id
employers.glints.id
Tentang Glints
DILIPUT OLEH
Daftar Isi
Studi Kasus
29
Intro
Departemen Human Resources (HR) memiliki peran yang strategis dalam mengelola aset
terbesar perusahaan, yaitu tenaga kerja. Sayangnya, peran tersebut kerap dianggap
sebagai overhead, karena tidak bisa secara langsung menghasilkan pendapatan untuk
perusahaan.
E-book “Strategi Memenangkan Bisnis dengan Teknologi HR” akan memberikan gambaran
komprehensif bagaimana Departemen HR melalui teknologi saat ini mampu membantu
perusahaan menjadi top player di tengah persaingan yang kompetitif.
KESALAHAN UMUM
DALAM MENGELOLA SDM
Sumber daya manusia adalah aset berharga sekaligus investasi terbesar yang dilakukan
perusahaan. Departemen Human Resource (HR) memiliki peran strategis dalam mengelola
sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Tidak hanya sebatas merekrut karyawan
yang kompeten dan mengelola kompensasi, namun seorang HR juga berperan aktif
sebagai konsultan yang membantu karyawan dan manajer dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Karena memainkan peran yang sangat penting, setiap kesalahan yang dilakukan oleh
departemen HR berpotensi memberikan dampak yang merugikan karyawan dan
perusahaan. Berdasarkan riset yang dilakukan Forbes, setidaknya ada 3 kesalahan yang
umum dilakukan oleh HR:
Selain itu, kontrak kerja berfungsi sebagai dokumentasi yang diakui secara hukum jika
terjadi perselisihan terkait ketenagakerjaan.
Oleh sebabnya, kesalahan menghitung gaji karyawan akibat salah klasifikasi pekerja dan
tidak terpenuhinya hak karyawan akan merugikan perusahaan dan karyawan.
PERAN TEKNOLOGI HR
DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING PERUSAHAAN
Kesalahan-kesalahan umum pada HR di atas akan menempatkan perusahaan pada posisi
yang tidak menguntungkan. Terlalu banyak kesalahan dalam pengelolaan SDM membuat
daya saing perusahaan menurun.
Data yang semakin terorganisir serta terbukanya akses akan memudahkan pengambil
kebijakan. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan efisiensi kinerja.
Setidaknya, ada tiga manfaat yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan teknologi HR
terkini untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Memenangkan Persaingan
dengan Kompetitor
HR adalah bagian strategis di perusahaan. Sayangnya, masih ada kepercayaan bahwa
keberadaan HR hanya pelengkap bahkan yang lebih parah melihat HR semata sebagai
mesin pembakar uang namun tidak berkontribusi langsung pada pendapatan perusahaan.
Hal itu salah satunya dikarenakan waktu HR masih tersita untuk menyelesaikan pekerjaan
administratif.
membangun sistem HR
dan praktik
berlaku sebagai
partner bisnis strategis
Menurut data dari G&A Partners, HR menghabiskan 73,2% waktunya untuk melakukan
pekerjaan administratif. Di sinilah peran teknologi menjadi vital. Pasalnya, teknologi
membantu HR untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut, sehingga HR dapat fokus pada
core business dan pekerjaan-pekerjaan yang lebih strategis, yakni mengelola sumber
daya utama di dalam perusahaan: tenaga kerja.
Kolaborasi riset yang dilakukan World Economic Forum bersama Gallup pada lebih dari 1,8
juta karyawan di 82.248 perusahaan yang tersebar di 73 negara menunjukkan hubungan
yang erat antara kinerja karyawan dan kepuasan kerja.
Produktivitas Loyalitas
karyawan pelanggan
naik 26% naik 31%
Mulai dari rekrutmen, dengan bantuan teknologi, semakin mudah untuk menempatkan
karyawan sesuai dengan keahlian dan kepribadiannya. Menempatkan orang dalam posisi
yang salah akan mengurangi potensinya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi
perusahaan.
Melihat data di atas, banyak perusahaan menggunakan benefit sebagai strategi untuk
meningkatkan kepuasan karyawan. Teknologi memungkinkan perusahaan lebih fleksibel
menyediakan berbagai benefit.
Mulai dari yang paling sederhana, karyawan mendapatkan akses untuk mengelola sendiri
datanya dengan Employee Self-service (ESS). Fitur ini memudahkan untuk karyawan
melakukan absensi, pengajuan cuti, dan pengaturan shift yang semuanya bisa dilakukan
mandiri oleh karyawan dari ponsel. Selain itu, ESS juga memudahkan untuk penerimaan
slip gaji dan berbagai akses informasi internal perusahaan.
Memudahkan Pengambilan
Keputusan Strategis Perusahaan
Dengan berinvestasi di teknologi HR, salah satu manfaat yang diperoleh adalah data
karyawan yang tersentral. Bagi perusahaan, hal ini sangat memudahkan dalam
pengambilan keputusan. Dengan tersedianya data yang tersentral, pengambilan
keputusan bisa dilakukan lebih cepat. Dari sisi bisnis, makin cepat pengambilan keputusan
maka makin hemat baik secara sumber daya finansial maupun manusia.
