Askep MCI BudiParwoto
Askep MCI BudiParwoto
DISUSUN OLEH:
NAMA : BUDI PARWOTO
NIM : 2020207209125
KELAS : PROFESI NERS KALIREJO
A. DATA DASAR
1. Data Demografi
a. Identitas pasien
Nama : Tn. Y
Usia : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Dusun 6 Kampung Bangunrejo
Sumber Biaya :-
Tanggal Masuk Rs : 25 Mei 2021
Diagnosa Medis : MCI
b. Sumber Informasi
Nama : Ny. R
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Istri
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dusun 6 Kampung Bangunrejo
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS
Klien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, nyeri dada menjalar ke
punggung kiri, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat. sesak napas dan kesulitan
bernapas, dada berdebar-debar, berkeringat banyak, akral dingin, mudah lelah dan
lemas, anoreksia dan mual seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 8/10.
Keluarga Tn. S mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, namun
memiliki penyakit darah tinggi sejal 5 tahun yang lalu dan tidak patuh minum
obat anti hipertensi dan diet. Pasien tidak pernah di rawat di puskesmas
karena hipertensi dan tidak ada riwayat dioperasi di RS. Jika sakit pasien
berobat ke puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. Keluarga
mengatakan sebelum masuk RS sering mengeluh nyeri dada saat aktifitas,
dan kemudian pasien di bawa keluarga ke RS.
Keterangan:
: meninggal : klien
: perempuan
e. Riwayat Psiko-sosial-spiritul
1) Psikososial
Tn. S mengatakan cemas terhadap nyeri dadanya yang tiba-tiba dan sangat berat
dirasakan. Keluarga sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. S kepada
dokter dan perawat
2) Sosial
Pasien selama di rawat di RS selalu ditemani oleh keluarganya, hubungan
antara istri dan anak kandungnya baik dan tidak ada konflik.
3) Spiritual
Tn. S mengatakan sebelum sakit selalu menjalankan sholat 5 waktu, namun saat
sakit hanya bisa berdoa. Perawat selalu memberikan pelayanan kepada pasien dan
keluarga, dan perawat selalu menjaga privacy pasien.
f. Pengetahuan Pasien dan keluarga
Klien belum mengetahui penyakitnya saat ini, klien hanya tau bahwa dirinya
menderita hipertensi. Klien sering bertanya kepada perawat dan dokter tentang
kondisinya.
g. Lingkungan
Menurut klien, lingkungan tempat tinggal klien bersih dan nyaman.
h. Pola kebiasaan sehari hari sebelum dan saat sakit
Keluarga mengatakan klien memiliki penyakit darah tinggi sejal 5 tahun yang
lalu dan tidak patuh minum obat anti hipertensi dan diet. Pasien tidak pernah
di rawat di puskesmas karena hipertensi dan tidak ada riwayat dioperasi di
RS. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di warung saja
sembuh.
1. Pola Pemenuhan Nutrisi dan Cairan
a. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3x sehari. Klien makan dengan baik dengan lauk
pauk yang sehat.
- Saat sakit
Selama klien di RS klien mengalami anoreksia,hanya menghabiskan setengah
porsi makanan yang diberikan.
b. Pola cairan
- Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien minum 7-8 gelas sehari. Minm air putih dan teh manis.
- Saat sakit
Klien minum seperti biasa,tidak mengalami gangguan.
2. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit
Klien BAB 1 x/hri. dengan konsistensi lembek dan berbau khas. Klien BAK
5-6 x/hr dengan warna urine jernih
- Saat sakit
Klien tidak memiliki keluhan dalam BAK. Klien BAB 1 x/hr dengan
konsistensi lembek dan normal.
