Anda di halaman 1dari 32

Industri 5.

0:
Transformasi Paradigma HR
Menjadi Human Experience
Management (HXM)
Talenta by Mekari adalah solusi HR komprehensif berbasis cloud dengan sistem yang
sudah terautomasi dan terintegrasi.

HRIS Talenta memiliki fitur-fitur yang membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi
dan produktivitas, baik perusahaan berskala kecil, menegah, dan besar dari berbagai
industri.

Fitur komprehensif dalam satu aplikasi

Dipercaya oleh 3500+ perusahaan ternama Indonesia

Hubungi Sales: www.talenta.co


Whatsapp

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 2


Daftar Isi

Tentang Talenta 02
Daftar isi 03
Intro 04
01 Mengenal era Industri 5.0 05
Keunggulan di era Industri 5.0 07

02 Paradigma HR sebelum Industri 5.0 08


Perbedaan Human Capital Management dan Human Resource Management 09
Hubungan Industri 4.0 dengan Human Capital Management 10

03 Transformasi paradigma HR di era baru Industri 5.0 11


04 Pengaruh Human Experience Management (HXM) terhadap bisnis dan organisasi 16
Penerapan HXM melalui employee experience 17
Dampak EX terhadap inovasi 18
Dampak EX terhadap bisnis 18
Dampak EX terhadap karyawan 18
Employee experience mempengaruhi keseluruhan bisnis dalam organisasi 19

05 Employee Experience Framework sebagai panduan organisasi yang mature 20

06 Pentingnya peran teknologi dalam Human Experience Management (HXM) 24


EX maturity model 25

Employee self-service 27
Testimonial 28
Integrasi dan ekosistem Talenta 29
Referensi 30

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 3


Intro
Pada April 2018, Presiden Joko Widodo meluncurkan “Making Indonesia 4.0” untuk
menandai kesiapan Indonesia menghadapi era Industri 4.0. Tiga tahun setelahnya,
pemimpin global ramai membahas era industri baru yang dinamakan Industri 5.0.

Di era Industri 5.0, terjadi perubahan fokus di mana manusia dan teknologi diharapkan
dapat hidup berdampingan, serta segala proses automasi yang terjadi memiliki tujuan
untuk kemudahan dan kebutuhan manusia.

Tidak hanya berdampak pada manufaktur perusahaan, perubahan tersebut juga


berdampak pada proses bisnis lainnya, termasuk departemen HR (human resources) yang
mengelola sumber daya manusia (SDM).

Dalam ebook ini, Anda akan mendapatkan pemahaman tentang:


● Paradigma HR di Industri 4.0
● Hubungan Industri 4.0 dengan Human Capital Management (HCM)
● Transformasi paradigma HR di era baru Industri 5.0, dari Human Capital menjadi
Human Experience Management (HXM)
● Pengaruh HXM terhadap perkembangan bisnis dan organisasi
● Peran penting teknologi dalam mencapai employee experience dengan tingkat
maturity tertinggi

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 4


01

Mengenal Era
Industri 5.0

5
Industri 4.0 terjadi berkat pengenalan teknologi komputer pada
era Industri 3.0. Dengan adanya perkembangan komputer
menyebabkan perkembangan teknologi baru yang begitu disruptif.

Sehingga secara singkat, Industri 4.0 adalah masa di mana komputer saling terkoneksi
satu sama lain dan dapat membuat keputusan tanpa adanya campur tangan manusia.

Kombinasi Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), hingga berbagai penemuan
teknologi baru, merupakan serangkaian hal yang membuat Industri 4.0 hadir menjadi
kenyataan.

Kata kunci yang kerap muncul ketika membahas Industri 4.0 adalah automasi. Di mana
teknologi yang membuat mesin semakin pintar, sehingga proses bisnis menjadi lebih
efektif dan efisien.

Perubahan yang terjadi di era baru Industri 5.0


Industri 5.0 digambarkan sebagai upaya “humanisasi” dalam proses automasi yang
dianggap terlalu terlalu mengandalkan mesin tanpa melibatkan manusia.

Perubahan ini akan menegaskan bahwa kemajuan teknologi perlu diimbangi dengan
sentuhan manusia dan bertujuan untuk kemudahan serta kebutuhan manusia.