Dengan data yang tersentral, karyawan juga diuntungkan. Jika dengan sistem tradisional,
akses data seperti absensi dan cuti bersifat top-down sehingga karyawan hanya bisa
menerima akumulasi perhitungan yang dilakukan perusahaan. Sementara, dengan HRIS
yang memiliki akses data tersentral, karyawan bisa memantau datanya sendiri.
EFEKTIVITAS TEKNOLOGI
DALAM SETIAP FUNGSI HR
Teknologi HR, seperti HRIS, menjadi wujud adaptasi perusahaan terhadap perkembangan
zaman. Efektivitas penggunaan HRIS dalam perusahaan bisa dilihat dari:
Ketiganya, bisa dilihat dalam semua cakupan pekerjaan HR. Mulai dari tahap rekrutmen,
operasional, kompensasi dan benefit, serta training.
Secara strategis, pemilihan kandidat yang tepat dapat mengurangi terjadinya turnover
dan menghemat biaya rekrutmen. Hasil survei Ideal.com menemukan bahwa teknologi
artificial intelligence pada rekrutmen dapat:
Karenanya, kesalahan merekrut kandidat dapat memberikan kerugian yang besar bagi
perusahaan, baik dari segi biaya, waktu, dan produktivitas kerja.
Perusahaan terkemuka di Indonesia dan perusahaan top dunia telah beralih menggunakan
platform rekrutmen yang mengadopsi teknologi HR untuk mengurangi biaya rekrutmen
akibat kesalahan merekrut kandidat.
Dari sisi HR pun, integrasi data seperti ini mengurangi beban kerja administratif manual. Tak
ada lagi birokrasi panjang untuk urusan administratif. Harapannya, HR bisa memfokuskan
energinya untuk pekerjaan yang lebih strategis.
Digitalisasi juga membuat proses administrasi menjadi real-time dan lebih humanis. Di
masa pandemi ketika karyawan harus bekerja dari rumah, penggunaan sistem HRIS sangat
memudahkan untuk melakukan absensi. Pun, karena absensi bisa diakses melalui ponsel
juga memudahkan untuk mengontrol pekerja yang bekerja di luar kantor.
Selain gaji biasanya karyawan juga mendapatkan kompensasi lain yang biasa disebut
benefit. Terdapat beberapa benefit yang wajib diberikan oleh Undang-undang
Ketenagakerjaan, namun ada juga benefit yang diberikan perusahaan untuk menarik
talenta terbaik dan meningkatkan retensi.
Kompensasi di luar gaji sering kali menjadi daya tarik bagi calon karyawan maupun
karyawan terbaik untuk tetap loyal dan produktif. Besaran kompensasi juga menjadi
strategi meningkatkan kepuasan karyawan. Dampaknya, profitability perusahaan juga
meningkat.
HRIS juga bisa memudahkan perusahan menyediakan benefit yang lebih fleksibel sesuai
dengan kebutuhan karyawan. Sekaligus bisa terintegrasi dengan sistem payroll sehingga
karyawan bisa mengakses benefit dengan menggunakan gaji pribadinya.
Teknologi memungkinkan karyawan lebih terlibat dalam penentuan benefit yang sesuai
dengan kebutuhannya. Tanpa teknologi, keterlibatan karyawan dan pilihan benefit
beragam yang ditawarkan perusahaan sulit terwujud apalagi bagi perusahaan yang
karyawannya masih kurang dari 100 orang. Kini, semua bisa menerapkan benefit sebagai
strategi untuk pertumbuhan perusahaan.
Teknologi memungkinkan bukan hanya lebih banyak pilihan materi pelajaran namun juga
metode belajar. Cara menyampaikan materi pelajaran tidak hanya satu arah dari pengajar
ke pembelajar, bisa juga bermain peran bahkan menggunakan konsep permainan agar
pelajaran semakin mudah diterima. Assessment juga bisa dilakukan dengan berbagai
metode.
CARA MEMENANGKAN
BISNIS DENGAN
TEKNOLOGI HR
Seiring perkembangan kemajuan teknologi, pemanfaatan teknologi di bidang HR telah
bergeser. Dari sekadar alat yang mendukung pekerjaan HR menjadi sistem terintegrasi
yang mempermudah kebutuhan karyawan dan perusahaan. Pergeseran tersebut ditandai
dengan fokus perusahaan terhadap karyawan.
Jika semula hanya berfokus pada hasil kinerja karyawan, kini perusahaan memperluas
fokusnya untuk memberikan pengalaman bekerja yang menyenangkan dan positif bagi
setiap karyawan.
Reputasi perusahaan yang positif di mata karyawan, akan memberikan efek domino
kepada reputasi perusahaan di mata kandidat, investor, customer, dan kompetitor.
Proses terciptanya employer branding yang positif dapat dilakukan melalui dua hal:
Employee experience tidak hanya terbentuk ketika sudah menjadi karyawan. Namun,
persepsi karyawan terhadap perusahaan dimulai sejak mengikuti proses rekrutmen.
