Komunikasi Nonverbal
Nama Kelompok :
MOJOKERTO
2021
Dengan ini kami menyatakan bahwa :
Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang
telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah ini
untukkami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
Komentar Fasilitator:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
Soft skill yang dinilai selama diskusi: team work, berpikir kritis, komunikasi Komentar
Fasilitator:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
Berikut ini adalah contoh dan penjelasan singkat tentang pembuatan referensi
menurut APA, untuk penjelasan lebih detail silahkan baca:
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA style (2nded.). The USA: Houghton Mifflin Co.
Atau petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dari beberapa
website.
Referensidalamteks/tesis:
1. Satu pengarang
(Morse, 1996) ATAU Morse (1996) menjelaskan bahwa ...
2. Dua Pengarang
(Ringsven& Bond, 1996) ATAU Dalam penelitiannya, Ringsvendan Bond (1996)...
3. Tiga sampai 5 pengarang
Menyebutkan pertamakali : (Johnson, Brunn, & Platt, 2002) OR Johnson, Brunn and Platt
(2002)
Selanjutnya: (Johnson et al., 2002). Tahun tidak perlu disebutkan jika pengarang
yang sama dikutip dalam paragraf yang sama
4. Enam atau lebih pengarang
(Arpin et al., 2001) ATAU Arpin et al. (2001)
5. Kelompok sebagian pengarang
(The Michener Institute, 2002) ATAU The Michener Institute (2002) reported that...
6. Komunikasi pribadi:
Sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat penting dan tidak
tersedia dalam sumber-sumber public. Komunikasi personal tidak perlu disebutkan dalam
daftar pustaka.
(T. K. Lutes, komunikasi personal, 28 September 1998) ATAU
T.K. Lutes (komunikassi personal, 28 September 1998)
7. Kutipanlangsung:
Tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jika kutipan langsung berada dalam paragraph dan
kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraf yang sama ditandai dengan tanda kutip.
Kutipan langsung lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari paragraph dan masuk ke dalam.
Halaman harus ditulis dalam referensi di teks:
Secara garis besar bisa dijelaskan "mekanisme nyeri dipengaruhi...” (Miele, 1993,
hal. 276) ATAU Miele (1993) menemukan bahwa " mekanisme nyeri dipengaruhi...” (hal.
276).
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak.
ATAU
Borland (2003) menegaskan peentingnya bermain bagi perkembangan jholistik seorang
anak:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak (hal. 107).
Buku
Ringsven, M. K., & Bond, D. (1996).Gerontology and leadership skills for nurses. (2nd ed.). Albany
(NY): Delmar.
Artikel Koran:
Lee, G. (1996, June 21). Hospitalizations Tied To Ozone Pollution: Study Estimates 50,000
Admissions Annually. The Washington Post;Sect. A:3 (col. 5).
Materi Hukum:
Regulated Health Professions Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991 Ch.18, as amended by 1993,
Ch.37: office consolidation. (Queen's Printer for Ontario 1994).
Kata Pengantar
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
A. Pengertian Komunikasi Nonverbal................................................................................... 2
B. Pentingnya Peran Komunikasi Nonverbal........................................................................ 2
C. Bentuk-bentuk Komunikasi Nonverbal............................................................................. 3
D. Penafsiran Pesan Nonverbal.............................................................................................. 4
E. Bagian-bagian Tubuh yang Menggunakan Bahasa Tubuh................................................ 5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan dengan atau melalui media. Komunikasi adalah hal yang paling mendasar
dari segala interaksi, baik antar individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok
dengan kelompok. Seperti yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949) bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan
bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
Menurut studi Mahrabian (1971), sebelum bahasa verbal digunakan dalam
komunikasi, manusia menggunakan bahasa tubuh atau bahasa nonverbal sebagai alat
komunikasi. Dapat dikatakan bahwa komunikasi nonverbal lebih dahulu dipegunakan
dalam kehidupan sehari-hari sebelum adanya komunikasi verbal. Namun, pada saat ini
komunikasi nonverbal tetap digunakan. Tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang
hanya 7 persen berasal dari bahasa verbal, 38 persen dari vokal suara dan 55 persen dari
ekspresi muka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi nonverbal?
2. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi nonverbal?
