Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MACAM-MACAM KOMPETENSI GURU”

Dosen Pengampu :

Dedi Saputra, S.Pd.I., M.SI

Disusun oleh : Kelompok 5


: 1. Nur Habibah
2. Winda Mutiara
Semester : VI (enam)
Mata Kuliah : Profesi Keguruan

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) TEBO


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
hidayah dan taufiknya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Shalawat beserta salam kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
mukjizat dan banyak perubahan terhadap umat manusia.

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan


kepada kita tentang Macam-macam Kompetensi Guru, juga harapan kami dengan
adanya makalah ini bisa membantu dalam mata kuliah Profesi Keguruan.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua terutama


mahasiswa-mahasiswi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Muara Tebo, 25 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Kompetensi Guru ....................................................................... 3

B. Macam-macam Kompetensi Guru ............................................................... 4

C. Jenis Kompetensi ......................................................................................... 7

D. Peranan Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar ...................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi guru pada saat ini masih banyak di bicarakan orang, atau masih
saja di pertanyakan orang, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di luar
pakar pendidikan. Bahkan selama beberapa tahun terakhir ini hampir setiap hari,
media massa memuat berita tentang guru. Ironisnya berita-berita tersebut banyak
yang cenderung melecehkan posisi guru.

Masyarakat/orang tua murid pun kadang-kadang mencemooh dan


menuding guru tidak kompeten, tidak berkualitas, dan sebagainya, manakala
putra/putrinya tidak bisa menyelesaikan persoalan yang ia hadapi sendiri atau
mempunyai kemampuan yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

Sikap dan perilaku masarakat tersebut memang bukan tanpa alasan, karena
memang ada sebagian kecil oknum guru yang melanggar/ atau menyimpang dari
kode etiknya. Anehnya lagi kesalahan sekecil apapun yang diperbuat guru
mengundang reaksi yang begitu hebat di masyarakat. Hal ini dapat di maklumi
karena dengan adaya sikap demikian menunjukkan bahwa memang guru
seyogianya menjadi anutan bagi masyarakat di sekitarnya.

Lebih dari sekedar anutan, hal ini pun menunjukkan bahwa sampai saat ini
masih di anggap eksis, sebab sampai kapan pun posisi/peran guru tidak akan bisa
di gantikan sekalipun dengan mesin canggih. Karena tugas guru menyangkut
pembinaan sifat mental manusia yang menyangkut aspek-asek yang bersifat
manusiawi yang unik dalam arti yang berbeda.

Guru harus peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan,


pembaharuan serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang
sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Di
sinilah tugas guru untuk senantiasa meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan,
meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga apa yang diberikan kepada
siswanya tidak telalu ketinggalan perkembangan kemajuan zaman.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kompetensi guru ?

2. Apa macam-macam kompetensi guru ?

3. Apa saja jenis kompetensi ?

4. Bagaimana peran kompetensi guru dalam proses belajar mengajar ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi guru

2. Untuk mengetahui macam-macam kompetensi guru

3. Untuk mengetahui jenis kompetensi

4. Untuk mengetahui peran kompetensi guru dalam proses belajar mengajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Guru

Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,


keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.

Guru pendidikan dasar perlu memiliki kemampuan memantau atas


kemajuan belajar siswanya sebagai bagian dari kompetensi pedagogik dengan
menggunakan berbagai teknik asesmen alternatif seperti pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, potofolio, memajangkan karya siswanya. Guru sebagai
pedagogik perlu meningkatkan kompetensinya melalui aktivitas kolaboratif
dengan kolega, menjalin kerjasama dengan orang tua, memberdayakan sumber-
sumber yang terdapat di masyarakat, melakukan penelitian sederhana. Diaz,
Pelletier, dan Provenzo mengatakan bahwa guru harus senantiasa berusaha
memperbaiki kinerjanya dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran dan
senantiasa mengikuti perubahan. Dalam membelajarkan siswa, menurut
Cruicksank, Jenkins, dan Metcalf, guru perlu menguasai pemanfaatan ICT untuk
kebutuhan belajarnya.

Kegiatan belajar dan pembelajaran perlu dikelola dengan baik. Menurut


Tight mengelola pembelajaran adalah rangkaian kegiatan penyampaian bahan
pelajaran kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan
mengembangkan bahan pelajaran dan merupakan sebuah cara dan proses
hubungan timbal balik antara siswa dengan guru yang sama-sama aktif melakukan
kegiatan. Batasan tersebut selaras dengan pendapat Tim Wollonggong bahwa
mengelola pembelajaran merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan kebutuhan siswa,
sehingga terjadi proses belajar.

Batasan mengelola pembelajaran secara lebih sederhana dikemukakan


Crowl bahwa mengelola pembelajaran sebagai perbuatan yang dilakukan
seseorang dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain melakukan

3
kegiatan belajar. Dalam kegiatan mengelola pembelajaran seorang guru
melakukan suatu proses perubahan positif pada tingkah laku siswa yang ditandai
dengan berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, kecakapan
dan kompetensi serta aspek lain pada diri siswa, sedangkan perubahan tingkah
laku adalah keadaan lebih meningkat dari keterampilan, sikap, pengetahuan,
pemahaman dan aspirasi.

