Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI KELUARGA

PENGERTIAN, PERAN DAN FUNGSI KELUARGA

Dosen Pembimbing:
T. Amnar Saputra, MA

Disusun O;eh:
Diana
19120150

HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH
PTI AL-HILAL SIGLI
2021

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengertian, Peran dan Fungsi Keluarga”. Dan tidak lupa pula kita sanjung pujikan kepada
Nabi Besar Muhamad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita ke alam
yang terang benderang ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman tentang percobaan timdak
pidana sekaligus dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Psikologi
Keluarga di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS),.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak T. Amnar Saputra, MA selaku dosen mata
kuliah Psikologi Keluarga yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengerjakan
tugas ini sehingga saya menjadi mengerti dan memahami tentang pengertian, peran dan
fungsi keluarga.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada kita semua
khususnya tentang Pengertian, Peran dan Fungsi Keluarga, makalah ini memiliki banyak
kekurangan sehingga Kami mohon untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik. Terima Kasih.

Sigli, April 2020

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga ............................................................................ 6
B. Peran Keluarga .................................................................................... 8
C. Fungsi-fungsi Keluarga ......................................................................10
D. Penyimpangan Peran dan Fungsi Keluarga......................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia dapat hidup dan
bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dimana
individu itu berada. Tanpa sosialisasi suatu masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi
berikutnya. Sosialisasi sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat, baik dengan
keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa. Keluarga merupakan cikal bakal
wajah peradaban. Baik buruknya masyarakat bisa dinilai dari profil-profil keluarga
didalamnya.
Belakangan ini kita dapat mengamati apa yang membuat sebuah keluarga itu retak. Jika
kita pikirkan, keluarga merupakan ikatan yang sangat kuat. Orang-orang didalamnya telah
dipertemukan oleh Tuhan bukan tanpa sebab, sudah ada pertimbangan menurut ukuran-Nya.
Komposisinya tidak bisa digantikan oleh yang lain. Pernikahan yang menjadi awal sebuah
keluarga pun selalu direalisasikan dalam perhelatan yang agung nan meriah. Akan tetapi, saat
ini banyak sekali terdengar cerita perceraian atau keluarga yang ‘berantakan’ tapi belum
masuk tahap perpisahan.
Hal ini disebabkan karena banyak manusia yang tidak memahami arti sebuah keluarga.
Padahal arti sebuah keluarga adalah saling memiliki, saling percaya, saling menghormati,
saling melindungi dan saling berbagi rasa, salingmenjaga kehormatan serta saling menjaga
rahasia diantara anggota keluarga. Maka dari itu, karena pentingnya sebuah keluarga, di
dalam makalah ini penulisakan menyajikan materi yang berkaitan dengan keluarga, dimulai
dari pengertian keluarga itu sendiri, kemudian peran dan fungsi dari keluarga.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan beberapa rumusna masalah yaitu:
1. Apakah pengertian dari keluarga?
2. Apa sajakah peran keluarga?
3. Apa sajakah fungsi keluarga?

4
C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah di atas maka dapat dikemukakan tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk mengetahui peran keluarga
3. Untuk mengetahui fungsi keluarga

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘kula’ dan warga yang kemudian
digabungkan menjadi ‘kulawarga’ yang berarti “anggota” atau “kelompok kerabat”. Secara
spesifik penegrtian keluarga akan berbeda-beda, tergantung pada orientasi yang digunakan
serta pandangan orang yang mendefinisikannya. Namun secara umum definisi keluarga dapat
ditinjau atas tiga sudut pandang yakni definisi struktural, definisi fungsional ddan definisi
intersaksional, dengan uraian sebagai berikut:1
1. Definisi struktural
Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga,
seperti orang tua, anak dan kerabat lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa yang
menjadi bagian dari anggota keluarga, dari perspektif ini timbul pengertian tentang keluarga
sebagai asal usul (families of origin), keluarga sebagai wadah melahirkan keturunan (families
of creation), dan keluarga batih (extended family).
2. Definisi fungsional
Keluarga didefinisikan dengan penegasan pada terpenuhinya tugas-tugas serta fungsi-
fungsi psikososial. Fungsi-fungsi psikososial itu mencakup perawatan, dukungan emosi dan
materi, sosialisasi pada anak, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Definisi ini menitik
beratkan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
3. Definisi transaksional
Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui
perilaku-perilaku yang memunculkan rasa indentitas sebagai keluarga (family indentity),
berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita. Definisi ini memfokuskan pada
bagaimana keluarga menjalankan fungsinya.

