Anda di halaman 1dari 15

PEMETAAN KOMPETENSI DAN INDIKATOR

BAHAN AJAR

PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

DRA. NANAN NAHRIAH, M.Pd.I


NIP. 19660921 199703 2 002
Pembina, IV/a
WIDYAISWARA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
J A K A R T A
2019
Kata Pengantar

Dalam rangka membantu mempersiapkan guru dalam menerapkan metode pembelajaran, akan
dilakukan pelatihan metodologi pembelajaran dengan pola e-learning bagi guru pada jenjang satuan
pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk kepentingan tersebut maka
sangatlah diperlukan sebuah penyediaan bahan pelatihan yang memenuhi standar. Sebagai salah satu
bagian penting dari bahan pelatihan tersebut adalah bahan ajar pemetaan kompetensi dasar dan
indikator untuk membantu peserta dalam melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Pelatihan metodologi pembelajaran ini diselenggarakan secara terkoordinasi antara Pusdiklat Tenaga
Teknis Pendidikan Kementerian Agama dengan Universitas Pamulang (UNPAM) sesuai dengan tugas
dan perannya masing-masing. Penyusunan bahan ajar ini bertujuan untuk membantu peserta dalam
mempelajari materi pelatihan sebelum dilaksanakan pelatihan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan bahan
diklat ini.

Jakarta, 15 Juni 2020


Widyaiswara,

Nanan Nahriah

2
Daftar Isi

Hal.

Halaman Cover …………………………………………………………………………..… i


Kata pengantar …………………………………………………………………………...… ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….... iii
Bahan Ajar
A. Pemetaan Kompetensi Dasar
1. Pengertian Kompetensi Dasar …………………………………………………… 4
2. Pemetaan KD sesuai dengan mata pelajaran …………………………………….. 5
B. Rumusan Indikator Berdasarkan Kompetensi Dasar
1. Pengertian Indikator ……………………………………………………………….. 7
2. Langkah-langkah Perumusan Indikator …………………………………………… 7
C. Model Pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik ……………………………………..……. 10
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran …………………………………………… 11
3. Analisis Model Pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator 12
……...

3
Pemetaan Kompetensi dan Indikator

A. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang analisis rumusan indikator kompetensi berdasarkan mata
pelajaran dan analisis model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dan indikator.

B. Kompetensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu menganalisis keterkaitan antara kompetensi,
indikator, dan model pembelajaran.

C. Indikator
Pada pembelajaran ini peserta pelatihan mampu:
1. Memetakan kompetensi dasar berdasarkan mata pelajaran.
2. Menyusun rumusan indikator kompetensi dasar (KD) berdasarkan mata pelajaran.
3. Menganalisis model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan
indikator.

D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


1. Pemetaan kompetensi dasar (KD) dan indikator.
2. Rumusan indikator berdasarkan kompetensi dasar (KD).
3. Analisis model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator.

E. Uraian Materi
Materi pada mata diklat ini adalah pemetaan kompetensi dasar (KD) dan indikator, merumuskan
indikator berdasarkan kompetensi dasar (KD), dan analisis model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator. Pemetaan kompetensi dasar dan indikator sangatlah
perlu untuk dilakukan. Rencana pelaksanaan pembelajaran akan mudah dibuat setelah
merumuskan indikator yang terlebih dahulu dilakukan pemetaan kompetensi dasar. Kemampuan
guru dalam memahami ketentuan dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi dasar akan
mengantarkan guru dalam merumuskan indikator yang benar. Perumusan indikator yang benar
akan menjadi tolok ukur dalam menentukan keberhasilan peserta didik dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan.

1. Pemetaan Kompetensi Dasar

a. Pengertian Kompetensi dasar


Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 tahun 2016, kompetensi dasar (KD) adalah
kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu
mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Untuk memudahkan pencapaian KD dalam pembelajaran, maka diberikan penanda yang
berupa indikator pencapaian kompetensi (IPK). Kompetensi dasar juga merupakan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk
menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi (SK) yang telah ditetapkan
dan KD merupakan penjabaran dari SK.
Menganalisis pemetaan KD dan IPK merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melihat
bagaimana keterkaitan antara KD dan IPK dan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dari
berbagai mata pelajaran. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator
pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman KD tersebut dan
rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi
yang menjadi media pencapaian kompetensi.

b. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan Mata Pelajaran


Sebelum melakukan pemetaan KD, terlebih dahulu siapkan perangkat pembelajaran seperti;
silabus dan struktur kurikulum, buku pelajaran guru, buku pelajaran siswa, lembar kerja

