Anda di halaman 1dari 8

OROPHARYNGEAL AIRWAY (OPA)

Manfaat OPA : Menahan lidah dari menutupi hipofaring. Sebagai fasilitas suction
dan mencegah tergigitnya lidah dan ETT (Endotracheal Tube). Pemasangan pada
anak-anak harus hati- hati karena dapat melukai jaringan lunak. Ukuran berfariasi
dari 12 FR hingga 36 FR. Pemilihannya dengan mengukur dari sudut bibir hingga
sudut rahang bawah. OPA terbagi menjadi 5 penomoran sebagai berikut :

Alat bantu napas ini hanya digunakan pada pasien yang tidak sadar bila angkat
kepala-dagu tidak berhasil mempertahankan jalan napas atas terbuka. Alat ini
tidak boleh digunakan pada pasien sadar atau setengah sadar karena dapat
menyebabkan batuk dan muntah. Jadi pada pasien yang masih ada refleks batuk
atau muntah tidak diindikasikan untuk pemasangan OPA.

Indikasi : Napas spontan, Tidak ada reflek muntah, Pasien tdk sadar,tdk mampu
manuver manual

Komplikasi : Obstruksi jalan napas, Laringospasme. Muntah, Aspirasi

Cara pemilihan OPA : pangkal OPA pd sudut mulut, ujung OPA pd angulus
mandibula. Apabila terlalu kecil maka tidak dapat efektif membebaskan airway
dan dapat mendorong lidah semakin ke belakang. Apabila terlalu besar akan
melukai epiglotis, merangsang muntah dan laringospasme.

Cara penggunaan alat bantu jalan napas orofaring:

1 Bersihkan mulut dan faring dari sekresi, darah, atau muntahan dengan
menggunakan ujung penyedot faring yang kaku (Yaunker), bila
memungkinkan
2 Pilihlah ukuran OPA yang tepat, yaitu dengan menempatkan OPA di
samping wajah, dengan ujung OPA pada sudut mulut, ujung yang lain
pada sudut rahang bawah. Bila OPA diukur dan dimasukkan dengan
tepat, maka OPA akan
tepat sejajar dengan pangkal glotis
3 Masukkan OPA sedemikian sehingga ia berputar ke arah belakang ketika
memasuki mulut
4 Ketika OPA sudah masuk rongga mulut dan mendekati dinding posterior
farings, putarlah OPA sejauh 180° ke arah posisi yang tepat.
Suatu metode alternatif adalah memasukkan OPA secara lurus ketika
menggunakan penekanan lidah atau alat yang serupa untuk menahan lidah
di
dasar mulut.
NASOPHARYNGEAL AIRWAY (NPA)

Indikasi NPA :
a. Sadar/tdk sadar,
b. Napas spontan,
c. Ada refleks muntah,
d. Kesulitan dg OPA. Kontraindikasi NPA :
a. Fraktur wajah
b. Fraktur tulang dasar tengkorak.
Jelaskan cara pemilihan NPA (ada gambar pd slide), cara pemasangan NPA
(bevel menghadap lateral).
Komplikasi NPA :
a. Trauma,
b. Laringospasme,
c. Muntah,
d. Aspirasi,
e. Insersi intrakranial (pd fr. tlg wajah/tlg. dasar tengkorak)
Cara Penggunaan alat bantu napas Nasofaring adalah :

Langkah Tindakan
1 Pilihlah ukuran NPA yang tepat
 Bandingkan diameter luar NPA dengan lubang dalam hidung. NPA
tidak boleh terlalu besar sehingga menyebabkan lubang hidung
memucat. Beberapa tenaga kesehatan menggunakan diameter jari
kelingking pasien sebagai pedoman untuk memilih ukuran yang tepat
 Panjang NPA haruslah sama dengan jarak antara ujung hidung pasien
dengan cuping telinga
2 Basahi saluran napas dengan pelumas larut air atau jelly anestesik.
3 Masukkan NPA melalui lubang hidung dengan arah posterior membentuk garis
tegak lurus dengan permukaan wajah. Masukkan dengan lembut sampai dasar
nasofaring.
Bila mengalami hambatan :
 Putar sedikit pipa untuk memfasilitasi pemasangan pada sudut antara
rongga hidung dan nasofaring
 Cobalah tempatkan melalui lubang hidung yang satunya karena pasien
memiliki rongga hidung dengan ukuran yang berbeda
ENDOTRACHEAL TUBE (ETT)

a. Pilih ukuran yang sesuai: (ID: Internal Diameter)


b. Dewasa : ID 6.5 , 7 atau 7.5 Atau ± sebesar kelingking kiri pasien
c. Anak : ID = 4 + (Umur : 4)
d. Bayi : Prematur : ID 2.5
e. Aterm : 3.0 – 3.5
Kegunaan Pipa endotrakea adalah : Memelihara jalan napas atas terbuka (paten),
Membantu pemberian oksigen konsentrasi tinggi, Memfasilitasi pemberian
ventilasi dengan volume tidal yang tepat untuk memelihara pengembangan paru
yang adekuat, Mencegah jalan napas dari aspirasi isi lambung atau benda padat
atau cairan dari mulut, kerongkongan atau jalan napas atas, Mempermudah
penyedotan dalam trakea, Sebagai alternatif untuk memasukkan obat (Nalokson,
Atropin, Vassopresin, epinefrin dan lidokain ; NAVEL) pada waktu resusitasi
jantung paru bila akses intravena atau intraosseus belum ada

INDIKASI
Henti jantung, bila ventilasi kantong napas tidak memungkinkan atau tidak
efektif, Pasien sadar dengan gangguan pernapasan dan pemberian oksigen yang
tidak adekuat dengan alat-alat ventilasi yang tidak invasif, Pasien yang tidak bisa
mempertahankan jalan napas (pasien koma).

Kebutuhan untuk perlindungan airway Kebutuhan untuk ventilasi


Tidak sadar Apnea :
 Paralisis neuromuskular

 Tidak sadar
Fraktur Maksilofasial berat Usaha napas yang tidak adekuat :
 Takipnea

 Hipoksia

 Hiperkarbia

 Sianosis
Bahaya aspirasi Cedera kepala tertutup berat
 Perdarahan yang membutuhkan
hiperventilasi
 Muntah-muntah
Bahaya sumbatan : Kehilangan darah yang masif
 Hematoma leher dan memerlukan resusitasi
volume
 Cedera laring, trakea

 Stridor

Anda mungkin juga menyukai