Selain definisi dari tiga sudut pandang di atas, ada juga bebrapa definisi keluarga menurut
ahli, diantaranya:2
a. Burgess dan kawan kawan Friedman (1998)

1
Sri Lestari, Psikologi Keluarga : Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga, ( Jakarta:
Kencana, 2012); hal.5
2
Suprajitno, Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktk, (Jakarta: EGC, 2004), hal.1

6
Mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran-peran
masing yang merupakan bagian dari keluarga.

b. Sayekty (1994) (Pakar konseling keluarga dari Yogyakarta)


Menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian denag atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau
adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

c. Hasan Basri
Menjelaskan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari sistem kehidupan sosial yang terdiri
dari sekurang-kurangnya, suami dan istri. Menurutnya, keluarga muncul karena diawali oleh
pertemuan dua anak manusia, yaitu laki-laki dan perempuan dalam satu ikatan pernikahan
yang sesuai dengan syariat. Oleh sebab itu kehidupan bersama laki-laki dan perempuan yang
tanpa didahului perkawinan tidak bisa disebut sebagai keluarga.

d. Slvicion dan Celis 1998


Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalamnya peranannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan

Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas dapat dijumpai persamaan bahwa
dalam keluarga terdapat ikatan perkawinan dan hubungan darah yang tinggal bersama dalam
satu atap dengan peran masing-masing serta keterikatan emosional. Sedangkan dalam
pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat
tinggal bersama dan masing - masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga
terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri.3
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekelompok orang yang
memiliki ikatan emosional serta hubungan yang terbentuk dengan ikatan darah serta
perkawinan yang tinggal bersama menjalankan perannya masing-masing.

3
Silalhi, Karlinawati, Psikologi Keluarga/ Penyunting, Karlinawati Silalahi, Eko A. Meinarno – Ed. 1-1
( Jakarta: Rajawali:Pers, 2010), hal.6

7
Keluarga merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat langgeng berdasarkan
hubungan pernikahan dan hubungan darah. Keluarga adalah tempat pertama bagi anak,
lingkungan pertama yang memberi penampungan baginya,

B. Peran Keluarga ( Friedman, 1998)


Peran keluarga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:4
a. Peran formal
Peran formal keluarga adalah peran-peran keluarga terkait sejumlah perilaku yang kurang
lebih bersifat homogen. Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggotanya
seperti cara masyarakat membagi peran-perannya menurut pentingnya pelaksanaan peran
bagi berfungsinya suatu sistem. Peran formal meliputi:
1) Peran parenteral dan perkawinan
Nyc dan Gecas (1976) mengidentifikasi 8 peran dasar yang membentuk posisi sosial
sebagai suami – ayah dan ibu – istri :
a) Peran sebagai provider (penyedia)
b) Pran sebagai pengatur rumah tangga
c) Peran perawatan anak
d) Peran sosialisasi anak
e) Peran rekreasi
f) Peran persaudaraan (lainship) (memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal)
g) Peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif pasangan)
h) Peran seksual

2) Peran perkawinan
Kebutuhan bagi pasangan untuk memelihara suatu hubungan perkawinan yang kokoh.
Anak – anak terutama dapat mempengaruhi hubungan perkawinan yang memuaskan
menciptakan situasi dimana suami – istri membentuk suatu koalisi dengan anak. Memelihara
suatu hubungan perkawinan merupakan salah satu tugas perkembangan yang vital dari
keluarga.

b. Peran informal

4
Yupi Supartini, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, (Jakarta: EGC, 2004), hal.29

8
Peran-peran informal bersifat implisit, biasanya tidak tampak, hanya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan emosional individu atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga.
Diantara peran-peran itu adalah sebagai berikut:
1) Pengharmonis : Menengahi perbedaan yang terdapat diantara para anggota, menghibur
dan menyatukan kembali pendapat.
2) Inisiater – kontributor : Mengemukakan dan mengajukan ide – ide baru atau cara –
cara mengingat masalah – masalah atau tujuan – tujuan kelompok.
3) Pendamai ( Compromiser) : Merupakan salah satu bagian dari konflik dan
ketidaksepakatan, pendamai menyatakan kesalahan posisi dan mengakui kesalahannya
atau menawarkan penyelesaian “setengah jalan”
4) Perawat keluarga : Orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh anggota
keluarga lain yang membutuhkannya.
5) Koordinator keluarga : Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan – kegiatan
keluarga yang berfungsi mengangkat keterikatan atau keakraban.

Sementara itu Menurut Setiadi 2008 setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-
masing, yaitu:
a. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan sebagai
kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak dan
istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
di lingkungan di mana dia tinggal.5
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu sangat
penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, sebagai
pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah tangga,
serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan sebagai salah
satu anggota kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di
mana dia tinggal.6
c. Peran Anak

5
Gunarsa, Singgih D., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, Cet.7 (Jakarta: Gunung Mulia,
2004), hal.35-37
6
Ibid, hal.31-35

9
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan
baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.

C. Fungsi-Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai unit
dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. 7 Hal ini mencerminkan gaya
pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan keluarga. Fungsi keluarga
mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga.
Terdapat 8 fungsi keluarga dan berikut penjelasannya antara lain:
1) Fungsi Keagamaan
Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal, menanamankan dan
menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama, sehingga bisa menjadi insan-insan
yang agamis, berakhlak baik dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan Yang
Maha Esa.8
2) Fungsi Sosial Budaya
Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan kepada seluruh anggota keluarganya
dalam mengembangkan kekayaan sosial budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu
kesatuan.
3) Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan suami
dengan istri, orang tua dengan anak-anaknya, anak dengan anak, serta hubungan kekerabatan
antar generasi sehingga keluarga menjadi tempat utama bersemainya kehidupan yang punuh
cinta kasih lahir dan batin.
4) Fungsi Perlindungan
Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung keluarganya dalam menumbuhkan rasa aman
dan tentram serta kehangatan bagi setiap anggota keluarganya.
5) Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk melanjutkan keturunannya yang sudah menjadi
fitrah manusia sehingga dapat menunjang kesejahteraan umat manusia secara universal.9
6) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

7
Save M. Dagun, Psikologi Keluarga (Jakarta: Rineka Cipta Desmita,2012), hal.45
8
Nasrul Effendy. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, (Jakarta:EGC, 1998), hal.36
9
Urip Tri Wijayanti, Deybie Yanti Berdame, 2019. “eight of family functions; family planning; health
program” Jurnal. delapan fungsi keluarga; keluarga berencana; program kesehatan. Vol. 11, No. 1

10
Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan arahan kepada keluarganya dalam
mendidikketurunannyasehingga dapat menyesuaikan kehidupannya di masa mendatang.
7) Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga sebagaiunsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
8) Fungsi Pembinaan Lingkungan
Fungsi keluarga dalam memberi kemampuan kepada setiap anggota keluarganya sehingga
dapat menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan aturan dan daya
dukung alam dan lingkungan yang setiap saat selalu berubah secara dinamis.10
Sementara menurut WHO fungsi keluarga terdiri dari:
a) Fungsi Biologis meliputi : fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga, serta memenuhi
kebutuhan gizi keluarga.
b) Fungsi Psikologi meliputi : fungsi dalam memberikan kasih sayang dan rasa aman,
memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga,serta memberikan identitas keluarga.
c) Fungsi Sosialisasi meliputi : fungsi dalam membina sosialisasi pada anak,
meneruskan nilai-nilai keluarga, dan membina norma-norma tingkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak.
d) Fungsi Ekonomi meliputi : fungsi dalam mencari sumber-sumber penghasilan,
mengatur dalam pengunaan penghasilan keluarga dalam rangka memenuhi
kebutuhan keluarga, serta menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa
mendatang.
e) Fungsi Pendidikan meliputi : fungsi dalam mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya, menyekolahkan anak agar memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya, serta mempersiapkan anak dalam mememuhi peranannya sebagai
orang dewasa untuk kehidupan dewasa di masa yang akan datang.

D. Penyimpangna Peran dan Fungsi Keluarga


Pada hakikatnya keluarga memiliki peran dan fungsi yang sangat penting bagi setiap
individu, keluarga adalah tempat pertama terbentuknya karakter setiap manusia, menjadin
tempat perlindungan yang terdepan untuk anggotanya. Namun banyak sekali kenyatan yang
kita jumpai telah menyimpang dari hakikat tersebut, dimana ada bebrapa keluarga yang
10
Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga (jakarta: Madani, 2016),hal. 67

11
malah menjadi peran penghardik naggotanya, menjadi peran penyikasaan bahkan. Ini adalah
hal yang sangat disayngakan. Maka dari itu sudah saatnya kita kembalikan fungsi keluarga
pada hakikatnya. Menjadi pelindung dan pendorong kesuksesan untuk setiap anggota
keluarga.

BAB III

12
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘kula’ dan warga yang kemudian
digabungkan menjadi ‘kulawarga’ yang berarti “anggota” atau “kelompok kerabat”. Secara
spesifik penegrtian keluarga akan berbeda-beda, tergantung pada orientasi yang digunakan
serta pandangan orang yang mendefinisikannya. Namun secara umum definisi keluarga dapat
ditinjau atas tiga sudut pandang yakni definisi struktural, definisi fungsional ddan definisi
intersaksional.
Keluarga adalah sekelompok orang yang memiliki ikatan emosional serta hubungan yang
terbentuk dengan ikatan darah serta perkawinan yang tinggal bersama menjalankan perannya
masing-masing.
Peran keluarga dapat dibedakan dalam dua bagian yaitu peran formal dan informal, peran
formal meliputi peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu
antara lain sebagai provider atau penyedia, pengatur rumah tangga perawat anak baik sehat
maupun sakit, sosialisasi anak, rekreasi, memelihara hubungan keluarga paternal dan
maternal, peran terpeutik memenuhi kebutuhan afektif dari pasangan, dan peran sosial.
Sedangkan peran informal bersifat implisit, biasanya tidak tampak, hanya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan emosional individu atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga.
Peran adaptif antara lain pendorong memiliki arti bahwa dalam keluarga terjadi kegiatan
mendorong, memuji, dan menerima kontribusi dari orang lain.
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai unit
dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain, diantarnya adalah fungsi
keagamaan, sosila budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan
pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami sebagai penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada Bapak Dosen yang telah membimbing kami. Namun kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami meminta saran
dan kritik yang konstruktif dari Dosen dan para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

13
Sri Lestari, 2012, Psikologi Keluarga : Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga, Jakarta: Kencana.
Suprajitno, 2004, Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktk, Jakarta: EGC.
Silalhi, Karlinawati, 2910, Psikologi Keluarga/ Penyunting, Karlinawati Silalahi, Eko A.
Meinarno Jakarta: Rajawali:Pers.
Yupi Supartini, 2004, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta: EGC.
Gunarsa, Singgih D. 2004, Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, Cet.7 Jakarta:
Gunung Mulia.
Save M. Dagun, 2012, Psikologi Keluarga Jakarta: Rineka Cipta Desmita.
Nasrul Effendy. 1998, Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta:EGC.
Urip Tri Wijayanti, Deybie Yanti Berdame, 2019. “eight of family functions; family
planning; health program” Jurnal. delapan fungsi keluarga; keluarga berencana; program
kesehatan. Vol. 11, No. 1
Achmad Mubarok, 2016, Psikologi Keluarga jakarta: Madani.

14

Anda mungkin juga menyukai