BAHAN AJAR
DISUSUN OLEH:
Dalam rangka membantu mempersiapkan guru dalam menerapkan metode pembelajaran, akan
dilakukan pelatihan metodologi pembelajaran dengan pola e-learning bagi guru pada jenjang satuan
pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk kepentingan tersebut maka
sangatlah diperlukan sebuah penyediaan bahan pelatihan yang memenuhi standar. Sebagai salah satu
bagian penting dari bahan pelatihan tersebut adalah bahan ajar pemetaan kompetensi dasar dan
indikator untuk membantu peserta dalam melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Pelatihan metodologi pembelajaran ini diselenggarakan secara terkoordinasi antara Pusdiklat Tenaga
Teknis Pendidikan Kementerian Agama dengan Universitas Pamulang (UNPAM) sesuai dengan tugas
dan perannya masing-masing. Penyusunan bahan ajar ini bertujuan untuk membantu peserta dalam
mempelajari materi pelatihan sebelum dilaksanakan pelatihan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan bahan
diklat ini.
Nanan Nahriah
2
Daftar Isi
Hal.
3
Pemetaan Kompetensi dan Indikator
A. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang analisis rumusan indikator kompetensi berdasarkan mata
pelajaran dan analisis model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dan indikator.
B. Kompetensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu menganalisis keterkaitan antara kompetensi,
indikator, dan model pembelajaran.
C. Indikator
Pada pembelajaran ini peserta pelatihan mampu:
1. Memetakan kompetensi dasar berdasarkan mata pelajaran.
2. Menyusun rumusan indikator kompetensi dasar (KD) berdasarkan mata pelajaran.
3. Menganalisis model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan
indikator.
E. Uraian Materi
Materi pada mata diklat ini adalah pemetaan kompetensi dasar (KD) dan indikator, merumuskan
indikator berdasarkan kompetensi dasar (KD), dan analisis model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator. Pemetaan kompetensi dasar dan indikator sangatlah
perlu untuk dilakukan. Rencana pelaksanaan pembelajaran akan mudah dibuat setelah
merumuskan indikator yang terlebih dahulu dilakukan pemetaan kompetensi dasar. Kemampuan
guru dalam memahami ketentuan dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi dasar akan
mengantarkan guru dalam merumuskan indikator yang benar. Perumusan indikator yang benar
akan menjadi tolok ukur dalam menentukan keberhasilan peserta didik dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan.
4
siswa (LKS), dan perangkat lain yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut.
Kemudian lakukan langkah-langkah berikut:
1) Membaca, memahami, dan mendalami KD dan struktur kurikulum yang terdapat pada
silabus mata pelajaran per satu semester atau satu tahun untuk semua mata pelajaran
pada kelas tertentu (dilampirkan KD mata pelajaran satu tahun dan struktur kurikulum
madrasah).
2) Menganalisis KD disesuaikan dengan materi pelajaran.
3) Membuat kolom pemetaan KD yang terdiri dari 5 (lima) kolom.
4) Memetakan KD untuk perumusan indikator dan model pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik mata pelajaran.
5) Menuliskan KD pada kolom pemetaan yang telah dibuat.
Berikut contoh kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berdasarkan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.
5
sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau
fisika dan kimia dalam kehidupan pemisahan campuran.
sehari-hari.
3.4. Menganalisis konsep suhu, 4.4. Melakukan percobaan untuk
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, menyelidiki pengaruh kalor terhadap
dan penerapannya dalam kehidupan suhu dan wujud benda serta
sehari-hari termasuk mekanisme perpindahan kalor.
menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan.
3.5. Menganalisis konsep energi, 4.5. Menyajikan hasil percobaan tentang
berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi, termasuk
perubahan bentuk energi dalam fotosintesis.
kehidupan sehari-hari termasuk
fotosintesis.
3.6. Mengidentifikasi sistem organisasi 4.6. Membuat model struktur sel
kehidupan mulai dari tingkat sel tumbuhan/hewan.
sampai organisme dan komposisi
utama penyusun sel.
3.7. Menganalisis interaksi antara 4.7. Menyajikan hasil pengamatan terhadap
makhluk hidup dan lingkungannya interaksi makhluk hidup dengan
serta dinamika populasi akibat lingkungan sekitarnya.
interaksi tersebut.
