Anda di halaman 1dari 2

Nama : Matthew Jeremy Alexander

NRP : 130318034
KP :C

Sistem Pengendalian Manajemen: Quiz Tatap Muka ke-6


1. Control system tightness merupakan isyu yang sangat penting dan
berdampak terhadap penerapan SPM. Sistem kontrol yang ketat ataupun
longgar akan berdampak terhadap kinerja badan usaha secara
keseluruhan. Setiap penerapan kontrol akan mengeluarkan biaya yang
ditanggung oleh badan usaha, apalagi kontrol yang bersifat ketat.
Penerapan tight control akan meningkatkan biaya, yang berdampak
pada berkurangnya laba badan usaha. Leo Antonelli sebagai pemilik
tentu tidak menginginkan laba Leo’s Four Plex Theater habis hanya
untuk membiayai kontrol yang diterapkan. Sebelum manajemen
memilih kontrol apakah yang akan diterapkan, alangkah baiknya
mempertimbangkan cost and benefit dari kontrol tersebut. Misalnya,
pembelian mesin untuk menggantikan SDM, apakah hal ini memberi
keuntungan kepada badan usaha, atau justru membebani keuangannya.

2. Pengendalian yang dipilih akan berdampak besar terhadap SPM,


sehingga manajemen harus memilih keputusan yang tepat. Pengendalian
yang diterapkan dapat bersifat tight ataupun loose. Contohnya, sistem
ticketing yang digunakan oleh Leo’s Four Plex Theater. Untuk saat ini,
LFPT tidak menuliskan nomor kursi di tiket teather tersebut. Sistem ini
dapat digolongkan sebagai loose. Jika LFPT memberikan nomor kursi
pada setiap tiket, maka sistem tersebut bersifat tight. Penerapan sistem
pengendalian loose tidak sama dengan no control. Ticketing LPFT dapat
dikatakan no control jika tidak menggunakan tiket sama sekali untuk
memasuki ruangan teather yang dituju.
Dari kasus LFPT, saya mempelajari bahwa tidak semua pengendalian
yang diterapkan harus bersifat tight. Pengendalian yang terlalu ketat
dapat menjadi tidak efektif jika tidak sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Belum lagi jika mempertimbangkan biaya yang akan
dikeluarkan karena tight control tersebut.
Nama : Matthew Jeremy Alexander
NRP : 130318034
KP :C
3. Sifat sistem pengendalian manajemen berkaitan erat dengan biaya yang
dikeluarkan. Tight control membutuhkan biaya untuk menjalankan
pengendalian yang direncanakan, bahkan no control pun memiliki
biayanya sendiri. Contohnya, penggunaan mesin oleh manajemen LFPT
akan mengeluarkan biaya tambahan untuk pengadaan dan maintanance.
Manajemen harus mempertimbangkan, apakah pengadaan mesin ini
sebanding dengan cost yang dikeluarkan. Jangan-jangan, manajemen
justru menanggung kerugian setelah menggunakan mesin dalam
kegiatan operasional.

4. Direct cost merupakan biaya yang benar-benar dikeluarkan (out of


pocket cost). Dalam kasus LFPT, biaya tersebut dapat berupa:
- Biaya pengadaaan dan perawatan mesin
- Biaya gaji finance division
Sedangkan indirect cost merupakan efek samping dari penerapan
pengendalian manajemen. Dalam kasus LFPT, indirect cost-nya berupa:
- Behavioral displacement: kasir memilih untuk fokus
memastikan uang yang diterima sesuai dengan penjualan dan
tidak memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
- Gamesmanhip: kasir yang dinilai berdasarkan kesesuaian kas
dan penjualan akan memiliki kecenderungan untuk mengelabuhi
manajemen. Kasir bisa saja bertindak curang untuk memastikan
uang yang diterima sama dengan penjualan pada hari itu.
- Operating delays: keberadaan LFPT di daerah terpencil
menyebabkan ada kemungkinan konsumen tidak familiar
dengan mesin tiket otomatis. Konsumen yang baru
menggunakan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
membeli tiket. Selain itu, kasir juga cenderung lebih sering
mengecek uang yang diterima dan memastikan uang yang
diterima sudah benar. Hal ini akan memperlambat pelayanan
yang dilakukan oleh kasir tersebut.

Anda mungkin juga menyukai