3. Bagaimana penafsiran pesan nonverbal?
C. Tujuan
1. Untuk mempelajari apa itu komunikasi nonverbal
2. Untuk mempelajari apa saja bentuk-bentuk dari komunikasi nonverbal
3. Untuk mempelajari bagaimana penafsiran dari pesan nonverbal
BAB II
PEMBAHASAN
3. Gestur Tubuh
Gestur atau gerakan tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang
paling mudah dibaca. Contoh komunikasi nonverbal menggunakan gestur adalah
menunjuk, melambaikan tangan, maupun memperagakan jumlah angka tertentu. Hal-
hal ini tentu merupakan hal yang sangat sering kita lakukan saat berkomunikasi.
Bahkan, ini bisa menjadi penolong saat komunikasi verbal tidak bisa dilakukan.
Sebagai contoh, saat kita pergi ke luar negeri dan tidak bisa mengerti bahasa yang
diucapkan oleh lawan bicara, maka kita bisa menyampaikannya dengan gestur dan
informasi pun tetap tersampaikan dengan baik.
4. Sentuhan
Dari sentuhan yang kita terima atau berikan ke orang lain, berbagai informasi bisa
tersampaikan. Sentuhan menunjukkan keramahan, ajakan, atau bahkan tanda bahaya.
Dalam kehidupan sehari-hari contoh komunikasi nonverbal menggunakan sentuhan
adalah berjabat tangan atau menepuk lengan maupun bahu.
5. Penampilan
Cara berbusana, pilihan gaya rambut, hingga warna yang kita kenakan, juga termasuk
sebagai salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Sebab ternyata, penampilan bisa
menentukan reaksi, interpretasi, hingga penilaian kita terhadap orang lain. Begitu
juga sebaliknya.
Meski begitu, informasi yang disampaikan dari masing-masing jenis penampilan juga
akan berbeda, tergantung dari kondisi sosial dan budaya yang dianut.
6. Paralinguistik
Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara. Contohnya adalah nada
bicara, kecepatan, hingga volume suara kita. Aspek nonverbal inilah yang membantu
memberikan konteks pada kata-kata yang diucapkan tersebut biasa disebut
paralanguage.
Misalnya, volume suara yang tinggi biasanya digunakan untuk menyampaikan hal
yang emosional. Lalu, volume suara kecil dipadukan dengan ekspresi wajah sedih
akan digunakan menyampaikan kabar duka.
7. Proxemik
Komunikasi nonverbal jenis ini mengacu pada jarak dan tempat saat melakukan
interaksi. Jarak dan tempat interaksi dilakukan dibagi menjadi 4 zona, yaitu zona
publik, sosial, personal, dan intim. Semakin jauh atau dekat jarak antara kita dengan
lawan bicara, maka interaksi yang berlangsung pun akan berbeda.
8. Chronemics
Waktu dapat mempengaruhi terjadinya komunikasi dan hal ini dimasukkan ke dalam
komunikasi nonverbal jenis chronemics. Misalnya, komunikasi yang dilakukan saat
pagi hari butuh perhatian lebih, agar informasi dapat disampaikan dengan baik. Sebab
umumnya, kita belum sepenuhnya siap menghadapi hari. Sebaliknya, saat kita
melakukan interaksi atau komunikasi, susasan hati dan ketertarikan dapat
mempengaruhi kesadaran kita terhadap waktu berlangsungnya komunikasi.
Contoh komunikasi nonverbal jenis ini adalah ketika kita sedang berada dalam suatu
forum yang membosankan, maka waktu akan terasa berjalan lebih lambat. Sementara
itu, apabila kegiatan yang dilakukan menyenangkan, waktu akan terasa lebih cepat
terlewati.
9. Artifak
Suatu benda atau objek, serta gambar juga bisa dijadikan sebagai alat untuk
berkomunikasi secara nonverbal. Benda atau gambar tersebutlah yang disebut sebagai
artifak. Contoh bentuk komunikasi ini adalah saat Anda memasang fotm profil atau
mengunggah gambar tertentu di sosial media. Fotot tersebut telah memberikan
informasi kepada yang melihatnya mengenai siapa Anda dan hal-hal yang Anda
sukai.
c. Pesan Postural
Berkaitan dengan seluruh anggota badan. Tiga makna yang dapat disampaikan
postur adalah sebagai berikut:
1) Immediacy
Merupakan ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang
lain. Postur yang condong kearah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau
penilaian positif.