3.8. Menganalisis terjadinya 4.8. Membuat tulisan tentang gagasan
pencemaran lingkungan dan penyelesaian masalah pencemaran di
dampaknya bagi ekosistem. lingkungannya berdasarkan hasil
pengamatan.
3.9. Menganalisis perubahan iklim dan 4.9. Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem. adaptasi/penanggulangan masalah
perubahan iklim.
3.10. Menjelaskan lapisan bumi, gunung 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan
api, gempa bumi, dan tindakan resiko dan dampak bencana alam serta
pengurangan resiko sebelum, pada tindakan penyelamatan diri pada saat
saat, dan pasca bencana sesuai terjadi bencana sesuai dengan jenis
ancaman bencana di daerahnya. ancaman bencana di daerahnya.
3.11. Menganalisis sistem tata surya, 4.11. Menyajikan karya tentang dampak
rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi
revolusi bulan, serta dampaknya kehidupan di bumi, berdasarkan hasil
bagi kehidupan di bumi. pengamatan atau penelusuran berbagai
sumber informasi.
Latihan I:
a. Susunlah pemetaan kompetensi dasar berdasarkan mata pelajaran yang peserta ampu di
madrasah masing-masing!
b. Tugas dikerjakan di lembar latihan (LH. 1).
c. Dibuat pada kertas A4 dan bentuk portrait.
d. Contoh kolom pemetaan kompetensi dasar terlampir pada lembar latihan (LH. 1).
6
kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan KD pada KI 3 dan KI 4 atau untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator merupakan ukuran,
karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang menunjukkan ketercapaian suatu
kompetensi dasar.
Kompetensi dasar dijabarkan ke dalam beberapa indikator. Jumlah indikator satu dan
lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan dengan memperhatikan
perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Indikator adalah wujud dari
kompetensi dasar yang lebih spesifik yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
dan menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan
oleh peserta didik.
Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain pengetahuan dan
keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti IPK
mencakup domain sikap. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja
operasional (dapat diamati dan diukur) dan materi pembelajaran. Dalam merumuskan
indikator yang harus diperhatikan adalah:
1) Indikator dirumuskan dari KD.
2) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
3) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
4) Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
5) Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas, dan mudah dipahami.
6) Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
7) Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.
8) Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik,
sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah.
b. Langkah-langkah Merumuskan Indikator
Terdapat beberapa langkah dalam merumuskan indikator, antara lain:
1) Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD atau mengkaji
kompetensi dasar dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan untuk mengidentifikasi
indikatornya, dengan kegiatan;
- Memahami kata kerja operasional dalam Taxonomi Bloom.
- Menentukan KD yang akan diturunkan menjadi indikator.
- Menentukan kata kerja dari KD.
- Menentukan kata kerja operasional (KKO) dengan mencocokkan kata kerja
tersebut di atas dengan KKO yang ada pada Taxonomi Bloom. Misalnya KKO -
Menganalisis dicocokkan dengan KKO yang ada pada ranah C4 pada Taxonomi
Bloom.
2) Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi,
Keterpakaian) kompetensi pada KD atau merumuskan indikator yang dianggap
relevan.
- UKRK dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator penting
atau indikator penunjang.
- Kategorikan Indikator:
1. Indikator Kunci;
a) Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b) Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada
KD.
c) Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d) Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga
kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan
tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung
7
a) Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b) Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajari siswa, berkaitan dengan indikator kunci yang
dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a) Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi
dari standar minimal KD.
b) Tidak selalu harus ada.
c) Dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dan perlu peningkatan yang baik dari standar
minimal KD
3) Mengkaji apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan kompetensi
dasarnya, apabila belum lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-
indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.
4) Merubah rumusan indikator yang kurang tepat dengan yang lebih akurat.
