0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bagi negara Indonesia. BUMN didefinisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara untuk mengelola cabang-cabang produksi penting dan hajat hidup rakyat, meskipun tujuan bisnisnya adalah untuk menghasilkan keuntungan dan memasok kas negara. Privatisasi BUMN tidaklah merupakan jalan terbaik untuk meningkatkan kiner
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Tugas Kebijakan Publik_Muhammad Taqiuddin_1906360365
Dokumen tersebut membahas peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bagi negara Indonesia. BUMN didefinisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara untuk mengelola cabang-cabang produksi penting dan hajat hidup rakyat, meskipun tujuan bisnisnya adalah untuk menghasilkan keuntungan dan memasok kas negara. Privatisasi BUMN tidaklah merupakan jalan terbaik untuk meningkatkan kiner
Dokumen tersebut membahas peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bagi negara Indonesia. BUMN didefinisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara untuk mengelola cabang-cabang produksi penting dan hajat hidup rakyat, meskipun tujuan bisnisnya adalah untuk menghasilkan keuntungan dan memasok kas negara. Privatisasi BUMN tidaklah merupakan jalan terbaik untuk meningkatkan kiner
Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara, BUMN didefinisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau Sebagian modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Pada dasarnya, BUMN berkaitan dengan UU RI Tahun 1945 ayat (2) dan (3) dimana “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Hal ini jelas tertuang dalam UU bahwa BUMN mendapatkan mandat penuh atas pengelolaan kekuasaan negara yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Namun, jika dilihat dari perspektif bisnis, BUMN tentu merupakan badan ataupun perusahaan yang salah satu tujuannya yaitu memasok kas negara. Dalam artian, BUMN juga berperan untuk mengambil keuntungan dari kegiatan operasional yang dijalankan. Ketika membahas konteks aktivitas sosisal, menurut hemat saya, BUMN sangatlah etis jika mempertahankan kegiatan operasional nya dalam konteks sosial walaupun kegiatan tersebut mendatangkan kerugian. Privatisasi BUMN bukan merupakan jalan terbaik untuk meningkatkan kinerja BUMN. Sebuah organisasi yang tepat diperlukan pemimpin yang tepat. Oleh karena itu, jika ingin mengubah BUMN, diperlukanlah nahkoda yang tepat untuk merestrukturisasi BUMN dari atas hingga kebawah. Keberadaan Bapak Erick Thorir selaku Menteri BUMN menandakan sinyal positif bahwa banyak segala aspek diperbaiki, mulai dari sistem kerja yang based on paper menjadi online, dll. Pada dasarnya, BUMN tidak harus selalu mencari untung karena tugas utama BUMN yaitu mengelola hajat hidup orang banyak seperti yang dimandatkan oleh UUD 1945. REFERENSI
Ridwan Khairandy. (2013). Pokok-Pokok Hukum Dagang. Yogyakarta: