1. Bangunan industri harus didirikan di lokasi yaang terhindar dari pencemaran dan tidak
mencemari lingkungan.
2. Gedung yang digunakan untuk pembuatan obat hendaklah dirancag dan dibangun
dengan tepat untuk memudahkan pelaksanaan sanitasi yang baik.
3. Hendaklah tersedia dalam jumlah yang cukup toilet dengan ventilasi yang baik dan
tempat cuci bagi karyawan yang letaknya mudah dicapai dari daerah kerja.
4. Hendaklah disediakan fasilitas yang memadai untuk menyimpan pakaian karyawan
dan milik pribadinya di tempat kerja.
5. Bak pencuci hendaklah di luar daerah steril, yang mutunya layak dan dilengkapi
dengan suatu item yang mencegah luapan air dan air yang dialirkan ke bak pencuci
setidak-tidaknya bermutu air minum.
6. Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi makanan serta minuman hendaklah dibatasi di
daerah khusus.
7. Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk.
8. Rodentisida, insektisida bahan fungigasi dan bahan pembersih tidak boleh mencemari
peralatan, bahan baku,bahan pengemas, bahan dalam proses ataupun obat jadi.
9. Hendaklah ada prosedur tertulis yang menuntukkan penanggung jawab
sanitasi serta menguraikan dengan rinci mengenai
jadwal,metode,peralatan dan bahan pembersih yang harus digunakan
maupun fasilitas-fasilitas yang harus dibersihkan
10. Hendaklah disediakan toilet untuk pria dan wanita yang terpisah dan
diarea loker sebelum masuk keruang ganti pakaian bersih.
- Bahan awal
- Proses Pembuatan dan Pengawasan Mutu
- Bangunan/sarana produksi
- Mesin dan Peralatan
- Personalia yang terlibat dalam pembuatan obat
Istilah umum CPOB :
Kualitas
1. Kualitas dimana produk memenuhi keburuhan/harapan pengguna
2. Cocok untuk digunakan
Kualitas design
Derajat dimana desain akhir memenuhi tujuan formula asli
Kualitas kontaminasi
1. Derajat dimana produk yang dibuat memenuhi spesifikasi yang
ditentukan/ada nuansa perbedaan sedikit sekali
2. Jika tidak, maka kualitas desain juga baik
Penerapan CPOB
1. Meningkatkan mutu obat
2. Meningkatkan penampilan profesional industri
3. Meningkatkan citra industri farmasi
4. Memberi jaminan model industri farmasi
PENGERTIAN DAN DEFENISI CPOB
Suatu bentuk produk jadi yang telah melalui semua tahapan pembuatan
termasuk kemasan kedalam wadah akhir dan penandaan.
Karantina: Status bahan awal atau bahan pengemas produk antara,produk
ruahan atau produk jadi yang dipisahkan secara fisik atau dengan cara lain yang
lebih efektif,sementara menunggu keputusan kelulusan,penolakan atau
pengolahan ulang.
Rekonsiliasi: Perbandingan antara jumlah teoretis dan jumlah sebenarnya.
Ruang Penyangga Udara : Ruang tertutup berpintu dua atau lebih yang
dihubungkan dengan lkedua atau lebih ruang lain yang berbeda kelas,kebersian
dan bertujuan untuk mengendalikan aliran udara saat pintu dari ruangan lain
terbuka.
Ruang Steril atau Daerah Steril :Ruang atau daerah yang memiliki kondisi
lingkungan tertentu yang pencemaran debu dan mikrobanya terkendalikan.
Ruang tersebut dibangun diperlengkapi dan digunakan sedemikian rupa untuk
mengurangi masuknya, tumbuhnya, atau tercemarnya cemaran.
Sanitasi : Segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi
yang memenuhi kesehatan (lingkungan)
Spesifikasi : Suatu daftar rincian persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk
atau bahan yang digunakan atau dihasilkan selama proses pembuatan. Spesifikasi
digunakan sebagai dasar evaluasi mutu.
SOP (Standard Operating Procedure) :
Prosedur tertulis resmi instruksi untuk melaksanakan kegiatan yang tidak perlu
spesifik terhadapproduk atau bahan tertentu (misalnya, pemakaian,
pemeliharaan, dan pembersihan peralatan; validasi; pembersihan lingkungan dan
pengawasan lingkungan; pengambilan sampel dan inspeksi), SOP tertentu dapat
digunakan untuk melengkapi dokumentasi induk produk tertentu dan dokumen
produksi bets.