2) Power
Mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator.
3) Responsiveness
Individu mengkomunikasikannya bila ia bereaksi secara emosial pada
lingkungan, baik positif maupun negatif.
d. Pesan Artifaktual
Pesan ini diungkapkan melalui penampilan seperti pakaian, kosmetik, dan lain-
lain. Umumnya pakaian dipergunakan untuk menyampaikan identitas yang berarti
menunjukkan kepada orang lain bagaimana kita dan bagaimana memperlakukan
kita. Selain itu pakaian berguna untuk mengungkapkan perasaan. Misalnya,
pakaian berwarna hitam yang berarti duka cita dan formalitas, sandal untuk situasi
informal, dan batik untuk situasi formal.
2. Wajah
Wajah adalah bagian tubuh yang paling banyak mengirimkan pesan tersembunyi.
Bagian ini dapat menunjukkan emosi seseorang. Mata adalah salah satu bagian wajah
yang paling menarik dibahas dalam hubungannya dengan bahasa tubuh karena
melalui mata Anda dapat berkomunikasi secara intens dengan orang lain. Menatap
mata kekasih anda dengan lembut misalnya, menunjukkan betapa Anda sangat
memperhatikannya.
3. Pundak
Bagian tubuh ini biasa digunakan untuk menunjukkan ketidaktertarikan seseorang
pada pembicaraan rekannya (gerakan mengangkat bahu atau memiringkan bahu ke
arah samping).
4. Lengan
Bagian tubuh ini biasa digunakan untuk mengekspresikan emosi, juga biasa
digunakan untuk membuat pemiliknya terliahat lebih berkuasa (berkacak pinggang).
Menyilangkan lengan umumnya digunakan untuk menunjukkan ketidaksenangan
sementara merenggangkan lengan mengekspresikan emosi yang kuat (baik emosi
yang positif maupun negatif).
5. Tangan
Bagian tubuh ini sering digunakan dengan berbagai tujuan yaitu untuk
mengekspresikan emosi, untuk menunjukkan persahabatan (berjabat tangan), dan
untuk menunjukkan ketidaksenangan (menyentuh bagian tertentu dari tubuh sendiri).
6. Kaki
Arah kaki penting untuk menilai sikap seseorang terhadap mitra bicaranya.
Mengarahkan kaki kepada mitra bicara menunjukkan minat pada apa yang sedang
dibicarakan. Posisi kaki juga dapat menunjukkan kekuasaan dari orang yang
memilikinya (mengangkangkan kaki) atau menunjukkan kekuatan dari orang yang
bersangkutan (berdiri dengan kaki merapat). Orang-orang yang berkaki bengkok atau
berbentuk hururf U cenderung terlihat muda, naif dan cengeng.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi nonverbal disebut dengan bahasa tubuh. Komunikasi nonverbal
adalah proses komunikasi dimana pesan yang disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Contohnya ialah dengan menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh (body language),
ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut,
dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas
suara, gaya emosi dan gaya dalam berbicara.
Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang
dipahami maknanya, padahal komunikasi nonverbal mendukung dan mempengaruhi
keberhasilan penyampaian pesan. Meski jarang disadari manfaatnya, komunikasi
nonverbal menempati posisi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya
karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam
waktu bersamaan. Melalui komunikasi nonverbal, orang bisa mengambil suatu
kesimpulan mengenai berbagai macam perasaan orang, baik senang, benci, marah, cinta
dan berbagai perasaan lainnya.
B. Saran
Diharapkan semua mahasiswa memiliki keterampilan dalam komunikasi
nonverbal dan tidak hanya pandai dalam komunikasi verbal. Karena di dalam komunikasi
verbal pasti terdapat pesan nonverbal yang bisa menjadi cermin dari apa yang telah
diucapkan serta kepribadian dari seseorang. Selain itu, kita semua harus benar-benar
memahami makna dari pesan nonverbal itu sendiri. Jangan sampai terjadi salah tafsir
yang berujung pada keadaan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://makalahsekolah96.blogspot.com
http://www.sehatq.com
Ayu Sekardjati. 2014. Dia Jujur Nggak Sih?. Yogyakarta: Pinang Merah Publisher.
Susan G. Buckley. 2008. Buku Pintar Bahasa Tubuh. Jakarta: Cerdas Pustaka.