4
siswa (LKS), dan perangkat lain yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut.
Kemudian lakukan langkah-langkah berikut:
1) Membaca, memahami, dan mendalami KD dan struktur kurikulum yang terdapat pada
silabus mata pelajaran per satu semester atau satu tahun untuk semua mata pelajaran
pada kelas tertentu (dilampirkan KD mata pelajaran satu tahun dan struktur kurikulum
madrasah).
2) Menganalisis KD disesuaikan dengan materi pelajaran.
3) Membuat kolom pemetaan KD yang terdiri dari 5 (lima) kolom.
4) Memetakan KD untuk perumusan indikator dan model pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik mata pelajaran.
5) Menuliskan KD pada kolom pemetaan yang telah dibuat.

Untuk jenjang SD/MI, membuat pemetaan KD mapel/tema, guru menentukan kelompok-


kelompok KD dari berbagai mapel yang relevan untuk dipadukan dalam pembelajaran
tematik (pemetaan KD mapel). Untuk mencapai keseluruhan standar isi minimal, pemaduan
pada contoh dilakukan pada semua mapel dalam standar isi dan ditambahkan mulok.
Untuk jenjang SMP/MTs pemetaan KD K-13 Revisi 2018 ini dibuat berdasarkan
Permendikbud No. 24 tahun 2016 yang membahas tentang KI dan KD K-13 pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Untuk jenjang SMA/MA dan SMK/MAK, analisis kompetensi dan pengembangan IPK
dapat dilakukan dengan langkah:
1. Mengutip pasangan KD sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
2. Memisahkan kemampuan berpikir (dimensi proses kognitif) yang dinyatakan dengan
kata kerja dengan materi (dimensi pengetahuan).
3. Memperhatikan kemampuan berpikir yang terdapat pada kata kerja KD-KI 3 maupun
KD-KI 4.
4. Menjabarkan materi pokok ke dalam materi pembelajaran.
5. Mengembangkan IPK dengan cara mengawinkan dimensi proses kognitif dengan dimesi
pengetahuan (materi pembelajaran yang telah dikembangkan).
Dalam mengembangkan IPK juga perlu memperhatikan apakah kemampuan berpikir
tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills
(LOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi
yang dalam taksonomi terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta.

Berikut contoh kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berdasarkan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.

Kompetensi Dasar Jenjang SMP/MTs


Mata Pelajaran IPA kelas VII

No. KOMPETENSI DASAR 3 N0. KOMPETENSI DASAR 4


(Pengetahuan) (Keterampilan)
3.1. Menerapkan konsep pengukuran 4.1. Menyajikan data hasil pengukuran
berbagai besaran dengan dengan alat ukur yang sesuai pada diri
menggunakan satuan standar sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-
(baku). benda di sekitar dengan menggunakan
satuan tak baku dan satuan baku.
3.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup 4.2. Menyajikan hasil pengklasifikasian
dan benda berdasarkan karakteristik makhluk hidup dan benda di lingkungan
yang diamati. sekitar berdasarkan karakteristik yang
diamati.
3.3. Menjelaskan konsep campuran dan 4.3. Menyajikan hasil penyelidikan atau
zat tunggal (unsur dan senyawa), karya tentang sifat larutan, perubahan

5
sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau
fisika dan kimia dalam kehidupan pemisahan campuran.
sehari-hari.
3.4. Menganalisis konsep suhu, 4.4. Melakukan percobaan untuk
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, menyelidiki pengaruh kalor terhadap
dan penerapannya dalam kehidupan suhu dan wujud benda serta
sehari-hari termasuk mekanisme perpindahan kalor.
menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan.
3.5. Menganalisis konsep energi, 4.5. Menyajikan hasil percobaan tentang
berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi, termasuk
perubahan bentuk energi dalam fotosintesis.
kehidupan sehari-hari termasuk
fotosintesis.
3.6. Mengidentifikasi sistem organisasi 4.6. Membuat model struktur sel
kehidupan mulai dari tingkat sel tumbuhan/hewan.
sampai organisme dan komposisi
utama penyusun sel.
3.7. Menganalisis interaksi antara 4.7. Menyajikan hasil pengamatan terhadap
makhluk hidup dan lingkungannya interaksi makhluk hidup dengan
serta dinamika populasi akibat lingkungan sekitarnya.
interaksi tersebut.
3.8. Menganalisis terjadinya 4.8. Membuat tulisan tentang gagasan
pencemaran lingkungan dan penyelesaian masalah pencemaran di
dampaknya bagi ekosistem. lingkungannya berdasarkan hasil
pengamatan.
3.9. Menganalisis perubahan iklim dan 4.9. Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem. adaptasi/penanggulangan masalah
perubahan iklim.
3.10. Menjelaskan lapisan bumi, gunung 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan
api, gempa bumi, dan tindakan resiko dan dampak bencana alam serta
pengurangan resiko sebelum, pada tindakan penyelamatan diri pada saat
saat, dan pasca bencana sesuai terjadi bencana sesuai dengan jenis
ancaman bencana di daerahnya. ancaman bencana di daerahnya.
3.11. Menganalisis sistem tata surya, 4.11. Menyajikan karya tentang dampak
rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi
revolusi bulan, serta dampaknya kehidupan di bumi, berdasarkan hasil
bagi kehidupan di bumi. pengamatan atau penelusuran berbagai
sumber informasi.