Depdiknas juga merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan,


keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak. Berdasarkan definsi tersebut Rastodio (2009) mendefinisikan
kompetensi guru sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai
dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam
menjalankan profesi sebagai guru.

Selanjutnya Kepmendiknas nomor 16 Tahun 2007 menetapkan standar


kompetensi guru yang dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi :
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

B. Macam-macam Kompetensi Guru

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen pada pasal 10 ayat 1 menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kopetensi Profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi”.

Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, guru harus menguasai


4 kompetensi. Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru untuk meningkatkan
kualitasnya tersebut adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan
kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan baik dalam menguasai 4
kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam


mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang merupakan

4
kompetensi khas, yang membedakan guru dengan profesi lainnya ini terdiri
dari 7 aspek kemampuan, yaitu :

a. Mengenal karakteristik anak didik

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

c. Mampu mengembangkan kurikulum

d. Kegiatan pembelajaran yang mendidik

e. Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik

f. Komunikasi dengan peserta didik

g. Penilaian dan evaluasi pembelajaran

2. Kompetensi Profesional

Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan guru dalam mengikuti


perkembangan ilmu terkini karena perkembangan ilmu selalu dinamis.
Kompetensi profesional yang harus terus dikembangkan guru dengan belajar
dan tindakan reflektif. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru
dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
meliputi :

a. konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/ seni yang menaungi/koheren


dengan materi ajar.

b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

c. Hubungan konsep antar pelajaran terkait

d. Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari

e. Kompetensi secara professional dalam konteks global dengan tetap


melestarikan nilai dan budaya nasional

5
3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang guru bisa bermasyarakat


dan bekerja sama dengan peserta didik serta guru-guru lainnya. Kompetensi
sosial yang harus dikuasai guru meliputi :

a. Berkomunikasi lisan dan tulisan

b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga


kependidikan, orang tua/wali peserta didik

d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

e. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan


nasional Indonesia

f. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan

g. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

4. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang


mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana,
berwibawa dapat menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, berakhlak
mulia, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara
berkelanjutan.

Keempat potensi tersebut sangat berperan penting dalam proses belajar


mengajar agar terciptanya kondisi belajar dan mengajar yang baik. Pendapat
lain juga mengatakan istilah kompetensi profesional sebenarnya merupakan
“payung”, karena telah mencakup semua kompetensi lainnya.

6
C. Jenis Kompetensi

Pengklasifikasian jenis kompetensi biasanya dilihat dari dimensi manusia


secara personal dan hubungan antara personal karena manusia adalah makhluk
sosial. Para pakar seperti willy susilo (2002:17), Zohar dan Marshall (2000:3) dan
ary ginanjar agustian (2001:62) mengatakan bahwa manusia memiliki tiga
dimensi, yaitu (1) fisik, (2) emosi dan (3) spiritual, dan atas dasar dimensi ini lalu
mereka mengelompokkan kompetensi menjadi 3 : a. kompetensi intelektual, b.
kompetensi emosional, dan c. kompetensi spiritual.

Menurut spencer dan spencer (1993:34)dimensi atau komponen


kompetensi individual terdiri dari 3 : a. kompetensi intelektual, b. kompetensi
emosional, dan c. kompetensi spiritual. Pendapat ini menggambarkan bahwa
manusia mendapat dimensi personal/individual (intelektual dan emosional) dan
dimensi sosial (kompetensi sosial). Berikut penjelasan masing – masing dimensi
kompetensi :

1. Kompetensi Intelektual

Kompetensi intelektual adalah karakter bersikap dan berperilaku atau


kemauan dan kemampuan intelektual individu yang bersifat relatif stabil ketika
menghadapi permasalahan di tempat kerja, yang dibentuk dari sinergi antara
watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas kontekstual. Danah Zohar
dan ian marshall (2000:3) mengungkapkan bahwa kompetensi intelektual
adalah kemampuan dan kemauan yang berkaitan dengan pemecahan masalah –
masalah yang bersifat rasional.

Sementara menurut spencer dan spencer (1993:35-36) kompetensi


intelektual ini terinternalisasi dalam bentuk sembilan kompetensi :

a) Berprestasi

b) Kepastian kerja

c) Inisiatif

d) Penguasaan kerja

7
e) Berfikir analitik

f) Berfikir konseptual

g) Keahlian praktikal

h) Kemampuan linguistic

i) Kemampuan naratif

2. Kompetensi emosional

Kompetensi emosional adalah karakter sikap dan perilaku atau kemauan


dan kemampuan untuk menguasai diri dan memahami lingkungan secara
objektif dan moralis sehingga pola emosinya relatif stabil ketika menghadapi
berbagai permasalahan ditempat kerja yang terbentuk melalui sinergi antara
watak, konsep diri, motivasi intelektual serta kapasitas pengetahuan
mental/emosional. Kompetensi emosional individu ini terinternalisasi dalam
bentuk enam tingkat kemauan dan kemampuan spencer dan spencer (1993:37):

a) Sensitifitas atau saling pengertian

b) Kepedulian

c) Pengendalian diri

d) Percaya diri

e) Kemampuan beadaptasi

f) Komitmen pada organisasi

Menurut willy susilo (2003:46) seseorang yang cerdas secara emosional


akan sanggup mengubah rasa malas menjadi rajin, memerangi rasa benci
menjadi cinta, mengatasi rasa takut, mengubah sikap masa bodoh menjadi
peduli.