3. Pola Istriahat dan tidur
- Sebelum sakit
Klien dapat tidur siang 1-2 jam/hr dan 6-7 jam saat malam hari. Klien dapat
tidur nyenyak
- Saat sakit
Klien hanya dapat tidur malam 3-4 jam/hr dan sering terbangun. Klien
mengeluh nyeri dada dan sesak nafas
4. Pola personal Hygiene
- Sebelum sakit
Klien mandi 2x/hri. Klien menggosk gigi saat mandi. Klien keramas selam 3
x/minggu
- Saat sakit
Pasien tampak lemah, cepat lelah, pasien bedrest di tempat tidur.
Pasien hanya berbaring dengan posisi semi fowler. Perawat dan
keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien.
5. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Sebelum sakit
Klien tidak rutin memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan walaupun
mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi.
- Saat sakit
Klien tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa.Klien hanya patuh
mengkonsumsi obat obatan yang diberikan oleh perawat.
9) Sistem Urogenital
Tidak ada luka. Kulit sudah tidak elastis. Terdapat hiperpigmentasi pada
wajah dan beberapa kulit. Konjungtiva tampak anemis.
12) Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat odema. CRT 2 detik. Kekutan otot baik. Tidak ada tanda2
fraktur.
13) Sistem Reproduksi
a. Klien tidak memiliki masalah dalam reproduksi
Tanda (Obyektif) :
a. testis : Tidak ada pembesaran pada testis
b. Kutil genital/lesi : Tidak ada
4. Pemeriksaan Penunjang.
Spo2 : 90%
Hb : 13,5 g/dl
Hematokrit : 42 %
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
- O2 5 LPM dengan nasal kanula
- IVFD RL 20 TPM
- Ketorolac 30 mg/8 jam
- Ranitidine 50 mg/8 jam
- Captopril 12,5 mg (2x1)
- Furosemide 40 mg(2x1)
- ISDN 5 mg (3x1)
- Aspilet 80 mg (2x1)
- Clopidogrel 75 mg (1x1)
b. Penatalaksanaan Keperawatan ( Saat Pengkajian )
Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien, perawat
melibatkan keluarga dalam merencanakan program tindakan yang akan
dilakukan pada pasien.
B. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1 DS:
DO:
TD 180/100 mmHg
hilang (anoreksia)
c. Klien mengaku merasa mual
DO:
a. klien tampak sesaknapasdankesulitan
saat bernapas
b. frekuensi napas 30 x/menit
c. SpO,90%
d. Pasien mendapatkan tgeraphi O2 5
LPM dengan nasal kanul
5 DS:
Klien mengatakan sebelum sakitselalu Intoleransi aktifitas Ketidak seimbangan
menjalankan sholat 5 waktu, namun antara suplai oksigen
saatsakithanya bisaberdoa di tempat miocard dan kebutuhan,
tidur adanya iskemik/ nekrotik
Klien mengatakan jaringan miocard
nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,s ditandai dengan
etelahminumobatdanbertambahberat gangguan frekuensi
bilabanyakbergerak jantung, tekanan darah
dalam aktifitas yang
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi
tempat tidur.
Pasien hanya berbaring dengan posisi
semi fowler.
Perawat dan keluarga membantu
aktivitassehari-haripasien
6 DS:
a. Klien memiliki R i w a y a t penyakit Kurangnya pengetahuan kurang informasi tentang
darahtinggisejal 5 tahunyanglalu fungsi jantung /
b. Menurut kl uarga kl i en implikasi penyakit
tidakpatuhminumobatantihipertensidandi jantung dan status
et kesehatan yang akan
c. Jika sakit pasien mengaku hanyaberobat datang , kebutuhan
ke puskesmas dan membeli obat di perubahan pola hidup
warung saja ditandai dengan
DO: pernyataan masalah,
a. Perawatmelibatkankeluargadalammerenca kesalahan konsep,
nakanprogramtindakan pertanyaan, terjadinya
yangakandilakukanpadapasien kompliksi yang dapat
dicegah serta
pemanfaatan fasilitas
kesehatan
7 DS:
a. Klien mengaku berkeringat banyak Kecemasan Adanya ancaman aktual
b. Klien mengatakan jika dirinya merasa terhadap integritas
cemas akan penyakit yang dialami biologisterkait kondisi
(nyeridadanyayangtiba-tiba kesehatan
dansangatberatdirasakan)
c. Keluarga sering menanyakan
perkembangankondisi Tn. Skepada
dokterdanperawat
DO:
a. Klien tampak banyak berkeringat
b. Keluarga tampak selalu bertanya tentang
kondisi pasien baik dengan dokter dan
perawat
C. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan factor-faktor listrik, penurunan
karakteristik miokard
2. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik jaringan miocard
D. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 Penurunan curah jantung berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Pertahankan tirah baring selama 1. Peningkatan kelelahan fisik mampu
perubahan factor-faktor listrik, penurunan selama 3x 24 jam diharapkan curah jantung fase akut berdampak pada infark miokard yang
karakteristik miokard membaik / stabil dengan kriteria : lebih meluas
DS: a. Tidak ada edema 2. Penurunan tekanan darah secara tiba-
Klien juga mengaku dadanya berdebar- b. Tidak ada disritmia 2. Kaji dan laporkan adanya tanda tiba mampu mengindikasi adanya
debar
c. Haluaran urin normal tanda penurunan curah jantung
Klien menatakan jika dirinya mudah lelah TTV dalam batas normal penurunan COP, TD 3. Jika asupan lebih banyak
dan lemas
daripadaoutput, maka klien berisiko
DO:
3. Monitor haluaran urin mengalamikelebihan cairan
Klien tampak lemah dan cepat Lelah
4. Penurunan kekuatan denyut
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat perifersering ditemukan pada klien
tidur 4. Kaji dan pantau TTV tiap jam denganpenurunan curah jantung
TD 180/100 mmHg 5. Perubahan segmenST dapat
frekuensi nadi 110x/mnenit mengindikasikan iskemikmiokard yang
Hasil EKG diketahuiSegmen ST elevasi 5. Kaji dan pantau EKG tiap hari dapat terjadi karenapenurunan perfusi
pada lead VI,V2,V3,V4 arteri koroner.
Klien mendapatkan therapi : 6. Takikardia dapat meningkatkan
1. Captopril 12,5mg(2xl) kebutuhan oksigen dan miokardium
2. Furosemide40mg(2xl) 6. Auskultasi pernafasan dan jantung dan dapat menjadi situasi mekanisme
tiap jam sesuai indikasi kompensasi terkait dengan penurunan
keluaran jantung, suara ronki,
peningkatan napas pendek,
danproduksi sputum. Hal ini
menunjukkan penurunan lanjut curah
jantung dankemungkinan edema paru.
7. Obat yag diresepkan digunakan
untukmeningkatkan respon
kontrakstilitas dan menurunkan
7. Pertahankan cairan parenteral dan preload dan afterloaddan efeknya
obat-obatan sesuai advis harus dieveluasi.