- Kalibrasi :
Serangkaian tindakan pada kondisi tertentu untuk menentukan antara nilai yang
diperoleh dari suatu instrument atau sistem ukur terutama penimbangan,
pencatatan dan pengawasan atau nilai yang ditunjukkan dari pengukuran bahan
dan membandingkan dengan nilai yang telah ada dari standar acuan. Batas
penerimaan hasil suatu pengukuran harus ditetapkan.
- Kualifikasi :
Tindakan pembuktian bahwa semua bangunan, sistem dan peralatan bekerja
secara tepat dan benar-benar memberikan hasil yang diharapkan.
Kontaminasi :
Cemaran pengotor zat kimia atau mikroorganisme atau benda asing yang
tidak diharapkan yang masuk ke dalam bahan awal atau produk antara pada
waktu pengambilan sampel, pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan.
- Pengemasan :
Semua pelaksanaan termasuk pengisian dan penandaan yang harus dilalui oleh
produk ruahan sehingga menjadi produk jadi. Pengisian produk steril dalam
kondisi aseptik atau produk yang akandisterilisasi akhir biasanya tidak
dianggap sebagai bagian pengemasan.
- Bahan Pengemas =Packaging material
Semua bahan, termasuk bahan pencetak, yang digunakan dalam pengemasan
obat, kecuali semua pengemas luar yang digunakan untuk pengangkutan atau
pengiriman.
MENGAPA INDUSTRI FARMASI HARUS
MELAKSANAKAN CPOB
1.Pada dasarnya metode ini dapat dimanfaatkan sebagai pemberi mutu bagi
konsumen bahwa obat tersebut layak dikonsumsi dan dapat memberikan
efek farmakologis sesuai dengan harapan.
2. Sarana pemasaran yang berbeda karena obat yang diproduksi dengan
CPOB hanya mampu bersaing didalam negeri saja.Sedangkan terapan
CPOB terkini dalam produksi obat diharapkan mampu menghasilkan obat
yang dapat memberikan kepercayaan dan mampu bersaing di ASIA sesuai
harmonisasi ASEAN.
3. GMP for Medical Product PIC/S (Pharmaceutical Inspection
Cooperation/Seheme 2006,Badan POM berusaha agar setiap industri di
Indonesia mengikuti aturan-aturan PIC/S sehingga produk-produk yang
dihasilkan oleh industri-industri farmasi di Indonesia dapat diekspor
terutama ke Eropa.
Pengolahan Bahan Pada
Farmasi Industri
KELOM POK 1
AGU NG PRAM ON O PU LU KAD AN G
D IANINGSI HIPI
IN AN G BU M U LO
M OH. HAD J RIN M A’RU F
ORIN HASANIA
RINI M AHM U D
S ILVAN I U RFIN SINI
TEM ANGGA GIRE
LILA M U LIAN I
SRI AYU M I M . BECERANG
YOKILES W EYA
Pengawasan Secara Umum
Kaca
BAHAN
KEMASAN
Metal/logam
plastik
PERSYARATAN WADAH UNTUK
PENGGUNAAN TERTENTU
Kemasan Tahan Perusak
contoh : sampul film (pembungkus), kemasan blister atau kemasan
carik (strip), segel atau pita menyusut, kantong kertas timah, kertas
atau plastik, segel botol, segel pita, sumbat yang dapat pecah, tube
yang disegel, kotak yang disegel, wadah aerosol
Wadah tak tembus cahaya
Wadah tertutup baik
Wadah tertutup rapat
Wadah tertutup kedap
Wadah unit tunggal
Wadah dosis tunggal
Wadah dosis unit
Wadah miltiunit
Wadah multidosis
PENGEMASAN DALAM FI EDISI IV
Wadah yang bertujuan melindungi dari cahaya atau wadah tidak
tembus cahaya harus memenuhi persyaratan transmisi cahaya
Wadah yang jernih, tidak berwarna atau tembus cahaya yang
dibuat tidak tembus cahaya dengan menggunakan lapisan buram,
dikecualikan dari persyaratan transmisi cahaya
Wadah yang dibuat dari bahan kaca harus memenuhi persyaratan
wadah-kaca-tahan bahan kimia
Wadah yang dibuat dari plastik, untuk pengemasan sediaan
parenteral harus memenuhi persyaratan.