8
Goleman (1999:15) menyatakan ada empat komponen kompetensim
emosional yaitu : manajemen diri, pemahaman diri, pemahaman sosial, dan
keterampilan sosial.

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan
kemampuan untuk membangun simpul – simpul kerja sama dengan orang lain
yang relatif stabil ketika menghadapi permasalahan.

Kompetensi sosial individu ini terinternalisasi dalam bentuk tujuhi tingkat


kemauan dan kemampuan spencer dan spencer (1993:39) :

a) Pengaruh dan dampak

b) Kesadaran berorganisasi

c) Membangun hubungan kerja

d) Mengembangkan orang lain

e) Mengarahkan bawahan

f) Kerja tim

g) Kepemimpinan kelompok

4. Kompetensi Spiritual

Kompetensi spiritual adalah karakter dan sikap yang merupakan bagian


kesadaran yang paling dalam pada seseorangyang berhubungan dengan yang
tidak hanya mengakui kesadarannilai tetap ijuga kreatif untuk menemukan
nilai-nilai baru. Ada sembilan ciri pengembangan kompetensi spiritual yang
tinggi, yaitu :

a) Kemampuan bersikap fleksibel atau adaptif

b) Tingkat kesadaran diri yang tinggi

9
c) Kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi penderitaan

d) Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit

e) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai

Menurut Ary Ginanjar (2003: 12) internalisasi karakter spiritual, yaitu:

a) Berbakti

b) Jujur dan terpecaya

c) Adil

d) Kerjasama dan bersatu

e) Berjuang dan bersikap teguh

f) Ramah dan penyayang

D. Peranan Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Berdasrakan studi literatur terhadap pandangan Adams and Dickey dalam


bukunya Basic Principles of Student Teaching, dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat 13 peranan seorang guru dalam proses mengajar yang menuntut berbagai
kompetensi dan keterempilan dalam mengajar yaitu:

1) Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, yang perlu


memiliki keterampilan dalam memberikan informasi kepada kelas.

2) Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki keterampilan cara


memimpin kelompok-kelompok murid.

3) Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki keterampilan cara mengarahkan


dan mendorong kegiatan belajar siswa.

4) Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki keterampilan


mempersiapkan dan menyediakanalat dan bahan pelajaran.

10
5) Guru sebagai partisipan, perlu memiliki keterampilan cara memberikan
saran, mengarankan pemikiran kelas, dan memberikan penjelasan.

6) Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki keterampilan menyelidiki


sumber-sumber masyarakat yang akan digunakan.

7) Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan cara memilih, dan


meramu bahan pelajaran secara profesional.

8) Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan mengawasi kegiatan


anak dan ketertiban kelas.

9) Guru sebagai motivator, perlu mimiliki keterampilan mendorong motivasi


belajar siswa.

10) Guru sebagai penanya, perlu memiliki keterampilan cara bertanya yang
merangsang kelas berpikir dan cara memecahkan masalah.

11) Guru sebagai pengajar, perlu memiliki keterampilan cara memberikan


penghargaan terhadap anak-anak yang berprestasi.

12) Guru sebagai evaluator, perlu memilki koterampilan cara menilai anak-
anak secara objektif, kontinu, dan komprehensif.

13) Guru sebagai konselor, perlu memilki keterampilan cara membantu anak-
anak yang mengalami kesulitan tertentu.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kompetensi itu pada dasarnya menunjukan kepada :

a. Kecakapan atau kemampuan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan.

b. Merupakan suatu sifat (karakteristik) orang-orang (kompeten) ialah yang


memiliki kecakapan, daya (kemampuan), otoritas (kewenangan),
kemahiran (keterampilan), pengetahuan, dsb. Untuk mengerjakan apa yang
diperlukan.

c. Menunjukan kepada tindakan (kinerja) rasional yang dapat mencapai


tujuan-tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi (prasyarat) yang
diharapkan.

2. Macam-macam kompetensi guru, yaitu :

a. Kompetensi Pedagogis

b. Kompetensi professional

c. Kompetensi kepribadian

d. Kompetensi sosial

12
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007, Standar Kualifikasi


Akademik dan Kompetensi Guru.

Saud, Udin Syaefudin. Pengembangan Profesi Guru cetakan ke-3. Bandung:


Penerbit Alfabeta. 2010

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya, 2008.

Hamalik Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta :


PT Bumi Aksara, 2003

Munasabahli. Makalah Kompetensi Guru. Diakses pada Maret 2012

13

Anda mungkin juga menyukai