Naskah yang berisikan tentang musibah kebakaran yang terjadi di Singapura pada
malam tahun baru Cina.Dari peristiwa kebakaran yang sangat dahsyat ini terdapat berbagai
perilaku dari mulai sikap yang saling tolong menolong sesama, sikap gotong royong, hingga
sikap yang tidak terpuji yaitu mencuri barang-barang dari sisa-sia kebakaran. Di dalam syair
tersebut juga memiliki banyak nilai-nilai moral yang dapat kita ambil seperti
Ajaran Menjadi Pemimpin yang Baik
Menjelaskan bahwa, menjadi pemimpin yang baik adalah semacam tanggung
jawab kepada rakyat. Demikian pidato Gubernur Singapura saat terjadi
kebakaran. Ia bekerja keras memeriksa warga yang terkena musibah.
Larangan Mencuri
Pada saat peristiwa terjadi semua orang tidak berhak atas barang-barang
tersebut
Tolong Menolong
Ketika terjadi kebakaran, sikap saling membantu sangat terlihat, yaitu tidak
ada hubungannya dengan ras Melayu, Jawa, Tionghoa atau lainnya,
bergandengan tangan untuk memadamkan api dengan air. Mereka juga
bersama-sama melepas barang-barang yang masih bisa disimpan
Ajaran Untuk Mempunyai Rasa Malu
Pada saat itu Seseorang berpura-pura membantu orang lain ketika dalam
kesulitan, tetapi mencuri beberapa barang yang dibawanya
Ajaran Untuk Tidak Mementingkan Harta di Dunia
dinjelaskan bahwa orang Cina yang hampir mati karena sibuk
memungut barang-barangnya dalam kebakaran sehingga lupa
menyelamatkan dirinya sendiri
Ajaran Untuk Berdoa Kepada Allah
menjelaskan bahwa ketika kita dalam musibah kita harus selalu bersabar dan
berdoa hanya kepada Allah