Anda di halaman 1dari 2

KELANJUTAN MATERI MENGANALISIS SENI RUPA NUSANTARA

C. Berani Berkreasi dengan Cara Baru/ Seni Modern


Dalam era seni modern, kreativitas dilakukan dengan cara melahirkan bentuk yang benar-
benar baru dan belum pernah ada sebelumnya. Contoh kreativitas yang lahir dalam karya seni
modern adalah munculnya berbagai corak seni patung, seni lukis, dan arsitektur yang sangat
beragam. Gaya-gaya yang pernah muncul adalah realisme, impresionisme, ekspresionisme,
kubisme, ataupun abstrak.

Kreativitas dalam seni rupa kontemporer terletak pada keberanian dan kemampuan
seniman dalam mendaur ulang bentuk-bentuk seni yang telah ada sebelumnya dengan bentuk
seni baru. Penggabungan kedua bentuk seni tersebut menghasilkan apa yang dikenal sebagai
ekletisme. Contohnya penggabungan tari adat dari berbagai daerah yang menghasikan bentuk
karya seni baru, tetapi tidak kehilangan unsur akarnya.

kreativitas seniman dapat diaplikasikan pada seni rupa dan seni terapan. Dalam bentuk
seni rupa, kreativitas seniman dapat diwujudkan dalam pemilihan alat dan bahan yang tidak
biasa dalam penciptaan karya seni. Contohnya installasi yang menggabungkan seni patung dan
seni suara yang membawa kesan baru penikmat seni.

Semantara itu, kreativitas seniman dalam bidang seni terapan dapat diwujudkan dalam
bentuk kreasi seni arsitektur hingga seni grafis dan desain. Contohnya dapat ditemukan pada
berbagai logo produk atau desain pakaian. Sementara itu, pada bidang arsitektur seniman dapat
menuangkan kreativitasnya dalam bentuk pemilihan material dan bentuk bangunan. Contohnya
caffe tematik yang dibangun dalam peti kemas atau dus tua atau caffe yang dibangun dengan
banyak pemasukan elemen produk daur ulang pada interiornya.
D. Motivasi Berkarya Seni
Motivasi dalam berkarya seni yakni

a. Motivasi Komunikasi, yaitu dorongan yang muncul dalam diri seniman untuk
menyampaikan pesan dan maksud tersirat kepada masyarakat melalui karya seni yang
diciptakannya.
b. Motivasi Ekspresi, yaitu dorongan yang muncul dalam diri seniman untuk menciptakan
karya sebagai wujud ekspresi diri.
c. Motivasi Estetis, yaitu dorongan dan keinginan untuk menciptakan suatu karya seni
yang indah secara otonom atau tidak dikaitkan dengan aspek kehidupan lainnya.
Motivasi Estetis mendorong seniman untuk menciptakan suatu karya seni murni yang
membawa pengalaman keindahan, baik bagi seniman maupun masyarakat yang
menikmatinya.
d. Motivasi Praktis, yaitu dorongan dari dalam diri dalam diri seniman untuk
menciptakan karya seni yang tidak hanya indah, tetapi juga bernilai guna tinggi.
Motivasi Praktis menjadi landasan terciptanya berbagai bentuk karya seni terapan.
e. Motivasi Sepiritual, yaitu dorongan dari dalam diri seniman untuk menciptakan karya
seni sebagai sarana menuju konsep kebahagiaan hidup sesuai anjuran agama.
Contohnya desain bangunan candi, tulisan kaligrafi dan lain lain.
f. Motivasi Ekonomi, yaitu dorongan untuk menciptakan karya seni yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Melalui hasil penjualan karya seni,
seniman akan memperoleh pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
g. Motivasi Sosial, yaitu dorongan untuk menempatkan karya seni sebagai sarana atau
alat untuk memperbaiki tatanan atau nilai-nilai yang melenceng dalam kehidupan
bermasyarakat. Melalui motivasi ini, suatu karya tidak hanya berfungsi secara estentis
ataupun fungsional, tetapi juga sebagai sarana kritik atas suatu isu yang terjadi dalam
masyarakat. Contohnya dapat dilihat dalam bentuk syair lagu yang bernada kritik bagi
pemerintah ataupun desgn grafis pada pakaian yang bernada provokatif.

Anda mungkin juga menyukai