Apa saja keunggulan di era Industri 5.0?

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 6


Keunggulan di era Industri 5.0
Bagi HR dan leaders di perusahaan, era baru Industri 5.0 memiliki tiga keunggulan utama
yang berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas kerja sehari-hari, yaitu:

Optimalisasi biaya perusahaan

Mengingat manusia dan teknologi akan bekerja secara berdampingan,


keduanya akan mencari solusi untuk mengoptimalkan biaya.

Pemimpin perusahaan, tidak terkecuali manajer HR dan Chief of Human


Resources, diarahkan untuk mencari beragam model dan strategi yang
menggunakan sumber daya paling minimal guna mencapai hasil yang
maksimal.

Solusi yang lebih ramah lingkungan

Pada Industri 5.0, bisnis yang berkelanjutan menjadi fokus penting untuk
diterapkan. Hal ini membuat para pelaku usaha mulai menerapkan
kebijakan yang ramah terhadap lingkungan.

Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan kertas dan beralih


ke teknologi yang ramah lingkungan. Misalnya, pengajuan cuti
menggunakan kertas formulir yang digantikan dengan pengajuan online
melalui sistem dan akan langsung terhubung dengan direct report
maupun HR di perusahaan.

Teknologi yang dapat dipersonalisasi dengan kebutuhan manusia

Inovasi teknologi yang berlangsung di Industri 4.0 tidak memiliki ruang


yang cukup untuk melakukan personalisasi sesuai kebutuhan.

Dengan menggabungkan kemajuan teknologi dan sentuhan manusia di


Industri 5.0, HR dan leaders dapat menyesuaikan teknologi yang
digunakan mengikuti kebutuhan perusahaan.

Sebagai contoh, HRIS sekarang ini sudah dapat dipersonalisasi


berdasarkan sistem perhitungan upah untuk masing-masing level jabatan
hingga jenis perjanjian kerja atau status karyawan (kontrak, permanen,
pekerja lepas, dan magang).

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 7


02

Paradigma HR
Sebelum Industri 5.0

8
Sebelum membahas fokus HR pada Industri 5.0, mari kita bahas
fokus HR pada Industri 4.0 sehingga Anda dapat melihat
perbedaan fokus dari kedua era tersebut.

Era Industri 4.0 berfokus pada human capital atau sering disebut sebagai Human Capital
Management (HCM) tetapi penggunaan istilah HCM seringkali disamakan dengan Human
Resource Management (HRM).

Perlu diketahui bahwa walaupun keduanya saling melengkapi, namun keduanya


merupakan dua hal yang berbeda.

Karyawan adalah aset terbaik yang perusahaan miliki.

Maksud dari kalimat di atas adalah karyawan merupakan aset


tak berwujud yang memiliki nilai “tertinggi” dari hal-hal
seperti pengalaman kerja, skill, hingga pengetahuan
karyawan. Inilah pengertian dari human capital.

Secara singkat, Human Capital Management (HCM) yang


efektif dijalankan dengan tujuan untuk mengoptimalkan dan
memaksimalkan nilai atau value dari seorang karyawan di
dalam organisasi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan Human Resource Management?


Berbeda dengan HCM, Human Resource Management memiliki tujuan untuk membuat
serta mengelola sistem, proses, dan beragam kebijakan yang dibutuhkan dalam merekrut,
retensi karyawan, hingga mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan karyawan agar
bisa mengerjakan pekerjaan mereka.

Detail Human Resource Management Human Capital Management

Memandang karyawan sebagai Memandang karyawan sebagai ujung


Sudut Pandang
pendukung tombak atau kunci dari organisasi

Strategi mengoptimalkan talenta untuk


Memastikan sumber daya manusia
menciptakan nilai yang digunakan untuk
menjadi pendukung dalam pelaksanaan
Fokus mengaktualisasi dan mempercepat
strategi bisnis, dengan segala yang ada
tercapainya strategi bisnis yang efektif dan
pada dirinya
efisien

Lebih berfokus pada seberapa banyak Untuk mendapatkan, menganalisis, dan


Pengukuran yang sudah diberikan karyawan kepada menyajikan informasi dalam rangka
perusahaan mengembangkan organisasi

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 9


Hubungan Industri 4.0 dengan Human Capital Management
(HCM)

Era Industri 4.0 erat kaitannya dengan digitalisasi. Hal ini sangat
berpengaruh pada dinamika pekerjaan HR secara umum, tidak
terlepas pula Human Capital Management.

