Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TEKNOLOGI PRODUKSI

TANAMAN SEMUSIM (TPTS)

BUDIDAYA TANAMAN KACANG GUDE

Disusun oleh :
SINMAY BR SINURAYA
193010401027
Dosen : Ir. Oesin Oemar, MP

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang Gude atau Cajanus Cajan (L) termasuk jenis tanaman kacang –
kacangan (leguminosa) yang banyak diusahakan masyarakat baik di sawah
maupun di tegalan. Tanaman Gude tumbuhnya tegak dengan tinggi tanaman
sekitar 0,5 – 4 m, perakarannya serabut / tipis-tipis mencapai kedalaman 2 m.
Tanaman ini bercabang banyak, diameter batangnya sekitar 15 cm.
Selain bermanfaat untuk bahan sayuran, tanaman ini dapat memperbaiki struktur
tanah karena adanya rhizobium pada bintil akarnya.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dalam pembutan makalah ini, adapun
rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaiman cara merendam Benih/Biji kacang gude?
2. Bagaimana cara penyemaian Benih/Biji kacang gude?
3. Bagaimana cara Penanaman Bibit kacang gude?
4. Bagaimana cara Merawat Tanaman/Tumbuhan kacang gude?
5. Bagaimana cara Panen tanaman kacang gude?
1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1. Pembaca mengetahui cara merendam Benih/Biji kacang gude
2. Pembaca mengetahui cara penyemaian Benih/Biji kacang gude
3. Pembaca mengetahui cara Penanaman Bibit kacang gude
4. Pembaca mengetahui bagaimana cara Merawat Tanaman kacang gude
5. Pembaca mengetahui bagaimana cara Panen tanaman kacang gude?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara Merendam Benih/Biji Kacang Gude
Cara merendam biji Kacang Gude yaitu dengan air bersih (suhu kamar, 20-26
C) selama 20 menit dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih
(membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah). Air yang
digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang
sudah direbus dan dapat diminum).
Setelah selesai direndam selama 20 menit, selanjutnya ambil biji/benih
menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air
matang), lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri,
atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat
kering), setelah itu lakukan proses selanjutnya.
2.2 Cara Penyemaian Benih/Biji Kacang Gude
Adapun cara penyemaian yaitu persiapkan wadah semai (tempat untuk
penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar
wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar
kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek
atau kelebihan air).Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang
untuk lebih memperlancar sirkulasi air. Persiapkan media semainya yang dapat
berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang
dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Sehari sebelum menebar benih Kacang Gude, masukkan media tanam ke wadah
semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan
upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Kemudian masukkan
benih/biji Kacang Gude ke media tanam dengan kedalaman 0,9 - 1,2 cm
(ketebalan tanah yang menutupi benih = 0,9 - 1,2 cm). Cara memasukkannya
dengan membuat lubang terlebih dulu sedalam 0,9 - 1,2 cm + tebal benih,
selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb, dan tutupi benihnya dengan
media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.
2.3 Cara Penanaman Bibit kacang gude
Pindahkan bibit tanaman Kacang Gude dari persemaian yang telah memiliki 4
- 6 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar
tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit
dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat
bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar. Kemudian masukkan
bibit Kacang Gude beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan.
Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di
permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan,
maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri
tegak. Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan
spray/penyemprot air yang halus). Tempatkan tanaman Kacang Gude di lokasi
yang teduh atau tidak terkena matahari langsung serta tidak terkena guyuran
hujan. Penempatan tanaman di lokasi yang teduh dilakukan sampai tumbuh tunas
baru (tumbuh daun baru) pada bibit tanaman tersebut. Dengan tumbuhnya tunas
baru, hal ini menunjukkan bahwa bibit tersebut telah dapat beradaptasi dengan
lingkungannya yang baru.
2.4 Cara Merawat Tanaman/Tumbuhan Kacang Gude?
Perawatan tanaman Kacang Gude meliputi penyiraman, pemupukan,
penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Penyiraman tanaman Kacang Gude hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar
tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah
kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.
Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu
kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang
hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman. Pemupukan tanaman
Kacang Gude dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang
disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk. Bila di sekitar
tanaman Kacang Gude tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan
mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.
Pengendalian Hama Tanaman.
 Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat
gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada
musim kemarau.
 Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat
tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
 Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara
menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau,
setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
 Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu
(fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak
daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb.
Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan
semakin tinggi pada musin hujan.
 Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan
dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut,
sehingga jangan dibiarkan.
 Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara
menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk
dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Tugas Leguminosae (Kacang Inferior yang potensial di
kembangkan di Indonesia sebagai bahan pangan).
http://blog.ub.ac.id/warminggup/2012/10/29/tugas-leguminose/coment-
page-1/.Diakses tgl 25 Maret 2014
Fachruddin, L . 2000. Budidaya Kacangkacangan. Kanisius.Yogyakarta
Mas’ud, S., J. Tandiabang, dan D. Baco. 1993. Pengaruh varietas dan tingkat
pemeberian insektisida terhadap perusak polong kacang gude (Cajanus
cajan L.). Agrikam. Buletin Penelitian Pertanian Maros. 8(1): 15–19.
Ruhananingtyas, E. 2012.Pengaruh Waktu Fermentasi terhadap Karakteristik
Fisik, Kimia, dan Aktivitas Antioksidan Kaldu Nabati dari Kedelai Hitam
(Glysine soja), Kacang Gude (Cajanus cajan), dan Biji Saga (Adenanthera
pavonina) melalui Fermentasi Garam.Skripsi.Fakultas Pertanian UNS.
Surakarta
Suwasik, K dan Sumarno. 1989. Kacang gude. Monograf Balittan Malang. No. 4.
43 p.

Anda mungkin juga menyukai