Sediaan oral kering yang tidak direkonstitusi menjadi larutan,
harus dikemas dalam wadah memenuhi persyaratanyang tetera
pada wadah polietena
Pedoman dan persyaratan pada wadah dosis tunggal dan wadah
dosis unit untuk bentuk sediaan padat dan cairnonsterildigunakan
untuk sediaan yang dikemas kembali kedalam wadah dosis
tunggal atau dosis unit atau kemasan yang diberikan sesuai resep
PERWAKILAN PERUSAHAAN
FARMASI
Bertugas melaksanakan program promosi skala besar
tetang penggunaan zat terapi yang terbaru
Merupakan perwakilan suatu perusahaan farmasi yang
mempromosikan produkdan menyediakan informasi
dan pelayanan kepada pelaku pelayanan kesehatan dan
bertindak sebagai penghubung antara industri farmasi
dan rumah sakit
FUNGSI KHAS PPF
Pelayanan informasi mutakhir tentang obat yang tersedia, mencakup:
• Dosis, penggunaan (penggunaan baru)
• Efek samping
• Kompatibilitas dan inkompatibilitas
• Farmakologi
• Farmakokinetik
• Bentuk sediaan baru
• Pedoman pemberian/konsumsi
Pelayanan informasi mutakhir dan solusi yang mungkin tentang pelayanan
atau masalah perusahaan farmasi, mencakup:
• Ketersediaan program pendidikan berkelanjutan
• Penarikan sediaan obat/perbekalan kesehatan lainnya
• Pengembalian produk
• Harga obat
• Pengumpulan orde baru
• Daftar obat yang rusak
PPF TIDAK DI IZINKAN UNTUK:
• Memasuki bidang/ ruang perawatan atau bidang perawatan
pasien, UGD, klinik ambulatory, kecuali atas undangan dari
anggota staf medik, kepala pelayanan perawatan, kepala IFRS,
atau ditunjuk kepada bagian/ SMF RS lain
• Menemui anggota staf medik yang sedang bertugas, kepala SMF
dan yang ditunjuk kecuali dengan perjanjian akan dijadwalkan
sebelumnya
• Memberi rincian/informasi pada staf residen kecuali dengan
perjanjian
• Menemui anggota PFT untuk mengkaji permohonan
formularium yang ditunda
• Mengakhiri konferensi medik atau konferensi pendidikan lain
yang terjadwal di RS, kecuali secara khusus diundang oleh staf
medik
• Menggunakan sistem komunikasi RS untuk membuat perjanjian
bertemu dengan staf RS.
SAMPEL OBAT
Sampel obat adalah suatu kuantitas dari setiap bentuk dari obat
atau sediaan obat yang disediakan oleh pabrik untuk seorang
individu yang secara hukum memenuhi syarat menerimanya.
Lokasi sampel obat:
• Daerah pasien rawat jalan
• Daerah klinik/kantor dokter
• IFRS
Pemasok Obat/Sediaan Obat untuk RS
Pemasok obat atau sediaan obat untuk RS adalah suatu
organisasi/lembaga yang menyediakan/memasok produk atau
pelayanan kepada konsumen.
Pemasok obat untuk RS pada umumnya adalah industri farmasi
dan PBF.
