ISOLASI SOSIAL
OLEH :
PUTU CHRISNA DEWI
15E11398
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Dasar Isolasi Sosial
a. Pengertian
Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsional dengan
gangguan utama pada proses fikir serta disharmoni (keretakan,
perpecahan) antara proses pikir, afek / emosi, kemauan dan psikomotor
disertai distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi;
asosiasi berbagi–bagi sehingga timbul inkoherensi (Herman, 2011).
Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persiten dan serius yang
mengakibatkan perilaku psikotik pemikiran konkret, dan kesulitaan
dalam memproses informasi, hubungan interpersona, serta memecahkan
masalah kontak 14 – 1 menyajikan informasi mengenai bagaimana
skizofrenia memengaruhi induvidu dan masyarakat (Stuart, 2012)
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh induvidu
dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai
pernyataan negatif atau mengaancam (Damaiyanti, 2012).Isolasi sosial
adalah dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
(Yosep, 2007).Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan
interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak
fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Sutini, 2007).
2) Faktor presipitasi
Stresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh
faktor internal maupun eksternal, meliputi :
a) Stressor Sosial Budaya
Stresor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam
berhubungan, terjadinya penurunan stabilitas keluarga seperti
perceraian, berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan
pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh,
dirawat dirumah sakit atau dipenjara. Semua ini dapat
menimbulakan isolasi sosial.
b) Stresor Biokimia
(1) Teori dopamine : kelebihan dopamin pada mesokortikal
dan mesolimbik serta tractus saraf dapat merupakan
indikasi terjadinya skizofrenia.
(2) Menurunnya MAO (Mono Amino Oksidasi) didalam
darah akan meningkatkan dopamin dalam otak. Karena
salah satu kegiatan MAO adalaah sebagai enzim yang
menurunkan dopamin, maka menurunnya MAO juga dapat
merupaakan indikasi terjadinya skizofrenia.
(3) Faktor endokrin : jumlah FSH dan LH yang rendah
ditemukan pada klienskizofrenia. Demikian pula prolaktin
mengalami penurunan karena dihambat.
3) Terapi Okupasi
Adalah suatu ilmu dan seni untuk mengarahkan
partisipasi seseorang dalam melaksanakan aktivitas atau tugas
yang sengaja dipilih dengan untuk memperbaiki, memperkuat dan
meningkatkan harga diri seseorang.
B. Tinjauan Teori Askep Kasus
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data perumusan
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis,
sosial dan spritual (Direja, 2011).
1) Pengumpulan data
a) Identitas klien dan penanggung jawab
Pada identitas mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, status perkawinan, dan hubungan klien dengan
penanggung.
b) Alasan di rawat
Alasan dirawat meliputi: keluhan utama dan riwayat penyakit
keluhan utama berisi tentang sebab klien atau keluarga datang
kerumah sakit dan keluhan klien saat pengkajian. Pada riwayat
penyakit terdapat faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
Pada faktor predisposisi dikaji tentang faktor-faktor pendukung
klien untuk mengalami kerusakan interaksi sosial menarik diri.
Faktor presipitasi dikaji tentang faktor pencetus yang membuat
klien mengalami kerusakan interaksi sosial menarik diri.
c) Pemeriksaan fisik
Pengukuran , tanda-tanda vital dan keluhan fisik.
d) Pengkajian psikososial
(1) Genogram
Informasi terakhir tentang hal ini berdasaarkan atas
penyelidikan sifat keturunan (Azizah 2011).
3) Pohon masalah
Pohon masalah adalah kerangka berpikir logis yang berdasarkan
prinsip sebab dan akibat yang terdiri dari masalah utama,
penyebab dan akibat.
Risiko Gangguan
Persepsi Sensori Effect
Halusinasi