ST NUR JANNA AS
ATIKA MARYAM
NUR ALAM
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
Kami mengucapkan syukur kepada Allah AWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen kami
membimbing kami.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. KESIMPULAN.................................................................................................25
B. SARAN...............................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, manusia tak lepas dari yang namanya pendidikan. Baik yang
formal maupun nonformal. Dalam pendidikan formal pasti memiliki jenjang entah itu SD,
SMP, SMA maupun PT semuanya pasti berlandaskan dalam suatu sistem yang dinamakan
kurikulum. Karena setiap kegiatan dalam pendidikan semuanya di atur dalam sebuah
kurikulum. Selama ini kita telah mengalami bahwa kurikulum di Indonesia mengalami
Agar menghasilkan kurikulum yang baik, harus diadakan yang namanya perencanaan
kurikulum. Dimana dalam tahap-tahap nya harus sangat teliti dan detail menyesuaikan
proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar,
berbagi pengalaman belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan
yang diharapkan.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
dalam bidang olahraga yaitu suatu jarak untuk perlombaan yang harus
ditempuh oleh pelari. Juga diartikan sebagai kereta pacu pada zaman itu.
rosa,1997:1.2).
planing for better teaching and learning, krikulum (modern) segala usaha
3
4
rosa,1997:1.2).
1986:1.11).
oleh para siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
segala kegiatan yang akan dikerjakan siswa dan guru, metode yang
maksud untuk mencapai tujuan pendidikan. Tidak ada kurikulum yang baku
B. PELAKSANAAN KURIKULUM
kepala sekolah dan tugas guru dalam pelaksanaan kurikulum serta diadakan
2010:173).
atau dengan cara lain. Cara-cara ini sering digunakan oleh seorang
kemungkinan :
sebagai pemimpin.
orang lain/ bawahannya yang dipimpin . Sifat/sikap/tingkah laku tersebut antara lain:
tugas pada guru, mendorong, mengawasi dan menilai kegiatan guru dalam
kepadanya . Sebagai kepala sekolah dia juga sebagai guru ,yang harus
4) Berpikir kritis,dsb
9
rencana-rencana:
Keterlibatan para guru dalam hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab
mana diperlukan.
lain berdasarkan prinsip bertahap dan bergilir dilihat dari segi prioritas
tenaga psikiater.
konselor ahli.
yang memadai dari seorang kepala sekolah agar mampu melaksanakan tanggung
jawabnya. Semua organisasi harus bekerja secara terpadu dibawah koordinasi yang
disekolah bersangkutan.
tindakan para personal dan staf pada suborganisasi dalam organisasi sekolah
bersangkutan begerak bersama-sama sesuai dengan tujuan, funsi dan ruang lingkup
tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sub organisasi untuk mencapai
kepala sekolah dan kepala sub organisasi menyadari bahwa tanggung jawab
biaya yang telah disediakan untuk kegiatan kurikuler berjalan secara seimbang dan
hasil belajar maupun evaluasi program terlaksana secara objektif, komperehensif dan
mungkin oleh Kepala sekolah atau kepala sub organisasi, atau ketua bidang
dengan baik dengan semua pihak yang terlibat dalam proses administrasi,baik
dari seseorang kepada orang/ pihak lain dalam rangka proses kerjasama untuk
menyeluruh, dimna terdapat input, proses dan output. Yang menjadi input adalah
pean/warta yang disampaikan sebagai proses adalah cara dan kegiatan penyampaian
itu sendiri, yang selanjutnya terjadi perubahan tingkat pemahaman, sikap dan
tindakan tertentu yang terjadi pada diri, kepada siapa pesan itu disampaikan yang
menyebabkan terjadi suatu tindakan yang dilakukan oleh bersangkutan sesuai dengan
15
secara efektif agar semua pihak/ personal yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum
bertindak satu arah, satu pemikiran, satu sikap dan satu keinginan, mencapai tujuan-
tergantung pada tujuannya, informasi, suasana sekolah dan prosedur komunikasi yang
Pembagian tugas –tugas bagi guru pada prinsipnya harus mempertimbangkan hal-hal
berikut:
bersangkutan.
pembagian tugas kepada guru untuk memegang kelas tertentu, yang berarti
bhwa jika ada 6 kelas maka berarti pada sekolah tersebut paling tidak terdapat
6 guru dan satu kepala sekolah. Tiap guru bertanggung jawab mengajar
3) Sekolah yang telah melaksanakan sistem bidang studi, pembagian tugas guru
kurikuler lainnya dan atau program ekstrakurikuler, seperti: guru seni, music,
5) Ada sejumlah sekolah didaerah atau dipedesaan yang masih kekurangan guru
atau yang ada tidak sesuai dengan jumlah bidang studi. Masalah ini
orang guru, misalnya mengajar beberapa bidang studi atau mengajar beberapa
kelas.
siswa
kegiatan ini perlu deprogram secara baik dan didukung oleh semua guru.
Untuk itu perlu disediakan guru penanggung jawab, jumlah biaya dan
tabungan sekolah. Kegiatan ekstra ini mengandung nilai tertentu, antara lain
formal.
alasan berikut.
4) Kasus lain dimana siswa telah lulus ingin bekerja pada suatu
masalah dan kesulitan para siswa yang dibimbingnya, dengan maksud agar siswa
tingkat atau keadaan yang lebih layak dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan
kearah pemecahan masalah atau kesulitan serta bantuan apa yang sekiranya
penyebabnya.