KRITERIA UMUM PEMILIHAN
PEMASOK
Telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku untuk
melakukan produksi dan penjualan (telah terdaftar)
Telah diakreditasi sesuai dengan persyaratan CPOB dan
ISO 9000
Mempunyai reputasi yang baik
Selalu mampu dan dapat memenuhi kewajiban sebagai
pemasok produk obat yang selalu tersedia dengan mutu
yang tertinggi dengan harga terendah
KEWAJIBAN PEMASOK
Ketentuan teknis
1. Atas permintaan Apoteker, pemasok harus memberikan:
• Data pengendalian analitik
• Data pengujian sterilisasi
• Data kesetaraan hayati
• Data prosedur pengujian bahan mentah dan sediaan jadi
• Informasi lain yang dapat menunjukkan mutu sediaan obat jadi tertentu
2. Semua obat dan/atau sediannya harus memenuhi persyaratan FI ed IV
atau persyaratan yang telah ditetapkan oleh PFT dan IFRS
3. Sedapat mungkin, semua sediaan obat tersedia dalam kemasan unit
tunggal, atau dosis unit atau kemasan selama terapi
4. Nama dan alamat manufaktur dari bentuk sediaan akhir dan pengemas
atau distributor harus tertera pada etiket sediaan
5. Tanggal kadaluarsa harus secara jelas pada etiket kemasan
6. Informasi terapi, biofarmasi, dan toksikologi harus tersedia
untukApoteker atas permintaan
LANJUTAN
7. Materi edukasi untuk pasien dan staf, yang penting untuk
penggunaan yang tepat dari sediaan obat harus tersedia
secara rutin
8. Atas permintaan, pemasok harus memberikan dari setiap
pernyataan berkaitan dengan kemajuan, keamanan dan
keunggulan produknya
9. Atas permintaan, pemasok harus memberikan tanpa biaya,
suatu kuantitas yang wajar dari produknya yang
memungkinkan tenaga farmasi mengevaluasi sifat fisik,
termasuk farmasetik (penampilan, kerusakan, cacat fisik)
KEBIJAKAN DISTRIBUSI
• Apabila memungkinkan, pengiriman tiap jenis sediaan obat
harus berasal dari suatu nomor lot/bets tunggal
• Kecuali ditetapkan atau dipersyaratkan lain oleh
pertimbangan stabilitas, tidak kurang dari jarak waktu 12
bulan harus tersedia, antara pengiriman dan tanggal
kadaluarsa.
• Pemasok harus menerima, tanpa pengesahan sebelumnya,
kemasan sediaan obat yang belum dibuka yang
dikembalikan yang belum lewat tanggal kadaluarsanya.
• Pemasok harus mengirimkan semua pesanan sediaan obat
tepat waktu, ongkos kirim prabayar oleh pemasok dan
menyertakan daftar kemasan pada setiap pengiriman
KEBIJAKAN PEMASARAN DAN
PENJUALAN
• Pemasok tidak dipekenankan menggunakan nama Apoteker
atau nama IFRS dalam iklan atau materi promosi atau
kegiatan
• Pemasok harus menghormati keputusan sisten formularium
yang dibuat oleh PFT
• Pemasok tidak diperkenankan memberikan uang, alat, atau
barang kepada IFRS atau stafnya
• Dalam kontrak, pemasok harus menjamin menyediakan
pada harga yang ditetapkan setiap jumlah minimum sediaan
obat yang diterapkan.
TERIMA KASIH
IPC
Kelompok 3
Aprilia Putri Efendy
Findriyani Paus
Puteri M. Hamid
Maulina Putri Mantulangi
Nur Afni M. Nento
YustikaYusuf
Safitriyanti Gaghaube
SriYunita K. Bungi
Nur Sinta Mapisamang
Hengki Boma
Pengertian IPC
IPC (In Process Contro)merupakan
pengecekan kualitas produk yang
dilakukan selama produksi rutin.
Pengecekan dilakukan selama
produksi untuk memastikan
kualitasnya sesuai sebelum
dikirimkan ke pasien.
FUNGSI IPC
Fungsi dari IPC adalah memonitoring
dan jika dibutuhkan adaptasi proses
pembuatan untuk memastikan
produk sesuai dengan spesifikasinya.
Pengecekan ini termasuk kontrol
peralatan dan pengecekan lingkungan
produksi.
Tujuan I P C
1. Meningkatkan proses dan kualitas selama
pembuatan obat
2. Memonitor, mengontrol dan meningkatkan
efisiensi selama seluruh operasi pembuatan obat
pada setiap tahapan produk obat
3. Inspeksi bahan awal, peralatan, lingkungan
pembuatan produk, melakukan pengetesan
terhadap spesifikasi bahan kemas dll
4. Kontrol proses dan kualitas
Struktur organisasi IPC
Struktur organisasi IPCdiletakan dibawah QC
sehingga pengujian dapat dilaksanakan secara
independen. Prosedur untuk pengujian dilakukan
atas persetujuan dari bagian QC. Personil yang
melakukan pengujian harus terkualifikasi dan
sudah mendapatkan pelatihan yang
memadai.Personil yang melakukan pengujian
bebas dari kepentingan terutama kepentingan dari
bagian produksi.