Sehingga, kemudahan karyawan dalam mengikuti proses rekrutmen, transparansi gaji,
hingga penilaian kinerja menjadi hal penting untuk menciptakan employee experience
yang positif.
Dengan memastikan dan menjaga data privasi karyawan dengan optimal, karyawan akan
merasa lebih aman dan kepercayaan pada perusahaan akan meningkat.
Terdapat beberapa studi yang menekankan bahwa employer branding yang buruk di
perusahaan mengakibatkan:
50% 64%
Biaya rekrutmen
naik minimal
pencari kerja
mengatakan tidak 10% konsumen berhenti
membeli produk
akan bekerja di bagi perusahaan perusahaan yang
perusahaan yang dengan reputasi memperlakukan
memiliki reputasi yang buruk karyawannya dengan
buruk
Sumber: Harvard buruk
Survei CareerBuilder Business Review Sumber: CareerArc
Menurut beberapa studi di atas, penting bagi perusahaan untuk fokus pada employer
branding, tidak hanya pada brand konsumen. Selain mempengaruhi proses rekrutmen,
employer branding juga mempengaruhi keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan.
TEKNOLOGI HR SEBAGAI
INVESTASI JANGKA PANJANG
Survei yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers
(PwC) kepada 600 HR leaders menunjukkan bahwa
55% perusahaan 55% perusahaan berencana menaikkan investasi di
global berencana teknologi HR. Tujuannya adalah untuk menarik
menaikkan investasi
kandidat berkualitas, mengembangkan potensi
di teknologi HR
hingga 2022 karyawan, dan meningkatkan pengalaman kerja
Sumber: Survei Global PwC melalui otomatisasi kegiatan HR.
Teknologi HR digunakan oleh setiap karyawan, sehingga secara tidak langsung karyawan
akan meningkatkan kemampuan mereka mengikuti teknologi terkini.
Sebagai penggerak profitabilitas dan kekuatan dibalik bisnis perusahaan, secara garis
lurus, peningkatan kemampuan karyawan akan meningkatkan pula produktivitas dalam
bekerja. Produktivitas yang meningkat akan memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan perusahaan.
Unilever,
“Hemat 90% waktu merekrut
dengan teknologi HR”
Perusahaan FMCG terkemuka, Unilever, telah beralih ke teknologi HR sejak 2017. Unilever,
yang memiliki sekitar 172.000 karyawan di 190 negara, mendapatkan 1,8 juta lamaran kerja
dari seluruh dunia setiap tahunnya. Biaya dan waktu yang dikeluarkan oleh Unilever dalam
merekrut satu kandidat tidaklah sedikit. Karenanya, untuk dapat bertahan dan bersaing,
Unilever sadar akan pentingnya beradaptasi dengan teknologi.
800
250.000 kandidat
kandidat profesional
01
Menyeleksi profil kandidat yang sesuai dengan
kebutuhan posisi pekerja di Unilever
02
Menganalisa kemampuan kognitif, emosional,
dan perilaku sosial kandidat melalui game
interaktif
Kandidat menerima dan memberikan umpan balik di setiap tahapan proses rekrutmen
meskipun mereka tidak terpilih untuk suatu posisi. Hasilnya, 80% kandidat memberikan
umpan balik yang positif terhadap proses rekrutmen Unilever.
Sebagai perusahaan ekspedisi, kecepatan merupakan nilai utama dalam bisnis Lion Parcel.
Memiliki cabang di seluruh nusantara, dengan jumlah karyawan yang begitu banyak,
sistem absensi dan penggajian karyawan tentu menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, jika
semuanya dilakukan secara manual. Mulai dari absensi menggunakan finger print,
pengajuan cuti dan shift dengan formulir, hingga proses payroll yang dilakukan tersentral di
kantor pusat dan menggunakan bantuan Excel. Proses manual ini membutuhkan waktu
setidaknya 14 hari kerja yang membuat kerja HR tidak begitu efektif.
04 Administrasi HR otomatis
Memanfaatkan fitur Employee Self-Service (ESS) membuat sebagian pekerjaan
administrasi HR dapat dilakukan oleh karyawan sendiri melalui aplikasi Talenta.
Pengajuan cuti, reimbursement, mengecek jadwal shift, permohonan koreksi data
absensi, hingga mencetak payslip kini dapat dilakukan dengan mudah oleh
karyawan itu sendiri. Karyawan tinggal mengajukan permohonan melalui aplikasi
mobile Talenta untuk kemudian disetujui dan diproses oleh HR Manager.
REFERENSI
“5 Ways HR Technology Can Improve Employee Productivity.”
https://www.naturalhr.com/2018/06/11/how-hr-tech-can-boost-employee-productivity/.
Accessed 15 September 2020.
REFERENSI
“ID Theft Protection for Employees Can Boost Productivity, Worker Loyalty.”
https://www.scmagazine.com/home/research/id-theft-protection-for-employees-can-bo
ost-productivity-worker-loyalty/. Accessed 18 September 2020.
EMPLOYER BRANDING
REKRUTMEN
PENGEMBANGAN KARIER