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, HCM memanfaatkan sistem
automasi terkini untuk meningkatkan performa serta efisiensi biaya perusahaan agar tetap
relevan dengan perkembangan teknologi.

Dengan demikian, pandangan HR pun berubah di mana tidak lagi fokus pada pengurusan
tugas-tugas administratif yang berkaitan dengan karyawan. HR bertransisi menjalankan
pekerjaan yang sifatnya lebih strategis terutama dalam hal mengoptimalkan sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki perusahaan.

Pekerjaan yang bersifat administratif dan memakan waktu dalam pengerjaannya, kini
diautomasi sehingga lebih cepat selesai. Departemen HR pun dapat berfokus untuk
mengembangkan potensi dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Jika disimpulkan, dengan mengimplementasikan kemajuan


teknologi di Industri 4.0 yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, dapat membantu HR membuat strategi serta program
untuk memaksimalkan nilai atau value karyawan di perusahaan.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 10


03

Transformasi
paradigma HR di era
baru Industri 5.0

11
Saat ini para global leaders sedang mempersiapkan era Industri
5.0 yang berfokus pada interaksi teknologi dengan manusia.
Sehingga memungkinkan adanya personalisasi mengikuti
kebutuhan.

Berbeda dari paradigma HR di era sebelumnya yang bertujuan memaksimalkan value


karyawan, di era baru ini paradigma HR bertransformasi menjadi memberikan pengalaman
terbaik bagi setiap individu dengan me-rehumanisasi teknologi automasi di perusahaan.

Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi mengenai perubahan paradigma ini,
di antaranya adalah:

Menempatkan karyawan sebagai prioritas

Jika sebelumnya penggunaan tools atau software terautomasi


menempatkan HR sebagai penggunanya, sekarang mulai beralih
menempatkan karyawan sebagai “sentral” penggunanya.

Misalnya, software HR dengan kemampuan self-service bagi


karyawan. Sehingga karyawan dapat mengurus keperluan
administrasi secara mandiri, seperti mengajukan cuti, mengecek
histori kehadiran, dan mengunduh slip gaji secara online.

Dengan demikian, fokus HR pun berubah menjadi


experience-centric.

Mengimplementasi teknologi yang berpusat pada kebutuhan


karyawan

Selain mengimplementasikan teknologi, perusahaan juga perlu


menjawab:
● Untuk siapa teknologi ini diterapkan, dan
● Kebutuhan apa yang diperlukan oleh karyawan.

Ketika kita hendak merancang solusi, penting untuk menyesuaikan


“pengalaman” yang akan dirasakan oleh pengguna atau karyawan.

Misalnya, agar pengalaman bekerja saat work from home jadi lebih
mudah dan minim hambatan, karyawan tidak perlu melakukan
absensi dan pengajuan cuti menggunakan aplikasi perpesanan
seperti Whatsapp yang digunakan pula untuk berkomunikasi
dengan keluarga dan teman. Namun dapat memanfaatkan aplikasi
absensi online dan HRIS berbasis cloud. Sehingga tidak
mengganggu kehidupan personal karyawan.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 12


Mengukur tingkat pengalaman karyawan

Salah satu bagian dari proses mengedepankan kebutuhan


karyawan adalah dengan mendengarkan dan bertindak cepat.

Layaknya sebuah metrik ketika kita mengukur produktivitas dan


kinerja karyawan, HR juga perlu mengukur pengalaman yang
dirasakan dan didapatkan karyawan selama bekerja di perusahaan.

Mengapa human capital tidak lagi cukup di perusahaan?

Dengan adanya pergeseran pada fokus HR dari mendukung


proses administrasi karyawan ke memberikan pengalaman terbaik
ke karyawan, human experience (HXM) dapat menyajikan pola
pikir serta beragam alat pendukung yang dibutuhkan oleh HR.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Human Capital Management (HCM) tidak lagi
cukup untuk meningkatkan pengalaman terbaik di tempat kerja.

1. Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih

Pengalaman bekerja karyawan kini tidak lagi ditentukan oleh satu atau dua faktor seperti
besaran gaji dan atasan mereka.

Di zaman sekarang, faktor penggunaan teknologi, toxic atau tidaknya lingkungan kerja,
kesempatan jenjang karier, dan pengambangan diri, berpengaruh pada seberapa
memuaskan pengalaman bekerja karyawan di perusahaan.

Karyawan menginginkan pengalaman kerja yang didesain berdasarkan bagaimana


berperilaku, bagaimana mereka bekerja, dan apa yang dibutuhkan agar tetap produktif.

Oleh karena itu, pemilihan teknologi dan alat pendukung dalam bekerja haruslah mudah
digunakan, nyaman, dan juga intuitif.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 13


2. Karyawan butuh empati serta aksi nyata dari perusahaan dengan tingkat stres yang
semakin meningkat

Tingkat stres yang terus meningkat adalah realita yang tidak bisa dihindari. Pemicunya
bisa dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan seperti kondisi keluarga di
rumah.

Dampaknya, selain berpengaruh pada kesehatan karyawan, juga berpengaruh pada


produktivitas, kolaborasi antar karyawan, hingga tingkat retensi.

Di masa sulit seperti ini, perusahaan harus bisa berempati. Dengan menerima keunikan
dari masing-masing kebutuhan karyawan, perbedaan, kekuatan, serta kelemahan mereka,
agar perusahaan dapat membuat tim yang solid.

Dengan menerapkan HXM, perusahaan dapat menilai setiap karyawan, baik itu karyawan
lama, baru, calon karyawan, hingga manajer dengan menghargai kebutuhan
masing-masing individu.

3. Reskilling dan upskilling

Perkembangan teknologi menuntut setiap individu untuk beradaptasi dan


mengembangkan kemampuan baru.

Karyawan di perusahaan membutuhkan reskilling dan upskilling

54% sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan kerja di tahun 2022.


Sumber: World Economic Forum

Perubahan paradigma HR dari HCM ke arah HXM adalah respon ideal yang akan
membantu perusahaan dalam mengembangkan kemampuan karyawan dan
mempertahankan talenta terbaiknya.

Karena HXM menempatkan teknologi sebagai alat pendukung untuk memenuhi kebutuhan
karyawan agar tercipta pengalaman bekerja yang lebih intuitif dan efisien.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 14


4. Membentuk kultur perusahaan yang baru

Budaya di perusahaan tidak terjadi dengan sendirinya. Menjaga dan mengelola budaya
perusahaan yang baik membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang.

Konsistensi menjadi kata kunci penting dalam menerapkan budaya perusahaan yang
dilakukan oleh semua sumber daya manusia yang ada di setiap waktu, setiap interaksi,
dan setiap pengambilan keputusan.

Pola dari bagaimana karyawan berperilaku, berpikir, dan mengambil keputusan di


perusahaan, secara tidak langsung terbentuk dari bagaimana perusahaan memperlakukan
karyawan mereka.

Inilah mengapa HXM memegang peran penting dalam membantu perusahaan mendesain
pengalaman kerja karyawan yang dapat mencerminkan budaya perusahaan yang positif.

Human Experience Management (HXM) menciptakan ruang


yang inklusif serta memastikan bahwa masukan dari karyawan
wajib didengar dengan baik, ditanggapi, dan dievaluasi
sehingga karyawan dapat bekerja secara maksimal.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 15


04

Pengaruh human
experience
management (HXM)
terhadap bisnis dan
organisasi

16
Human Capital Management (HCM) sejak lama sejak lama telah diketahui dapat
meningkatkan performa perusahaan. Namun para praktisi HR mulai menyadari bahwa
kehadiran HCM tidak dapat memaksimalkan potensi karyawan.

Alasannya sederhana,

HCM dibuat bukan dengan mempertimbangkan faktor emosional karyawan,


melainkan sebuah sistem yang melihat seseorang sebagai aset. Secara
fundamental, fokus pada HCM sifatnya transaksional.

HCM tidak pernah benar-benar didesain untuk mengevaluasi pengalaman, ekspektasi,


atau pemberdayaan karyawan. Padahal, aspek-aspek tersebut berperan penting untuk
meningkatkan potensi karyawan dan juga performa perusahaan.

Sekarang, mari kita menelaah Human Experience Management (HXM) sebagai


penyempurnaan dari HCM. Melalui HXM, pola pikir yang dimiliki sebuah perusahaan bukan
lagi bagaimana karyawan menjadi aset yang dapat memberikan keuntungan.

Kini, ia bergeser menjadi

“ Bagaimana perusahaan dapat menciptakan



pengalaman bekerja yang paling ideal untuk karyawan...

Hal ini dapat dimulai dengan menghadirkan pengalaman individu yang berharga bagi
semua karyawan.

Karena alasan tersebut, pengalaman kerja karyawan atau employee experience yang jadi
bagian terpenting HXM menjadi garda terdepan bagi para praktisi HR.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 17


Penerapan HXM melalui Employee Experience
Era pasca pandemi membuat banyak perusahaan menyadari bahwa tunjangan dan jabatan
bukan lagi menjadi hal yang paling penting dalam mempertahankan karyawan. Adalah
employee experience atau pengalaman kerja karyawan yang didefinisikan sebagai
bagaimana perusahaan membentuk cara dan kebiasaan karyawan dalam bekerja.

Lalu, mengapa adanya employee experience menjadi penting sekarang ini?

Hal ini dikarenakan jika diterapkan dengan baik, employee experience dapat memberikan
dampak yang signifikan terhadap bisnis serta karyawan mereka.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Josh Bersin, employee experience dapat
memiliki berbagai dampak positif seperti:

Dampak Employee Experience terhadap inovasi

3,7x 4,3x
Lebih siap dengan beradaptasi Lebih dapat berinovasi
dengan perubahan dengan efektif

Dampak Employee Experience terhadap bisnis

2,2x lebih berpeluang untuk 2,4x lebih berpeluang dalam


mencapai target finansial meningkatkan kepuasan pelanggan

Dampak Employee Experience terhadap karyawan

5,1x lebih berpeluang untuk 5,2x lebih berpeluang


merasakan sense of belonging menjadi tempat kerja yang baik

5,1x lebih berpeluang untuk


mempertahankan dan berkoneksi
dengan karyawan

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 18


Employee Experience mempengaruhi keseluruhan fungsi
bisnis di sebuah organisasi
Employee experience (EX) sendiri tidak hanya bersinggungan dengan bagaimana
perusahaan dapat meningkatkan profit. Tetapi ia juga menyentuh semua fungsi sehingga
menciptakan sebuah company culture yang sehat dan mendukung semua bagian di dalam
sebuah organisasi.

Sumber: Josh Bersin Company, 2021

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 19


05

Employee experience
framework sebagai
panduan organisasi
yang mature

20
Adanya EX framework di perusahaan akan menjadi panduan untuk menciptakan employee
experience yang optimal:

● Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan; seperti apa pembentukan tim,
manajer, serta bagaimana mereka membimbing timnya
● Lingkup kerja secara fisik, ranah digital, dan juga budaya
● Kesejahteraan karyawan dan kesehatan karyawan
● Strategi pengembangan karyawan serta bisnis
● Meningkatkan kepercayaan karyawan ke perusahaan

Menciptakan Manajemen Lingkungan Kesehatan & Peluang Kepercayaan


pekerjaan yang Yang kuat kerja yang kesejahteraan berkembang
bermakna positif

Pekerjaan Tujuan yang jelas Tools serta Jaminan Memfasilitasi Misi dan tujuan
memiliki nilai-nilai dengan sistem yang keamanan di mobilitas tugas melebihi sekadar
yang bermakna kesempatan mendukung semua aspek dan pekerjaan tujuan finansial
yang terbuka untuk pekerjaan secara terbuka semata
lebar menyelesaikan
pekerjaan dengan
efektif