Lokasi In Process Control (IPC)
Lokasi IPC berada di area produksi,
terdapat ruangan IPC sendiri bagi personil
QC. Ruangan tersebut berisi alat-alat
pemeriksaan produk selama proses.
Ruangan tersebut hanya boleh untuk
pemeriksaan tidak boleh digunakan untuk
proses pembuatan obat. Ruangan dirancang
tertutup dan tidak ada risiko kontaminasi
dari hasil pengujian ke ruangan produksi.
Pengujian IPC
Sampel yang diambil akan dilakukan
pengujian untuk melihat apakah sesuai
dengan spesifikasinya atau tidak. Dicek
identitas, kadar dan semua parameter
sesuai yang ada di SOP. Hasil pengujian
akan didapatkan laporan analisis yang
menyatakan sampel memenuhi syarat atau
tidak memenuhi syarat.
Dokumentasi dan evaluasi Data IPC
Semua data terkait dengan pegujian termasuk lingkungan
juga harus dicatat. Data lingkungan seperti suhu dan
kelembapan ruangan selama perngujian. Dokumentasi ini
harus tercatat pada catatan IPC, inisial personil yang
melakukan pengujian dan hasilnya. Bila ada
penyimpangan maka personil yang melakukan
persetujuan tanda tangan harus ada di dokumen
pengujian. Setiap ada penyimpangan harus ada justifikasi,
tanggal dan nama yang melakukan otorisasi
penyimpangan tersebut. Penyimpangan ini harus
diketahui tertulis oleh bagian QC, Produksi dan QA.
QUALITY CONTROL
KELOMPOK 4
DEYKE K BADERAN
DWI MULYANA SALSABILA BALADRAF
HASRUL ABDULLAH
MELANDA NIUWA
NURUL PRATIWI SOMPAH
RAHMATIA IBRAHIM
SARASWATY J KADIR
SRI AINUN TAHIR
SURYANINGSI UMAILI
IMIIN GIRE
Pengertian Quality Control
Quality Control adalah suatu kegiatan perancanagan, pemeriksaan,
penyortiran, pengukuran, pengujian, penelitian, pengembangan,
pengemasan dalam memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan
yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam
perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana.
Quality Control atau Pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial
dari CPOB di Industri Farmasi untuk memberikan kepastian bahwa produk
secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan
pemakaiannya. Pengawasan mutu mencakup pengambilan sampel,
spesifikasi, pengujian serta termasuk pengaturan, dokumentasi, dan
prosedur pelulusan yang memastikan bahwa semua pengujian yang
relevan telah dilakukan, dan bahan tidak diluluskan untuk dipakai atau
produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya telah dibuktikan memenuhi
persyaratan. Sesuai dengan CPOB laboratorium pengawasan mutu harus
terpisah dengan fasilitas produksi.
Next…
Laboratorium pengawasan mutu Industri Farmasi terdiri
dari laboratorium mikrobiologi dan kimia. Laboratorium
mikrobiologi dibedakan dalam 4 kelas kebersihan yaitu
kelas A, B, C, dan D. Beberapa pengujian yang dilakukan
di laboratorium mikrobiologi yaitu, pengujian mikroba air,
uji produk antara untuk produk dengan pemeriksaan
mikrobiologi baik produk steril dan non steril. Terdapat
banyak instument di lab mikrobilogi seperti LAF, autoclave,
inkubator , koloni counter dan lain-lain
Tujuan Quality Control
Quality Control berarti memenuhi keinginan konsumen terhadap produk
dan service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut
adalah :
▪ Quality adalah Kualitas produk dan kegiatan ( aktifitas kerja )
▪ Cost adalah Biaya
▪ Delivery adalah Penyampaian ( ketepatan dan cara )
▪ Safety adalah Keselamatan
▪ Environment adalah Ramah Lingkungan
Membuat keseimbangan antara quality dan cost. Kualitas dicapai secara
ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi jaminan kualitas
pekerjaannya pada proses – proses berikutnya. Aktivitas QC circle (
berkesinambungan ), operasional ZD ( Zero Defect )
Ruang lingkup bagian Quality Control Industri
Farmasi adalah sebagai berikut: