Sistem Pengendalian Manajemen: Quiz Tatap Muka ke-6
1. Control system tightness merupakan isyu yang sangat penting dan berdampak terhadap penerapan SPM. Sistem kontrol yang ketat ataupun longgar akan berdampak terhadap kinerja badan usaha secara keseluruhan. Setiap penerapan kontrol akan mengeluarkan biaya yang ditanggung oleh badan usaha, apalagi kontrol yang bersifat ketat. Penerapan tight control akan meningkatkan biaya, yang berdampak pada berkurangnya laba badan usaha. Leo Antonelli sebagai pemilik tentu tidak menginginkan laba Leo’s Four Plex Theater habis hanya untuk membiayai kontrol yang diterapkan. Sebelum manajemen memilih kontrol apakah yang akan diterapkan, alangkah baiknya mempertimbangkan cost and benefit dari kontrol tersebut. Misalnya, pembelian mesin untuk menggantikan SDM, apakah hal ini memberi keuntungan kepada badan usaha, atau justru membebani keuangannya.
2. Pengendalian yang dipilih akan berdampak besar terhadap SPM,
sehingga manajemen harus memilih keputusan yang tepat. Pengendalian yang diterapkan dapat bersifat tight ataupun loose. Contohnya, sistem ticketing yang digunakan oleh Leo’s Four Plex Theater. Untuk saat ini, LFPT tidak menuliskan nomor kursi di tiket teather tersebut. Sistem ini dapat digolongkan sebagai loose. Jika LFPT memberikan nomor kursi pada setiap tiket, maka sistem tersebut bersifat tight. Penerapan sistem pengendalian loose tidak sama dengan no control. Ticketing LPFT dapat dikatakan no control jika tidak menggunakan tiket sama sekali untuk memasuki ruangan teather yang dituju. Dari kasus LFPT, saya mempelajari bahwa tidak semua pengendalian yang diterapkan harus bersifat tight. Pengendalian yang terlalu ketat dapat menjadi tidak efektif jika tidak sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Belum lagi jika mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan karena tight control tersebut. Nama : Matthew Jeremy Alexander NRP : 130318034 KP :C 3. Sifat sistem pengendalian manajemen berkaitan erat dengan biaya yang dikeluarkan. Tight control membutuhkan biaya untuk menjalankan pengendalian yang direncanakan, bahkan no control pun memiliki biayanya sendiri. Contohnya, penggunaan mesin oleh manajemen LFPT akan mengeluarkan biaya tambahan untuk pengadaan dan maintanance. Manajemen harus mempertimbangkan, apakah pengadaan mesin ini sebanding dengan cost yang dikeluarkan. Jangan-jangan, manajemen justru menanggung kerugian setelah menggunakan mesin dalam kegiatan operasional.
4. Direct cost merupakan biaya yang benar-benar dikeluarkan (out of
pocket cost). Dalam kasus LFPT, biaya tersebut dapat berupa: - Biaya pengadaaan dan perawatan mesin - Biaya gaji finance division Sedangkan indirect cost merupakan efek samping dari penerapan pengendalian manajemen. Dalam kasus LFPT, indirect cost-nya berupa: - Behavioral displacement: kasir memilih untuk fokus memastikan uang yang diterima sesuai dengan penjualan dan tidak memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. - Gamesmanhip: kasir yang dinilai berdasarkan kesesuaian kas dan penjualan akan memiliki kecenderungan untuk mengelabuhi manajemen. Kasir bisa saja bertindak curang untuk memastikan uang yang diterima sama dengan penjualan pada hari itu. - Operating delays: keberadaan LFPT di daerah terpencil menyebabkan ada kemungkinan konsumen tidak familiar dengan mesin tiket otomatis. Konsumen yang baru menggunakan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membeli tiket. Selain itu, kasir juga cenderung lebih sering mengecek uang yang diterima dan memastikan uang yang diterima sudah benar. Hal ini akan memperlambat pelayanan yang dilakukan oleh kasir tersebut.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Pendekatan sederhana untuk pengelolaan uang dalam berinvestasi: Cara menggunakan teknik dan strategi manajemen uang untuk meningkatkan trading online Anda