Anda di halaman 1dari 3

KASUS I

Bagaimana dengan kasus Prita Mulyasari? Apakah


HAM nya terganggu?
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melihat indikasi
pelanggaran HAM dalam kasus pidana pencemaran nama baik dengan
tersangka Prita Mulyasari (32)

sebenarnya untuk kasus ini tidak boleh ada satu pihak pun yang boleh
menghalang-halangi hak asasi seseorang untuk berekspresi dan
berpendapat, dan tidak layak bila seseorang yang menuliskan surat
keluhan lalu mendapat ancaman hukuman hingga enam tahun penjara itu
adalah hal yang berlebihan.

penyampaian keluhan dari Prita terhadap pelayanan RS Omni seharusnya


merupakan bagian dari kebebasan dalam berekspresi dan menyampaikan
pendapat yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005
tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik.

Kovenan ini mengukuhkan pokok-pokok HAM di bidang sosial dan politik


antara lain menetapkan hak orang untuk menyampaikan pendapat tanpa
campur tangan pihak lain dan hak atas kebebasan untuk menyampaikan
pendapat (Pasal 19).
KASUS II

Pencurian 3 buah kakao yang dilakukan bu minah

Keadilan adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam


hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat
memperlakukan sesuai hak dan kewajibannya.

Pengertian Keadilan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) adalah


suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak serta tidak
sewenang-wenang. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata
adil berasal dari kata adil, adil mempunyai arti yaitu kejujuran, kelurusan,
dan keikhlasan yang tidak berat sebelah. 

Kasus Nenek Minah asal Banyumas yang divonis 1,5 bulan kurungan
adalah salah satu contoh ketidakadilan hukum di Indonesia. Kasus ini
berawal dari pencurian 3 buah kakao oleh Nenek Minah. Saya setuju
apapun yang namanya tindakan mencuri adalah kesalahan. Namun
demikian jangan lupa hukum juga mempunyai prinsip kemanusiaan. Tapi
nenek seperti itu yang buta huruf, dihukum hanya karena ketidaktahuan
dan keawaman Nenek Minah tentang hukum.
ketika menyaksikan Nenek Minah duduk di depan pengadilan dengan
wajah tuanya yang sudah keriput dan tatapan kosongnya. Untuk datang ke
sidang kasusnya ini Nenek Minah harus meminjam uang Rp.30.000,-
untuk biaya transportasi dari rumah ke pengadilan yang memang jaraknya
cukup jauh. Seorang Nenek Minah saja bisa menghadiri persidangannya
walaupun harus meminjam uang untuk biaya transportasi. Seorang pejabat
yang terkena kasus hukum mungkin banyak yang mangkir dari panggilan
pengadilan dengan alasan sakit yang kadang dibuat-buat. Tidak malukah
dia dengan Nenek Minah?. Pantaskah Nenek Minah dihukum hanya
karena mencuri 3 buah kakao yang harganya mungkin tidak lebih dari
Rp.10.000,-?. Dimana prinsip kemanusiaan itu?. Adilkah ini bagi Nenek
Minah?.
kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya Ketidakadilan itu Tidak
bisa kita hilangkan, karena setiap manusia memiliki ego nya masing-
masing , dan kita tidak akan bisa merubah sifat manusia itu karena tingkat
Intelektual juga Sumber Daya manusia berbeda - beda sehingga Keadilan
tidak bisa dicapai.
jika kita sulit merubah orang-orang disekitar kita . Maka rubahlah diri kita
terlebih dahulu . Karena dari perilaku kita , itu akan berdampak pada
lingkungan kita .
maka dari itu , semua KEMBALI KE DIRI KITA MASING - MASING .
Sudah Adilkah Kita dalam Hidup ini

Anda mungkin juga menyukai