Rekan kerja yang Pelatihan serta Pemberian Dukungan Pengembangan Kepemimpinan


cekatan dan feedback secara apresiasi, kesehatan serta karier memiliki yang menuntut
suportif rutin pengakuan, serta kesejahteraan beberapa jalur transparansi,
reward yang adil individu empati, dan
integritas

Memiliki waktu Fokus pada Jam kerja yang Dukungan Bentuk Investasi yang
untuk fokus, pengembangan fleksibel kesehatan pembelajaran berkelanjutan
berinovasi, dan manajemen yang psikologis dan sebanyak pada karyawan
recovery baik emosional mungkin yang
individu dibutuhkan

Nilai dan Manajemen Lingkungan kerja Dukungan untuk Budaya yang Fokus pada
pekerjaan yang performa yang inklusif, beragam, keluarga dan mendukung masyarakat,
sesuai sederhana dan dan sense of finansial pembelajaran lingkungan, serta
transparan belonging yang karyawan komunitas
kuat

Sumber: Josh Bersin Company, 2021

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 21


Tidak dapat dipungkiri bahwa akan sulit untuk dapat memenuhi
framework EX yang sudah disebutkan di atas. Sangat mungkin jika
setelah diterapkan, hasilnya akan berbeda antara perusahaan satu
dengan lainnya.
Jika disimpulkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Josh Bersin, setidaknya ada
enam poin penting yang harus diperhatikan untuk dapat memiliki EX yang baik di
perusahaan, yaitu kepercayaan, kepedulian, transparansi, budaya, dan kepemimpinan.

Fokus pada membangun kepercayaan, transparansi, lingkungan yang inklusif,


serta kepedulian
Rasa kepercayaan yang dibangun antara karyawan dengan perusahaan sangat lah
penting. Ketika karyawan sudah tidak memiliki rasa percaya pada tempat mereka pekerja,
mungkin saja Anda bisa memberikan mereka insentif yang lebih untuk tetap bertahan di
perusahaan. Namun, hal ini biasanya tidak bertahan lama.

Bangun lingkungan kerja yang suportif


Beberapa ahli memprediksi bahwa faktor terbesar dari kesuksesan EX adalah karyawan
yang saling membantu satu sama lain. Konsep ini menggantikan konsep usang yang sudah
lama jadi penghalang--top-down atau atasan vs bawahan. Ini akan menghilangkan
pembatas antara atasan dengan bawahan sehingga pekerjaan menjadi lebih lancar dan
menciptakan ruang yang inklusif.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 22


Inovasi dan perkembangan yang berkelanjutan bergantung pada
sistem reward yang adil
Meski gaji dan kompensasi bukan menjadi perhatian yang prioritas dalam praktik EX,
namun perencanaan reward yang adil memiliki dampak yang signifikan terhadap karyawan
dan performa yang akan mereka berikan.

Perusahaan yang dapat mengedepankan perkembangan karyawannya secara


konsisten terbukti mampu berkembang performa bisnisnya
Studi yang dilakukan oleh Josh Bersin menemukan bahwa perusahaan yang fokus
berinvestasi pada talenta yang dimiliki, cenderung memiliki keuntungan yang lebih,
memiliki pelanggan yang lebih puas terhadap performa mereka, dan memiliki tingkat
engagement karyawan yang lebih tinggi.

Implementasi EX akan mengarah secara langsung ke performa bisnis


Tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan yang lebih engage dengan perusahaan, akan lebih
bahagia, lebih produktif, dan juga dapat memberikan servis yang lebih baik pada
pelanggan. Namun jika perusahaan dapat menghasilkan strategi EX yang tepat, mereka
akan mendapatkan hasil yang lebih baik di segala aspek.