Kunjungan kerumah
Untuk menjadi guru pembimbing yang kompeten, dia harus memiliki wewenang
Psikologi umum
Psikologi Pendidikan
Psikologi perkembangan
Mental Hygine
dalam hal ini Sekolah Dasar, ternyata tidak semulus harapan semula. Ada
a. Tenaga Kependidikan
Rasio jumlah guru dan jumlah kelas harus seimbang. Kenyataannya banyak
sekolah yang hanya memiliki 3 orang guru kelas, 1 orang guru agama Islam,
dan Kepala Sekolah. Kondisi tersebut menuntut semua guru harus merangkap
mengajar dua kelas sekaligus. Guru agama juga harus mengajar mata
pelajaran umum. Keadaan ini bukanlah kondisi yang ideal untuk dapat
mencapai tujuan pendidikan yang optimal karena beban kerja guru melebihi
kemampuannya.
lingkungan belajar, serta segala prasyarat lainnya. Selama ini guru terbiasa
dengan kurikulum yang relatif sudah “siap pakai”, tanpa harus menyusun
silabus, mnyiapkan bahan dan mencari bahan sendiri dsb. Kurikulum 2004
kurikulum tersebut sesuai situasi dan kondisi sekolah masing-masing. Hal ini
menuntut keahlian dan membutuhkan waktu yang cukup banyak. Guru yang
kelebihan beban mengajar dan tugas-tugas lainnya, tentu sangat sulit untuk
24
pelajaran/buku penunjang.
bagi guru. Untuk itu guru perlu mendapat sosialisasi terlebih dulu mengenai
ybs. melalui penataran serupa. Hal ini belum diterapkan pada beberapa
Segala urusan ketatausahaan menjadi tugas kepala sekolah dan guru. Bahkan
juga banyak sekolah yang tidak mempunyai penjaga sekolah. Hal ini jelas
retak-retak, genting yang bocor, penerangan yang kurang, terlalu sempit, dan
Alat peraga dan media pembelajaran harus tersedia agar siswa dapat
menangkap materi pelajaran dengan baik. Untuk itu guru harus pandai dan
mau menyediakan alat peraga serta media pembelajaran yang sesuai. Hal ini
sulit dipenuhi karena guru tidak sempat lagi menyiapkan media karena
kurang.
Sarana lain yang sangat penting adalah tersedianya buku kurikulum 2004
melaksanakannya harus meminjam dulu untuk difoto copy dari sekolah lain
yang sudah terlebih dulu memfoto copy. Demikian secara berantai, sehingga
c. Pembiayaan
26
dukungan dana. Buku sumber juga harus tersedia, dan hal ini membutuhkan
dana untuk membelinya. Selama ini dukungan dana dari pemerintah sangat
terbatas, karena itu partisipasi masyarakat, khususnya orang tua murid, sangat
diperlukan. Berita tentang akan turunnya dana dari pemerintah pusat berupa
BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang cukup besar tentu merupakan kabar
yang cukup menggembirakan, namun sampai makalah ini ditulis dana tersebut
masih belum juga cair. Dana dari orang tua murid yang selama ini mendukung
rendah.
dapat berupa dukungan dana, menjadi nara sumber, dan menciptakan suasana
belajar di luar sekolah dan jam sekolah. Masyarakat dan orang tua harus
mendorong para siswa aktif belajar di rumah maupin dalam belajar kelompok.
Dalam hal ini kebiasaan orang tua menyetel televisi pada jam-jam belajar
mengerjakan PR.
27
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen pokok dalam pelaksanaan suatu
memberikan otonomi yang sangat luas pada sekolah dan guru untuk
kompetensi, hasil belajar, indikator, dan materi pokok saja. Guru harus
ulangan atau ujian bersama dengan alasan strandardisasi mutu memaksa guru
buku pelajaran yang diterbitkan oleh penerbit yang terkenal. Hal ini berarti
mengikuti pola lama dalam mengajar, yaitu menghabiskan materi dan target
f. Pemecahan masalah
28
kendala harus diatasi edapat mungkin. Sekolah sebagai pemegang hak otonom
harus berani mengambil resiko dan lebih aktif untuk menutup segala
dan sebagainya. Guru harus rajin mencari informasi dengan banyak membaca
ditempuh guru karena bagaimanapun guru tetap harus tunduk dan patuh pada
pengelolaan kelas.
keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, guru harus mengkaji,
mengetahui, memahami, dan melaksanakan kurikulum yang sedang berlaku. Dengan demikian,
guru akan melakkukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
tingkat sekolah dan tingkat kelas. Dalam tingkat sekolah yang berperan adalah guru. Walaupun
dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas guru dalam pelaksanaan kurikulum serta
diadakan perbedaan tingkat dalam pelaksanaan administrasi, yaitu tingkat kelas dan tingkat
sekolah, namun antara kedua tingkat dalam pelaksanaan administrasi kurikulum tersebut
administrasi kurikulum.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memperkaya dan memperluas wawasan keilmuan
kita sebagai pembaca yang haus akan ilmu pendidikan. Marilah kita menjadikan diri yang kaya
akan pendidikan agar menjadi insan-insan yang terdidik,berbudi pekerti yang baik serta dan
30