Latihan I:
a. Susunlah pemetaan kompetensi dasar berdasarkan mata pelajaran yang peserta ampu di
madrasah masing-masing!
b. Tugas dikerjakan di lembar latihan (LH. 1).
c. Dibuat pada kertas A4 dan bentuk portrait.
d. Contoh kolom pemetaan kompetensi dasar terlampir pada lembar latihan (LH. 1).

2. Rumusan Indikator berdasarkan Kompetensi Dasar.


a. Pengertian Indikator
Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan.
Indikator adalah tanda ataupun ciri yang menunjukkan siswa telah mampu memenuhi
standar kompetensi yang diterapkan/berlaku.
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan kemampuan minimal yang dapat
diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI 1 dan KI 2, dan

6
kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan KD pada KI 3 dan KI 4 atau untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator merupakan ukuran,
karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang menunjukkan ketercapaian suatu
kompetensi dasar.
Kompetensi dasar dijabarkan ke dalam beberapa indikator. Jumlah indikator satu dan
lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan dengan memperhatikan
perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Indikator adalah wujud dari
kompetensi dasar yang lebih spesifik yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
dan menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan
oleh peserta didik.
Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain pengetahuan dan
keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti IPK
mencakup domain sikap. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja
operasional (dapat diamati dan diukur) dan materi pembelajaran. Dalam merumuskan
indikator yang harus diperhatikan adalah:
1) Indikator dirumuskan dari KD.
2) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
3) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
4) Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
5) Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas, dan mudah dipahami.
6) Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
7) Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.
8) Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik,
sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah.
b. Langkah-langkah Merumuskan Indikator
Terdapat beberapa langkah dalam merumuskan indikator, antara lain:
1) Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD atau mengkaji
kompetensi dasar dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan untuk mengidentifikasi
indikatornya, dengan kegiatan;
- Memahami kata kerja operasional dalam Taxonomi Bloom.
- Menentukan KD yang akan diturunkan menjadi indikator.
- Menentukan kata kerja dari KD.
- Menentukan kata kerja operasional (KKO) dengan mencocokkan kata kerja
tersebut di atas dengan KKO yang ada pada Taxonomi Bloom. Misalnya KKO -
Menganalisis dicocokkan dengan KKO yang ada pada ranah C4 pada Taxonomi
Bloom.
2) Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi,
Keterpakaian) kompetensi pada KD atau merumuskan indikator yang dianggap
relevan.
- UKRK dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator penting
atau indikator penunjang.
- Kategorikan Indikator:
1. Indikator Kunci;
a) Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
b) Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada
KD.
c) Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
d) Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga
kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan
tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung

7
a) Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
b) Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajari siswa, berkaitan dengan indikator kunci yang
dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
a) Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi
dari standar minimal KD.
b) Tidak selalu harus ada.
c) Dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dan perlu peningkatan yang baik dari standar
minimal KD
3) Mengkaji apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan kompetensi
dasarnya, apabila belum lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-
indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.
4) Merubah rumusan indikator yang kurang tepat dengan yang lebih akurat.