Kemampuan HR yang baik dan teknologi yang diterapkan adalah hal yang krusial
Seperti yang sudah dijelaskan, EX membutuhkan kepercayaan, transparansi, serta empati.
Bagaimana Anda dapat mengimplementasi konsep serta strategi ini pada perusahaan?
Jawabannya adalah melalui kapabilitas HR dipadukan dengan penggunaan teknologi yang
tepat.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 23


06

Pentingnya peran
teknologi dalam
human experience
management (HXM)

24
Untuk dapat mendukung perusahaan dalam meningkatkan level
kematangannya, perusahaan perlu menerapkan teknologi yang
tepat.
Tanpa teknologi, perusahaan tidak akan bisa mendapatkan insight mengenai apa yang ada
di pikiran karyawan, menyediakan pengalaman kerja yang relevan dan kesempatan untuk
pengembangan karier, atau meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Dalam hal ini, penerapan teknologi dapat memiliki peran penting yang berbeda-beda pada
tingkatan kematangan tertentu, seperti:

EX Maturity Model Menurut Josh Bersin

● Analisis karyawan
LEVEL ● Tools untuk pengembangan
Equitable Growth
4 pengetahuan yang lebih advance
● Tools untuk pembelajaran yang adaptif

LEVEL Purpose-Driven ● Tools yang mendukung pekerjaan dan


3 Business memiliki workflow yang terintegrasi

LEVEL
Supportive ● Tools untuk berkolaborasi antar tim
2 Environment ● Antarmuka yang intuitif

LEVEL Portal untuk karyawan


Transactional

Keamanan dan privasi
1

Efficiency ● Komunikasi antar tim

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 25


Berhubungan langsung dengan pengelolaan karyawan, divisi HR
menjadi divisi yang memegang peran penting dalam terciptanya
EX yang baik di perusahaan.
Sebagai solusi payroll dan HRIS komprehensif yang terautomasi dan terintegrasi berbasis
cloud, Talenta dapat mengakomodir tim HR untuk memberikan pengalaman terbaik kepada
karyawan melalui beragam fitur andalan, di antaranya:

Mekari Flex

Umumnya, benefit karyawan bersifat satu arah dari


perusahan. Sementara menurut riset, 71% karyawan akan
mengambil pekerjaan yang ditawarkan jika perusahaan
tersebut memiliki benefit yang baik.

Melalui Mekari Flex, karyawan bisa memilih benefit yang


dipersonalisasikan sesuai apa yang mereka butuhkan.
Perusahaan dapat memilih penyedia benefit pihak ketiga,
nantinya karyawan dapat memilih benefit sesuai dengan
merchant yang ditentukan oleh perusahaan.

Misalnya, karyawan yang peduli dengan kesehatan


mungkin akan memilih benefit seperti member di pusat
kebugaran atau katering makanan sehat.

Performance Management

Salah satu langkah yang perlu diperhatikan dalam


employee experience adalah bagaimana
perusahaan menjalankan manajemen penilaian
kinerja yang transparan. Sehingga karyawan
dapat melihat pencapaian dan kontribusi ke
perusahaan dengan jelas.

Di Talenta, Performance Management dapat


membantu HR dan karyawan dalam membangun
penilaian karyawan yang transparan dan terukur.

Mulai dari mengelola tugas karyawan dan KPI, serta OKR, hingga ke penilaian karyawan yang
objektif. Dengan demikian, perusahaan akan terbantu untuk mengidentifikasi potensi
masing-masing karyawan.

Nantinya, perusahaan dapat membuat pelatihan yang sudah dipersonalisasi sesuai dengan
kebutuhan dan minat karyawan.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 26


ESS

Employee Self-Service (ESS) adalah salah satu pintu masuk bagi


perusahaan untuk menyediakan HXM yang menyeluruh bagi
karyawan.
Fitur ESS pada Talenta memungkinkan karyawan untuk mengurus keperluan administrasi
mereka secara mandiri. Sehingga mereka punya kontrol lebih terhadap hal tersebut.

Di Talenta, sistem self-service ini dibuat secara fleksibel dan tetap komprehensif.
Karyawan dapat mengakses dan melakukan hal berikut hanya dengan menggunakan
smartphone:

● Absensi dan kehadiran secara online dari mana saja dengan bantuan GPS serta
face recognition
● Mengajukan cuti dan pergantian shift kerja
● Mengajukan reimbursement kantor
● Mengakses dan mengajukan update perubahan data pribadi
● Mengunduh slip gaji bulanan

Adanya keterlibatan karyawan dengan memanfaatkan ESS Talenta akan membuka ruang
transparansi antara perusahaan dan karyawan. Seluruh data-data karyawan otomatis
tercatat rapi di dalam sistem yang dapat diakses HR kapan saja.