T. C1 C2 C3 C4 C5 C6
Bloom (Pengetahuan) (Pemahaman) (Aplikas) (Analisis) (Sintesis) (Evaluasi)
Lama
T. C1 C2 C3 C4 C5 C6
Bloom (Mengingat) (Memahami) (mengaplikasikan) (Menganalisis) (Mengevaluasi) (Mencipta)
Baru
2. Ranah Afektif
A1 A2 A3 A4 A5
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisaikan Karakterisasi Menurut
Nilai
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Menyambut Meyakinkan Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Mendukung Memperjelas Membangun Berakhlak mulia
Meminati Malaporkan Menekankan Membentuk pendapat Melayani
Memilih Menyumbang Memadukan Membuktikan
Menampilkan Mengimani Mengelola Memecahkan
Menyetujui Merembuk
Mengatakan Menegoisasi
8
3. Ranah Psikomotorik
P1 P2 P3 P4 P5
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
Latihan 2.
a. Rumuskanlah indikator pencapaian kompetensi (IPK) berdasarkan KD dan mata
pelajaran yang peserta ampu di madrasah masing-masing!
b. Tugas dikerjakan di lembar latihan (LH. 2).
c. Dibuat pada kertas A4 dan bentuk landscape.
d. Contoh kolom indikator terlampir pada lembar latihan (LH. 2).
3. Model Pembelajaran yang tepat sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator.
Setelah melakukan pemetaan kompetensi dasar kemudian merumuskan indikator dengan
mengacu pada kompetensi dasar dan disesuaikan dengan mata pelajaran lalu ditentukan
model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada mata pelajaran tersebut. Model
pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Model Pembelajaran juga merupakan suatu disain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga terjadi perubahan
atau perkembangan pada diri peserta didik. Dalam Permendikbud Nomor 22 tahun 2016
disebutkan bahwa untuk memperkuat pendekatan saintifik, perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penelitian dan dapat diterapkan model-model pembelajaran lainnya seperti problem-
based learning (PBL), project-based learning (PjBL), discovery/inquiry learning (DL), pola
MIKIR, pola MIKIR, dan model pembelajaran lain yang relevan.
9
fenomena yang diamati.
3. Mengumpulkan Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik,
informasi/ misalnya melakukan eksperimen, mengamati
mencoba obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara
sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain di
antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, media
massa, atau serangkaian data statistik.
4. Menalar/ Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah
mengasosiasi dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang mereka rumuskan.
5. Mengomunikasik Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan
an mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau
melalui media lain.
2. Project-based Langkah:
learning 1. Penentuan projek Guru bersama dengan peserta didik menentukan
(PJBL) tema/topik projek.
2. Perancangan Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
langkah-langkah merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian penyelesaian projek beserta pengelolaannya
10
projek kreatif.
3. Penyusunan Guru memberikan pendampingan kepada peserta
jadwal didik melakukan penjadwalan semua kegiatan
pelaksanaan yang telah dirancangnya kerjasama.
projek
4. Penyelesaian Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
projek dengan dalam melaksanakan rancangan projek yang telah
fasilitasi dan dibuat kerja keras.
monitoring guru
5. Penyusunan Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
laporan dan mempresentasikan dan keberanian
presentasi/publik mempublikasikan hasil karya.
asi hasil projek
6. Evaluasi proses Guru dan peserta didik pada akhir proses
dan hasil projek pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas projek menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
3. Discovery/ Langkah:
Inquiry 1. Merumuskan Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik
learning (DL) pertanyaan yang akan diselidiki. menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
2. Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah
pengumpulan dan analisis data.
3. Mengumpulkan Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta,
dan menganalisis maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan
data menganalisisnya.
4. Menarik Menarik simpulan (jawaban/penjelasan ringkas).
simpulan
5. Aplikasi dan Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan
Tindak lanjut atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya.
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
c. Analisis model Pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan
indikator.
Menurut Ismail (2003) terdapat ciri khusus dari model pembelajaran, yaitu; rasional
teoritik yang logis disusun oleh perancangnya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara
berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Adapun penerapan model Pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD)
dan indikator dimulai dengan kegiatan sebagai berikut:
1) Memetakan mata pelajaran yang diajarkan.
2) Mengidentifikasi kompetensi dasar dan IPK pada mata pelajaran yang diajarkan.
3) Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator.
4) Melakukan analisis keterhubungan kompetensi dasar dan indikator dengan materi
pelajaran.
5) Menentukan model pembelajaran yang akan digunakan disesuaikan dengan materi
pelajaran.
Alternatif macam-macam model pembelajaran bisa digunakan oleh guru, misalnya untuk
pembelajaran IPA bisa menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction),
model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS), model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning), dan alternatif model yang lain yang relevan.
Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran langsung (Direct
11
Instruction), model pembelajaran kooperatif, model Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR), dan alternatif model yang lain yang relevan. Pembelajaran IPS bisa menggunakan
model kooperatif, model inkuiri, model Pembelajaran VCT (Value Clarification
Technique), dan alternatif model yang lain yang relevan. Pembelajaran bahasa bisa
menggunakan model kooperatif, model pembelajaran kontekstual, model Pembelajaran
quantum, model pembelajaran tematik, dan alternatif model yang lain yang relevan.
Pembelajaran agama bisa menggunakan model cooperative learning, model pembelajaran
berbasis masalah, model pembelajaran teknik klarifikasi nilai (value clarification
technique/VCT), dan alternatif model yang lain yang relevan, begitupun dengan mata
pelajaran lainnya.
Latihan 3.
a. Tentukanlah model pembelajaran yang akan digunakan berdasarkan KD, indikator, dan
materi pelajaran yang peserta ampu di madrasah masing-masing!
b. Tugas dikerjakan di lembar latihan (LH. 3).
c. Dibuat pada kertas A4 dan bentuk landscape.
d. Contoh kolom terlampir pada lembar latihan (LH. 3).
Tujuan Pembelajaran:
Melalui problem base learning, peserta didik dapat:
1. Menentukan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga jual, dan harga beli.
2. Mengidentifikasi hubungan nilai keseluruhan, nilai unit, harga jual, dan harga beli.
3. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang melibatkan nilai keseluruhan, unit,
sebagian, harga jual, dan harga beli.
4. Bersikap religius, kerja keras, dan kejujuran.
12
sebagian, harga jual, dan harga beli.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk
menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang
belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LK
serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
2. Brainstorming 6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK
(misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-
langkah pemecahan serta meminta peserta didik dalam
kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan
masalah berkaitan dengan nilai keseluruhan, nilai unit,
sebagian, harga jual, dan harga beli).
7. Peserta didik dalam kelompok melakukan brainstorming
dengan cara sharing information, dan klarifikasi informasi
tentang permasalahan yang terdapat pada tayangan video
tentang Perdagangan yang ada di pasar/kantin dan Proses
Penjualan dan Pembelian.
3. Pengumpulan 8. Peserta didik masing-masing kelompok dalam kelompok
Informasi dan juga membahas dan berdiskusi tentang permasalahan
Data berdasarkan petunjuk LK untuk:
a. Menentukan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian,
harga jual, dan harga beli.
b. Mengidentifikasi hubungan nilai keseluruhan, nilai unit,
harga jual, dan harga beli.
c. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang
melibatkan nilai keseluruhan, unit, sebagian, harga jual,
dan harga beli.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 6,
dimana mereka juga diharapkan mengaitkan dengan
kehidupan nyata.
10. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok
dan menemukan berbagai kesulitan yang di alami peserta
didik dan memberikan kesempatan untuk mempertanyakan
hal-hal yang belum dipahami.
11. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
peserta didik.
12. 12. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok
untuk menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
4. Berbagi 13. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara
Informasi dan yang digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
Berdiskusi pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan.
untuk 14. Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan
Menemukan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan
Solusi menyimpulkan tentang nilai keseluruhan, nilai unit,
Penyelesaian sebagian, harga jual, dan harga beli serta memberikan
Masalah bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
15. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil
diskusi penyelesaian masalah yang diberikan terkait
aritmetika sosial.
13
5. Presentasi 16. Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis
Hasil dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari
Penyelesaian pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa
Masalah yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan
pengamatan.
17. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan
dan menganlaisis hasil presentasi meliputi tanya jawab
untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
6. 6. Refleksi 18. Peserta didik melakukan reflesi, resume dan membuat
kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru
dari materi yang yang telah dipelajari terkait nilai
keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga jual, dan harga beli.
19. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta
didik.
14
Daftar Pustaka
….. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fisika Siswa pada Pokok Bahasan Listrik. Gema Wiralodra.
Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasat dan Pendidikan Menengah.
15