diambil juga akan salah
Harus bisa membaca gelombang keluarannya agar mendapatkan nilai Voutnya
Lebih teliti dalam mengonversikan nilainya, seperti Milisekon Ke Sekon, ataupun
Milivolt ke Volt
Lebih telii dalam perhitungan Kvnya.
LAMPIRAN
Inverting dengan C
Frekuensi 20hz
Frekuensi 100hz
Frekuensi 200hz
Frekuensi 800hz
Frekuensi 2Khz
Frekuensi 4Khz
Frekuensi 8Khz
Frekuensi 10Khz
Frekuensi 12Khz
Frekuensi 15Khz
Frekuensi 20Khz
Inverting tanpa C
Frekuensi 20hz
Frekuensi 100hz
Frekuensi 200hz
Frekuensi 800hz
Frekuensi 2Khz
Frekuensi 4Khz
Frekuensi 8Khz
Frekuensi 10Khz
Frekuensi 12Khz
Frekuensi 15Khz
Frekuensi 20Khz