Manfaatnya, proses pencatatan dan pengajuan yang sifatnya administratif jadi lebih efisien
dibandingkan proses manual.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 27


Testimonial

Apa kata HR tentang Talenta?

“Dengan Talenta, segala keperluan approval jadi paperless. Karyawan cukup


menggunakan aplikasi Talenta, request mereka langsung masuk ke sistem
dan bisa langsung disetujui.”

“Tidak semua karyawan bisa memanfaatkan benefit yang sama, sedangkan


rata-rata perusahaan asuransi di Indonesia tidak fleksibel. Nah Mekari Flex
ini bisa menyesuaikan kebutuhan.”

“Dengan Talenta saya tidak perlu khawatir tentang hal-hal yang terlewat.
Pengajuan-pengajuan dari karyawan bisa dilakukan disini dan langsung
terdata oleh sistem dengan otomatis.”

“Fitur payslip sangat berguna bagi HR dalam pengerjaan payroll.


Sebelumnya payslip kami kerjakan manual dengan kirim satu-satu ke
karyawan. Sekarang karyawan bisa mengakses payslip mereka sendiri
ketika sudah gajian.”

Apa kata karyawan tentang Talenta?

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 28


Integrasi dan ekosistem Talenta
Lebih mudah, praktis, dan hemat biaya

Talenta by Mekari tidak hanya menawarkan solusi HR yang komprehensif, namun juga
sistem HRIS yang terintegrasi dalam membantu perusahaan mencapai efisiensi yang
maksimal.

Ekosistem yang dimiliki Talenta by Mekari:

Talenta by Mekari telah terintegrasi dengan:

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 29


07

Referensi
Referensi
Aseonline.org. (2020). Why human experience management is the future of HR?. Diakses pada 3
November 2021, dari
https://www.aseonline.org/News/Articles/ArtMID/628/ArticleID/2269/Why-Human-Experience-Managem
ent-is-the-Future-of-HR.

Columbusglobal.com. (2019). Role of humans in Industry 4.0. Diakses pada 3 November 2021, dari
https://www.columbusglobal.com/en/blog/role-of-humans-in-industry-5.0.

Demir dkk. (2019). Industry 5.0 and human-robot co-working. Science Direct: Procedia Computer
Science, 158, 688-695.

Employeebenefits.co.uk. (2013). Employees want to choose their own benefits. Diakses pada 3 November
2021, dari
https://employeebenefits.co.uk/issues/november-online-2013/employees-want-to-choose-their-own-be
nefits/.

Forbes.com. (2020). 5 reasons why human experience management is the future of HR. Diakses pada 3
November 2021, dari
https://www.forbes.com/sites/sap/2020/09/24/5-reasons-why-human-experience-management-is-the-f
uture-of-hr/?sh=23a80ac6f1f7.

Forbes.com. (2018). What is Industry 4.0? Here’s a super easy explanation for anyone. Diakses pada 2
November 2021, dari
https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2018/09/02/what-is-industry-4-0-heres-a-super-easy-expla
nation-for-anyone/?sh=1348182d9788.

I-scoop.eu. (2021). Industry 5.0 – The essence and reasons why it gets more attention. Diakses pada 3
November 2021, dari https://www.i-scoop.eu/industry-4-0/industry-5-0/.

Joshbersin.com. (2021). Secrets to employee experience: The definitive guide launches today. Diakses
pada 3 November 2021, dari
https://joshbersin.com/2021/07/secrets-to-employee-experience-the-definitive-guide-launches-today/.

Mastercontrol.com. (2020). Industry 5.0: Top 3 things you need to know. Diakses pada 3 November 2021,
dari .https://www.mastercontrol.com/gxp-lifeline/3-things-you-need-to-know-about-industry-5.0/

Peoplemanagingpeople.com. (2020). What is human capital management & why is itimportant?. Diakses
pada 3 November 2021, dari https://peoplemanagingpeople.com/articles/human-capital-management/.

Industri 5.0: Transformasi Paradigma HR Menjadi Human Experience Management (HXM) 31


www.talenta.co

Whatsapp Email

Anda mungkin juga menyukai