8. Makanan dalam porsi besar dapat
meningkatkan beban miokardium dan
menyebabkan stimulasi vagal yang
8. Berikan makanan dengan porsi akan menyebabkan bradikardia.
kecil
2 Nyeri akut berhubungan dengan iskemia Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Observasi karakteristik, lokasi, 1. Untuk mengetahu intensitas nyeri yang
jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri. selama 3x24 jam diharapkan nyeri waktu, dan perjalanan rasa nyeri dirasa, lokasi, penyebaran, factor yang
DS: berkurang / mereda, dengan kriteria dada tersebut. mampu memperingan dan
- Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri. a. Nyeri dada berkurang (misalnya dari memperberat nyeri
skala 8 ke 7, atau dari 7 ke 5) 2. Dengan istirahat dapat menurunkan
- Nyeridada yang dirasakan menjalar
kepunggung kiri
b. tidak gelisah 2. Anjurkan pada klien menghentikan denyutan nadi sehingga mampu
- Nyeri yang dirasakan klien saat baru datang menyetabilkan tekanan jantung
memiliki skala nyeri 8(8/10), dan 3. Bantu klien melakukan tehnik sehingga meminimalisir nyeri
berkurang menjadi 7 (7/10) saat relaksasi, mis nafas dalam, perilaku 4. Pemberian O2 secara adekuat
diruang perawatan distraksi, visualisasi, atau bimbingan memcegah terjadinya infark karena
- Menurut klien lamanya nyeri yang imajinasi. kegagalan perfusi secara meluas
dirasakan sekitar 30 menit, 4. Pertahankan Oksigenasi dengan 5. Tanda tanda vital mampu digunakan
- Klien mengatakan nyerinya berkurang bikanul contohnya ( 2-5 L/menit ) sebagai indicator nyeri bertambah atau
biladiberikan oksigen,setelah minum obat dan mereda
bertambah berat bila banyak bergerak 5. Monitor tanda-tanda vital ( Nadi &
DO: tekanan darah ) tiap dua jam. 6. Pemberian analgesic (sort acting)
- Klien tampak banyak berkeringat
mampu menetralisir secara cepat
- TD 180/100 mmHg
- frekuensi nadi 110x/mnenit 6. Kolaborasi dengan tim kesehatan
- Pasien memperoleh Ketorolac30 mg/8jam dalam pemberian analgetik.
- klien memperoleh ISDN5mg(3x1) dan (ketrolan IV)
Aspilet80mg(2xl)
3 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. catat frekuensi jantung, irama, dan 1. Dispneu, takikardia, angina,
ketidakseimbangan antara suplai oksigen selama 3x 24 jam diharapkan terjadi perubahan TD selama dan sesudah diaphoresis, dan hipotensi sebelumnya
miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ peningkatan toleransi pada klien. Dengan aktivitas ) Tingkatkan istirahat ( di menandakan aktifitastersebut
riteria Hasil : tempat tidur) kebutuhan miokardium lebih banyak.
nekrotik jaringan miocard
a. klien berpartisipasi dalam aktifitas sesuai 2. Tindakan
DS:
kemampuan klien > frekuensi jantung 60- 2. Batasi aktifitas pada dasar nyeri keperawatan/aktifitasmeningkatkan
Klien mengatakan sebelum sakitselalu
menjalankan sholat 5 waktu, namun
100 x/menit dan berikan aktifitas sensori yang kebutuhan miokardium dan dapat
saatsakithanya bisaberdoa di tempat tidur b. TD 12O-80mmHg. tidak berat menyebabkan keletihan ekstrem.
Klien mengatakan 3. Aktifitas fisik yang meningkat secara
nyerinyaberkurangbiladiberikanoksigen,setela bertahap dan tepat akan membantu
hminumobatdanbertambahberat 3. Jelaskan pola peningkatan bertahap klienmendapatkan kondisi jantung
bilabanyakbergerak dari tingkat aktifitas, contoh yang optimal dan memperbaiki
bengun dari kursi bila tidak ada toleransi
DO: nyeri, ambulasi dan istirahat selam 4. Aktifitas seperti naik tangga, bekerja
Klien tampak lemah dan cepat Lelah 1 jam setelah mkan dengan lengan diatas kepala atau
Pasien h a n y a m a m p u bedrestdi tempat gerakan lenganberkelanjutan dapat
tidur. 4. Kaji ulang tanda gangguan yang menyebabkan kelelahan berlebihan dan
Pasien hanya berbaring dengan posisi semi menunjukan tidak toleran terhadap membutuhkan curah jantunglebih
fowler. aktifitas atau memerlukan banyak daripada yang dapat disuplai
Perawat dan keluarga membantu
pelaporan pada dokter oleh tubuh.
aktivitassehari-haripasien