Berikut kata-kata operasional yang dijabarkan dalam membuat indikator:


1. Ranah Kognitif

T. C1 C2 C3 C4 C5 C6
Bloom (Pengetahuan) (Pemahaman) (Aplikas) (Analisis) (Sintesis) (Evaluasi)
Lama
T. C1 C2 C3 C4 C5 C6
Bloom (Mengingat) (Memahami) (mengaplikasikan) (Menganalisis) (Mengevaluasi) (Mencipta)
Baru

Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta


(remember) (Understad) (Apply) (Analyze) (Evaluate) (Create)
Mengutip Memperkirakan Menegaskan Memecahkan Membandingkan Mengumpulkan
Menebitkan Menceritajan Menentukan Menegaskan Menilai Mengatur
Menjelaskan Merinci Menerapkan Menganalisis Mengarahkan Merancang
Memasagkan Megubah Memodifikasi Menyimpulkan Mengukur Membuat
Membaca Memperluas Membangun Menjelajah Merangkum Merearasi
Menamai Menjabarkan Mencegah Mengaitkan Mendukung Memperjelas
Meninjau Mencontohkan Melatih Mentransfer Memilih Mengarang
Mentabulasi Mengemukakan Menyelidiki Mengedit Memproyeksikan Menyusun
Memberi kode Menggali Memproses Menemukan Mengkritik Mengode
Menulis Mengubah Memecahkan Menyeleksi Mengarahkan Mengkombinasikan
Menytakan Menghitung Melakukan Mengoreksi Memutukan Memfasilitasi
Menunjukkan Menguraikan Mensimulasikan Mendeteksi Memisahkan Mengkonstruksi
Mendaftar Mempertahankan Mengurutkan Menelaah menimbang Merumuskan
Menggambar Mngartikan Membiasakan Mengukur Menghubungkan
Membilang Menerangkan Mengklasifikasi Membangunkan Menciptakan
Mengidentifikasi Menafsirkan Menyesuaikan Merasionalkan menampilkan
Menghafal Memprediksi Menjalankan Mendiagnosis
Mencatat Melaporkan Mengoperasikan Memfokuskan
Meniru membedakan Meramalkan Memadukan

2. Ranah Afektif

A1 A2 A3 A4 A5
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisaikan Karakterisasi Menurut
Nilai
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Menyambut Meyakinkan Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Mendukung Memperjelas Membangun Berakhlak mulia
Meminati Malaporkan Menekankan Membentuk pendapat Melayani
Memilih Menyumbang Memadukan Membuktikan
Menampilkan Mengimani Mengelola Memecahkan
Menyetujui Merembuk
Mengatakan Menegoisasi

8
3. Ranah Psikomotorik

P1 P2 P3 P4 P5
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi

Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain


Mengikuti Membangun Melengapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi Beradaptasi
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Memodifikasi
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Merumuskan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengalihkan
Menggabungkan Merancang Memutar Mempertajam
Melamar Memilah Mengirim Membentuk
Mengatur Melatih Memindahkan Memadankan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Menggunakan
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Memulai
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menyetir
Membangun Menempatkan Mencampur Menjelaskan
Mengubah Membuat Mengoperasikan Menempel
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Menskestsa
Memposisikan Mereparasi Membungkus Mendengarkan
Mengkonstruksi Mencampur Menimbang

Latihan 2.
a. Rumuskanlah indikator pencapaian kompetensi (IPK) berdasarkan KD dan mata
pelajaran yang peserta ampu di madrasah masing-masing!
b. Tugas dikerjakan di lembar latihan (LH. 2).
c. Dibuat pada kertas A4 dan bentuk landscape.
d. Contoh kolom indikator terlampir pada lembar latihan (LH. 2).

3. Model Pembelajaran yang tepat sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator.
Setelah melakukan pemetaan kompetensi dasar kemudian merumuskan indikator dengan
mengacu pada kompetensi dasar dan disesuaikan dengan mata pelajaran lalu ditentukan
model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada mata pelajaran tersebut. Model
pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Model Pembelajaran juga merupakan suatu disain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga terjadi perubahan
atau perkembangan pada diri peserta didik. Dalam Permendikbud Nomor 22 tahun 2016
disebutkan bahwa untuk memperkuat pendekatan saintifik, perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penelitian dan dapat diterapkan model-model pembelajaran lainnya seperti problem-
based learning (PBL), project-based learning (PjBL), discovery/inquiry learning (DL), pola
MIKIR, pola MIKIR, dan model pembelajaran lain yang relevan.

a. Langkah-langkah Kegiatan Pendekatan Saintifik


Diuraikan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran, sebagai berikut:

Langkah-langkah Kegiatan Pendekatan Saintifik

Pendekatan Langkah-langkah Deskripsi


Pembelajaran Kegiatan
Pendekatan 1. Mengamati Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati
Saintifik fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari.
2. Menanya Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang
tidak diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan

9
fenomena yang diamati.
3. Mengumpulkan Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik,
informasi/ misalnya melakukan eksperimen, mengamati
mencoba obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara
sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain di
antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, media
massa, atau serangkaian data statistik.
4. Menalar/ Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah
mengasosiasi dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang mereka rumuskan.
5. Mengomunikasik Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan
an mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau
melalui media lain.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran


Diuraikan beberapa langkah model pembelajaran, sebagai berikut:

Langkah-langkah Model Pembelajaran

No. Model Langkah-langkah Deskripsi


Pembelajaran Kegiatan
1. Problem- Langkah:
based learning 1. Orientasi Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta
(PBL) terhadap masalah didik.
2. Organisasi Guru memfasilitasi peserta didik untuk
belajar memahami masalah nyata yang telah disajikan,
yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui,
apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang
perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik berbagi peran/tugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
3. Penyelidikan Guru membimbing peserta didik melakukan
individual pengumpulan data/informasi (pengetahuan,
maupun konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk
kelompok menemukan berbagai alternatif penyelesaian
masalah.
4. Pengembangan Guru membimbing peserta didik untuk
dan penyajian menentukan penyelesaian masalah yang paling
hasil tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah
penyelesaian yang peserta didik temukan. Peserta didik
masalah menyusun laporan hasil penyelesaian masalah,
misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan,
atau Power Point slides.
5. Analisis dan Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
evaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap proses
penyelesaian penyelesaian masalah yang dilakukan.
masalah

2. Project-based Langkah:
learning 1. Penentuan projek Guru bersama dengan peserta didik menentukan
(PJBL) tema/topik projek.
2. Perancangan Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
langkah-langkah merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian penyelesaian projek beserta pengelolaannya

10
projek kreatif.
3. Penyusunan Guru memberikan pendampingan kepada peserta
jadwal didik melakukan penjadwalan semua kegiatan
pelaksanaan yang telah dirancangnya kerjasama.
projek
4. Penyelesaian Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
projek dengan dalam melaksanakan rancangan projek yang telah
fasilitasi dan dibuat kerja keras.
monitoring guru
5. Penyusunan Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
laporan dan mempresentasikan dan keberanian
presentasi/publik mempublikasikan hasil karya.
asi hasil projek
6. Evaluasi proses Guru dan peserta didik pada akhir proses
dan hasil projek pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas projek menjadi
pembelajar sepanjang hayat.

3. Discovery/ Langkah:
Inquiry 1. Merumuskan Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik
learning (DL) pertanyaan yang akan diselidiki. menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
2. Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah
pengumpulan dan analisis data.
3. Mengumpulkan Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta,
dan menganalisis maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan
data menganalisisnya.
4. Menarik Menarik simpulan (jawaban/penjelasan ringkas).
simpulan
5. Aplikasi dan Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan
Tindak lanjut atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya.
menjadi pembelajar sepanjang hayat.

c. Analisis model Pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan
indikator.
Menurut Ismail (2003) terdapat ciri khusus dari model pembelajaran, yaitu; rasional
teoritik yang logis disusun oleh perancangnya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara
berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Adapun penerapan model Pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar (KD)
dan indikator dimulai dengan kegiatan sebagai berikut:
1) Memetakan mata pelajaran yang diajarkan.
2) Mengidentifikasi kompetensi dasar dan IPK pada mata pelajaran yang diajarkan.
3) Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator.
4) Melakukan analisis keterhubungan kompetensi dasar dan indikator dengan materi
pelajaran.
5) Menentukan model pembelajaran yang akan digunakan disesuaikan dengan materi
pelajaran.
Alternatif macam-macam model pembelajaran bisa digunakan oleh guru, misalnya untuk
pembelajaran IPA bisa menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction),
model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS), model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning), dan alternatif model yang lain yang relevan.
Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran langsung (Direct

11
Instruction), model pembelajaran kooperatif, model Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR), dan alternatif model yang lain yang relevan. Pembelajaran IPS bisa menggunakan
model kooperatif, model inkuiri, model Pembelajaran VCT (Value Clarification
Technique), dan alternatif model yang lain yang relevan. Pembelajaran bahasa bisa
menggunakan model kooperatif, model pembelajaran kontekstual, model Pembelajaran
quantum, model pembelajaran tematik, dan alternatif model yang lain yang relevan.
Pembelajaran agama bisa menggunakan model cooperative learning, model pembelajaran
berbasis masalah, model pembelajaran teknik klarifikasi nilai (value clarification
technique/VCT), dan alternatif model yang lain yang relevan, begitupun dengan mata
pelajaran lainnya.

