sebenarnya untuk kasus ini tidak boleh ada satu pihak pun yang boleh
menghalang-halangi hak asasi seseorang untuk berekspresi dan
berpendapat, dan tidak layak bila seseorang yang menuliskan surat
keluhan lalu mendapat ancaman hukuman hingga enam tahun penjara itu
adalah hal yang berlebihan.
Kasus Nenek Minah asal Banyumas yang divonis 1,5 bulan kurungan
adalah salah satu contoh ketidakadilan hukum di Indonesia. Kasus ini
berawal dari pencurian 3 buah kakao oleh Nenek Minah. Saya setuju
apapun yang namanya tindakan mencuri adalah kesalahan. Namun
demikian jangan lupa hukum juga mempunyai prinsip kemanusiaan. Tapi
nenek seperti itu yang buta huruf, dihukum hanya karena ketidaktahuan
dan keawaman Nenek Minah tentang hukum.
ketika menyaksikan Nenek Minah duduk di depan pengadilan dengan
wajah tuanya yang sudah keriput dan tatapan kosongnya. Untuk datang ke
sidang kasusnya ini Nenek Minah harus meminjam uang Rp.30.000,-
untuk biaya transportasi dari rumah ke pengadilan yang memang jaraknya
cukup jauh. Seorang Nenek Minah saja bisa menghadiri persidangannya
walaupun harus meminjam uang untuk biaya transportasi. Seorang pejabat
yang terkena kasus hukum mungkin banyak yang mangkir dari panggilan
pengadilan dengan alasan sakit yang kadang dibuat-buat. Tidak malukah
dia dengan Nenek Minah?. Pantaskah Nenek Minah dihukum hanya
karena mencuri 3 buah kakao yang harganya mungkin tidak lebih dari
Rp.10.000,-?. Dimana prinsip kemanusiaan itu?. Adilkah ini bagi Nenek
Minah?.
kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya Ketidakadilan itu Tidak
bisa kita hilangkan, karena setiap manusia memiliki ego nya masing-
masing , dan kita tidak akan bisa merubah sifat manusia itu karena tingkat
Intelektual juga Sumber Daya manusia berbeda - beda sehingga Keadilan
tidak bisa dicapai.
jika kita sulit merubah orang-orang disekitar kita . Maka rubahlah diri kita
terlebih dahulu . Karena dari perilaku kita , itu akan berdampak pada
lingkungan kita .
maka dari itu , semua KEMBALI KE DIRI KITA MASING - MASING .
Sudah Adilkah Kita dalam Hidup ini