Latihan 3.
a. Tentukanlah model pembelajaran yang akan digunakan berdasarkan KD, indikator, dan
materi pelajaran yang peserta ampu di madrasah masing-masing!
b. Tugas dikerjakan di lembar latihan (LH. 3).
c. Dibuat pada kertas A4 dan bentuk landscape.
d. Contoh kolom terlampir pada lembar latihan (LH. 3).

Berikut contoh penerapan model pembelajaran pada mata pelajaran matematika

Contoh Penerapan Model Pembelajaran dalam RPP

Pendekatan/Model : Problem Based Learning (PBL)


Mapel : Matematika
KD 3.9 : Menganalisis aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)
KD 4.9 : Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial
(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto, tara)

Tujuan Pembelajaran:
Melalui problem base learning, peserta didik dapat:
1. Menentukan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga jual, dan harga beli.
2. Mengidentifikasi hubungan nilai keseluruhan, nilai unit, harga jual, dan harga beli.
3. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang melibatkan nilai keseluruhan, unit,
sebagian, harga jual, dan harga beli.
4. Bersikap religius, kerja keras, dan kejujuran.

Langkah/ Kegiatan Pembelajaran Waktu


Tahap
a. Klarifikasi 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok 60
Masalah yang terdiri 4-5 orang. menit
2. Peserta didik dalam memperhatikan dan mengamati
penjelasan yang diberikan guru yang terkait dengan
permasalahan yang melibatkan aritmetika sosial secara
umum.
3. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan
audiovisual misalkan tentang masalah- masalah yang
melibatkan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga
jual, dan harga beli.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca
petunjuk, mengamati LK (LK berisi tentang permasalahan
yang berhubungan dengan nilai keseluruhan, nilai unit,

12
sebagian, harga jual, dan harga beli.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk
menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang
belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LK
serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
2. Brainstorming 6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK
(misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-
langkah pemecahan serta meminta peserta didik dalam
kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan
masalah berkaitan dengan nilai keseluruhan, nilai unit,
sebagian, harga jual, dan harga beli).
7. Peserta didik dalam kelompok melakukan brainstorming
dengan cara sharing information, dan klarifikasi informasi
tentang permasalahan yang terdapat pada tayangan video
tentang Perdagangan yang ada di pasar/kantin dan Proses
Penjualan dan Pembelian.
3. Pengumpulan 8. Peserta didik masing-masing kelompok dalam kelompok
Informasi dan juga membahas dan berdiskusi tentang permasalahan
Data berdasarkan petunjuk LK untuk:
a. Menentukan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian,
harga jual, dan harga beli.
b. Mengidentifikasi hubungan nilai keseluruhan, nilai unit,
harga jual, dan harga beli.
c. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang
melibatkan nilai keseluruhan, unit, sebagian, harga jual,
dan harga beli.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 6,
dimana mereka juga diharapkan mengaitkan dengan
kehidupan nyata.
10. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok
dan menemukan berbagai kesulitan yang di alami peserta
didik dan memberikan kesempatan untuk mempertanyakan
hal-hal yang belum dipahami.
11. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
peserta didik.
12. 12. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok
untuk menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
4. Berbagi 13. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara
Informasi dan yang digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
Berdiskusi pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan.
untuk 14. Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan
Menemukan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan
Solusi menyimpulkan tentang nilai keseluruhan, nilai unit,
Penyelesaian sebagian, harga jual, dan harga beli serta memberikan
Masalah bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
15. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil
diskusi penyelesaian masalah yang diberikan terkait
aritmetika sosial.

13
5. Presentasi 16. Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis
Hasil dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari
Penyelesaian pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa
Masalah yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan
pengamatan.
17. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan
dan menganlaisis hasil presentasi meliputi tanya jawab
untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
6. 6. Refleksi 18. Peserta didik melakukan reflesi, resume dan membuat
kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru
dari materi yang yang telah dipelajari terkait nilai
keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga jual, dan harga beli.
19. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta
didik.

14
Daftar Pustaka

Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasi


Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.

….. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fisika Siswa pada Pokok Bahasan Listrik. Gema Wiralodra.

Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan. Pendidikan


Dasar dan Menengah. (2018). Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 jenjang SMP.
Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasat dan Pendidikan Menengah.

15

Anda mungkin juga menyukai